Anda di halaman 1dari 24

Keseimbangan AD-AS

Hal-hal yang diterangkan:

 Perbedaan analisis Keynesian sederhana dengan analisis AD-AS


 Cara menerbitkan kurva AD dan ciri-ciri kurva AD
 Faktor-faktor yang memindahkan kurva AD
 Bentuk kurva AS dan ciri-cirinya
 Penentuan tingkat kegiatan ekonomi
 Keseimbangan pendapatan nasional dalam analisis AD-AS
 Perubahan keseimbangan AD-AS

Apakah yang dimaksud dengan analisis AD AS?

Kata AD adalah singkatan dari Aggregate Demand atau permintaan agregat, dan kata AS
singkatan dari istilah Aggregate Supply atau penawaran agregat. Dalam analisis AD AS istilah
penawaran agregat mempunyai pengertian yang sedikit bereda.

Pertama, dalam analisis AD AS istilah penawaran agregat diartikan sebagai penawaran


barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan perusahaan dalam suatu negara. Berarti
penawaran agregat sama dengan barang dan jasa yang ditawarkan (diproduksikan) perusahaan-
perusahaan dalam perekonomian. Perbedaan lainnya, yang merupakan perbedaan yang kebih
penting, bersumber dari ciri pokok konsep tersebut.

Dalam analisis AD-AS ciri penawaran agregat dikaitkan dengan tingkat harga. Kurva AS
menerangkan tentang pendapatan nasional yang akan diwujudkan perusahaan-perusahaan pada
berbagai tingkat harga.

Istilah permintaan agregat merupakan konsep yang baru. Permintaan agregat dapat
dipublikasikan sebagi tingkat pengeluaran yang akan dilakukan dalam ekonomi pada berbagi
tingkat. Arti pemertian agregat sangat berbeda dengan pengeluaran agregat. Dari analisis dalam
bab-bab yang lalu dapat disimpulkan bahwa pengeluaran agregat menggambarkan tentang
hubungan antara pengeluaran yang dilakukan dalam pendapatan nasional.

Dari sifat-sifat permintaan agregat (AD) dan penawaran agrerat (AS) dapat disimpulkan
bahwa analisis AD-AS merupakan analisis keseimbangan ekonomi negara dalam keadaan harga
yang mengalami perubahan.

Bab ini akan mengerangkan 3 aspek. Pertama akan diterangkan perkembangan pemikiran
dalam analisis makroekonomi yang menyebabkan perkembangan analisis AD-AS. Kedua, akan
diterangkan hal-hal berikut: cara mewujudkan kurva AD, perubahan kurva AD, dan ciri-ciri
kurva AS. Aspek terakhir yang akan diterangkan adalah penentuan keseimbangan AD-AS dan
perubahan-perubahannya.
DARI ANALISIS KEYNESIAN SEDERHANA KE ANALISIS AD-AS

Uraian mengenai faktor-faktor yang mendorong kepada perkembangan analisis AD-AS


akan dibedakan kepada 2 aspek, yaitu: pandangan pokok teori Keynes yang menjadi landasan
kepada perkembangan teori makroekonomi, dan kelemahan teori makroekonomi yang
dilandaskan kepada teori Keynes.

PERBEDAAN TEORI KLASIK DAN TEORI KEYNES

Analisis keseimbangan pendapatan nasional yang diterangkan dalam sebagian dari bab
sebelumnya mengenai penentuan kegiatan ekonomi negara yang dikenal sebagai “analisis
keynesian sederhana”. Dinamakan demikian karena pokok dari pemikiran tersebeut
dikembangan oleh seorang ahli ekonomi Inggris, John Maynard Keynes, dalam bukunya: The
General Theory og Employment, Interest and Money. Dinamakan “sederhana” karena analisis itu
belum memperhattikan peranan uang dan suku bunga dalam penentuam kegiatan ekonomi.

PANDANGAN KLASIK

Buku Keynes tersebut mengkritik pandangan klasik ahli-ahli ekonomi. Klasik yang
berkeyakinan bahwa perekonomian selalu mencapai tingkat kesempatan kerja penuh. Menurut
ahli-ahli ekonomu klasik, seperti dicontohkan oleh Hukum Say atau pandangan Jean Baptish
Say, seorang ahli ekonomi daroi Perancis: “Supply creates its own demand” yang berarti
penawaran dengan sendirinya menciptakan permintaan.

Berdasarkan kepada keyakinan ini selanjutnya ahli-ahli ekonomi Klasik berpendapat


bahwa di setiap perekonomian akan selalu mencapai ttingkat kesejahteraan penuh. Dengan kata
lain, penentuan produksi nasional dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut:

Y= f (K,L,Q.T)

Di mana: Y adalah pendapatan nasional yang diwujudkan dalam perekonomian

K adalah jumlah barang modal yang tersedia

L adalah jumlah tenaga kerja dan kemampuan tenaga kerja yang tersedia

Q adalah jumlah kekayaan alam yang telah dikembangkan dan digunakan

T adalah tingkat tekhnologi yang digunakan dalam berbagai kegiatan produksi

Dari pandangan ini selanjutnya dapat pula disimpulkan bahwa ahli-ahli ekonomi klasik
berkeyakinan: Segi penawaran sangat penting perananya dalam menentukan kegiatan ekonomi
dan pendapatan pendapatan nasional suatu negara.
PANDANGAN KEYNES: PERMINATAAN EFEKTIF DAN KEGIATAN EKONOMI

Buku Keynes yang dinyatakan di atas mengkritik keyakinan klasik bahwa (i) dalam
ekomoni tidak terdapat kekurangan permintaan agregat, dan karena itu (ii) ekonomi selalu
mencapai tingkat kesempatan kerja penuh. Dalam buku tersebut Kyenes berpendapat: (i) tingkat
permintaan efektif (effective demand) yaitu pengeluaran agregat (permintaan efektif pada harga
tetap) dan permintaan agregat (permintaan efektif pada berbagai tingkat harga) akan menentukan
sejauh mana produksi nasional akan diwujudkan dalam ekonomi dan kesempatan kerja akan
dicapai, dan (ii) dalam perekonomian, kesempatan kerja penuh tidak akan selalu dapat dicapai.
Yang kerap berlaku adalah masalah pengangguran. Dengan memisalkan harga-harga tidak
mengalami perubahan, analisis tersebut menunjukkan bagaimana keseimbangan pendapatan
nasional dicapai. Keseimbangan itu akan menentukan pendapatan nasional yang diwujudkan
dalam perekonomian dan tingkat kesempatan kerja yang dicapai.
Pandangan Keynes : uang kegiatan ekonomi

Teori Keynes mengenai peranan uang dalam kegiatan ekonomi sangat berbeda dengan
pendapat ahli-ahli ekonomi klasik. Bagi Keynes uang tidak netral artinya : perubahan-perubahan
dalam jumlah uang dalam ekonomi dapat mempengaruhi kegiatan perekonomian

1. perbedaan pandangan dalam penentuan suku bunga dan

2. Perbedaan pandangan mengenai efek perubahan jumlah uang dalam ekonomi atau jumlah
penawaran uang kepada kegiatan ekonomi.

Peranan pengeluaran agregat analisis ini menunjukkan bahwa pengeluaran agregat dan
bukan faktor-faktor pengeluaran yang tersedia akan menentukan sejauh mana kegiatan ekonomi.
Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan diwujudkan dalam suatu waktu / waktu atau
tahun tertentu. Analisis di namakan analisis keinesian sederhana atau simpel keinesian. Di
namakan sedemikian oleh karena analisisnya belum memperhatikan dua faktor: (a) efek dari
perubahan suku bunga. Dan

(b) efek perubahan tingkat harga. Kepada kegiatan ekonomi dalam suatu negara.

Perangan kebijakan pemerintah analisis makro ekonomi keynesian sangat menekankan


kepada peranan pemerintah dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi Tampa adanya campur
tangan pemerintah yaitu apabila penentuan kegiatan ekonomi sepenuhnya di atur oleh pasaran
bebas ekonomi akan mengadapi masalah berikut:

(a). ekonomi sukar untuk mencapai tingkat kesempatan kerja penuh

(b). Terdapat perubahan yang besar dalam kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu.

Kelemahan analisis keseimbangan keynesian analisis Keynes mengenai penentuan


Tingkat kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional sangat menekankan kepada segi permintaan
seperti telah diterangkan keseimbangan pendapatan nasional dicapai pada keadaan dimana
penawaran agregat adalah sama dengan pengeluaran agregat dapat dilihat bahwa kurva as
berbentuk uruf L yang dibalikan yaitu garis datarnya di sebelah kiri. Bentuk kurva as yang
demikian menggambarkan bahwa: dari y0 hingga ke tingkat kesempatan kerja penuh yaitu
hingga pendapatan nasional up tingkat harga tidak mengalami perubahan.
Bentuk analisis AD-AS masak kini kurva AS dan analisis AD-AS seperti diterangkan di
atas dan digambarkan seperti di dalam gambar 7 . 1 mempunyai beberapa kelemahan kurva AS
yang ditunjukkan dalam gambar 7.1 tidak sesuai dengan keadaan ekonomi yang sebenarnya
karena pada umumnya perekonomian tidak selalu mencapai kesempatan kerja penuh. (a). Bagian
yang orizontal dari kurva AS juga dianggap tidak realistis teori kurva as harus berbentuk
melengkung ke atas seperti kurva penawaran dalam teori mikro ekonomi.
Dalam buku ini kurva LRAS dan SRAS tidak akan diterangkan dengan mendalam. yang
perlu diingat hanyalah: kurva SRAS atau dengan ringkas kurva AS, adalah kurva yang terus-
menerus melengkung ke atas dan memotong garis tegak pada Yf sesudah memotong garis tegak
pada Yf kurva AS menjadi semakin tinggi tingkat kenaikannya.

Cara menerbitkan kurva AD Dari perubahan keseimbangan di atas sekarang dapatlah


ditunjukkan cara untuk membentuk kurva AD. pada gambar

(a). Keseimbangan asal yaitu pada harga P0. adalah di titik E0 dan pendapat nasional adalah Y0.

(b). menunjukkan

keadaan keseimbangan yang asal ini yaitu pada harga P0 pendapat nasional adalah Y0.
Tingkat harga keseimbangan pendapat nasional dan kurva AD

Permintaan agregat AD. daripada sifatnya di atas kurva AD dapat didefinisikan sebagai
suatu fungsi atau kurva yang menggambarkan hubungan antara tingkat harga dengan jumlah
pengeluaran agregat yang akan dilakukan dalam perekonomian. dari definisi tersebut dapatlah
sekarang dengan jelas dipahami arti konsep pengeluaran agregat dan permintaan agregat.

Tingkat harga ekspor dan impor. berbagai negara terutama negara negara yang telah maju sektor
industrinya. akan mengeluarkan barang yang sama jenisnya. Indonesia dan Thailand dapat
memproduksi sepatu. pakaian dan mobil oleh itu tingkat harga akan menjadi salah satu faktor
penting yang menentukan ekspor dan impor sesuatu negara. secara umum dapat dikatakan:

(a). apabila barang barang dalam suatu negara adalah relatif lebih murah.ekspor akan
meningkatkan dan impor berkurang

(b). apabila barang barang dalam satu negara adalah relatif lebih mahal ekspor akan merosot dan
impor meningkat.
Efek pertambahan komponen pengeluaran agregat.

Berdasarkan kepada keseimbangan Y=AE(p0) yaitu keseimbangan pendapatan nasional yang


asal. tingkat harga adalah P0 dan pendapatan nasional riil adalah Y0 dalam gambar

(b). kurva AD0 menunjukkan permintaan agregat yang asal. dan titik A menunjukkan
keseimbangan pendapatan nasional yang asal. kenaikan investasi memindahkan keseimbangan
dari E0 ke E1 dan pada keseimbangan yang baru ini tingkat harga tetap pada P0 tetapi
pendapatan nasional riil meningkat menjadi Y1.
Efek pertambahaan bocoran untuk menunjukkan efek pertambahaan bocoran.

Terhadap kurva permintaan agregat AD digunakan gambar 7.5 bagian

(a). menunjukkan keseimbangan pendapatan nasional dengan menggunakan pendekatan Y=AE.


pengeluaran agregat yang asal adalah AE (p0) dan pada keseimbangan ini tingkat harga adalah
P0 dan pendapatan nasional Y0.

(b). titik A menggambarkan keseimbangan ini dan berarti AD0 adalah permintaan agregat yang
asal dan titik A menunjukkan bahwa tingkat harga adalah P0 dan pendapatan nasional Y0.
Kesimpulan: kurva penawaran agregat AS adalah suatu kurva yang berbentuk melengkung kiri
bawah ke kanan atas. dengan tingkat kelengkungan yang semakin dalam semakin tinggi.kurva
penawaran agregat pada hakekatnya menggambarkan hubungan diantara tingkat harga yang
berlaku dalam ekonomi dan nilai produk riil atau pendapatan nasional riil yang ditawarkan dan
diproduksi oleh semua perusahaan dalam suatu perekonomian.

Faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk kurva AS

Dua faktor dapat dipandang sebagai penyebab dari bentuk kurva AS yang melengkung ke atas,
yaitu: (a) ciri-ciri fungsi produksi, dan (b) ciri-ciri pasaran tenaga kerja.

Efek Hukum Hasil Tambahan yang Semakin Berkurang

Untuk memproduksikan barang dan jasa, perusahaan-perusahaan memerlukan faktor-


faktor produksi, yaitu: tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian keusahawaan dianggap tetap dan
faktor yang dapat verubah adalah tenaga kerja. Dengan demikian dalam jangka pendek fungsi
produksi dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan berikut : Q= f (L)

Pasaran tenaga kerja dan kurva penawaran agregat hukum dalam menerangkan efek adil
tambahan yang semakin berkurang ke atas ciri kurva penawaran agregat dimisalkan tingkah upah
adalah tetap pada berbagai tingkat penggunaan tenaga kerja hal ini hanyalah benaran untuk
kegiatan suatu perusahaan dalam persaingan sempurna.

Dalam pasaran tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna tingkat upah ditentukan oleh
permintaan tenaga kerja di gambarkan oleh kurva D1 dan penawaran tenaga kerja di gambarkan
oleh S1 pada ketika permintaan tenaga kerja adalah D1 tingkat upah adalah W0 dan jumlah
tenaga kerja yang digunakan dalam ekonomi adalah N0 permintaan tenaga kerja yang semakin
meningkat misalnya menjadi D1 meningkat kesempatan kerja menjadi N1 dan tingkat upah
menjadi W1 apabila permintaan tenaga kerja mencapai D1 maka upah w2 dan kesempatan kerja
menjadi sebanyak N2 gambaran ini menunjukkan bawah semakin tinggi menaikan biaya
produksi maka untuk tetap memperoleh keuntungan dan dapat meneruskan operasinya .
Tingkat pengangguran dan tingkat kenaikan upah.

Kenyataan yang sebenarnya yang berlaku dalam perekonomian memberikan sokongan yang kuat
pada teori mengenai penentuan upah dipasaran tenaga kerja seperti yang baru saja terjadi di
terangkan di atas dalam analisis ekonomi selalu diperkenalkan kurva phillips yaitu suatu kurva
yang menerangkan ciri perhubungan berikut

(a) perhubungan diantara tingkat kenaikan upah dan tingkat pengangguran.

(b) perhubungan diantara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran.

Nama kurva phillips diambil dari orang yang mula-mula melakukan penyelidikan mengenai
hubungan antara kenaikan angkat upah dengan tingkat pengangguran dalam 1958 A. w Philips
yang pada waktu itu menjadi profesor di London school of econimis membuat satu studi
mengenai ciri-ciri perubahan tingkat upah dan tingkat pengangguran kesimpulan dari studi itu
adalah : terdapat satu hubungan yang negatif di antara kenaikan tingkat upah dengan tingkat
pengangguran pada tingkat ketika

Pengangguran tinggi tingkat kenaikan upah adalah rendah : dan apabila tingkat pengangguran
rendah. Presentasi kenaikan tingkat upah meningkat
Bentuk kurva phillips contoh suatu kurva phillips ditunjukkan dalam gambar 7 : 8 setiap titik
dalam contoh tersebut menunjukkan hubungan antara tingkat pengangguran dan tingkat
kenaikan upah-upah nominal. Perhatikan dua contoh berikut

1. Dalam tahun to yaitu tahun 1998 tingkat pengangguran adalah uo dan tingkat kenaikan upah
adalah dwo

2. Dalam tahun t1 yaitu tahun 2002 tingkat pengangguran adalah u1 dan tingkat kenaikan upah
adalah dua titik-titik to dan t1 menggambarkan hubungan yang dinyatakan dalam (1) dan (2)
maksudnya titik to menunjukkan hal yang dinyatakan dalam (2) titik - titik lain dalam gambar
tersebut menunjukkan hubungan diantara tingkat pengangguran dan kenaikan tingkat upah pada
berbagai tahun kurva phillips ditentukan.
Kurva phillips dan penawaran agregat penemuan studi phillips seperti di terangkan
diatasi menimbulkan implikasi keatas pandangan ahli ahli ekonomi selepas zamannya Keynes
mengenai bentuk kurva penawaran agregat AS. dengan menggunakan kurva phillips dapat
diterangkan:

(a). bentuk hubungan diantara tingkat upah dan tingkat kesempatan kerja.

(b). bentuk kurva penawaran agregat.perhatikan gambar 7.9 bagian A dari gambar tersebut
menunjukkan hubungan diantara tingkat upah dan kesempatan kerja yang sesuai dengan ciri
kurva phillips.

Perpindahan kurva AS perhatikan gambar 7.10. faktor faktor apakah yang menyebabkan
kurva AS bergerak ke atas atau ke kiri. yaitu seperti ditunjukkan oleh perpindahan kurva AS0
menjadi AD1 dan faktor faktor apapula menyebabkan kurva AS bergerak ke bawah atau ke
kanan yaitu dari AS0 menjadi AS1
1 Harga bahan mentah meningkat atau biaya Iain meningkat

Kenaikan harga bahan mentah dapat disebabkan oleh (a) harga bahan mentah impor yang
semakin mahal, (b) pajak umpor yang meningkat, (c) devaluasi atau depresiasi mata uang, dan
(d) bahan mentah domestik meningkat harganya. Kenaikan harga minyak di pasaran
internasional merupakan satu contoh dari kenaikan harga bahan mentah.

Apabila harga bahan mentah bertambah maka dengan sendirinya biaya produksi perusahaan-
perusahaan akan semakin meningkat. Kenaikan biaya int menyebabkan perusahaan perusahaan
akan menawarkan sejumlah produksi tertentu pada tingkat harga yang lebih tinggi. Dalam
contoh di atas, pada pendapatan nasional riil Y, harga telah meningkat dari P, menjadi P. Efek
dari perubahan ini pendapatan nasional nominal telah menjadi bertambah tinggi.

Kenaikan biaya lain yang dapat menyebabkan perubahan dan AS⁰menjadi AS¹ antara lain
adalah: kenaikan biaya listrik dan air, kenaikan biaya pengangkutan dan kenaikan pajak ke atas
bahan mentah.

2 Kenaikan upah tenaga kerja Yang dimaksudkan dengan kenaikan upah tenaga kerja dalam
konteks ini adalah kenaikan yang berlaku pada setiap tingkat Penggunaan tenaga kerja Tanpa
kenaikan tingkat produktivitas, kenaikan upah tenaga kerja hanya akan meningkatkan biaya
produksi.
PERPINDAHAN KURVA AS KE BAWAH/KE KANAN

PerpIndahan kurva AS menjadi AS, dapat dinyatakan sebaga: perpindahan kurva AS ke bawah
dan maksudnya adalah Pendapatan nasional riil yang bernilas Y, akan ditawarkan hanya peda
harga P, dan tdak pada P Perpindahan AS menjadi AS dapat juga dikatakan sebaga perpindahan
ke kanan, dan yang dimaksudkan adalah. Apabila harga tetap P pendapatan nasional yang
ditawarkan perusahaan-perusahaan meningkat dari Y, menjadi Y, (lihat pergeseran dari titik A
ke A)

Perpindahan kurva penawaran agregat dari AS menjadi AS, dapat disebabkan oleh salah satu
atau gabungan faktor-faktor yang diterangkan di bawah ini. 1 Perkembangan teknologi
Perkembangan teknologi dapat menyebabkan sejumiah output dikeluarkan dengan biaya yang
lebih murah. Atau, pada jumlah biaya yang sama, output yang dikeluarkan bertambah banyak.
Setiap perubahan in menyebabkan biaya per unit lebih murah dan memungkinkan perusahaam-
perusahaan menjual barang dengan harga yang lebih murah pula. Sebagai contoh, pada
mulanya perusahaan-perusahaan hanya beredu mengeluar-kan dan menawarkan pendapatan
nasional riil bernilai Y, apabila tingkat harg P, Setelah perkembangan teknologi perusahaan-
perusahaan bersedia menawarkan pendapsran nasional nil Y pada harga P,

2. Perkembangan infrastruktur Infrastruktur utama bagi mengembangkan kegiatan ekonomi


dan meningkatkan efisien kegiatan ekonomi adalah: jalan raya, pelabuhan laut, lapangan
terbang, kawasan industri, alat-alat perhubungan seperti telepon dan alat pengangkut, dan
fasilitas penyediaan air dan listrik. Keadaan infrastruktur dalam sesuatu negara sangat penting
peranannya dalam mempengaruhi efisiensi dan biaya produksi

3 Pajak, izin usaha dan administrasi pemerintah Untuk mendirikan dan menjalankan usaha,
Setiap perusahaan memerlukan izin usaha dan dan waktu ke waktu perlu membayar pajak.
Oleh sebab itu sampai di mana efisiennya kegiatan perusahaan perusahaan bukan saja
bergantung kepada keahlian dan efisiensi administrasi perusahaan tersebut, tetapi juga
bergantung kepada (a) fasilitas yang disediakan pemerintah, (b) sampai di mana kualitas
administrasi pemerintah dalam membantu pihak swasta, dan (c) pajak yang harus dibayar
kepada pemerintah. Sekiranya faktor-faktor yang dinyatakan ini adalah Iebih baik, operasi
perusahaan-perusahaan akan lebih efisien dan biaya produksinya menurun. Perubahan ini akan
menurunkan kurva AS atau menggeser ke scbelah kanan.

Di beberapa negara, walaupun biaya tenaga kerjanya murah, perusahaan-perusahaan kurang


berminat untuk melakukan investasi dan menjalankan operasinya. Di samping karena keadaan
infrastruktur yang kurang baik, kecenderungan ini disebabkan pula oleh keadaan ekonomi dan
politik yang tidak stabil, dan korupsi dalam administrasi pemerintah yang sangat mempengaruhi
efisiensi kegiatan perusahaan-perusahaan. Faktor-faktor ini: merupakan penghambat penting
untuk menggalakkan tnvestasi swasta—domestik maupun asing, dan mengurangi efisiensi
kegsatan perusahaan-perusahaan.

Dalam bagian ini terlebih dahulu akan diterangkan bagaimana perekonomian akan mencapai
keseimbangan dalam pendekatan analisis AD-AS. Sesudah stu akan diterangkan beberapa
kemungkinan yang menyebabkan perubahan dalam keseimbangan AD-AS.

KESEIMBANGAN MAKROEKONOMI

Beberapa penulis menamakan keseimbangan AD-AS sebagai keseimbangan makroekonomi.


Dinamakan demikian karena analisis ini telah memasukkan unsur perubahan harga dalam
analisis kesimbangannya, yaitu analisis ini lebih lengkap daripada analisis keseimbangan
pendapatan Nasional yang diterangkan dalam Bab Empat hingga Bab Enam. Bagaimana
keseimbangan makro tkonomi ditentukan dapat diterangkan dengan menggunakan Gambar
7.II.

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa kurva AD dan AS berpotongan di tuk E, Yang berarti
permintaan agregat adalah sama dengan penawaran agregat pada pendapatan Raonal rul
sebanyak Y, dan tingkat harga pada P. Tiuk E menggambarkan kescimbangan Yang akan dicapai
dalam perekonomian oleh karena perusahaan-perusahaan tidak akan menambah Hau
mengurangi output yang diproduksikan dan kegiatan ekonomi telah mencapar keadaan Yang
stabil. Dalam keadaan ini keseimbangan makroekonomi telah tercapai.

Untuk membuktikan bahwa titik E adalah titik keseimbangan yang akan menentukan tingkat
harga, pendapatan nasional riil dan kesempatan kerja, perlu diperhatikan keadaan yang akan
berlaku apabila tingkat harga lebih tinggi atau lebih rendah daripada P.

Apabila tingkat harga adalah P, penawaran agregat adalah Y sedangkan permintaan agregat
adalah Y,Berarti terdapat kelebihan penawaran sebanyak AB Kelebihan penawaran.
agregat ini menimbulkan keadaan deflasi (penurunan harga) dan tingkat harga merosot
sehingga kelebihan penawaran tidak wujud lagi—yaitu di P. Sebaliknya, apabila tingkat harga P,
akas berlaku kelebihan permintaan—yaitu sebanyak CD. Pada P, permintaan agregat Y,
sedangkan penawaran agregat hanya sebanyak Y. Kelebihan permintaan ini menyebabkan
harga naik sehingga tingkat harga mencapai P, yaitu ketika kelebihan permintaan tidak wujud
lagi. Pada ketika kelebihan penawaran berlaku, stok barang dalam perusahaan (inventaris)
berlebihan dan ini akan mendorong kepada pengurangan kegiatan ekonomi. Pada keadaan
yang sebaliknya, yaitu apabila kelebihan permintaan berlaku, perusahaan-perusahaan skan
menambah produksinya dan kegiatan ekonomi berkembang. Hanya pada ketika permintaan
agregat sama dengan penawaran agregat tingkat kegtatan ekonomi tidak mengalami
perubahan dan keseimbangan makroekonomi tercapai.

PERUBAHAN KESEIMBANGAN DAN PENYEBABNYA

Keseimbangan permintaan agregat-penawaran agregat akan selalu mengalami perubahan dari


waktu ke waktu sesuai dengan perubahan dalam keadaan perekonomian. Perubahan yang akan
berlaku dapat dibedakan kepada tiga bentuk, yaitu: (a) perubahan dalam AD saja, (b)
perubahan dalam AS saja dan (c) perubahan serentak dalam AD dan AS. Efek Perubahan Kurva
AD ffek perubahan kurva AD ditunjukkan dalam Gambar 7.12/a). Keseimbangan yang asal
adalah di E, dan berarti pada mulanya tingkat harga P, dan pendapatan nasional rul adalah Y
KESEIMBANGAN AD-AS

Kemerosotan pengeluaran dalam perekonomian (yang disebabkan oleh pengurangan C, I, G


ytau X) akan memindahkan AD, menjadi AD, dan memindahkan keseimbangan ke E —yang
menggambarkan tingkat harga telah merosot menjadi P, dan pendapatan nasional rill
berkurang menjadi Y,. Keadaan ini berarti: output nasional berkurang, deflasi berlaku,
kesempatan kerja merosot dan pengangguran bertambah

Apabila pengeluaran dalam ekonomi meningkat, kurva AD, akan bergeser ke AD, dan
keseimbangan yang baru adalah di E. Keseimbangan ini menunjukkan pendapatan nasional rill
meningkat menjadi Y, dan berarti kesempatan kerja meningkat dan pengangguran berkurang.
Akan tetapi perkembangan ini menyebabkan tingkat harga meningkat menjadi P,.

Daripada analisis di atas dapat dibuat kesimpulan berikut: Perubahan dalam permintaan area
yang tidak dikuti oleh perubahan penawaran agregat akan menimbulkan perubahan harga dan
pendapatan nasional riil ke arah yang bersamaan, yaitu kedua-duanya meningkat atau kedua-
duanya merosot
Efek Perubahan Kurva AS

Gambar 7.12(b) menunjukkan perubahan keseimbangan dalam kegiatan perekonomi an efek


dan perubahan AS. Keseimbangan asal adalah di E, dan keseimbangan ini menggambarkan
pendapatan nasional riil Y, dan tingkat harga P,, Seterusnya misalkan harga barang impor dan
bahan mentah meningkat. Efek dari perubahan ini kurva AS, akan bergeser ke AS, dan
keseimbangan baru dicapai di E, Berarti, pendapatan nasional rul merosot menjadi Y

Tingkat harga meningkat menjadi P, Perubahan ini menggambarkan bahwa kenaikan hanya
berlaku tetapi pendapatan nasional nil merosot dan menyebabkan pengangguran Meningkat
Keadaan seperti iri dinamakan stagflasi—yaitu kemunduran dalam kegiatan ekonomi yang 4.
oleb masalah inflasi.

Telah diterangkan bahwa kemajuan teknologi, perbaikan dalam infrastruktur da langkah-


langkah pemerintah dalam bidang perpajakan, pemberian izin usaha dan sikap administrasi
pemerintah yang berusaha membantu kegiatan swasta dapat menimbulkan efek yang
menggalakkan ke atas biaya produksi dan akan memindahkan kurva AS ke bawa/ kanan—
mssalnya dari AS, menjadi AS,. Peningkatan yang menyeluruh dan efisiensi Perusahan
perusahaan—misalnya sebagai akibat kualitas tenaga kerja yang bertambah baik, puga dang
menimbulkan cfek yang seperti itu. Perubahan tersebut memindahkan keseimbangan ke E.-g
menggambarkan tingkat harga turun menjadi P, dan pendapatan nasional nil bertambah menjd
Y,Keadaan ini berarti pula bahwa kesempatan kerja bertambah dan pengangguran menura,

Kesimpulan: Analisis mengenai perubahan kurva penawaran agregat AS menunjukkan babu,


perubahan tersebut akan mengakibatkan perubahan harga dan pendapatan nasional riil ke arab
yg bertentangan. Sebagai contoh, pergeseran AS ke atas menyebabkan tingkat harga naik da
pendapatan nasional rill turun.

RINGKASAN DAN KONSEP PENTING

1. Analisis AD-AS merupakan analisis keseimbangan pendapatan nasional yang melengkapi


analisis keseimbangan pengeluaran agregat-penawaran agregat (Y « AE). Dalam analisis AD-AS
diperhatikan bagaimana keseimbangan pendapatan nasional dicapai dalam keadaan harga-
harga mengalami perubahan. Dalam analisis keseimbangan Y » AE efek perubahan hirga tidak
diperhatikan. Walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit (dengan jelas), akan tetapi dapat
disimpulkan bahwa analisis Y » AE memisalkan bahwa tingkat harga tidak berubah.

2. Analisis AD-AS memperbaiki kelemahan yang di dapati dalam teori Klasik dan teori Keynes
Teon Klasik berpendapat dalam perekonomian tidak terdapat kekurangan permintaan agregat,
Etek dari keyakinan ini selanjutnya mereka berpendapat (i) perekonomian selalu mencapai
kesempatan kerja penuh, (ii) kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional ditentukan oleh
umlah dan kualitas faktor-faktor produksi yang tersedia dan tingkat teknologi yang digunakan,
din (11) pertambahan uang dalam perekonomian akan menimbulkan inflasi,

3, Pandangan Klasik yang dinyatakan dalam (2) dikritik oleh Keynes dalam bukunya: The
General Theory af Employment, Interest and Money (diterbitkan tahun 1936) Pandangan
Keynes Yang utama adalah: (1) dalam perekonomian pengeluaran agregat dan permintaan
agregat (atay kedua-duanya juga dikenal sebagai permintaan efektif) adalah faktor utama yang
menentuk., kegiatan ekonomi, dan permuntaan/pengeluaran agregat ini tidak dapat mencapai
tingkas output pada kesempatan kerja penuh, dan sebagai akibatnya pengangguran selalu
berlaku, tu) pertambahan uang akan mengembangkan kegiatan ekonomi dan meningkatkan
Pendapatan nasional dan kesempatan kerja, tetapi tidak mempengaruhi harga, dan (ii)
pemerintah penting peranannya dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi—yaitu dengan
menjalankan kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.

4. Dalam analisis AD-AS kelemahan teori Klasik dan Keynes diperbaiki. Teori Klasik pada
dasarnya sangat menumpukan perhatian ke atas segi penawaran, manakala analisis Keynesian
sangat menekankan kepada segi permintaan. Dalam analisis AD-AS kedua aspek in yaitu segi
permintaan dan penawaran diperhatikan dalam menentukan keseimbangan pendapatan
nasional (atau dalam penentuan kegiatan ekonomi negara). Permintaan agregat AD
menunjukkan keseluruhan pengeluaran yang akan dilakukan dalam perekonomian pada
berbagai tingkat harga. Manakala penawaran agregat AS menunjukkan pengeluaran barang dan
jasa yang akan dilakukan perusahaan-perusahaan dalam suatu negara pada berbagai tungkat
harga. Tingkat kegiatan ekonomi, pendapatan nasional dan kesempatan kerja ditentukan pada
tingkat harga di mana permintaan agregat (AD) sama dengan penawaran agregat (AS).

5. Kurva permintaan agregat AD dibentuk oleh keseimbangan Y « AE yang berlaku pada tingkat
harga yang berbeda. Dalam perekonomian pengeluaran agregat meliputi AE = C+1+G+(X-M ).
Dengan demikian kurva AD dibentuk oleh nilai AE pada berbaga tingkat harga. Kurva AD
menurun ke bawah, dari sisi kiri ke arah kanan—dan berarti semakin rendah harga semakin
besar permintaan agregat. Sifat yang demikian disebabkan oleh faktor-faktor berikut (i)
pendapatan riil dan konsumsi rumah tangga meningkat apabila harga turun, (ii) semakin stabil
harga-harga , semakin rendah suku bunga dan menyebabkan investasi Meningkat dan (iii)
harga yang semakin rendah akan menambah ekspor dan mengurangi impor.

Analisis Keynesian Sederhana (analisis keseimbangan Keynesian): Suatu teori yang


menerangkan bagaimana pengeluaran agregat (AE) akan menentukan sejauh mana kegiatan
ekonomi negara akan dicapai pada suatu waktu tertentu. Hukum hasil lebih yang semakin
berkurang: Satu pemisalan yang selalu digunakan dalam Walisis makroekonomi yang pada
dasarnya menganggap bahwa produktivitas tenaga kerja adalah berbeda, yaitu tenaga kerja
terdahulu adalah lebih baik dari tenaga kerja sesudahnya. Apabila tugas kerja pertama
menghasilkan 100 unit sehari, maka menurut hukum ini tenaga kerja kedua produksinya kurang
dari 100 unit. Semakin banyak pekerja yang digunakan, semakin sedikut Poduktivitas pekerja
yang berikut. Bakum Say (Supply creates its own demand): Hukum ini merupakan bagian dari
teori makroekonomi Klasik yang pada dasarnya berpendapat bahwa dalam perekonomian
setiap wujud kelebihan penawaran. Setiap barang dan jasa yang diwujudkan akan selalu
mendapatkan pembeli. Kebijakan penstabilan ekonomi: Langkah-langkah pemerintah untuk
mempengaruhi tingkat kegiatan keseluruhan ekonomi dan tujuannya adalah mengatasi
masalah pengangguran Wempercepat pertumbuhan ekonomi dan menghindari inflasi.

Anda mungkin juga menyukai