Anda di halaman 1dari 8

TUGAS UTS

EKONOMI MAKRO

NAMA : MUHAMAD AGUNG ANDI NUGRAHA


NPM : 4122121120067
KELAS : 21.3B AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS WINAYA MUKTI
TANJUNGSARI SUMEDANG
2022
Nama : MUHAMAD AGUNG ANDI NUGRAHA
NPM : 4122121120067
Matkul : UTS EKONOMI MAKRO

SOAL:

BAGIAN A
1. Setiap negara senantiasa mengalami inflasi dan pemerintah berupaya mengendalikannya
a. Jelaskan pengertian inflasi?
b. Faktor penyebab terjadinya inflasi
c. Apa dampaknya terhadap perekonimian negara
d. Apa hubungannya dengan investasi
Jawaban :
a. Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus,
kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan
itu meluas pada barang lainnya.
b. Secara umum, penyebab inflasi akibat kenaikan biaya produksi adalah karena adanya desakan
biaya produksi yang semakin naik. Inflasi ini dapat terjadi kepada negara yang ekonominya
sedang bertumbuh dan berkembang.
c. Inflasi dapat menyebabkan berbagai masalah, seperti turunnya nilai mata uang, kenaikan harga
barang dan jasa, meningkatnya pengangguran, menurunnya kesejahteraan masyarakat,
hilangnya investasi, dan masih banyak lagi. Inflasi merupakan mimpi buruk dalam
perekonomian suatu negara.
d. Inflasi memiliki hubungan dan juga memberikan dampak negatif terhadap kegiatan
investasi berupa biaya investasi yang tinggi. Biaya investasi yang tinggi akan
mengurangi jumlah investasi dalam suatu Negara
2. Dalam ekonomi makro yang pendekatannya agregat maka dikenal adanya agregat demand.
a. Apakah yang dimaksud dengan agregat demand?
b. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan agregat demand?
c. Jelaskan faktor yang mempengaruhi pergeseran agregat demand?
Jawaban :
a. Aggregate demand atau permintaan agregat merupakan jumlah keseluruhan
permintaan barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam suatu perekonomian. Sebagai
istilah makroekonomi, permintaan agregat merepresentasikan total permintaan barang
dan jasa pada tingkat harga tertentu dalam periode tertentu.
b. Beberapa faktor yang mempengaruhi aggregate demand adalah perubahan suku bunga,
tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, perubahan ekspektasi inflasi, dan
perubahan nilai tukar mata uang.
c. Faktor yang mempengaruhi aggregate demand :
- perubahan suku bunga
Naik maupun turunnya nilai dari suku bunga, mampu mempengaruhi keputusan
yang dibuat oleh setiap konsumen maupun pebisnis. Dengan menurunnya suku
bunga, maka tentu akan berdampak pada menurunnya biaya pinjaman untuk
barang-barang berharga, contohnya seperti kendaraan, kebutuhan rumah tangga
hingga rumah. Ketika suku bunga sedang rendah, maka perusahaan dapat
mengajukan pinjaman dengan suku bunga yang lebih rendah. Maka akibatnya, akan
terjadi peningkatan pada belanja modal.
- tingkat pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
Ketika pendapatan nasional sedang meningkat, maka pendapatan pada setiap rumah tangga
pun akan ikut meningkat. Di saat seperti inilah, aggregate demand pun akan ikut
meningkat. Begitu pula sebaliknya, ketika pendapatan menurun, maka akan ikut berimbas
pada menurunnya jumlah aggregate demand. Ketika suatu negara masuk dalam jurang
resesi, maka kondisi tersebut akan ikut berdampak pada permintaan agregat.
- perubahan ekspektasi inflasi
Jika suatu negara sedang mengalami peningkatan laju inflasi, maka pada umumnya
akan terjadi pula peningkatan harga barang maupun jasa pada negara tersebut.
Apabila masyarakat merasa bahwa negaranya sedang mengalami inflasi, maka
masyarakat tersebut akan melakukan pembelian sebelum harga dari komoditas
menjadi tinggi atau meningkat. Kondisi semacam ini akan menyebabkan aggregate
demand menjadi meningkat. Begitu pula sebaliknya, apabila masyarakat merasa
bahwa harga komoditas akan segera mengalami penurunan di waktu dekat, maka
masyarakat akan cenderung menunggu hingga harga komoditas turun. Hal
semacam ini, akan membuat aggregate demand akan ikut menurun.
- perubahan nilai tukar mata uang.
Nilai mata uang akan ikut memberi dampak yang besar pada permintaan agregat.
Jika nilai dari mata uang suatu negara sedang mengalami penurunan atau bahkan
anjlok, maka harga dari barang di negara tersebut tentunya akan semakin mahal,
khususnya barang-barang impor. Begitu pula sebaliknya, jika mata uang negara
sedang menguat atau nilainya meningkat, maka harga barang impor akan lebih
murah. Naik turunnya nilai mata uang ini, akan berpengaruh pada nilai aggregate
demand.
3. Dalam ekonomi makro yang pendekatannya agregat maka dikenal adanya agregat supply
a. Apakah yang dimaksud dengan agregat supply?
b. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan agregat supply?
c. Jelaskan faktor yang mempengaruhi pergeseran agregat supply?
Jawaban :
a. Penawaran agregat (aggregate supply, AS) adalah hubungan antara jumlah barang dan jasa
yang ditawarkan dan tingkat harga. Karena Perusahaan yang menawarkan barang dan jasa
memiliki harga yang fleksibel dalam jangka panjang tetapi harga kaku dalam jangka pendek,
hubungan penawaran agregat bergantung pada horizon waktu.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran agregat didalam suatu perekonomian adalah :
- besarnya angkatan kerja.
- besarnya stok kapital.
- keadaan atau tingkat tehnologi.
- tingkat pengangguran alamiah.
- harga faktor-faktor produksi.
c. Pergeseran aggregate supply dapat dikaitkan dengan banyak variabel, termasuk perubahan
ukuran dan kualitas tenaga kerja, inovasi teknologi. Kemudian juga kenaikan upah, kenaikan
biaya produksi, perubahan pajak produsen, dan subsidi serta perubahan inflasi.
4. Jelaskan apa dampaknya apabila pada keseimbangan agregat terjadi?
a. Bergesernya agregat supply ke kiri, agregat demend tetap?
b. Bergesernya agregat supply ke kanan, agregat demend tetap?
c. Bergesernya agregat demand ke kiri, agregat supply tetap?
d. Bergesernya agregat supply ke kiri, agregat demend tetap?
e. Bergesernya agregat supply ke kanan, agregat demend tetap?
Jawaban :
Penawaran agregat jangka sangat pendek (VRAS)
Dalam jangka sangat pendek, kurva penawaran agregat adalah garis horizontal. Itu menunjukkan
elastis sempurna di mana harga dan biaya adalah tetap. Itu mewakili bagian pertama dari model
Keynesian.
Dalam jangka sangat pendek, perusahaan menyesuaikan output tanpa meningkatkan biaya karena
memiliki kapasitas yang menganggur. Mereka hanya menyesuaikan jam kerja dan mengintensifkan
fasilitas produksi mereka dalam menanggapi perubahan permintaan.
Penawaran agregat jangka pendek (SRAS)
Dalam jangka pendek, kurva penawaran agregat miring ke atas. Sehingga, tingkat harga yang lebih
tinggi akan meningkatkan output agregat. Sebaliknya, tingkat harga yang lebih rendah mendorong
penurunan output agregat. Dan perubahan output tersebut terjadi di sepanjang kurva. Dengan kata
lain, perubahan tingkat harga hanya mengakibatkan output agregat bergerak di sepanjang kurva,
tidak menggeser kurva ke kanan atau ke kiri.
Ekonom mengasumsikan beberapa biaya seperti sewa dan upah tidak berubah dalam jangka
pendek. Sehingga, ketika tingkat harga naik, bisnis melihat margin keuntungan yang lebih tinggi,
mendorong mereka untuk meningkatkan output. Tapi, sebaliknya, ketika tingkat harga turun,
margin keuntungan menurun, mendorong mereka untuk memangkas output.
Penawaran agregat jangka panjang (LRAS)
Penawaran agregat jangka panjang mewakili output potensial perekonomian (PDB potensial). Itu
adalah output tertinggi yang bisa dicapai oleh sebuah perekonomian menggunakan sumber daya
produktif yang ada. Ketika PDB riil sama dengan PDB potensial, kita mengatakan perekonomian
berada pada lapangan kerja penuh (full employment).
Tidak seperti penawaran agregat dalam jangka pendek, ekonom mengasumsikan semua biaya input
adalah variabel dalam jangka panjang. Sehingga, mereka berubah menyesuaikan secara
proporsional dengan perubahan dalam output agregat. Misalnya, ketika output agregat meningkat,
semua biaya meningkat. Dan sebaliknya, ketika output agregat turun, semua biaya juga turun.
Asumsi tersebut adalah kunci untuk menjelaskan kurva penawaran agregat jangka panjang yang
vertikal. Kurva menggarisbawahi inelastis sempurna. Sehingga, perubahan tingkat harga tidak
mempengaruhi penawaran agregat.
Ketika tingkat harga naik, itu tidak meningkatkan margin keuntungan karena biaya input juga akan
naik secara proporsional. Sebaliknya juga berlaku ketika tingkat harga turun. Sehingga, tidak ada
alasan bagi bisnis untuk mengubah output mereka dalam menanggapi perubahan tingkat harga.
Output agregat hanya berubah jika faktor jangka panjang berubah. Faktor-faktor tersebut tidak
mempengaruhi biaya dalam jangka pendek. Melainkan, mereka mempengaruhi kapasitas produktif
perekonomian. Misalnya, kemajuan teknologi memungkinkan perekonomian untuk berproduksi
lebih banyak. Akibatnya, kurva penawaran agregat jangka panjang bergeser ke kanan.
5. Dalam suatu negara kesempatan bekerja penuh tidak selalu tercapai
a. Jelaskan definisi dan jenis pengangguran?
b. Mengapa akan mengakibatkan masalah dalam perekonomian nasional?
c. Faktor-faktor penyebab terjadinya?
d. Kebijakan pemerintah apa saja untuk menanggulanginya?
e. Jelaskan ada teori bahwa pengangguran dapat menekan inflasi?
Jawaban :
a. Pengangguran atau tunakarya (bahasa Inggris: unemployment) adalah istilah untuk orang yang
tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu,
atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. jenis-jenis
pengangguran berdasarkan ciri-cirinya ada 4: pengangguran terbuka, pengangguran
tersembunyi, pengangguran musiman dan pengangguran yang menganggur.
b. Masalah ekonomi adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas
dengan sarana yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
c. Penyebab Masalah Ekonomi di Indonesia
- Rendahnya Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia
- Kemiskinan
- Pengangguran
- Kesenjangan Penghasilan
d. Cara Mengatasi Pengangguran
• Menyelenggarakan bursa pasar kerja.
• Menggalakkan kegiatan ekonomi informal.
• Meningkatkan keterampilan tenaga kerja.
• Meningkatkan mutu pendidikan.
• Mendirikan pusat-pusat latihan kerja.
e. Mengenal Teori-Teori Inflasi
Teori Kuantitas
1. Teori Kuantitas mengemukakan bahwa terjadinya inflasi
Teori Keynes
2. Teori Keynes mengenai inflasi didasarkan pada teori makronya. Menurut Teori Keynes,
inflasi terjadi karena suatu.
C. Teori Strukturalis
Teori Strukturalis adalah teori inflasi jangka panjang karena menyoroti sebab-sebab inflasi
yang berasal dari kekakuan (infleksibilitas) struktur ekonomi suatu negara.
6. Setiap negara menghendaki terjadinya pertumbuhan ekonomi
a. Jelaskan pengertian pertumbuhan ekonomi
b. Jelaskan pendapat mengenai teori pertumbuhan menurut ekonomi klasik dan ekonomi modern?
c. Jelaskan kebijakan pemerintah yang diperlukan untuk mendorong terjadinya pertumbuhan
ekonomi?
Jawaban :
a. Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan dalam kemampuan dari suatu perekonomian dalam
memproduksi barang dan jasa.
b. Ekonomi klasik Adam Smith yang dicetuskan, yakni teori pembangunan ekonomi dan teori
pertumbuhan ekonomi. Dan ekonomi modern adalah penyediaan sarana prasarana ke
pengeluaran untuk kesejahteraan sosial masyarakat seperti program kesehatan, jaminan hari
tua dan lain sebagainya
c. Pemerintah mengeluarkan 4 Paket Kebijakan Untuk Memperkuat transaksi Berjalan, berikut 4
paket tersebut:
- Kebijakan Insentif Pajak
- Perlindungan Produk Dalam Negeri
- menjadi sebuah perusahaan reasuransi nasional.
- Bebas visa kunjungan singkat wisatawan kepada 30 negara
- Kewajiban penggunaan biofuel sampai dengan 15%
BAGIAN B
SOAL 1
Dalam suatu perekonomian yang terbuka diketahui C = 400+0,7 Yd, T= 400, I = 500, G = 400
X = 400 dan M = 0,15 Y.
Tentukan :
a. Pendapatan nasional pada keseimbangan?
b. Berapa impor, konsumsi rumah tangga dan tabungan rumah tangga?
c. Bagaimana perimbangan antara ekpor dan impor?
Jawaban :
a. Pendapatan nasional pada keseimbangan
S+T+M=I+G+X
-400 + 0,3Y + 400 + 0,15Y = 500 + 400 + 400
0,3Y + 0,15Y = 1300
0,45Y = 1300
Y = 2889
b. Impor :
M = 0,15Y
M = 0,15(2889)
M = 433,35

Konsumsi rumah tangga :


C = 400 + 0,75Y
C = 400 + 0,75(2889)
C = 400 + 2166,75
C = 2566,75
Tabungan rumah tangga :
S = -400 + 0,25Y
S = -400 + 0,25(2889)
S = -400 + 722,25
S = 322,25

Bukti :Y = C + I + G + (X - M)
Y = 2566,75 + 500 + 400 + (400 – 433,35)
Y = 3433,4
Y=Y–T
Y = 2889 – 400
Y = 2489
c. Pada kondisi pendapatan nasional pada keseimbangan maka diperoleh :
X = 400 dan M = 433,35
X<M
Maka defisit pada neraca perdagangan
SOAL 2
Dalam suatu wilayah diketahui fungsi penawaran tenaga kerja : S L = -35 +2,5 W2 dan permintaan tenaga
kerja oleh suatu industri : DL = 2,5 – 1,5 W, dimana W = upah dalam satuan rupiah per hari
Tentukan :
a. Tentukan keseimbangan pasar tenaga kerja?
b. Apa yang terjadi jika pemerintah menetapkan kebijakan upah (W) sebesar
c. Tentukan elastisitas penawaran TK dan elastisitas TK
d. Gambarkan kurva-kurvanya
e. Jika upah naik 10% berapa banyak akan terjadi pengangguran

Anda mungkin juga menyukai