Anda di halaman 1dari 44

AGREGAT AD DAN AS

Aggregate Demand dan Aggregate Supply (AD-AS)

3 (tiga) tujuan makroekonomi


1. Stabilitas harga
2. Tingkat pengangguran yang rendah
3. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
• Terdapat satu alat (tool) yang bisa digunakan untuk
memahami harga (Price), pengangguran (Unemployment)
dan kuantitas barang dan jasa (Quantity) atau real Gross
Domestic Product.
• Singkatnya, kita memang mempunyai alat (tool), yaitu
market tool, kita hanya perlu untuk mengadaptasikannya.
• Supply dan Demand dalam pasar tertentu
dapat membantu kita untuk menentukan
harga (P) suatu produk barang atau jasa.
• Kuantitas (Q) satu produk barang atau jasa
• Grafik Supply dan Demand dalam pasar
tunggal sebenarnya sederhana untuk
dimodifikasi menjadi sebuah model
makroekonomi.
• Malahan, dengan menggunakan kurva Demand
untuk satu produk barang atau jasa maka kita
akan menggunakan kurva Aggregate Demand
(AD) untuk semua produk barang dan jasa.
• Begitupula kurva Supply (S) digunakan untuk
melihat satu komoditas atau jasa ssedangkan
Aggregate Supply (AS) digunakan pada seluruh
kuantitas barang (Q) dan jasa dalam
perekonomian.
• Kemudian, keseimbangannya akan menunjukkan
keseimbangan makroekonomi.
• Berbeda dengan keseimbangan satu harga
sebuah produk atau jasa, Aggregate Demand
(AD) dan Aggregate Supply (AS) menghasilkan
keseimbangan tingkat harga (price level) untuk
semua produk barang dan jasa.
• Berbeda dari keseimbangan kuantitas (Q) satu
komoditas, keseimbangan kuantitas (Q) semua
barang dan jasa dapat menghasikan Gross
Domestic Product (GDP)
Selanjutanya kita akan melihat model pasar makroekonomi, dimulai dari Aggregate Demand (AD).

• Jika Demand (D) diperuntukkan untuk satu produk atau


kumpulan dari kuantitas (Q) yang diminta dengan harga
bervariasi, dan mempunyai hubungan terbalik antara
harga dan kuatitas, maka
• Aggregate Demand (AD) adalah diperuntukkan untuk
semua barang dan jasa dan memiliki hubungan terbalik
antara tingkat harga dalam perekonomian dengan
kuantitas (Q) semua barang dan jasa yang diminta, atau
kumpulan dari seluruh permintaan agregat  barang dan
jasa pada harga yang bervariasi. dalam perekonomian.
1. Kenapa terdapat hubungan terbalik antara tingkat
harga dan kuantitas barang yang diminta?
atau,
2. Kenapa barang dan jasa yang diminta jumlah akan
sedikit jika tingkat harga lebih tinggi?
• Untuk beberapa alasan, pertanyaan diatas dapat
dijawab.
• Pertama : Jika semua tingkat harga untuk semua
barang dan jasa meningkat, dan faktor lain dianggap
tetap atau sama maka pendapat yang dimiliki oleh
konsumen tidak akan bisa digunakan untuk membeli
barang atau jasa yang banyaknya sama seperti
sebelumnya.
• Alasan kedua, jika tingkat harga barang domestik di
suatu negara mengalami kenaikan, maka barang-
barang asing (barang impor) akan menjadi semakin
menarik bagi konsumen domestik dan asing.
1. Konsumen rumah tangga, pemain bisnis dan
sektor asing akan menjauhkan diri untuk membeli
barang domestik yang harganya lebih mahal.
2. Selain itu tingkat harga yang lebih tinggi dapat
membuat tingkat bunga akan meningkat.
• Sama halnya seperti kurva Demand (D) untuk satu
produk barang atau jasa, begitu juga perubahan
tingkat harga tidak akan membuat kurva Aggregate
Demand beralih, tetapi hanya membuat pergerakan
di sepanjang kurva Aggregate Demand (AD) saja.
• Apakah ada yang dapat membuat kurva Demand
(D) beralih?
• Tentu saja ada, dengan tingkat harga yang diberikan
(given price), apapun yang dapat mengubah
pengeluaran total (total expenditure) dapat
mengubah Aggregate Demand secara keseluruhan.
• Apakah masih mengingat apa saja yang dapat
membuat pengeluaran (expenditure)?
• yaitu sektor rumah tangga, sektor bisnis,
sektor pemerintah, dan sektor asing.
• Artinya, selain tingkat harga, perubahan
konsumsi rumah tangga (C), investasi bisnis (I),
pengeluaran pemerintah (G), dan ekspor
bersih (X) akan membuat Aggregate Demand
beralih.
Contohnya:
• Pada tahun 1990-an, pasar saham di Amerika
Serikat mengalami ledakan yang besar, banyak
pihak rumah tangga yang menjadi klien pasar
tersebut memperoleh peningkatan
kesejahteraan yang signifikan.
• Peristiwa tersebut membuat mereka
menambah pengeluaran mereka untuk
berbelanja barang atau jasa yang akan
dikonsumsi sehingga Aggregate Demand beralih.
• selanjutnya, selain tingkat harga (P), apa saja yang dapat
membuat perubahan pada:
1. Konsumsi (C)
2. Investasi (I)
3. Pengeluaran pemerintah (G)
4. Ekspor bersih (X)
• Selanjutnya kita akan melihat bagaimana dengan Aggregate
Supply (AS).
• Aggregate Supply (AS) mempunyai hubungan langsung antara
tingkat harga (P) dalam perekonomian dan kuantitas agregat
barang dan jasa yang ditawarkan.
• Maka Aggregate Supply (AS) adalah kumpulan dari tingkat
harga dan kuantitas agregat yang di-supply.
• Kenapa kurva Aggregat Supply (AS) miring ke atas
(upward sloping)?
• Dengan alasan yang sama dengan kurva supply (S) satu
produk adalah dari sisi biaya dan profit.
• Jika kita melihat dari segi biaya. Tingkat harga meningkat
dan yang lainnya dianggap tetap (sama), maka akan lebih
banyak produsen termasuk juga produsen yang tidak
efisien dengan biaya tinggi akan tetap memproduksi
barang atau jasa dan dapat bertahan dalam pasar.
• Sedangkan pada harga yang lebih rendah, hanya produsen
denngan biaya paling sedikit yang dapat melanjutkan
aktifitasnya dalam pasar.
• Sedangkan pada harga yang lebih rendah,
hanya produsen dengan biaya paling sedikit
yang dapat melanjutkan aktifitasnya dalam
pasar.
• Dari segi profit. Pada tingkat harga yang lebih
tinggi, dan faktor lain dianggap tetap (sama),
maka profit yang akan diperoleh oleh
produsen akan lebih banyak dan akan
memberikan hasil insentif yang lebih besar.
• apa yang dapat membuat Aggregate Supply (AS)
beralih?
• Sekali lagi kita ulangi, perubahan tingkat harga hanya
membuat pergerakan di sepanjang Aggregat Supply (AS).
• Jenis perubahan apa yang jika terjadi dapat memberi
dampak yang besar pada semua jenis produksi dalam
perekonomian secara keseluruhan.
• Dimana Aggregate Demand dan Aggregate Supply
bertemu, kita akan menemukan keseimbangan
makroekonomi.
• yaitu tingkat harga (P) dan kuantitas barang dan jasa (Q)
atau GDP dan bahkan jumlah pengangguran.
• Jika GDP lebih banyak, artinya lebih banyak
pekerjaan yang tersedia sehingga
pengangguran lebih sedikit.,
• Jika  GDP lebih sedikit, artinya pekerjaan yang
tersedia akan menjadi lebih sedikit dan
pengangguran akan bertambah.
• Bagaimana perubahan Aggregate Demand
(AD) dan Aggregate Supply (AS) akan
memberikan dampak pada harga (P), Gross
Domestic Product (GDP) dan pengangguran
(Unemployment)?
• Analisis AD-AS merupakan singkatan dari
Aggregrate Demand atau permintaan agregat.
• Sedangkan AS adalah singkatan dari Aggregate
Supply atau penawaran agregat.
• Perbedaan keduanya terjadi pengertian yang
sedikit berbeda.
• Penawaran aggregate(AS) adalah penawaran
barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan
dalam suatu Negara.
• Perbedaan lainnya adalah ciri dan pokok konsep
tersebut.
• Analisis AD-AS merupakan analisis
keseimbangan pendapatan nasional yang
melengkapi analisis keseimbangan
pengeluaran agregat-penawaran agregat (Y =
AE).
• Dalam analisis AD-AS diperhatikan bagaimana
keseimbangan pendapatan nasional dicapai
dalam keadaan harga-harga mengalami
perubahan.
• Dalam analisis keseimbangan Y = AE efek
perubahan hargatidak diperhatikan. Walaupun
tidak dinyatakan secara eksplisit (dengan
jelas),
• akan tetapi dapat disimpulkan bahwa analisis
Y = AE. Misalkan bahwa tingkat harga tidak
berubah.
• Seperti gambar berikut ini :
KESEIMBANGAN AD-AS KEYNES DAN KLASIKPandangan Keynes Pandangan Klasik
PENAWARAN AGREGAT
• Analisis AD-AS memperbaiki kelemahan yang
di dapati dalam teori Klasik dan teori Keynes.
• Teori Klasik berpendapat dalam perekonomian
tidak terdapat kekuranganpermintaan agregat.
Efek dari keyakinan ini selanjutnya mereka
berpendapat
1. perekonomian selalu mencapai kesempatan
kerja penuh,
2. kegiatan ekonomi danpendapatan nasional
ditentukan oleh jumlah dan kualitas factor-
• factor produksi yang tersedia dan tingkat
teknologi yang digunakan, dan
3.Pertambahan uang dalam perekonomian akan
menimbulkan inflasi

• Pandangan Klasik yang dinyatakan dalam (2)


dikritik oleh Keynes dalam bukunya:
TheGeneral Theory of Employment, Interest
and Money (diterbitkan tahun 1936).
• Pandangan Keynes yang utama adalah:
(i) dalam perekonomian pengeluaran agregat
dan permintaan agregat (atau kedua-duanya
juga dikenal sebagai permintaan efektif)
adalah factor utama yang menentukan
kegiatan ekonomi; dan
permintaan/pengeluaran agregat ini tidak
dapat mencapai tingkat output pada
kesempatan kerja penuh, dan sebagai
akibatnya pengangguran selalu berlaku,
(ii) pertambahan uang akan mengembangkan
kegiatan ekonomi dan meningkatkan
pendapatan nasional dan kesempatan kerja,
tetapi tidakmempengaruhi harga, dan
(iii) pemerintah penting peranannya dalam
mempengaruhi dalamkegiatan ekonomi
yaitu dengan menjalankan kebijakan fiscal
dan kebijakan moneter
• Dalam analisis AD-AS kelemahan teori Klasik dan Keynes
diperbaiki.
• Teori Klasik pada dasarnya sangat menumpukan
perhatian ke atas segi penawaran, manakala
analisisKeynesian sangat menekankan kepada segi
permintaan.
• Dalam analisis AD-AS kedua aspek ini yaitu segi
permintaan dan penawaran diperhatikan dalam
menentukan keseimbanganpendapatan nasional (atau
dalam penentuan kegiatan ekonomi negara). Permintaan
agregatAD menunjukan keseluruhan pengeluaran yang
akan dilakukan dalam perekonomian padaberbagai
tingkat harga.
• Manakala penawaran agregat AS
menunjukkan pengeluaran barangdan jasa
yang akan dilakukan perusahaan-perusahaan
dalam suatu Negara pada berbagaitingkat
harga.
• Tingkat kegiatan ekonomi, pendapatan
nasional dan kesempatan kerjaditentukan
pada tingkat harga dimana permintaan
agregat (AD) sama dengan penawaran agregat
(AS)
• Kurva permintaan agregat AD dibentuk oleh
keseimbangan Y = AE yang berlaku
padatingkat harga yang berbeda. Dalam
perekonomian pengeluaran agregat meliputi
AE = C + 1 +G + (X - M). dengan demikian
kurva AD dibentuk oleh nilai AE pada berbagai
tingkat harga.Kurva AD menurun ke bawah,
dari sisi kiri ke arah kanan dan berarti semakin
rendah hargasemakin besar permintaan
agregat.
• Sifat yang demikian disebabkan oleh factor-
faktor berikut
(i) pendapatan riil dan konsumsi rumah tangga
meningkatapabila harga turun,
(ii) semakin stabil harga-harga, semakin rendah
suku bunga dan menyebabkan
investasimeningkat, dan
(iii) harga yang semakin rendah akan menambah
ekspor dan mengurangiimpor
TINGKAT HARGA, KSEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL DAN KURVA AD
EFEK PERTAMBAHAN PENGELUARAN AGREGAT
KE ATAS KURVA AD
• Perubahan-perubahan dalam komponen
pengeluaran agregat yaitu C, I, G, X dan Maka
menggeser kurva AD.
• Kurva AD akan bergeser ke kanan apabila C, I,
G dan X (masing-masing atau gabungannya)
bertambah, dan akan bergeser ke kiri apabila
M bertambah.Kenaikan S dan T juga akan
menggeser AD ke kiri
• Dalam analisis AD-AS, kurva penawaran agregat AS
berbentuk melengkung ke atasdari kiri ke kanan.
• Kurva AS seperti ini berbeda dengan yang selalu
digambarkan berdasarkan teori Klasik (yaitu tegak lurus
pada pendapatan nasional yang dicapai pada
kesempatan kerja penuh) dan yang digambarkan
berdasarkan teori Keynes (yaitu berbentukhuruf L yang
dibalikkan arahnya).
• Bentuk kurva AS yang melengkung ke atas tersebut
didasarkan kepada dua teori dalam analisis teori
mikroekonomi (yaitu teori biaya produks dan teori
pasaran tenaga kerja)dan hasil dari studi empirikal (yang
diterangkan denganmenggunakan kurva Phillips)
• Seperti kurva AD, kurva penawaran agregat AS
dapat mengalami perubahan.
• Kurva AS aka bergeser ke kiri (atau ke atas)
apabila ;
1. harga barang mentah yang diimpor meningkat,
2. nilai mata uang domestic merosot,
3. pajak impor dan pajak lain bertambah,
4. upah kerja meningkat, dan
5. biaya lain seperti tarif listrik dan air meningkat.
• Sebaliknyakurva AS dapat pula bereser ke
kanan (ke bawah) apabila:
1. kemajuan teknologi berlaku,
2. pajak pemerintah diturunkan,
3. infrastruktur bertambah baik, dan
4. administrasipemerintah lebih efisien dan
sangat membantu dan menggalakkan
kegiatan swasta
KURVA PENAWARAN AGREGAT AS
• Hal ini akan berbeda apablia kurva penawaran
agregat AS melengkung ke atas, dengan kata
lain, semakin tinggi tingkat harga, semakin
banyak pendapatan nasional riil yang
ditawarkan perusahaan dalam perekonomian.
• Penggambaran bentuk kurva lain adalah kurva
Philips, yang dimana setiap titik dalam contoh
tersebut menunjukkan hubungan antara
tingkat pengangguran dan tingkat
kenaikanupah nominal. (1998, 2002)
BIAYA PRODUKSI DAN PENAWARAN TENAGA
KERJA

KURVA PHILIPS
• Sedangkan bentuk kurva Philips bila
digabungkan dengan penawaran agregat, dapat
menunjukkan bentuk hubungan di antara
tingkat upah dan tingkat kesempatan kerja yang
sesuai dengan cirri kurva Philips, sehingga
dapat diambil sebuah kesimpulan yang matang
• Sedangkan perpindahan kurva penawaran
agreagt dari AS0 menjadi AS1dapat disebabkan
salah satu atau gabuingan factor-faktor yang
digambarkan sebagai berikut
MENENTUKAN BENTUK KURVA PENAWARAN
AGREGAT

PERPINDAHAN
KURVA as
• Keseimbangan pendapatan nasional yang dalam analisis
AD-AS dinamakan jugasebagai keseimbangan
makroekonomi, dicapai apabila kurva AD berpotongan
dengan kurvaAS.
• Keseimbangan ini dapat menentukan tingkat harga yang
berlaku dalam perekonomiandan pendapatan nasional
riil yang akan diwujudkan.
• Keseimbangan ini akan mengalami perubahan dari waktu
ke waktu. Secara analisis, perubahan keseimbanga itu
dapat disebabkan oleh tiga factor, yaitu: perubahan AD
saja, perubahan AS saja, dan perubahanserentak atau
secara berturutan dalam AD dan AS
KESEIMBANGAN MAKRO EKONOMI

EFEK PERUBAHAN KURVA AD ATAU KURVA AS


Jika terjadi perubahan kurva AD da AS secara serentak, maka
dapat digambarkansebagai berikut

EFEK PERUBAHAN KURVA AD ATAU KURVA AS


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai