Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“MENJAYAKAN BAHASA INDONESIA”

Disusun oleh :

 Cindy Widya Manihuruk / 193402516176

 Ainun Mardhiyah / 193402516168

 Fathur racman achmad / 193515516144

 Adella novita / 193515516141

Dosen Pembimbing :

Sukirno, SS., M.Pd.

Program Study Menejemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Nasional

Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Jl. Sawo Manila, RT.14/RW.3, Ps. Minggu, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12520

Tahun 2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia tentang Menjayakan Bahasa Indonesia
dan semoga bermanfaatnya untuk kita semua.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya, khususnya kepada :

 Bapak Sukirno, SS., M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah


Bahasa Indonesia

 Teman kelompok 6 selaku penulis dan perancang makalah ini dan


tidak lupa juga untuk teman teman sekelas yang telah memberikan
saran dan kritikan tentang makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu kita dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah Bahasa Indonesia ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah Bahasa Indonesia tentang Menjayakan
Bahasa Indonesia ini bisa bermanfaatnya untuk masyarakat dan dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 02 Oktober 2019

Penulis,
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………....

KATA PENGANTAR ……………………………………………….....

DAFTAR ISI …………………………………………………………...

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………...........
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………..............
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………............
1.4 Sistematika / Metode penyajian………………………………...

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahasa Indonesia......................................................
2.2 Sejarah Bahasa Indonesia …………………………………......
2.3 Peristiwa Penting Pengembangan Bahasa Indonesia……….....
2.4 Fungsi Mengembangkan Bahasa Indonesia …………………..
2.5 Strategi Mengembangkan Bahasa Indonesia …………………
2.6 Arti dan Tujuan Mengembangkan Bahasa Indonesia………....

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ………………………………………………........
3.2 Saran …………………………………………………………..

BAB IV
4.1 Daftar pusaka ...........................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu dan termasuk rumpun


Austronesia yang telah digunakan sebagai Lingua Franca (Bahasa
Perantara) di Nusantara. Penanaman Bahasa Melayu dilakukan pada masa
sekitar 683 – 686 M, yang tertera pada beberapa prasasti.

Sistem Bahasa Melayu sangat sederhana dan mudah dipelajari. Suku


jawa, suku Sunda, dan susku-suku lainnya di Indonesia rela menerima
Bahasa Melayu menjadi Bahasa Nasional dan Bahasa Negara. Bahasa
Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai Bahasa
kebudayaan dalam arti luas.
Pada 28 Oktober 1928, dikumandangkan Sumpah Pemuda yang
memainkan peranan penting dalam sejarah bahasa Indonesia sebagai
bahasa Nasional. Salah satu isi dari Sumpah Pemuda adalah bahwa
pemuda dan pemudi Indonesia memutuskan untuk menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa. Dalam perkembangannya,
bahasa Indonesia mengalami 3 kali perubahan ejaan sehingga terbentuklah
Ejaan yang Disempurnakan (EYD) seperti sekarang ini dan menjadi dasar
penulisan yang berlaku. Dalam ejaan ini, hal yang berubah:
1. Penggunaan huruf c yang menggantikan tj seperti misalnya pada kata-
kata: tjontoh, tjandra, tjatjing, dan lainnya.
2. Dj digantikan dengan huruf j.
3. Penggantian ch menjadi kh.
4. Pengubahan penulisan nj menjadi ny.
5. Perubahan sj menjadi sy, dan yang terakhir
6. Perubahan j menjadi y
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Bahasa Indonesia terbentuk ?


2. Mengapa Bahasa Melayu diterima sebagai Bahasa Nasional?
3. Bagaimana cara membedakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar ?
4. Apakah saat ini seluruh warga Indonesia menerapkan Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui sejarah perkembangan bahasa Indonesia
2. Mengetahui bagaimana bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa
Indonesia
3. Mengetahui proses peresmian bahasa Indonesia
4. Mengetahui perkembangan bahasa Indonesia prakemerdekaan
1.4 Sistematika / Metode penyajian
1. Melalui Makalah
2. Melalui Power Point
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa


resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa
Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,
tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di
Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.

Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari
banyak varietas bahasa Melayu. Dasar yang dipakai sebagai fondasi bahasa
Indonesia baku adalah bahasa Melayu Tinggi (Riau). Dalam perkembangannya ia
mengalami perubahan akibat penggunaannya sebagai bahasa kerja di lingkungan
administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20.
Penamaan "bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28
Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama
bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya bahasa
Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun
Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang
hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun
penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia,
bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian
besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di
Indonesia sebagai bahasa ibu.

Istilah "bahasa Indonesia" paling umum dikaitkan dengan bahasa baku yang
digunakan dalam situasi formal. Varietas baku tersebut berhubungan diglosik
dengan bentuk-bentuk bahasa Melayu vernakular yang digunakan sebagai peranti
komunikasi sehari-hari. Artinya, penutur bahasa Indonesia kerap kali
menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan
dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, bahasa Indonesia
digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat
lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga
dapatlah dikatakan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesi

2.2 Sejarah Bahasa Indonesia

 Bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa melayu yang dalam


perkembangannya mulai digunakan sebagai bahasa resmi dari Bangsa Indonesia
dan juga dikenal sebagai bentuk bahasa pemersatu bangsa. Bahasa Indonesia
diresmikan setelah proses proklamasi dari kemerdekaan republik Indonesia.
Dalam hal ini satu hari setelahnya, hal ini juga dilakukan secara bersamaan
dengan dimulainya konstitusi . sedangkan di kawasan Timor Leste bahasa
Indonesia sendiri dikenal sebagai bahasa kerja.

Sementara itu, jika dilihat dari sisi linguistik, bahasa Indonesia merupakan
bentuk ragam bahasa dari bahasa melayu. Sedangkan dasar yang digunakan
olehnya adalah bahasa Melayu Riau yang tentunya diambil dari kepulauan Riau
sejak abad ke 19. Sebagai bahasa pemersatu bangsa, tentunya bahasa Indonesia
menjadi bahasa yang digunakan dalam aktivitas harian dari masyarakat Indonesia
yang juga menyatukan perbedaan dalam satu bahasa yang sama dan dimengerti
oleh semua penduduknya.

Berkaitan dengan pengertian yang telah dijelaskan pada bagian di atas tadi,
sejarah bahasa Indonesia tidak lepas dari penggunaan nama yang dimilikinya.
Dengan kata lain, penamaan “Bahasa Indonesia” itu sendiri bermula sejak adanya
Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober tahun 1928 lalu. Hal ini
berkaitan dengan menghindari kesan dari imperialism bahasa apabila masyarakat
Indonesia masih saja menggunakan bahasa Melayu sebagai nama yang
dimilikinya. Karena itulah dalam proses tersebut terjadi beberapa perbedaan yang
ditimbulkan pada keberadaan dari bahasa Indonesia saat ini dengan jenis bahasa
melayu yang digunakan di kawasan Riau atau Semenanjung Malaya.

Hingga saat ini Bahasa Indonesia sendiri dikenal sebagai kata-kata yang
hidup dan tentunya banyak menghasilkan beragam kata baru, baik itu berkaitan
dengan proses penciptaan atau bahkan melalui sistem penyerapan dari bahasa
asing serta bahasa daerah yang ada di sekitarnya. Bahasa Indonesia itu sendiri
dituturkan serta dipahami oleh masyarakat Indonesia. Meskipun tidak termasuk
dalam bahasa ibu namun bahasa indonesia menjadi bahasa yang memiliki jumlah
penutur terbanyak. Bahkan sebagian besar dari warga negara Indonesia sendiri
menggunakan bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.

Sementara itu, penutur bahasa Indonesia sering kali menggunakan


versi kolokial atau bahasa sehari-hari yang digunakannya. Hal ini seperti terlihat
pada proses mencampuradukkan antara dialek melayu dengan bahasa ibu yang
dimilikinya. Lebih dari itu, bahasa Indonesia juga dikenal sebagai bahasa dengan
tingkat penggunaan yang luas. Hal ini terbukti dengan banyaknya bahasa tersebut
yang digunakan di berbagai media, atau bahkan lingkungan pendidikan, seperti
halnya sekolah hingga perguruan tinggi.

Dalam bahasa Indonesia tata bahasa serta fonologi yang dimilikinya relatif
lebih mudah untuk dipahami, karena itulah dalam pemahaman aturan dasarnya
pun lebih gampang untuk diikuti dan digunakan dalam aktivitas komunikasi.
Berkaitan dengan keberadaan bahasa melayu yang menjadi dasar dari munculnya
bahasa Indonesia, pada dasarnya terdapat 4 faktor yang menjadikan bahasa
tersebut kemudian diangkat sebagai bahas Indonesia, diantaranya:

 Bahasa melayu dikenal sebagai lingua franca untuk bangsa Indonesia,


termasuk dalam bahasa perdagangan serta bahasa dalam sistem
perhubungan.

 Sistem dalam bahasa melayu itu sendiri terbilang sederhana, karena itulah
sangat mudah bagi masyarakat Indonesia untuk mengerti  dan
mempelajarinya. Hal ini berkaitan dengan penggunaan bahasa melayu yang
tidak menggunakan tingkatan dalam bahasa yang dimilikinya.

 Beragam suku atau etnis besar yang ada di Indonesia seperti halnya suku
jawa, suku sunda, dan juga beragam suku lainnya juga dapat dengan mudah
dan secara sukarela menerima bahasa melayu tersebut sebagai bahasa
Indonesia yang kemudian digunakan sebagai satu jenis bahasa nasional.

 Bahasa melayu dinilai memiliki kesanggupan yang dapat digunakan sebagai


bahasa budaya. Dalam hal ini bahasa tersebut memiliki arti yang lebih luas.

2.3 Peristiwa Penting Bahasa Indonesia

 Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928: Tonggak perkembangan


bahasa Indonesia.

 Angkatan Pujangga Baru dipimpin Sutan Takdir Alisjahbana dan kawan-


kawan.

 Kongres Bahasa Indonesia I pada tanggal 25—28 Juni 1938 di Solo

 Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928: Tonggak perkembangan


bahasa Indonesia.

 Angkatan Pujangga Baru dipimpin Sutan Takdir Alisjahbana dan kawan-


kawan.

 Kongres Bahasa Indonesia I pada tanggal 25—28 Juni 1938 di Solo

 Kongres II Bahasa Indonesia di Medan pada tanggal 28 Oktober--2


November1954

 Peresmian oleh Presiden tentang penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang


Disempurnakan pada tanggal 16 Agustus 1972.
 Kongres Bahasa Indonesia III pada tanggal 28 Oktober --2 November
1978, Jakarta

 Kongres Bahasa Indonesia IV pada tanggal 21—26 November 1983,


Jakarta

 Kongres Bahasa Indonesia V pada tanggal 28 Oktober--3 November


1988, Jakarta

 Kongres VI Bahasa Indonesia pada tanggal 28 Oktober—2 November 1993,


Jakarta

 Kongres VII Bahasa Indonesia pada tanggal 26—30 Oktober 1998,


Jakarta

 Kongres VIII Bahsa Indonesia pada tanggal 14—17 Oktober 2003, Jakarta

 Kongres IX Bahasa Indonesia pada tanggal 20 Oktober--1 November 2008,


Jakarta

 Kongres Bahasa Indonesia X pada tanggal 28—31 Oktober 2013, Jakarta

 Diterbitkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia pada tahun 2016


oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

 Kongres Bahasa Indonesia XI Oktober 2018, Jakarta

2.4 Fungsi Mengembangkan Bahasa Indonesia

Pengembangan ditujukan pada upaya peningkatan mutu daya ungkap bahasa


Indonesia. Peningkatan mutu daya ungkap itu meliputi perluasan kosakata bahasa
Indonesia dan pemantapan kaidah-kaidahnya sejalan dengan tuntutan
perkembangan ilmu dan teknologi serta kebudayaan yang amat pesat. Sugono
(2008) dalam makalahnya mengemukakan perkembangan kosakata dapat
diketahui dari pertambahan kata yang terdapat dalam kamus bahasa Indonesia.
Dalam penambahan pada kamus bahasa Indonesia, setiap pertambahan kata
menunjukkan perubahan. Misalnya, kamus W.J.S. Poerwadarminta yang terbit
tahun 1953 memuat sekitar 23.000 lema bahasa Indonesia. Pada tahun 1976
kamus itu diolah kembali oleh Pusat Bahasa dan ditambahkan 1.000 lema baru
(kata umum). Gambaran itu memperlihatkan dalam kurun waktu 29 tahun seolah-
olah hanya terjadi penambahan 1.000 kata saja. Minimnya penambahan jumlah
kata, menunjukan pengembangan suatu bahasa. Sementara dalam waktu 12 tahun
berikutnya, tepatnya tahun 1988, telah terjadi penambahan 49.000 kata baru yang
termuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Pertama. Terjadi
penambahan kata yang cukup banyak dibandingkan pada tahun sebelumnya. Kini
kamus itu telah mernuat 78.000 lema (kata umum) dan dalam pengembangan
istilah telah diperoleh 265.000 istilah dalam berbagai bidang ilmu. Kondisi itu
menunjukkan bahwa perkembangan kosakata bahasa Indonesia amatlah cepat,
terutama dalam waktu 25 tahun menjelang pergantian abad ke-20.
Meskipun demikian, kekurangan kosakata bahasa Indonesia masih saja terasakan
jika digunakan untuk mengungkapkan ilmu dan teknologi, termasuk teknologi
komunikasi melalui media massa. Pengembangan kosakata dalam berbagai bidang
itu lebih didominasi oleh sumber bahasa asing, terutama dalam dua dasawarsa
terakhir ini. Sumber pengembangan kosakata itu perlu diimbangi dengan
pemanfaatan bahasa daerah. Keragaman bahasa daerah (726 bahasa) merupakan
kekayaan yang perlu digali sebagai sumber pengayaan kosakata bahasa Indonesia.
Langkah utama yang perlu dilakukan ialah pengembangan bahasa Indonesia,
terutama kosakata, dan pemantapan sistem bahasa serta peningkatan mutu
penggunaannya secara baik dan benar dalam berbagai keperluan.

2.5 Strategi Mengembangkan Bahasa Indonesia


Pengembangan ditujukan pada upaya peningkatan mutu daya ungkap bahasa
Indonesia. Peningkatan mutu daya ungkap itu meliputi perluasan kosakata bahasa
Indonesia dan pemantapan kaidah-kaidahnya sejalan dengan tuntutan
perkembangan ilmu dan teknologi serta kebudayaan yang amat pesat.

Pemekaran kosa kata diperlukan untuk memungkinkan pelambangan konsep dan


gagasankehidupan modern (Dutton, 1976). Cakrawala sosial budaya yang meluas
yang melampaui batasbataskehidupan yang tertutup menimbulkan keperluan
adanya kata, istilah, dan ungkapan dalambahasa.Ada dua hal yang berkaitan
dengan pemekaran kosa kata. Pertama, masalah sumber bagiunsur leksikal yang
baru. Kedua, bertalian dengan cara membentuk unsur yang baru
danmemadukannya dengan kosakata yang sudah ada. Moeliono mengemukakan
bahwa pemekarankosakata dapat dilakukan dengan babarapa cara, yaitu: 1)
menggali sumber dari bahasa itusendiri; 2) mengambil dari bahasa serumpun; 3)
mengambil dari sumber bahasa asing.

Pertama, menggali sumber dari bahasa itu sendiri diwujudkan dengan memberi
maknabaru melalui perluasan makna dan penyempitan makna. Perluasan makna,
misalnya pada katakakak. Kata kakak yang sebenarnya bermakna saudara
sekandung yang lebih tua, meluasmaknanya menjadi siapa saja yang pantas
dianggap atau disebut sebagai saudara sekandung yanglebih tua. Penyempitan
makna, misalnya pada kata sarjana. Kata sarjana yang pada mulanyaberarti orang
pandai atau cendekiawan , pada perjalanannya kemudian kata sarjana
tersebutmenyempit maknanya menjadi orang yang lulus dari perguruan tinggi,
seperti tampak padasarjana ekonomi, sasjana sastra, dan sarjana hukum.

Selain melalui perluasan dan penyempitan makna, pemekaran kosa kata dengan
caramenggali bahasa itu sendiri dapat pula dilakukan dengan menghidupkan
kembali kosa kata yangkini tidak aktif lagi. Baik dengan makna yang sama
sebagaimana dahulu atau dengan diberimakna baru untuk penutur bahasa masa
kini. Misalnya kata hulubalang, yang diketahui katatersebut tergolong kata usang
karena tidak dipakai oleh penutur bahasa Indonesia sekarang.

Kedua, pemekaran kosakata dengan cara mengambil dari bahasa serumpun yang
pemakaiannya berdampingan dengan bahasa Indonesia. Bahasa serumpun yang
jumlahpenuturnya terbanyak, seperti bahasa Jawa, merupakan sumber utama
pemekaran kosa kata.Misalnya pada kata-kata dari bahasa Jawa seperti godog,
sasana [sasono], wisma [wismo],pelafalannya disesuaikan dengan bahasa
Indonesia menjadi godok, sasana, wisma.

Ketiga, sumber pemekaran kosa kata dari bahasa asing merupakan cara lain untuk
langkah pemekaran kosa kata. Bahasa Melayu yang merupakan cikal bakal bahasa
Indonesiasudah sejak lama mengalami proses pemekaran kosa kata melalui
pemungutan dari bahasa asing.Misalnya kursi (bahasa Arab), lonceng (bahasa
Cina), gereja (bahasa Portugis).

Sehubungan dengan hal tersebut, pemekaran kosa kata yang paling penting adalah
dengan menggali potensi kosakata dari bahasa serumpun, dalam hal ini adalah
bahasa daerahyang tersebar di seluruh Nusantara. Dengan demikian, setiap
keunggulan bahasa lokal akanmenempati porsinya dalam membangun bahasa
Indonesia yang merupakan bahasa persatuan.Dengan bersatunya seluruh wilayah
Nusantara melalui sarana bahasa nasional, mudah-mudahanpertahanan bangsa
akan semakin kokoh.

2.6 Arti dan Tujuan Mengembangkan Bahasa Indonesia

Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol


vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbiter, yang dapat diperkuat dengan gerak-
gerik badaniah yang nyata.

Berdasarkan fungsi-fungsi berbahasa, terutama fungsi sebagai alat komunikasi


dan merupakan cara untuk memberikan dasar-dasar memperoleh kemahiran
berbahasa, baik dalam penggunaan bahasa secara lisan maupun tertulis.

Latihan kemampuan atau kemahiran berbahasa untuk mengembangkan potensi-


potensi pribadi. Dengan latihan yang intensif, kita akan memperoleh keahlian
dalam berbahasa.
Dengan bahasa, kita dapat mengembangkan kepribadian dan nilai-nilai social
kepada tingkat yang lebih tinggi dari apa yang biasa dipakai oleh masyarakat
umum.
BAB 3

PENUTUP

 Kesimpulan

Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan


bahwa sesuai dengan makalah “Penggunaan Bahasa Baku dalam Bahasa
Indonesia” penulis menyimpulkan bahwa bahasa dalam Bahasa Indonesia di
haruskan menggunakan hanya satu bahasa namun bisa juga dengan
mamadukan dengan bahasa lain namun dengan penggunaan yang tepat.
Bahasa Indonesia dapat di kembangkan dengan di padukan dengan bahasa
melayu maupun bahasa asing yang lain dalam penerapannya sehari-hari.

 Saran

Penulis sebenarnya menginginkan penyusun makalah yang sempurna dan rapi.


Namun, masih banyak kekurangan dalam makalah ini yang perlu diperbaiki oleh
penulis. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan penulis. Maka dari itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun penulisan makalah ini
sebagai bahan evaluasi dan bersifat membangun untuk selanjutnya.

Daftar Pusaka

http://titinsubianto.blogspot.com/2014/05/pengembangan-bahasa-
indonesia.html

https://nenggelisfransori.wordpress.com/2010/06/04/pengembangan-bahasa/

http://gerydoc.blogspot.com/2016/10/pengembangan-bahasa-indonesia.html

http://pendidikansrg.blogspot.com/2017/12/pengertian-bahasa-fungsi-bahasa-
dan.html

Anda mungkin juga menyukai