Aggregrate Demand atau Permintaan Agregat adalah tingkat pengeluaran yang akan dilakukan dalam
ekonomi pada berbagai tingkat harga.
Aggregrate Supply atau Penawaran Agregat adalah penawaran barang dan jasa yang dilakukan
perusahaan – perusahaan dalam perekonomian pada berbagai tingkat harga, sedangkan Pengeluaran
Agregat adalah menggambarkan tentang hubungan antara pengeluaran yang akan dilakukan dalam
perekonomian dengan pendapatan nasional.
Kurva AD didefinisikan sebagai suatu fungsi atau kurva yang menggambarkan hubungan antara
tingkat harga dengan jumlah pengeluaran agregat ya
Kurva AD selalu merupakan suatu garis yang menurun dari kiri-atas ke kanan-bawah.
Artinya “Semakin Rendah Tingkat Harga, Semakin Besar Permintaan Agregat Yang Wujud Dalam
Perekonomian”. Sifat Kurva AD menurun ke bawah ini disebabkan oleh beberapa faktor dibawah ini
Dalam suatu waktu tertentu tingkat pendapatan nominal masyarakat adalah tetap. Tingkat gaji dan
upah dan jumlah kesempatan kerja akan menentukan jumlah pendapatan yang diterima masyarakat
pada suatu waktu tertentu. Apabila tingkst harga berbeda, daya beli pendapatan yang diperoleh itu
adalah berbeda. Semakin rendah tingkat harga, semakin banyak barang dan jasa yang dapat dibeli.
Dengan kata lain, Nilai rill pengeluaran agregat akan semakin meningkat, apabila tingkat harga
semakin rendah
Pada umumnya terdapat perkaitan yang cukup rapat diantara perubahan tingkat harga dengan suku
bunga. Apabila harga adalah stabil, atau tingkat inflasi sangat rendah, suku bunga cenderung akan
berada pada tingkat yang rendah. Semakin tinggi inflasi, suku bunga cenderung akan semakin tinggi.
Terdapat perkaitan yang rapat pula diantara suku bunga dengan Investasi yaitu semakin tinggi suku
bunga akan menyebabkan penurunan dalam investasi. Kemerosotan Investasi neyebabkan
pengurangan pengeluaran agregat. Dengan demikian kenaikan harga akan menimbulkan proses
perubahan berikut :
Investasi yang merosot menyebabkan pengeluaran agregat dan pendapatan nasional rill merosot
c) Tingkat Harga, Ekspor, dan Impor
Betbagai negara, terutama negara-negara yang telah maju sektor induatrinya, akan mengeluarkan
barang yang sama jenisnya. Oleh karena itu tingkat harga akan menjadi salahsatu faktor penting
dalam menentukan ekspor dan impor di suatu negara. Secara umum dapat dikatakan :
Apabila barang-barang dalam suatu negara relatif lebih murah, ekspor akan meningkat, dan Impor
berkurang dan sebaliknya
Apabila barang-barang dalam suatu negara relatif lebih mahal, ekspor akan merosot dan impor
meningkat.
Pengurangan ekspor neto akan menurunkan pengeluaran agregat dan pendapatan nasional rill.
Kurva AS adalah suatu kurva yang menggambarkan pendapatan nasional (nilai barang & jasa) yang
akan diproduksikan sektor peusahaan pada berbagai tingkat harga
Ciri-Ciri Kurva A
a) Pada ketika tingkat pengangguran masih tinggi, kurva AS relatif landai. Maksudnya,
penambahan produksi nasional dapat dilakukan perusahaan-perusahaan pada harga yang relatif tetap
karena :
b) Dari titik B hingga titik C yaitu titik pada garis tegak pada tingkat kesempatan kerja penuh
Kurva AS bertambah tingkat kenaikannya. Sebab : Pengangguran sudah semakin merosot dan
kapasitas pabrik-pabrik sudah mencapai optimum
Q=f (L)
Artinya : Jumlah output atau nilai produksi rill, ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang digunakan.
Semakin tinggi tingkat harga, semakin banyak pendapatan nasional rill yang ditawarkan perusahaan
dalam perekonomian.
Terdapat hubungan yang negatif antara kenaikan tingkat upah dengan tingkat pengangguran.
Apabila tingkat kesempatan kerja semakin sangat tinggi yaitu apabila tingkat pengangguran rendah,
kenaikan tingkat upah menjadi cepat
Dalam analisis AD-AS telah memasukan unsur perubahan harga dalam analisis
keseimbangannya
Perpotongan dititik E berarti permintaan agregat adalah sama dengan penawaran agregat pada
pendapatan nasional rill sebanyak Ye dan pada Pe
Titik E merupakan kesimbangan yang akan di capai dalam perekonomian, karena peusahaan
tidak akan menambah atau mengurangi output yang diproduksi.
Perubahan dalam permintaan agregat yang tidak diikuti oleh perubahan penawaran agregat akan
menimbulkan perubahan harga dan pendapatan nasional rill ke arah bersamaan yaitu kedua-duanya
meningkat atau kedua-duanya merosot.
Analisis mengenai perubahan kurva penawaran agregat AS menunjukan bahwa perubahan tersebut
akan mengakibatkan perubahan harga dan pendapatan nasional rill ke arah yang bertentangan.
Kesimpulan :
Jadi kesimpulan yang bisa diambil adalah dari analisis kurva AD-AS kita bisa melihat bagaimana
pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada suatu Negara. Dalam analisis AD-AS kelemahan teori Klasik
dan Keynes diperbaiki. Teori Klasik pada dasarnya sangat menumpukan perhatian ke atas segi
penawaran, manakala analisis Keynesian sangat menekankan kepada segi permintaan. Dalam analisis
AD-AS kedua aspek ini-yaitu segi permintaan dan penawaran diperhatikan dalam menentukan
keseimbangan pendapatan nasional (atau dalam penentuan kegiatan ekonomi negara). Permintaan
agregat AD menunjukkan keseluruhan pengeluaran yang dilakukan dalam perekonomian pada
berbagai tingkat harga. Manakala penawaran agregat AS menunjukkan pengeluaran barang dan jasa
yang akan dilakukan perusahaan-perusahaan dalam suatu negara pada berbagai tingkat harga. Tingkat
kegiatan ekonomi, pendapatan nasional dan kesempatan kerja ditentukan pada tingkat harga di mana
permintaan agregat (AD) sama dengan penawaran (AS).
Dalam kurva analisis AD-AS ini bisa dilihat apabila kurva AD-AS saling berpotongan maka dapat
disimpulkan bahwa itu adalah kurva keseimbangan pendapatan nasional atau biasa disebut juga
dengan keseimbangan makroekonomi. Tentunya keseimbangan ini akan berubah sesuai waktu dan
kondisi. Secara analisis, perubahan keseimbangan itu dapat disebabkan oleh tiga faktor, yaitu:
perubahan AD saja, perubahan AS saja, dan perubahan serentak atau secara berurutan dalam AD dan
AS.