Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 3

NIM : 042049488
Nama : Muhamad Yoga Setiawan
Matakuliah : Pengantar Ekonomi Makro
Prodi : Manajemen
Kepada Yth Bapak / Ibu Tutor Ifah Masrifah, S., E. M.M.

Soal:

1. Pergeseran kurva penawaran agregrat jangka pendek, disamping disebabkan karena


perubahan tingkat harga, terdapat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
perubahan tingkat produksi suatu perekonomian dalam jangka pendek. Jelaskan faktor-
faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran agregrat jangka pendek !
2. Para ekonom pada umumnya setuju bahwa inflasi rendah itu baik jikalau diiringi
dengan inovasi. Untuk menjaga agar inflasi tetap rendah maka harus diketahui faktor
apa yang membuatnya tetap rendah. Jelaskan sumber penyebab sumber inflasi dan
kategori inflasi!
3. Jelaskan tentang kebijakan devaluasi, dan apa dampak kebijakan devaluasi terhadap
perekonomian, dan menurut pendapat Anda apakah kebijakan tersebut relevan dengan
kondisi perekonomian Indonesia saat ini!

Jawaban:

1. Kurva penawaran agregat (Aggregate Supply, AS) menunjukkan jumlah total barang/jasa
yang dihasilkan dan dijual perusahaan pada tingkat harga tertentu. Penawaran agregat
bergantung pada tingkat harga, kapasitas produksi dan tingkat biaya yang dikeluarkan
selama proses produksi. Dalam hubungannya dengan output potensial, penawaran agregat
ditentukan oleh banyaknya input produktif yang utamanya terdiri dari buruh dan barang
modal, dan efisiensi dari kombinasi input-input tersebut.
Kurva penawaran agregat memiliki bentuk kurva yang berbeda pada jarak pendek dan
jarang Panjang. Dalam jangka pendek, kurva penawaran memiliki kemiringan yang positif
yang disimbolkan dengan SRAS
Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran agregat jangka
pendek, yaitu:
a. Harga input seperti upah, bahan baku, energi dan input lainnya.
b. Ekspektasi harga masa depan
c. Pajak bisnis
d. Subsidi produksi
e. Apresiasi mata uang domestik
f. Pasokan tenaga kerja dan kualitasnya
g. Persediaan modal dan kualitasnya
h. Teknologi

Page 1|7
Penjelasan:

Kurva penawaran jangka pendek bergeser apabila pergeseran yang timbul dari tenaga
kerja, peningkatan jumlah tenaga kerja yang ada menyebabkan kurva penawaran agrerat
bergeser ke kanan, sedangkan penurunan tenaga kerja yang akan menimbulkan penurunan
pada output produksi, dapat menyebabkan kurva penawaran agrerat bergeser ke kiri.
Pergeseran yang timbul dari modal, peningkatan modal fisik dan modal manusia dapat
menggeser kurva penawaran agrerat ke kanan karena mendorong meningkatnya
produktivitas, sehingga mampu menghasilkan output yang lebih banyak, sedangakan
penurunanya menggeser kurva penawaran agrerat ke kiri.
Pergeseran yang timbul dari sumber daya alam. Peningkatan ketersediaan sumber daya
alam yang menjadi input produksi, akan mendorong meningkatnya output produksi,
sehingga karena output produksi mengingkat dapat menggeser kurva penawaran agrerat
ke kanan, sedangkan penurunannya menggeser kurva penawaran agrerat ke kiri.
Pergeseran yang berasal dari teknologi, peningkatan terhadap pengetahuan teknologi
akan menggeser kurva penawaran agregat jangka pendek ke kanan karena dengan
peningkatan teknologi dalam proses produksi akan meningktakan efisiensi dalam
perusahaan, sedangkan penurunan pengetahuan teknologi juga dapat menggeser kurva
penawaran agregat ke kiri.
Pergeseran yang berasal dari ekspektasi tingkat harga, Kurva penawaran jangka pendek
bisa bergeser karena perubahan dalam tingkat harga yang diharapkan. Apabila terjadi
penurunan tingkat harga maka kurva penawaran jangka pendek akan bergeser ke kanan,
sedangkan apabila terjadi peningkatan perkiraan tingkat harga, maka kurva penawaran
jangka pendek akan bergeser ke kiri.

2. Inflasi adalah sebuah keadaan perekonomian di suatu negara dimana terjadi


kecenderungan kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam waktu yang
panjang (kontinu). Keadaan ini terjadi karena adanya ketidak seimbangan arus masuk dan
keluar uang maupun barang.
Kondisi naiknya harga barang dan jasa biasanya ditandai dengan keadaan di mana
jumlah uang yang beredar lebih banyak dibandingkan dengan yang kebutuhan. Pada
umumnya, inflasi terjadi karena adanya kenaikan permintaan dan biaya produksi yang
tinggi serta berlangsung secara terus menerus. Inflasi tidak hanya menjadi perhatian
masyarakat umum, tetapi juga menjadi perhatian dunia usaha, bank sentral, dan
Page 2|7
pemerintah. dan inflasi dianggap terjadi apabila proses kenaikan harga berlangsung terus-
menerus dan saling berpengaruh satu sama lain.

Penyebab-penyebab dalam Inflasi yaitu:


- Tingginya peredaran uang di masyarakat.
Penyebab pertama terjadinya inflasi adalah peredaran uang di masyarakat lebih tinggi
dibandingkan dengan yang dibutuhkan. Dengan jumlah barang tetap, sedangkan uang
yang beredar meningkat dua kali lipat. Hal itulah membuat para pedagang menaikkan
harga barang yang mengakibatkan sebuah inflasi.
- Meningkatnya biaya produksi.
Penyebab lainnya yang bisa menimbulkan terjadinya inflasi adalah peningkatan biaya
produksi. Biasanya peningkatan tersebut diakibatkan karena mengikuti kondisi
peningkatan harga dari bahan baku atau upah tenaga kerja. Hal inilah yang kemudian
menyebabkan terjadinya inflasi, dan biasa disebut dengan cost pull inflation.
- Meningkatnya permintaan.
Penyebab ketiga terjadinya inflasi adalah terjadinya lonjakan terhadap permintaan
jenis barang atau jasa tertentu yang terjadi secara menyeluruh. Kondisi ini terjadi
ketika permintaan barang/jasa naik namun stock atau supply barang terbatas, sehingga
mengakibatkan lonjakan pada harga. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor
seperti meningkatnya belanja pemerintah, meningkatnya permintaan barang untuk
diekspor dan meningkatnya permintaan barang untuk swasta

Kategori-kategori inflasi

Inflasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:

• Inflasi yang berasal dari dalam negeri. Misalnya, akibat terjadinya defisit
anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan
gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal.

• Inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya
harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di
luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.

Page 3|7
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan:
1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun).

2. Inflasi sedang (antara 10% sampai 30% / tahun)

3. Inflasi berat (antara 30% sampai 100% / tahun)

4. Hiperinflasi (lebih dari 100% / tahun)

3. Devaluasi adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi nilai
mata uang lokal negara terhadap nilai mata uang asing. Atau Penurunan nilai mata uang
suatu negara dengan secara sengaja oleh pemerintah terhadap nilai mata uang asing.
Singkatnya adalah nilai mata uang suatu negara menjadi di bawah rata-rata nilai mata
uang asing. Keadaan devaluasi ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian suatu
negara, terutama pada kegiatan perdagangan internasional.

Dampak Kebijakan Devaluasi terhadap perekonomian.


- Peningkatan Produksi Output.
Devaluasi mampu mendorong peningkatan produk barang ekspor dan juga mengurangi
produk impor dari dalam negeri. Peningkatan produksi ini pun nantinya akan terjadi
untuk memenuhi kebutuhan pasar. Sehingga, produksi output pun akan turut
meningkat. Terjadinya tingkat devaluasi adalah mampu meningkat output dalam
jangka waktu menengah dan juga panjang. Selain itu, devaluasi juga mampu
mendorong dibuka berbagai lahan perkebunan baru ataupun menerima replanting atau
proyek lain di dalam sektor industri.
- Perubahan Metode Produksi.
Akibat dari adanya devaluasi juga akan membuat berbagai perusahaan dalam
mengubah proses produksinya, yaitu dari pemakaian mesin ke pengguna tenaga kerja.
Karena menggunakan tenaga kerjanya dirasa lebih murah, yang mana upah tenaga kerja
cenderung lebih rendah daripada menggunakan mesin. Meningkatnya lapangan kerja
ini pun akan semakin banyak dan akan menurunkan tingkat pengangguran dalam suatu
negara.

Page 4|7
- Peningkatan Jumlah Cadangan Devisa.
Adanya perubahan nilai tukar mata uang domestik dengan adanya penerapan devaluasi
akan menciptakan surplus pada neraca pembayaran. Sehingga, jumlah cadangan yang
berasal dari devisa pun akan turut bertambah ataupun mengalami peningkatan.
- Peningkatan Pendapatan.
Nilai tukar mata uang domestik yang semakin tinggi ini akan mengurangi keuntungan
terhadap para eksportir dan keuntungan para importir pun akan semakin banyak.
Kondisi ini akan menjadikan adanya penurunan produksi barang substitusi impor dan
akan berdampak pada penurunan pendapatan dalam sektor industri tersebut.
- Keseimbangan Neraca Pembayaran.
Adanya devaluasi ini juga bisa digunakan untuk keseimbangan neraca pembayaran.
Nilai mata uang domestik yang terlampau tinggi ini akan menyebabkan ekspor yang
meningkat dan impor yang menurun. Sehingga, akan menyebabkan adanya defisit
neraca perdagangan yang pada akhirnya akan membuat defisit pada negara
pembayaran. Selain itu, devaluasi juga akan berdampak pada bisnis ekspor yang sedang
dijalankan. Peningkatan permintaan pada pasar global ini juga mungkin akan membuat
perusahaan bekerja lebih efektif dan efisien.

Lalu berikut ini pendapat saya mengenai pertanyaan pada tugas pengantar ekonomi
makro, soal nomer 3. Ada berbagai dampak dari penerapan devaluasi, baik itu
dampaknya pada perusahaan ataupun untuk masyarakat luas. Dan menurut saya
kebijakan devaluasi untuk kondisi perekonomian Indonesia saat ini tidak cukup
relevan untuk diterapkan. Karena sejauh ini kondisi perekonomian Indonesia
terutama masalah nilai tukar masih cukup seimbang dalam kondisi perekonomian
saat ini.

Page 5|7
Demikian jawaban dari saya dan mohon koreksian dan revisi dari bapak / ibu tutor
Terima kasih.
Salam
042049488 – Muhamad Yoga Setiawan
Daftar Pustaka / Sumber Referensi:
1. Harmadi, Sonny Harry B. 2015. BMP Pengantar Ekonomi Makro. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.

Page 6|7

Anda mungkin juga menyukai