DISUSUN OLEH :
1. JULITIA KASIH NINGSIH
2. LEGI MAISANDRI
3. SRI OKTADRIANTIWI WULANDHANI
4. RISMAYA BERLIANA SARI
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………….1
DAFTAR ISI………………………………………………………………2
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………3
1.1 Latar belakang…………………………………………………...3
1.2 Rumusan masalah………………………………………………..3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………..4
2.1 Permintaan dan penawaran agregat dalam pandangan klasik……4
2.2 Permintaan dan penawaran agrgat dalam pandangan keynes……4
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Bentuk kurva AS…………...5
2.4 Bentuk kurva AD dan AS………………………………………..6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................8
2
BAB 1
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
Dari pandangan ini selanjutnya dapat pula disimpulkan bahwa ahli-ahli ekonomi
klasik berkeyakinan : Segi penawaran adalah sangat penting peranannya dalam
menentukan kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional suatu Negara.
4
yang berlaku dalam masyarakat akan menentukan kegiatan keseluruhan
ekonomi dan pendapatan nasional. Dengan memisalkan harga-harga tidak
mengalami perubahan, analisis tersebut menunjukkan bagaimana
keseimbangan pendapatan nasional dicapai. Keseimbangan itu akan menentukan
pendapatan nasional yang di wujudkan dalam perekonomian dan tingkat
kesempatan kerja yang dicapai. Pandangan Keynes : Uang dan Kegiatan
Ekonomi Ahli ekonomi klasik berpendapat “Money Is Neutral” atau “uang
adalah netral” maksudnya Uang tidak dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi.
Menurut ahli ekonomi klasik, kesempatan kerja penuh selalu dicapai. Teori
Keynes mengenai peranan uang dalam kegiatan ekonomi sangat berbeda dengan
pendapat ahli ekonomi klasik. Bagi Keynes uang tidak netral. Artinya
perubahan-perubahan dalam jumlah uang dalam ekonomi dapat mempengaruhi
kegiatan perekonomian. Peerbedaan pandangan ahli ekonomi klasik dengan
Keynes mengenai peranan uang dalam kegiatan ekonomi dan tingkat harga
dapat dibedakan kepada dua aspek : A. Perbedaan pandangan dalam penentuan
suku bunga B. Perbedaan pandangan mengenai efek perubahan jumlah uang
dalam ekonomi ( atau jumlah penawaran uang) kepada kegiatan ekonomi.
5
C. Tingkat pengangguran dan tingkat kenaikkan upah
Kenyataan yang sebenarnya yang berlaku dalam perekonomian
memberikan sokongan yang kuat kepada teori mengenai penentuan upah
dipasaran tenaga kerja seperti yang baru saja diterangkan diatas. Dalam analisis
makro ekonomi selalu diperkenalkan kurva Phillips, yaitu suatu kurva yang
menerangkan ciri perhubungan berikut: a. perhubungan diantara tingkat
kenaikkan upah dan tingkat pengangguran dan b. perhubungan diantara tingkat
inflasi dan tingkat pengangguran.
Kurva Phillips dan penawaran agregat penemuan study Phillips seperti di
terangkan di atas menimbulkan implikasi penting ke atas pandangan ahli-ahli
ekonomi selepas zamannya keines mengenai bentuk kurva penawaran agregas
AS.dengan menggunakan kurva Phillips dapat di terangkan ;a.bentuk hubungan
di antara tingkat upah dan tingkat kesempatan kerja,dan b. bentuk kurva
penawaran agregat.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kurva AD dapat didefinisikan sebagai suatu fungsi (atau kurva) yang menggambarkan
hubungan antara tingkat harga dengan jumlah pengeluaran agregat yang akan dilkukan
dalam perekonomian.
Dari definisi tersebut dapatlah sekarang dengan jelas dipahami perbedaan arti konsep
pengeluaran agregat dan permintaan agregat. Pengeluaran agregat berlaku pada harga
tetap, sedangkan permintaan agregatberlaku pada bunga yang berubah.
Kurva penawaran agregat AS adalah suatu kurva yang berbentuk melengkung dari kiri-
bawah ke kanan-atas dengan tingkat kelengkungan yang semakin lama semakin tinggi.
Kurva penawaran agregat pada hakikatnya menggambarkan tentang hubungan di antara
tingkat harga yang berlaku dalam ekonomi dan nilai produksi riil (atau pendapatan
nasional riil) yang akan ditawarkan dan diproduksi oleh semua perusahaan dalam sesuatu
perekonomian. Bentuknya yang melengkung ke atas berarti:
semakin tinggi tingkat harga umum, semakin banyak output nasional yang akan
diproduksikan oleh perusahaan-perusahaan dalam perekonomian.
Keseimbangan permintaan penawaran agregat (AD-AS) sering juga disebut sebagai
keseimbangan makroekonomi. Hal tersebut dikarenakan dalam keseimbangan ini
mencantumkan analisis perubahan harga dalam analisisnya.
Keseimbangan tersebut akan tercapai apabila suatu produsen mencapai situasi dimana ia
tidak akan menambah maupun mengurangi jumlah output yang diproduksinya.
7
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono.2013. Makroekonomi; Teori Pengantar, Edisi Ketiga. Jakarta: Rajawali Press.
Mankiw, N. Gregory. 2003. Teori Makro Ekonomi; Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.
1[1] Sadono Sukirno, Makroekonomi; Teori Pengantar, Edisi Ketiga, (Jakarta: Rajawali Press,
2013), 236.
2[2] Ibid, 238-239.