Anda di halaman 1dari 16

Click to edit Master title style

INFLASI DAN
PENGANGGURAN

1
Click to edit Master title style

KELOMPOK : 11

Gilardhy Gemilang (1209240090)


Gina Fahira (1209240091)
Muhamad Kahfi Dwi P (1209240227)
Murni Kartika (1209240232)

2 2
Click to edit Master title style
DEFINISI INFLASI DAN PENGANGGURAN

• Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum secara terus-


menerus.

• Pengangguran atau orang yang menganggur adalah mereka yang


tidak mempunyai pekerjaan dan sedang tidak aktif mencari pekerjaan.

3 3
Click to edit Master title style
JENIS JENIS INFLASI
Berdasarkan sifatnya inflasi dibagi menjadi 4 kategori utama yaitu sebagai berikut:
• Inflasi merayap/rendah (creeping inflation), yaitu inflasi yang besarnya kurang dari
10% pertahun
• Inflasi menengah (galloping inflation) besarnya antara 10 – 30% pertahun.
• Inflasi berat (high inflation), yaitu inflasi yang besarnya antara 30 – 100% pertahun.
• Inflasi sangat tinggi (hyper inflation), yaitu inflasi yang ditandai oleh naiknya harga
secara drastic hingga mencapai 4 digit (di atas 100%).

Berdasarkan asalnya inflasi dibagi menjadi dua, yaitu


• Pertama inflasi yang berasal dari dalam negeri
• Kedua inflasi yang berasal dari luar negeri

4 4
Click to edit Master title style
JENIS JENIS INFLASI

Inflasi berdasarkan penyebab terbagi menjadi dua:


• Demand Pull Inflation. Inflasi ini timbul karena adanya permintaan keseluruhan yang
tinggi di satu pihak, di pihak lain kondisi produksi telah mencapai kesempatan kerja
penuh (full employment)
• Cost Push Inflation. Inflasi ini disebabkan turunnya produksi karena naiknya biaya
produksi (naiknya biaya produksi dapat terjadi karena tidak efisiennya perusahaan,
nilai kurs mata uang negara yang bersangkutan jatuh/menurun, kenaikan harga
bahan baku industri, adanya tuntutan kenaikan upah dari serikat buruh yang kuat
dan sebagainya)

5 5
Click to edit PENGANGGURAN
JENIS-JENIS Master title style

Bedasarkan penyebab terjadinya: Berdasarkan Cirinya:


• Pengangguran Terbuka : Pengangguran ini tercipta sebagai akibat
pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari
• Pengangguran friksional
pertambahan tenaga kerja.
• Pengangguran konjungtural

• Pengangguran Tersembunyi : Di banyak negara berkembang,
Pengangguran struktural
seringkali didapati bahwa jumlah pekerja dalam suatu kegiatan
• Pengangguran musiman
ekonomi adalah lebih banyak dari yang sebenarnya diperlukan
• Pengangguran siklikal
supaya ia dapat menjalankan kegiatannya dengan efisien.
• Pengangguran siklus
• Pengangguran Bermusim : Pengangguran ini terutama terdapat di
sektor pertanian dan perikanan. Pada musim hujan penyadap karet
dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa
menganggur.
6 6
KURVA
Click toPENAWARAN AGREGAT
edit Master title style

Kurva Penawaran Agregat Jangka


• Jumlah output yang dapat dihasilkan dalam perekonomian jangka panjang
Panjang
ditentukan oleh jumlah modal dalam perekonomian dan jumlah tenaga
kerja yang ditawarkan dalam tingkat pekerjaan penuh (full employment).
• Tingkat pengangguran alamiah adalah suatu keadaan dimana kegiatan
perekonomian bergerak menuju jangka panjang. Tingkat output agregat
yang dihasilkan pada tingkat pengangguran alamiah disebut tingkat
output natural (natural rate of output) yaitu tingkat dimana perekonomian
berada pada jangka panjang untuk setiap tingkat harga.
• Dengan demikian kurva penawaran jangka panjang menunjukkan kedaan
yang vertikal pada tingkat output alamiah.

7 7
KURVA
Click toPENAWARAN AGREGAT
edit Master title style
Kurva Penawaran Agregat Jangka
Pendek
• Karena tujuan perusahaan memaksimalkan keuntungan maka
jumlah output yang ditawarkan ditentukan oleh keuntungan
yang dibuat atas setiap unit output.
• Keuntungan atas suatu unit output sama dengan harga untuk
unit tersebut dikurangi dengan biaya produksinya. Dalam
penawaran agregat jangka pendek, biaya dari banyaknya faktor
yang masuk ke dalam produksi barang dan jasa adalah tetap.
Karena biaya-biaya ini bersifat tetap dalam penawaran agregat
jangka pendek.
• Ketika tingkat harga keseluruhan naik maka harga untuk suatu
unit output akan meningkat relatif terhadap biaya produksi dan
keuntungan per unit akan meningkat juga. Karena tingkat harga
yang lebih tinggi maka akan menghasilkan tingkat keuntungan
yang lebih besar dalam jangka pendek. Perusahaan menaikkan
produksi dan jumlah output agregat yang ditawarkan
meningkat, yang menghasilkan kurva penawaran agregat
jangka pendek yang memiliki kemiringan ke atas.
• Jika biaya produksi suatu output meningkat maka akan
menimbulkan keuntungan atas suatu unit output akan menurun
dan jumlah output yang akan ditawarkan pada setiap tingkat
harga akan menurun juga. Kurva penawaran agregat jangka
pendek bergeser ke kiri ketika biaya produksi meningkat dan8 ke
8
kanan ketika biaya produksi menurun.
Click to edit Master title style
INFLASI, PENGANGGURAN DAN KURVA PHILIPS

Pengertian inflasi secara umum diartikan sebagai kenaikan harga-harga


umum secara terus menerus selama dalam suatu periode tertentu.
Hubugan terbalik (tradeoff) antara penganguran dan inflasi disebut
kurva phillips. Semakin tinggi tingkat pengangguran maka semakin
rendah tingkat inflasi upah. Dalam hal ini pengangguran sebagai output
dan menerjemahkan inflasi sebagai perubahan harga. Kondisi dimana
secara simultan pengangguran tinggi dan diikuti inflasi yang tinggi
disebut sebagai stagflasi.

9 9
KURVA
Click toPHILIPS
edit Master title style
Kurva Philips jangka pendek Dari grafik Kurva Philis tersebut dapat dilihat
bahwa tingkat inflasi dan pengangguran
memiliki hubungan yang negatif. Semakin
tinggi tingkat inflasi, maka tingkat
pengangguran akan menurun, begitupun
sebaliknya dalam jangka panjang tingkat
inflasi dan tingkat pengangguran tidak memiliki
hubungan.
Oleh sebab itu Kurva Phillips tidak berlaku di
Indonesia karena inflasi di Indonesia tidak
disebabkan oleh permintaan agregat
melainkan kenaikan harga.

1010
Click to editLAJU
MENGUKUR Master title style
INFLASI DAN TINGKAT OUTPUT
Perhitungan Inflasi Menggunakan IHK
(IHK yang sekarang – IHK waktu yang lalu) / IHK Sekarang x 100
Sehingga misalkan kita ingin menghitung inflasi harga BBM (Premium) antara
tahun 2008 dan 2017. Misalkan harga Premium pada tahun 2008
Rp.4000/liter sedangkan harga Premium pada tahun 2017 sebesar
Rp.6500/liter, sehingga perhitungan menjadi :
(Rp.6500-Rp.4000)/(Rp.6500) x100
= 0,3846 x 100%
= 38,5 %
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Premium mengalami inflasi sebesar
38,5% dari tahun 2008 hingga 2017. Secara rata-rata, Premium mengalami
kenaikan inflasi sebesar 4,3% per tahun. Sehingga dapat dikatakan bahwa
Premium mengalami inflasi ringan karena dalam kurun 9 tahun mengalami
inflasi tidak lebih dari 10%.
1111
Click to edit Master
PERUBAHAN title MONETER
KEBIJAKAN style DAN FISKAL

• Kebijakan Moneter
Mekanisme bekerjanya perubahan BI Rate sampai mempengaruhi
inflasi tersebut sering disebut sebagai mekanisme transmisi
kebijakan moneter.
Perubahan BI Rate mempengaruhi inflasi melalui berbagai jalur,
diantaranya :
a) jalur suku bunga • Instrumen Kebijakan Moneter
b) jalur kredit a) Operasi pasar terbuka
c) jalur nilai tukar b) Fasilitas diskonto (discount rate)
d) jalur harga asset c) Rasio cadangan wajib
e) jalur ekspektasi d) Himbauan moral
1212
Click to edit Master
PERUBAHAN title MONETER
KEBIJAKAN style DAN FISKAL

Kebijakan Moneter Kontraktif Kebijakan Moneter Ekspansif

Suatu kebijakan dalam rangka mengurangi Kebijakan Moneter Ekspansif adalah suatu
jumlah uang yang beredar. Disebut juga kebijakan dalam rangka menambah jumlah
dengan kebijakan uang ketat (tight money uang yang beredar. pada saat munculnya
policy). Mendorong suku bunga dalam negeri kontraksional gap. Berikut grafik kebijakan
meningkat dan nilai tukar akan cenderung moneter ekspansif. Dari gambar dibawah
apresiatif. Nilai tukar yang apresiasif akan dapat dilihat kondisi awal penawaran uang
mendorong impor dan menurunkan ekspor (Ms1) dan tingkat suku bunga adalah kurva
sehinga neraca transaksi berjalan akan (R1).
memburuk.

1313
Click to edit Master
PERUBAHAN title MONETER
KEBIJAKAN style DAN FISKAL

Kebijakan Fiskal Ekspansif Kebijakan Fiskal Kontraktif


Suatu kebijakan ekonomi dalam rangka Fiskal kontraktif adalah kebijakan pemerintah
mengarahkan kondisi perekonomian untuk dengan cara menurunkan belanja negara dan
menjadi lebih baik dengan jalan mengubah menaikkan tingkat pajak. Kebijakan ini
penerimaan dan pengeluaran pemerintah, bertujuan untuk menurunkan daya beli
pada saat munculnya kontraksional gap. masyarakat dan kebijakan mengatasi inflasi.
Konstraksional gap adalah suatu kondisi kebijakan untuk membuat pemasukannya
dimana output potensial lebih tinggi lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya
dibandingkan dengan output Actual. Pada saat politik anggaran surplus dilaksanakan ketika
terjadi kontraksional gap ini kondisi perekonomian pada kondisi yang ekspansi
perekonomian ditandai oleh tingginya tingkat yang mulai memanas (overheating) untuk
pengangguran. menurunkan tekanan permintaan. pada saat
munculnya ekpansionary gap. Ekspansionary
gap adalah suatu kondisi dimana output
potensial lebih kecil dibandingkan dengan
output Actual.
1414
Click to edit KEBIJAKAN
PERUBAHAN Master titleMONETER
style DAN FISKAL

Pergeseran Kurva IS akibat Pergeseran Kurva LM akibat


Kebijakan Fiskal Kebijakan Moneter
Pergeseran dan pergerakan dalam kurva LM,
Pergeseran dan pergerakan dalam kurva IS, secara umum dapat dilakukan melalui
secara umum dapat dilakukan melalui perubahan–perubahan pada variabel jumlah
perubahan–perubahan pada variabel uang yang beredar (Md) yang terkait dengan
pengeluaran pemerintah (G) dan pajak (T) kebijakan moneter.
yang terkait dengan kebijakan fiskal.
Kebijakan moneter dan kurva LM (peningkatan
Y=C(Y-T)+I(r)+G .... IS jumlah penawaran uang)
M/P=L(r,Y) ....LM Peningkatan penawaran uang akan menggeser
kurva LM ke kanan
Suku bunga yang lebih rendah
Yang meningkatkan pendapatan
Y=C(Y-T)+I(r)+G ....IS
M/P=L(r,Y) ....LM 1515
Click to edit Master title style

SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

1616

Anda mungkin juga menyukai