Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS PERMINTAAN (AD) DAN PENAWARAN (AS)

Tugas mata kuliah ekonomi makro

NAMA : PRASASTI SUTANINGDYAH

NPM: 2212010030

KELAS : 1A MANAJEMEN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2023
Aggregate Demand dan Aggregate Supply (AD-AS)
3 (tiga) tujuan makroekonomi
1. Stabilitas harga
2. Tingkat pengangguran yang rendah
3. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi
• Terdapat satu alat (tool) yang bisa digunakan untuk memahami harga (Price), pengangguran
(Unemployment) dan kuantitas barang dan jasa (Quantity) atau real Gross Domestic Product.
Singkatnya, kita memang mempunyai alat (tool), yaitu market tool, kita hanya perlu untuk
mengadaptasikannya
• Supply dan Demand dalam pasar tertentu dapat membantu kita untuk menentukan harga (P)
suatu produk barang atau jasa.
• Kuantitas (Q) satu produk barang atau jasa
• Grafik Supply dan Demand dalam pasar tunggal sebenarnya sederhana untuk dimodifikasi
menjadi sebuah model makroekonomi.
• Malahan, dengan menggunakan kurva Demand untuk satu produk barang atau jasa maka kita
akan menggunakan kurva Aggregate Demand (AD) untuk semua produk barang dan jasa.
• Begitupula kurva Supply (S) digunakan untuk melihat satu komoditas atau jasa ssedangkan
Aggregate Supply (AS) digunakan pada seluruh kuantitas barang (Q) dan jasa dalam
perekonomian.
• Kemudian, keseimbangannya akan menunjukkan keseimbangan makroekonomi.
Berbeda dengan keseimbangan satu harga sebuah produk atau jasa, Aggregate Demand (AD) dan
Aggregate Supply (AS) menghasilkan keseimbangan tingkat harga (price level) untuk semua produk
barang dan jasa.
Berbeda dari keseimbangan kuantitas (Q) satu komoditas, keseimbangan kuantitas (Q) semua barang
dan jasa dapat menghasikan Gross Domestic Product (GDP)
1. Kenapa terdapat hubungan terbalik antara tingkat harga dan kuantitas barang yang
diminta?
atau,
2. Kenapa barang dan jasa yang diminta jumlah akan sedikit jika tingkat harga lebih
tinggi?
 Untuk beberapa alasan, pertanyaan diatas dapat dijawab.
 Pertama : Jika semua tingkat harga untuk semua barang dan jasa meningkat, dan faktor lain
dianggap tetap atau sama maka pendapat yang dimiliki oleh konsumen tidak akan bisa
digunakan untuk membeli barang atau jasa yang banyaknya sama seperti sebelumnya.
 Alasan kedua, jika tingkat harga barang domestik di suatu negara mengalami kenaikan, maka
barang-barang asing (barang impor) akan menjadi semakin menarik bagi konsumen domestik
dan asing.
1. Konsumen rumah tangga, pemain bisnis dan sektor asing akan menjauhkan diri untuk
membeli barang domestik yang harganya lebih mahal.
2. Selain itu tingkat harga yang lebih tinggi dapat membuat tingkat bunga akan meningkat.
Sama halnya seperti kurva Demand (D) untuk satu produk barang atau jasa, begitu juga perubahan
tingkat harga tidak akan membuat kurva Aggregate Demand beralih, tetapi hanya membuat
pergerakan di sepanjang kurva Aggregate Demand (AD) saja.

• Selanjutnya kita akan melihat bagaimana dengan Aggregate Supply (AS).


Aggregate Supply (AS) mempunyai hubungan langsung antara tingkat harga (P) dalam perekonomian
dan kuantitas agregat barang dan jasa yang ditawarkan. Maka Aggregate Supply (AS) adalah
kumpulan dari tingkat harga dan kuantitas agregat yang di-supply.
• Kenapa kurva Aggregat Supply (AS) miring ke atas (upward sloping)?
Dengan alasan yang sama dengan kurva supply (S) satu produk adalah dari sisi biaya dan profit. Jika
kita melihat dari segi biaya. Tingkat harga meningkat dan yang lainnya dianggap tetap (sama), maka
akan lebih banyak produsen termasuk juga produsen yang tidak efisien dengan biaya tinggi akan tetap
memproduksi barang atau jasa dan dapat bertahan dalam pasar. Sedangkan pada harga yang lebih
rendah, hanya produsen denngan biaya paling sedikit yang dapat melanjutkan aktifitasnya dalam
pasar.
Sedangkan pada harga yang lebih rendah, hanya produsen dengan biaya paling sedikit yang dapat
melanjutkan aktifitasnya dalam pasar. Dari segi profit. Pada tingkat harga yang lebih tinggi, dan
faktor lain dianggap tetap (sama), maka profit yang akan diperoleh oleh produsen akan lebih banyak
dan akan memberikan hasil insentif yang lebih besar.
• apa yang dapat membuat Aggregate Supply (AS) beralih?
Sekali lagi kita ulangi, perubahan tingkat harga hanya membuat pergerakan di sepanjang Aggregat
Supply (AS). Jenis perubahan apa yang jika terjadi dapat memberi dampak yang besar pada semua
jenis produksi dalam perekonomian secara keseluruhan. Dimana Aggregate Demand dan Aggregate
Supply bertemu, kita akan menemukan keseimbangan makroekonomi. yaitu tingkat harga (P) dan
kuantitas barang dan jasa (Q) atau GDP dan bahkan jumlah pengangguran.
Jika GDP lebih banyak, artinya lebih banyak pekerjaan yang tersedia sehingga pengangguran lebih
sedikit., Jika GDP lebih sedikit, artinya pekerjaan yang tersedia akan menjadi lebih sedikit dan
pengangguran akan bertambah.
• Bagaimana perubahan Aggregate Demand (AD) dan Aggregate Supply (AS) akan
memberikan dampak pada harga (P), Gross Domestic Product (GDP) dan pengangguran
(Unemployment)?
Analisis AD-AS merupakan singkatan dari Aggregrate Demand atau permintaan agregat. Sedangkan
AS adalah singkatan dari Aggregate Supply atau penawaran agregat. Perbedaan keduanya terjadi
pengertian yang sedikit berbeda. Penawaran aggregate(AS) adalah penawaran barang dan jasa yang
dilakukan oleh perusahaan dalam suatu Negara. Perbedaan lainnya adalah ciri dan pokok konsep
tersebut.
TINGKAT HARGA, KSEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL DAN KURVA AD

EFEK PERTAMBAHAN PENGELUARAN AGREGAT KE ATAS KURVA AD

Perubahan-perubahan dalam komponen pengeluaran agregat yaitu C, I, G, X dan Maka


menggeser kurva AD. Kurva AD akan bergeser ke kanan apabila C, I, G dan X (masing-
masing atau gabungannya) bertambah, dan akan bergeser ke kiri apabila M
bertambah.Kenaikan S dan T juga akan menggeser AD ke kiri
Dalam analisis AD-AS, kurva penawaran agregat AS berbentuk melengkung ke
atasdari kiri ke kanan.
Kurva AS seperti ini berbeda dengan yang selalu digambarkan berdasarkan teori Klasik
(yaitu tegak lurus pada pendapatan nasional yang dicapai pada kesempatan kerja penuh) dan
yang digambarkan berdasarkan teori Keynes (yaitu berbentukhuruf L yang dibalikkan
arahnya). Bentuk kurva AS yang melengkung ke atas tersebut didasarkan kepada dua teori
dalam analisis teori mikroekonomi (yaitu teori biaya produks dan teori pasaran tenaga
kerja)dan hasil dari studi empirikal (yang diterangkan denganmenggunakan kurva Phillips).
• Seperti kurva AD, kurva penawaran agregat AS dapat mengalami perubahan.
Kurva AS aka bergeser ke kiri (atau ke atas) apabila ;
1. harga barang mentah yang diimpor meningkat,
2. nilai mata uang domestic merosot,
3. pajak impor dan pajak lain bertambah,
4. upah kerja meningkat, dan
5. biaya lain seperti tarif listrik dan air meningkat.
• Sebaliknyakurva AS dapat pula bereser ke kanan (ke bawah) apabila:
1. kemajuan teknologi berlaku,
2. pajak pemerintah diturunkan,
3. infrastruktur bertambah baik, dan
4. administrasipemerintah lebih efisien dan sangat membantu dan menggalakkan
kegiatan swasta
Keseimbangan pendapatan nasional yang dalam analisis AD-AS dinamakan jugasebagai
keseimbangan makroekonomi, dicapai apabila kurva AD berpotongan dengan kurvaAS.
Keseimbangan ini dapat menentukan tingkat harga yang berlaku dalam perekonomiandan
pendapatan nasional riil yang akan diwujudkan. Keseimbangan ini akan mengalami
perubahan dari waktu ke waktu. Secara analisis, perubahan keseimbanga itu dapat disebabkan
oleh tiga factor, yaitu: perubahan AD saja, perubahan AS saja, dan perubahanserentak atau
secara berturutan dalam AD dan AS.

KESEIMBANGAN MAKRO EKONOMI

Anda mungkin juga menyukai