Anda di halaman 1dari 22

RESUME MATERI MINGGU 1-6

Tugas Besar I

DISUSUN OLEH:
FULQI KHAIRUL KARIM (41218010019)

MATA KULIAH :
BAHASA INDONESIA

NAMA DOSEN :
Sri Anjarwati, SE, M.Ak,

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
UNIVERSITAS MERCUBUANA
2020/2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 3
1.2 Tujuan penulisan ........................................................................................................... 4
1.3 Metode pembahasan .................................................................................................... 4
BAB II ISI ........................................................................................................................................ 5
2.1 Karakteristik Bahasa Indonesia ..................................................................................... 5
2.1.1 Karakteristik Bahasa .............................................................................................. 5
2.1.2 Karakteristik Pembelajaran ................................................................................... 6
2.1.3 Bahasa Indonesia Sebagai Suatu Bahasa............................................................... 7
2.1.4 Bahasa Indonesia sebagai Suatu Mata Pelajaran di Sekolah ................................ 8
2.1.5 Karakteristik bahasa Indonesia Ilmiah .................................................................. 8
2.2 Perkembangan dan Ragam Bahasa Indonesia serta Membaca untuk Menulis dan Tata
Ejaan Bahasa Indonesia ........................................................................................................... 10
2.2.1 Fungsi Penggunaan EYD dalam Bahasa Indonesia .............................................. 10
2.2.2 Huruf Vokal.......................................................................................................... 11
2.2.3 Huruf Diftong....................................................................................................... 12
2.2.4 Gabungan Huruf Konsonan ................................................................................. 12
2.2.5 Pemenggalan Kata ............................................................................................... 13
3.1.1 Pilihan Kata Diksi dan Teknik presentasi ................................................................. 13
.1.1 Syarat Pemilihan Kata.............................................................................................. 13
.1.2 Kata Ilmiah dan Kata Populer .................................................................................. 14
.1.3 Pembentukkan Kata ................................................................................................ 15
3.1.4 Teknik Presentasi................................................................................................. 17
4.1 Kalimat Efektif ............................................................................................................ 19
4.1.1 Syarat Kalimat Efektif .............................................................................................. 19
4.1.2 Ciri-ciri Kalimat Efektif ......................................................................................... 20

BAHASA INDONESIA 1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Resume
Materi Minggu 1-6” sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Penyusunan makalah ini adalah merupakan salah satu syarat untuk memenuhi
tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia dengan dosen Sri Anjarwati, SE, M.Ak, Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik
yang konstruktif sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya.

Akhir kata hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa kita kembalikan semua urusan
dan penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya.

Tangerang Selatan, Kamis, 8 Oktober 2020

Penulis

BAHASA INDONESIA 2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan
bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai
berlakunya konstitusi. Di Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.

Bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak varietas bahasa Melayu.Dasar
yang dipakai sebagai dasar bahasa Indonesia baku adalah bahasa Melayu Tinggi
("Melaka/Riau"). Dalam perkembangannya, ia mengalami perubahan akibat
penggunaannya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai
proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "bahasa Indonesia" diawali sejak
dicanangkannya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan
"imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini
menyebabkan berbedanya bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang
digunakan di Riau dan kepulauan maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini,
bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata
baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa
asing.

Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, bahasa
Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga
Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai
bahasa ibu. Istilah "bahasa Indonesia" paling umum dikaitkan dengan bahasa baku yang
digunakan dalam situasi formal. Ragam bahasa baku tersebut berhubungan diglosik
dengan bentuk-bentuk bahasa Melayu vernakular yang digunakan sebagai peranti
komunikasi sehari-hari. Artinya, penutur bahasa Indonesia kerap kali menggunakan
versi sehari-hari (colloquial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya
atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, bahasa Indonesia digunakan sangat luas di
perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi,
dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa
Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.

BAHASA INDONESIA 3
Fonologi dan tata bahasa bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Menurut
sebagian peneliti, dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari
hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.

1.2 Tujuan penulisan

1. Menjelaskan Karakteristik Bahasa Indonesia dan Fungsi serta Kedudukan


Bahasa Indonesia

2. Menjelaskan Perkembangan dan Ragam Bahasa Indonesia serta Membaca


untuk Menulis dan Tata Ejaan Bahasa Indonesia

3. Menjelaskan Pilihan Kata (Diksi) dan Teknik Presentasi

4. Menjelaskan Kalimat Efektif

1.3 Metode pembahasan

Metode yang dilakukan pada paper ini adalah metode deskriptif tinjauan yang
berasal dari sumber – sumber yang membahas tentang materi minggu 1-6, baik itu
dari jurnal atau buku.

BAHASA INDONESIA 4
BAB II
ISI

2.1 Karakteristik Bahasa Indonesia

Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-


simbol vokal. Simbol merupakan makna yang diberikan kepada sesuatu yang dapat
diserap panca indera. Bahasa itu bukanlah sejumlah unsur yang terkumpul secara
tak beraturan , seperti halnya sistem – sistem sehingga kalau hanya salah sebagian
saja.

Bahasa mencakup dua bidang, yaitu bunyi vokal yang dihasilkan oleh alat ucap
manusia, dan arti atau makna yaitu hubungan antara rangkaian bunyi vokal dengan
barang atau hal yang diwakilinya itu. Bunyi itu merupakan getaran yang merangsang
alat pendengar kita ( yang diserap panca indera kita ), sedangkan arti adalah isi yang
terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan dari
orang lain.

Bahasa selain itu juga sebagai sistem bunyi. Pada dasarnya bahasa itu adalah
bunyi. Sesuatu dibagi makna di dalam bahasa tertentu, karena demikianlah
kesepakatan pemakai bahasa itu. Bahasa bersifat produktif. Sebagai sistem – sistem
dari unsur yang jumlahnya terbatas bahasa dapat dipakai secara tidak terbatas oleh
pemakainya. Ada pula sifat – sifat bahasa yang dipunyai oleh bahasa lain sehingga
ada sifat universal, ada pula yang hampir universal.

2.1.1 Karakteristik Bahasa

Bahasa adalah sebuah sistem berupa bunyi, bersifat abitrer, produktif,


dinamis, beragam dan manusiawi. Dari pengertian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa di antara karakteristik bahasa adalah arbitrer, produktif,
dinamis, beragam, dan manusiawi.

1. Bahasa Bersifat Arbitrer

Bahasa bersifat arbitrer artinya hubungan antara lambang dengan


yang dilambangkan tidak bersifat wajib, bisa berubah dan tidak dapat
dijelaskan mengapa lambang tersebut mengonsepi makna tertentu.
Secara kongkret, alasan “kuda” melambangkan ‘sejenis binatang
berkaki empat yang bisa dikendarai’ adalah tidak bisa dijelaskan.

BAHASA INDONESIA 5
2. Bahasa Bersifat Produktif

Bahasa bersifat produktif artinya, dengan sejumlah besar unsur


yang terbatas, namun dapat dibuat satuan-satuan ujaran yang hampir
tidak terbatas. Misalnya, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
susunan WJS. Purwadarminta bahasa Indonesia hanya mempunyai
kurang lebih 23.000 kosa kata, tetapi dengan 23.000 buah kata
tersebut dapat dibuat jutaan kalimat yang tidak terbatas.

3. Bahasa Bersifat Dinamis

Bahasa bersifat dinamis berarti bahwa bahasa itu tidak lepas dari
berbagai kemungkinan perubahan sewaktu-waktu yang dapat terjadi.
Perubahan itu dapat terjadi pada tataran apa saja, misalnya:
fonologis, morfologis, sintaksis, semantic dan leksikon. Pada setiap
waktu mungkin saja terdapat kosakata baru yang muncul, tetapi juga
ada kosakata lama yang tenggelam, tidak digunakan lagi.

4. Bahasa Bersifat Beragam

Meskipun bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang


sama, namun karena bahasa itu digunakan oleh penutur yang
heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang
berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran
fonologis, morfologis, sintaksis maupun pada tataran leksikon.
Bahasa Jawa yang digunakan di Surabaya berbeda dengan yang
digunakan di Yogyakarta.

5. Bahasa Bersifat Manusiawi

Bahasa sebagai alat komunikasi verbal, hanya dimiliki manusia.


Hewan tidak mempunyai bahasa. Yang dimiliki hewan sebagai alat
komunikasi, yang berupa bunyi atau gerak isyarat, tidak bersifat
produktif dan dinamis.

2.1.2 Karakteristik Pembelajaran

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib


diajarkan dalam setiap jenjang pendidikan di Indonesia, baik pada jenjang

BAHASA INDONESIA 6
pendidikan dasar, menengah, maupun tinggi. Salah satu alasannya,
kemampuan berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang
harus dimiliki oleh setiap peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan
dan teknologi.

Salah satu hal yang sangat urgen kaitannya dengan mata pelajaran
bahasa Indonesia adalah bagimana caranya agar pembelajaran bahasa
Indonesia di sekolah dapat berhasil dengan baik? Jawaban untuk pertanyaan
seperti itu tentu banyak sekali variasinya, mengingat banyak faktor yang
berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran bahasa Indonesia,. Salah
satunya adalah perlu adanya pemahaman mengenai karakteristik
pembelajaran bahasa Indonesia oleh praktisi pendidikan, khususnya guru
pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia.

2.1.3 Bahasa Indonesia Sebagai Suatu Bahasa

Bahasa merupakan alat komunikasi antarmanusia berupa bunyi simbol


yang mengandung makna. Dengan bahasa, manusia dapat
mengaktualisasikan pikiran dan perasaannya, serta dapat berinterakasi
dengan sesamanya untuk berbagai keperluan hidup. Demikian pula bahasa
Indonesia, sebagai sebuah bahasa, peran dan fungsinya tidak akan jauh
berbeda dengan hal tersebut. Itulah sebabnya, pelaksanaan pembelajaran
bahasa Indonesia di sekolah harus mengaitkan dengan fungsi bahasa
sebagai sarana komunikasi.

Bahasa merupakan sebuah sistem. Di dalam bahasa terdapat berbagai


komponen yang membentuk sistem bahasa, di antaranya adalah komponen
pada tataran bunyi (fonologi), kata (morfologi), kalimat (sintaksis), makna
(semantik), dan sebagainya. Setiap komponen bukannya berdiri sendiri,
melainkan saling berkaitan. Dengan memahami bahwa bahasa Indonesia
sebagai sebuah sistem, pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia di
sekolah yang baik dilakukan secara terpadu (terintegrasi), bukan secara
terpisah-pisah (parsial). Keterpaduan itu tidak hanya lintas materi, bila perlu
lintas bidang atau lintas mata pelajaran. Bahasa akan muncul salah satunya
dipengaruhi oleh situasi atau konteks tertentu.

BAHASA INDONESIA 7
2.1.4 Bahasa Indonesia sebagai Suatu Mata Pelajaran di Sekolah

Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang terdapat


dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), termasuk KTSP, pada dasarnya
adalah sebuah program pembelajaran yang dilaksanakan untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif
terhadap bahasa (dan sastra) Indonesia di kalangan para peserta didik. Mata
pelajaran tersebut mengemban fungsi sebagai (1) sarana pembinaan kesatuan
dan kesatuan bangsa, (2) sarana peningkatan pengetahuan dan keterampilan
dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya, (3) sarana peningkatan
pengetahuan dan keterampilan untuk meraih dan mengembangkan ilmu,
pengetahuan, teknologi, dan seni, (4) sarana penyebarluasan pemakaian
bahasa dan sastra Indonesia yang baik unutk berbagai keperluan, (5) sarana
pengembangan penalaran, dan (6) sarana pemahaman keberagaman budaya
Indonesia melalui khasanah kesastraan. Tujuan dan fungsi mata pelajaran
bahasa Indonesia tersebut akan menjadi pedoman dan arah dalam pelaksanaan
pembelajaran di sekolah.

Di antara tujuan yang diemban oleh mata pelajaran bahasa Indonesia


adalah peserta didik memiliki keterampilan dalam berbahasa Indonesia secara
baik dan benar, baik secara reseptif (membaca dan menyimak) maupun secara
produktif (berbicara dan menulis).

2.1.5 Karakteristik bahasa Indonesia Ilmiah

Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu bahasa Indonesia


yang di gunakan dalam menulis karya ilmiah.

Suparno dkk. (1994: 2-14) menjelaskan bahwa karakteristik bahasa


Indonesia ilmiah itu (1) lugas dan jelas (2) objektif, (3) cendekia, (4) ringkas dan
padat, (5) konsisten, (6) gagasan sebagai pangkal tolak.

1. Lugas dan Jelas

Lugas diartikan mengandung makna apa adanya, gagasannya jelas,


tidak berbelitbelit, mudah di pahami, tidak diungkapkan dalam bentuk
kiasan, dan tidak berbungabunga.

Jelas berarti gemblang, tegas, dan tidak meragukan

BAHASA INDONESIA 8
2. Objektif

Kalimat bahasa Indonesia ilmiah di katakan objektif bila


mengungkapkan sesuatu dalam keadaan sebenarnya, artinya tidak
dipengaruhi oleh emosi pemakainya.

3. Cendekia

Bahasa Indonesia ilmiah bersifat cendekia, maksudnya bahasa itu


mampu digunakan untuk mengungkapkan hasil berpikir logis secara
tepat.

4. Ringkas dan Padat

Bahasa keilmuan berciri ringkas dan padat, artinya pemakaian unsur


bahasa didalamnya hemat. Unsur-unsur yang tidak diperlukan karena
tidak fungsional dalam mengungkapkan gagasan dibuang.

5. Konsisten

Bahasa Indonesia berciri ilmiah berciri konsisten, artinya harus


bersifat ajeg, taat asas, selaras, dan tidak berubah-ubah. Unsur-unsur
bahasa serupa pembentukan kata dan tata tulis (pengunaan ejaan
dan tanda-tanda baca ) digunakan sesuai kaidah yang berlaku
konsisten.

6. Gagasan sebagai Pangkal Tolak

Gagasan menjadi pangkal tolak bahasa Indonesia keilmuan. Oleh


sebab itu kalimatkalimat bahasa keilmuan berorientasi pada kalimat
pasif, bukan kalimat aktif. Kalimat merupakan bagian penting dalam
penyampaian gagasan. Satuan bahasa yang lebih kecil dari kalimat
antara lain kata dan kelompok kata, tidak dapat dipakai sebagai alat
penyampai gagasan yang utuh sebab tidak mampu menampung
gagasan yang lengkap.

BAHASA INDONESIA 9
2.2 Perkembangan dan Ragam Bahasa Indonesia serta Membaca untuk
Menulis dan Tata Ejaan Bahasa Indonesia

Ejaan Adalah suatu kesalahan besar jika kita menganggap bahwa persoalan
dalam pemilihan kata adalah suatu persoalan yang sederhana, tidak perlu
dibicarakan atau dipelajari karena akan terjadi dengan sendirinya secara wajar pada
diri manusia.

Pada 23 Mei 1972, sebuah pernyataan bersama telah ditandatangani oleh


Menteri Pelajaran Malaysia pada masa itu, Tun Hussien Onn dan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia, Mashuri. Pernyataan bersama tersebut
mengandung persetujuan untuk melaksanakan asas yang telah disepakati oleh para
ahli dari kedua negara tentang Ejaan Baru dan Ejaan Yang Disempurnakan. Pada
tanggal 16 Agustus 1972, berdasarkan Keputusan Presiden No. 57, Tahun 1972,
berlakulah sistem ejaan Latin (Rumi dalam istilah bahasa Melayu Malaysia) bagi
bahasa Melayu dan bahasa Indonesia. Di Malaysia ejaan baru bersama ini dirujuk
sebagai Ejaan Rumi Bersama (ERB). Selanjutnya Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan menyebarluaskan buku panduan pemakaian berjudul "Pedoman Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan".

Pada tanggal 12 Oktober 1972, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia,


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, menerbitkan buku "Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan" dengan penjelasan kaidah
penggunaan yang lebih luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dengan surat putusannya No. 0196/1975 memberlakukan "Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah".

2.2.1 Fungsi Penggunaan EYD dalam Bahasa Indonesia

Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama


Aa a Jj je Ss es
Bb be Kk ka Tt te
Cc ce Ll el Uu u

BAHASA INDONESIA 10
Dd de Mm em Vv fe
Ee e Nn en Ww we
Ff ef Oo o Xx eks
Gg ge Pp pe Yy ye
Hh ha Qq ki Zz zet
Ii i Rr er

2.2.2 Huruf Vokal

Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas


huruf a, e, i, o, dan u.

Contoh Pemakaian dalam Kata

Huruf Di Awal Di Tengah Di Akhir


Vokal
a api padi lusa
e* enak petak sore
emas kena tipe
i itu simpan murni
o oleh kota radio
U ulang bumi ibu

BAHASA INDONESIA 11
2.2.3 Huruf Diftong

Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai,


au, dan oi

Contoh Pemakaian dalam Kata


Huruf
Diftong Di Awal Di Tengah Di Akhir

ai ain syaitan pandai


au aula saudara harimau
oi – boikot amboi

2.2.4 Gabungan Huruf Konsonan

Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang


melambangkan konsonan, yaitu kh, ng, ny, dan sy.

Gabunga Contoh Pemakaian dalam Kata


n
Di Awal Di Tengah Di Akhir
Huruf
Konsonan

kh khusus akhir tarikh


ng ngilu bangun senang
ny nyata hanyut –
sy syarat isyarat arasy

BAHASA INDONESIA 12
2.2.5 Pemenggalan Kata

Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut :

Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan


kata itu dilakukan di antara kedua huruf vokal itu.
Misalnya: ma-in, sa-at, bu-ah

3.1.1 Pilihan Kata Diksi dan Teknik presentasi

Diksi adalah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk
menyatakan sesuatu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik
dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Dalam
memilih kata yang setepat-tepatnya untuk menyatakan suatu maksud, kita tidak
dapat lari dari kamus.

.1.1 Syarat Pemilihan Kata

1. Makna Denotatif dan Konotatif

Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit.


Makna wajar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. Contoh
kata "makan" bermakna memasukan sesuatu ke mulut, dikunyah, dan
ditelan.

Makna konotatif adalah makna asosiatif makna yang timbul


sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi dan kriteria tambahan yang
dikenakan pada sebuah makna konseptual

Makna konotatif selalu berubah dari zaman ke zaman. Contoh


lainnya misalnya kamar kecil dapat bermakna konotatif jamban.

2. Makna Umum dan Makna Khusus

Kata umum adalah kata yang acuannya lebih luas. Kata khusus
adalah kata yang acuannya lebih sempit atau khusus. Misalnya ikan
termasuk kata umum, sedangkan kata khusus dari ikan adalah mujair,
lele, gurami, gabus, koi.

BAHASA INDONESIA 13
3. Kata Konkrit dan Kata Abstrak

Kata konkrit adalah kata yang acuannya dapat diserap oleh


pancaindra. Misalnya meja, rumah, mobil, air, cantik, hangat, wangi,
suara. Sedangkan kata abstrak adalah kata yang acuannya sulit diserap
oleh pancaindra. Misalnya perdamaian, gagasan.

4. Sinonim

Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya


mempunyai makna yang sama, tapi bentuknya berlainan. Misalnya kata
cermat dan cerdik.

.1.2 Kata Ilmiah dan Kata Populer

Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat
diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Kata popular adalah kata yang
biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari masyarakat umum.

Kata Ilmiah Kata Popular

Analogi Kiasan

Final Akhir

Diskriminasi Perbedaan perlakuan

Prediksi Ramalan

Kontradiksi Pertentangan

Anarki Kekacauan

Biodata Biografi singkat

Bibliografi Daftar pustaka

BAHASA INDONESIA 14
.1.3 Pembentukkan Kata

• Pembentukan dari luar melalui proses serapan

• Pembentukan dari dalam bahasa Indonesia, melalui dasar kata yang sudah
ada.

1. Kesalahan Pembentukkan dan Pemilihan Kata

Penanggalan awalan me-Amerika serikat luncurkan pesawat bolak-


balik Colombia (salah) Amerika serikat meluncurkan pesawat bolak-
balik Colombia (benar)

Bunyi /s/, /k/, p/, dan /t/ yang Tidak Luluh Semua warga neraga harus
mentaati peraturan yang berlaku (salah) Semua warga neraga harus
menaati peraturan yang berlaku (benar)

2. Definisi

Definisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu


hal atau konsep istilah tertentu.

Contohdefinisi:
Majas personifikasi adalah kiasan yang menggambarkan binatang,
tumbuhan dan benda-benda mati seakan hidup selayaknya manusia,
seolah punya maksud, sifat, perasaan dan kegiatan seperti manusia.

3. Kata Serapan

Kata serapan adalah kata yang diadopsi dari bahasa asing yang sesuai
dari EYD.

Contohnya: Tetapi (dari bahasa Sanskerta tathâpi) Mungkin (dari


bahasa Arab mumkinun) Meski (dari bahasa Portugis mas que)

BAHASA INDONESIA 15
4. Analogi

Analogi adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya


bentuk-bentuk yang lain.

Bahasa Indonesia Bahasa Aslinya

Aksi Action (inggris)

Bait Bait (arab)

Boling Bowling (inggris)

Dansa Dance (inggris)

5. Anomali

Anomali adalah penyimpangan atau keanehan yang terjadi dengan kata


lain tidak seperti biasanya.

Bahasa Bahasa
Indonesia Aslinya

Bank Bank
(inggris)

Intern Intern
(inggris)

Qur’an Qur’an

BAHASA INDONESIA 16
(arab)

Jum’at Jum’at
(arab)

3.1.4 Teknik Presentasi

1. Materi yang Singkat, Padat, dan Jelas

Siapkan materi sebaik mungkin. Salah satu trik yang bisa Anda
siapkan adalah menyiapkan bahan pembahasan yang singkat, padat,
dan jelas.

Menyampaikan materi di hadapan orang banyak tidak harus


panjang dan menghabiskan banyak waktu. Audiens biasanya justru
tertarik dengan durasi presentasi berkisar antara 60 menit, tetapi semua
materi dapat tersampaikan dengan baik.

2. Rangkum Materi dalam PowerPoint Semenarik Mungkin

PowerPoint hanya berfungsi sebagai penunjang presentasi untuk


menyajikan berbagai informasi atau data visual lain agar audiens menjadi
lebih paham akan materi yang disampaikan. Selain itu, tampilan
PowerPoint akan membantu sehingga audiens tidak cepat bosan selama
mendengarkan Anda presentasi.

Ada banyak teknik presentasi PowerPoint yang bisa diterapkan


untuk menarik atensi dari audiens. Berikut adalah beberapa caranya.

• Buat Jumlah Slide Seminimal Mungkin

Masukkan beberapa poin penting saja di dalamnya. Jika semua


materi ada di powerpoint, sama saja Anda tidak bisa
berkomunikasi dengan baik kepada audiens karena akan terpacu
untuk selalu membaca slide demi slide selama presentasi. Hal ini
bisa mengesankan Anda tidak menguasai materinya.

BAHASA INDONESIA 17
• Pilih Huruf yang Mudah Dibaca dan Tentukan Ukuran yang Tepat

Pilih jenis tulisan yang mudah dibaca. Pastikan ukurannya juga


tidak terlalu kecil sehingga mudah dilihat dari kejauhan.

• Buat Grafik atau Tabel Infografis sebagai Penunjang Materi

Manfaat teknik presentasi dengan tabel dan grafik adalah supaya


audiens lebih mudah memahami materi. Bukan cuma itu, data
akan membuktikan bahwa Anda menyajikan materi sesuai fakta.

• Gunakan Ejaan dan Tata Bahasa yang Baik

Salah satu kunci keberhasilan presentasi adalah menggunakan


ejaan dan tata bahasa yang bagus dalam PowerPoint. Hal ini bisa
menjadi bukti bahwa selain bisa menjadi presenter yang baik,
Anda juga kompeten dalam hal-hal kecil yang penting.

3. Berbicaralah dengan Baik dan Tampilkan Gestur Tubuh yang Tepat

Setelah menyiapkan teknik presentasi penguasaan materi dan


PowerPoint dengan baik, cobalah untuk melakukan simulasi di depan
cermin dan rekam jika perlu.

Pastikan saat melakukan presentasi menjaga tempo berbicara. Buat


audiens nyaman dengan penjelasan yang diberikan.

Pastikan setiap kata demi kata diucapkan dengan jelas.

intonasi dapat memengaruhi atensi audiens agar lebih terikat dengan


materi yang Anda sampaikan. Yang terpenting adalah jangan
menggunakan intonasi datar karena Anda akan terlihat seperti sedang
membaca slide PowerPoint secara alih-alih menjelaskan materi.

BAHASA INDONESIA 18
4.1 Kalimat Efektif

Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah
kebahasaan secara baik dan benar. Tentu saja karena kita berbicara tentang
bahasa Indonesia, kaidah yang menjadi patokan kalimat efektif dalam bahasan ini
adalah kaidah bahasa Indonesia menurut ejaan yang disempurnakan (EYD).

4.1.1 Syarat Kalimat Efektif

Pada dasarnya, ada empat syarat utama sebuah kalimat dapat


dikatakan efektif atau tidak.

1. Sesuai EYD

Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda


baca yang tepat. Kata baku pun mesti menjadi perhatian agar tidak
sampai kata yang kamu tulis ternyata tidak tepat ejaannya.

2. Sistematis

Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan


subjek dan predikat, kemudian ditambahkan dengan objek,
pelengkap, hingga keterangan. Sebisa mungkin guna
mengefektifkan kalimat, buatlah kalimat yang urutannya tidak
memusingkan. Jika memang tidak ada penegasan, subjek dan
predikat diharapkan selalu berada di awal kalimat.

3. Tidak Boros dan Bertele-tele

Jangan sampai kalimat yang kalian buat terlalu banyak


menghambur-hamburkan kata dan terkesan bertele-tele. Pastikan
susunan kalimat yang kalian rumuskan pasti dan ringkas agar orang
yang membacanya mudah menangkah gagasan yang kalian
tuangkan.

BAHASA INDONESIA 19
4. Tidak Ambigu

Syarat kalimat efektif yang terakhir, kalimat efektif menjadi sangat


penting untuk menghindari pembaca dari multiftafsir. Dengan
susunan kata yang ringkas, sistemastis, dan sesuai kaidah
kebahasaan; pembaca tidak akan kesulitan mengartikan ide dari
kalimat kalian sehingga tidak ada kesan ambigu.

4.1.2 Ciri-ciri Kalimat Efektif

Untuk membuat kalimat efektif tidaklah sulit asalkan sudah memahami


ciri-ciri suatu kalimat dikatakan efektif. Berikut ini adalah 5 ciri-ciri
sehingga suatu kalimat dapat kita katakan efektif.

1. Kesepadanan Struktur

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kelengkapan struktur


dan penggunaannya. Inilah yang dimaksud dengan kesepadanan
struktur.

2. Kehematan Kata

Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak
bertele-tele, kalian tidak boleh menyusun kata-kata yang
bermakna sama di dalam sebuah kalimat. Ada dua hal yang
memungkinkan kalimat membuat kalimat yang boros sehingga
tidak efektif. Yang pertama menyangkut kata jamak dan yang
kedua mengenai kata-kata bersinonim. Untuk menghindari hal
tersebut, berikut ini contoh mengenai kesalahan dalam kata jamak
dan sinonim yang menghasilkan kalimat tidak efektif.

3. Kesejajaran Bentuk

Ciri-ciri yang satu ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata


yang ada di kalimat, sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada
intinya, kalimat efektif haruslah berimbuhan pararel dan
konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan imbuhan me-,
selanjutnya imbuhan yang sama digunakan pada fungsi yang
sama.

BAHASA INDONESIA 20
4. Ketegasan Makna

Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, namun


memang peletakan subjek seharusnya selalu mendahului
predikat. Akan tetapi, dalam beberapa kasus tertentu, kalian bisa
saja meletakkan keterangan di awal kalimat untuk memberi efek
penegasan. Ini agar pembaca dapat langsung mengerti gagasan
utama dari kalimat tersebut. Penegasan kalimat seperti ini
biasanya dijumpai pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun
anjuran yang umumnya diikuti partikel lah atau pun.

5. Kelogisan Kalimat

Ciri-ciri kalimat efektif terakhir yang amat krusial menyangkut


kelogisan kalimat yang kalian buat. Kelogisan berperan penting
untuk menghindari kesan ambigu pada kalimat. Karena itu, buatlah
kalimat dengan ide yang mudah dimengerti dan masuk akal agar
pembaca dapat dengan mudah pula mengerti maksud dari kalimat
tersebut.

BAHASA INDONESIA 21

Anda mungkin juga menyukai