pengangguran
Kelompok 3
Tradeoff jangka pendek Inflasi dan pengangguran
Dua indikator kinerja perekonomian yang dipantau secra ketata dalah inflasi dan
pengganguran. Tingkat inflasi utamanya bergantung pada pertumbuhan jumlah uang yang
beredar yang dikendalikan oleh bank central. Oleh karna itu, dalam jangka panjang, inflasi
dan pengangguran biasanya bukanlah permasalahan yang saling berhubungan. Jika pada
pembuat kebijakan moneter dan fiscal meningktkan permintaan angregat dan menaikan
perekonomian sepanjang kurva agregat jangka pendek mereka bisa memperkecil tingkat
pengangguran untuk sementara waktu, namun hal ini disertai tingkat inflasi yang lebih tinggi.
Kurva Phillips
● Kurva phillips
menggambarkan
asosiasi negative antara
tingkat inflasi dan
6 B
tingkat pengagguran.
Pada titik A, tingkat
inflasi rendah dan
tingkat pengangguran
tinggi. Pada titik B, 2 A
Tingkat
Harga Penawaran
Agregat
● Bagaimana kurva phillips berhubungan dengan Jangka Pendek
permintaan dan penawaran agregat 106
0 4 7 Tingkat
Pengangguran
Pergerseran dalam kurva
phillips
Tingkat Kurva
KURVA PHILLIPS JANGKA Inflasi Phillips Jangka Panjang
PANJANG
Menurut Friedman dan Phelps, tidk
ada dilema antara inflasi dan Inflasi B
pengangguran pada jangka panjang. Tinggi
Pertumbuhan jumlah uang beredar
menentukan tingkat inflasi. Bagaimana
pun tingkat inflasinya, tingkat
pengangguran akan mengarah pada Inflasi A
tingkat alamiahnya. Akibatnya, kurva Rendah
phillips jangka panjang berbentuk
vertikal.
0 Tingkat Tingkat
Pengangguran Alamiah Pengangguran
Harapan dan kurva phillips jangka
pendek
● Memiliki pengertian bahwa pengangguran pada akhirnya akan Kembali pada tingkat
alamiahnya, berapapun tingkat inflasinya.
● Ketika inflasi naik selama 8 tahun maka pengangguran akan jatuh.
Tingkat
Inflasi
(%Per-Tahun)
10 -
● Kurva Phillips Tahun 1960-an
Kurva disamping menggunakan data dari
tahun 1961 hingga 1968 tentang 8 -
pengangguran dan tingkat inflasi
(sebagaimana diukur dengan deflator PDB
untuk amerika serikat) guna menunjukan 6 -
hubungan negatif antara inflasi dan 1968
pengangguran.
4 -
1967 * 1966
2 -
1955 * 1962
1964 * * 1961
1963
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tingkat
Pengangguran
Pergeseran peranan guncangan penawaran pada kurva
Philips
Memiliki pengertian peristiwa yang secara langsung mempengaruhi biaya produksi suatu
perusahaan sehingga mempengaruhi harga yang dibebankan oleh perusahaan tersebut.
Contoh; Ketika harga minyak menaikan biaya produksi bensin, pelumas, dan produk
minyak lainnya, kenaikan harga ini mengurangi jumlah penawaran barang dan jasa pada
tingkat harga berapapun.
Guncangan yang bersifat merugikan penawaran agregat
Tingkat
Harga
AS2
A. Model Permintaan dan Penawaran Agregat
Kurva disamping menunjukan model permintaan
agregat dan penawaran agregat. Ketika kurva P2 B AS1
penawaran agregat bergeser ke kiri dari AS1 ke
AS2 keseimbangan bergerak pada titik A ke B .
Hasil produksinya jatuh dari Y1 ke Y2, sedangkan
tingkat harga naik dari P1 ke P2 P1 A
0 Y2 Y1 Jumlah
Output
Tingkat
Inflasi
B. Kurva Phillips
Kurva disamping menunjukan tradeoff jangka
pendek antara inflasi dan pengangguran. Pergeseran
yang merugikan agregat pada penawaran agregat
menggerakan perekonomian dari titik dimana B
pengangguran lebih renda dan inflasi lebih rendah A
(titikA) ke titik dimana pengangguran lebih tinggi
dan inflasi lebih tinggi (titik B).
0 Tingkat
Pengangguran
Biaya-Biaya untuk menurunkan
inflasi
● RASIO PENGORBANAN
untuk mengurangi tingkat inflasi, bank sentral harus menjalankan kebijakan moneter yang
serba mengecil. Seperti contoh Ketika bank sentral memperlambat laju pertumbuhan uang, bank
sentral menurunkan permintaan agregat dimana memiliki dampak mengurangi jumlah barang
dan jasa yang diproduksi perusahaan yang mengarah pada penguranagan pekerjaan.
Banyak penelitian dilakukan untuk mempelajari data inflasi dan pengangguran huna
memperkirakan dalam mengurangi inflasi. Temuan penelitian ini dirangkum dalam sebuah
statistic yang disebut dalam rasio pengorbanan (sacrifice ratio)
● HARAPAN YANG RASIONAL DAN KEMUNGKINAN DISINFLASI TANPA BIAYA
Menurut teori harapan yang rasional, orang-orang secara optimal menggunakan semua infromasi
yang mereka miliki, termasuk info tentang kebijakan pemerintah, maupun Ketika memperkirakan
masa depan. Para pendukung kebijakan harapan yang rasional ini menggunakan dasar analisis
fried man – phelps untuk beragumen bahwa Ketika kebijakan perekonomian berubah, orang-
orang menyesuaikan harapan mereka terhadap inflasi menurut kebijakan itu.
● DISINFLASI VOLCKER
Penurunan inflasi dari tahun 1981 hingga 1984 di Amerika Serikat adalah kebijakan
anti inflasi yang keras dari pemimpin the fed, paul Volcker. Figur ini menunjukan bahwa
diinfalsi Volcker memang terjadi mendatangkan pengangguran yang tinggi
● ERA GREENSPAN
Sejak inflasi OPEC pada tahun 1970an dan disinflasi Volcker pada tahun 1980an,
perekonomian mengalami fluktuasi relative ringanterhadap inflasi dan pengangguran.
Studi Kasus
● Mengapa inflasi dan pengangguran begitu rendah pada akhir era 1980-an?
Menjelang akhir abad ke 20, banyak negara mengalami tingkat inflasi dan pengangguran terendah
selama beberapa tahun. 1999 misalnya, besarnya inflasi rata-rata adalah sebesar 1,4% di negara-negara
industry . Inflasi di asia secara keseluruhan tidaklah jauh lebih tinggi, pada angka 2,2%. Tetapi inipun
berbeda tergantung negaranya. sebagai contoh di Singapura dan Malaysia, inflasi masing-masingnya
berada pada angka 0 dan 2,7% jauh lebih tinggi di Indonesia yang sebesar 20,5%. Pengangguran
adalah sebesar 4,2% di Amerika Serikat dan 6% di Inggris, tetapi lebih besar di negara-negara eropa, di
asia, inipun tergantung pada negaranya seperti tingkat pengangguran yang relative rendah di Malaysia
(3,4%), jepang (4,7%), dan singapura (2,8%), tetapi lebih tinggi di hongkong (6,2%), Indonesia
(6,2%), dan filipina (9,6%)
Beberapa pengamat beragumen bahwa pengalaman ini mendatangkan keraguan pada teori kura Philips.
Sebenernya, kombinasi tingkat inflasi dan pengangguran yang rendah mungkin memberikan pesan
bahwa tidak ada lagi tradeof antara kedua variable. Namun, sebagai bagian besar ekonom memandang
peristiwa ini dengan tidak begitu radikal. Sebagaimana yang telah kita bahas pada bab ini, tradeof
jangka pendek antara inflasi dan pengangguran bergeser pada setiap saat. Pada decade 1990-an, tradeof
ini bergeser kekiri sehingga perekonomian dapat menikmati pengangguran dan inflasi yang rendah
secara kebersamaan.
Apakah yang menyebabkan terjadinya pergeseran yang menguntungkan pada kurva Philips jangka
pendek? Sebagian jawabannya pada turunnya inflasi yang di harapkan. Bank-bank sentral umumnya
men jalankan kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi inflasi agar menjaganya tetap rendah.
Sepanjang waktu , Ketika kebijakan ini berhasil, bank-bank sentral memperolehkan kepercayaan dari
public bahwa bank-bank tersebut akan terus melawan inflasi. Kepercayaan yang naik ini menurukan
harapan inflasi yang menggeser kurva phillips jangka pendek ke kiri.
Selain pergesran yang di sebabkan oleh menurunnya inlasi yang di harapkan, banyak pakar ekonomi
meyakini bahwa ada guncangan-guncangan penawaran yang menguntungkan pada periode ini.
(ingatlah bahwa guncangan penawaran yang menguntungkan menggeser kurva penawaran agregat
jangka pendek ke kanan, meningkatkan hasil produksi, dan menurunkan harga. Guncangan ini karena
mengurangi pengangguran dan inflasi dan menggeser kurva phillips jangka pendek ke kiri)
Berikut ini adalah 3 peristiwa yang menjadi penyebab pergeseran sekarang agregat yang
menguntungkan.
1. penurunan harga komoditas pada akhir 1990, harga komoditas dasar, termasuk minyak merosok.
Kemerosotan harga komoditas ini, pada gilirannya, Sebagian adalah karena resesi parah di jepang dan
perekonomian asia lainnya yang mengurangi permintaan produk-produk ini. Karena komoditas
merupakan masukkan penting bagi produksi, jatuhnya harga komoditas mengurangi biaya produksi
dan berlaku sebagai guncangan penawaran yang menguntungkan.
2. perubahan-perubahan pasar tenaga kerja; beberapa ekonomi meyakini bahwa generasi babyboom
yang lahir setelah perang duni ke II, yang sudah menua telah menyebabkan perubahan mendasar di
pasar tenaga kerja karena pekerja yang usianya lebih tua cenderung memiliki pekerjaan yang stabil dari
pada pekerja yang lebih muda, kenaikan pada umur rata-rata tenaga kerja dapat mengurangi tingkat
pengangguran tingkat penggangguran alamiah pada perekonomian
3. kemajuan teknologi: beberapa ekonom berfikir bahwa perekonomian dunia telah memasuki periode
kemajuan tekonologi yang lebih pesat. Kemajuan teknologi yang infomrasi seperti internet sangat
besar dan telah mempengaruhi banyak bagian perekonomian. Kemajuan teknologi seperti inikenaikan
produktivitas sehingga ini merupakan jenis guncangan penawaran yang menguntungkan.
Para ekonom meperdebatkan manakah dari penjelasan dari kurva Philips yang bergeser ni yang
paling masuk akal. Pada akjirnya, kisah yang lengkap mungkin mengandung masing-masing unsur
tersebut.
Ingatlah bahwa tiudak ada dari hipotesis-hipotesis ini yang menyangkal pelajaran mendasar dari kurva
Philips-bahwa para pembuat kebijakan yang mngendalikan permintaan agregat selalu menghadapi
tradeoff jangka pendek antara inflasi dan pengangguran. Namun, periode 1990-an mengingatkan kita
bhawa tradeoff jangka pendek ini berubah sepanjang waktu. Terkadang dalam cara yang sulit
diprediksi.