NIM : 042049488
Nama : Muhamad Yoga Setiawan
Matakuliah : Pengantar Ekonomi Makro
Prodi : Manajemen
Kepada Yth Bapak / Ibu Tutor Ifah Masrifah, S., E. M.M.
Soal:
Jawaban:
1. Kurva penawaran agregat (Aggregate Supply, AS) menunjukkan jumlah total barang/jasa
yang dihasilkan dan dijual perusahaan pada tingkat harga tertentu. Penawaran agregat
bergantung pada tingkat harga, kapasitas produksi dan tingkat biaya yang dikeluarkan
selama proses produksi. Dalam hubungannya dengan output potensial, penawaran agregat
ditentukan oleh banyaknya input produktif yang utamanya terdiri dari buruh dan barang
modal, dan efisiensi dari kombinasi input-input tersebut.
Kurva penawaran agregat memiliki bentuk kurva yang berbeda pada jarak pendek dan
jarang Panjang. Dalam jangka pendek, kurva penawaran memiliki kemiringan yang positif
yang disimbolkan dengan SRAS
Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran agregat jangka
pendek, yaitu:
a. Harga input seperti upah, bahan baku, energi dan input lainnya.
b. Ekspektasi harga masa depan
c. Pajak bisnis
d. Subsidi produksi
e. Apresiasi mata uang domestik
f. Pasokan tenaga kerja dan kualitasnya
g. Persediaan modal dan kualitasnya
h. Teknologi
Page 1|7
Penjelasan:
Kurva penawaran jangka pendek bergeser apabila pergeseran yang timbul dari tenaga
kerja, peningkatan jumlah tenaga kerja yang ada menyebabkan kurva penawaran agrerat
bergeser ke kanan, sedangkan penurunan tenaga kerja yang akan menimbulkan penurunan
pada output produksi, dapat menyebabkan kurva penawaran agrerat bergeser ke kiri.
Pergeseran yang timbul dari modal, peningkatan modal fisik dan modal manusia dapat
menggeser kurva penawaran agrerat ke kanan karena mendorong meningkatnya
produktivitas, sehingga mampu menghasilkan output yang lebih banyak, sedangakan
penurunanya menggeser kurva penawaran agrerat ke kiri.
Pergeseran yang timbul dari sumber daya alam. Peningkatan ketersediaan sumber daya
alam yang menjadi input produksi, akan mendorong meningkatnya output produksi,
sehingga karena output produksi mengingkat dapat menggeser kurva penawaran agrerat
ke kanan, sedangkan penurunannya menggeser kurva penawaran agrerat ke kiri.
Pergeseran yang berasal dari teknologi, peningkatan terhadap pengetahuan teknologi
akan menggeser kurva penawaran agregat jangka pendek ke kanan karena dengan
peningkatan teknologi dalam proses produksi akan meningktakan efisiensi dalam
perusahaan, sedangkan penurunan pengetahuan teknologi juga dapat menggeser kurva
penawaran agregat ke kiri.
Pergeseran yang berasal dari ekspektasi tingkat harga, Kurva penawaran jangka pendek
bisa bergeser karena perubahan dalam tingkat harga yang diharapkan. Apabila terjadi
penurunan tingkat harga maka kurva penawaran jangka pendek akan bergeser ke kanan,
sedangkan apabila terjadi peningkatan perkiraan tingkat harga, maka kurva penawaran
jangka pendek akan bergeser ke kiri.
Kategori-kategori inflasi
• Inflasi yang berasal dari dalam negeri. Misalnya, akibat terjadinya defisit
anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan
gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal.
• Inflasi dari luar negeri adalah inflasi yang terjadi sebagai akibat naiknya
harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di
luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
Page 3|7
Berdasarkan keparahannya inflasi juga dapat dibedakan:
1. Inflasi ringan (kurang dari 10% / tahun).
3. Devaluasi adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi nilai
mata uang lokal negara terhadap nilai mata uang asing. Atau Penurunan nilai mata uang
suatu negara dengan secara sengaja oleh pemerintah terhadap nilai mata uang asing.
Singkatnya adalah nilai mata uang suatu negara menjadi di bawah rata-rata nilai mata
uang asing. Keadaan devaluasi ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian suatu
negara, terutama pada kegiatan perdagangan internasional.
Page 4|7
- Peningkatan Jumlah Cadangan Devisa.
Adanya perubahan nilai tukar mata uang domestik dengan adanya penerapan devaluasi
akan menciptakan surplus pada neraca pembayaran. Sehingga, jumlah cadangan yang
berasal dari devisa pun akan turut bertambah ataupun mengalami peningkatan.
- Peningkatan Pendapatan.
Nilai tukar mata uang domestik yang semakin tinggi ini akan mengurangi keuntungan
terhadap para eksportir dan keuntungan para importir pun akan semakin banyak.
Kondisi ini akan menjadikan adanya penurunan produksi barang substitusi impor dan
akan berdampak pada penurunan pendapatan dalam sektor industri tersebut.
- Keseimbangan Neraca Pembayaran.
Adanya devaluasi ini juga bisa digunakan untuk keseimbangan neraca pembayaran.
Nilai mata uang domestik yang terlampau tinggi ini akan menyebabkan ekspor yang
meningkat dan impor yang menurun. Sehingga, akan menyebabkan adanya defisit
neraca perdagangan yang pada akhirnya akan membuat defisit pada negara
pembayaran. Selain itu, devaluasi juga akan berdampak pada bisnis ekspor yang sedang
dijalankan. Peningkatan permintaan pada pasar global ini juga mungkin akan membuat
perusahaan bekerja lebih efektif dan efisien.
Lalu berikut ini pendapat saya mengenai pertanyaan pada tugas pengantar ekonomi
makro, soal nomer 3. Ada berbagai dampak dari penerapan devaluasi, baik itu
dampaknya pada perusahaan ataupun untuk masyarakat luas. Dan menurut saya
kebijakan devaluasi untuk kondisi perekonomian Indonesia saat ini tidak cukup
relevan untuk diterapkan. Karena sejauh ini kondisi perekonomian Indonesia
terutama masalah nilai tukar masih cukup seimbang dalam kondisi perekonomian
saat ini.
Page 5|7
Demikian jawaban dari saya dan mohon koreksian dan revisi dari bapak / ibu tutor
Terima kasih.
Salam
042049488 – Muhamad Yoga Setiawan
Daftar Pustaka / Sumber Referensi:
1. Harmadi, Sonny Harry B. 2015. BMP Pengantar Ekonomi Makro. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
Page 6|7