Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI

Disusun oleh:

ANUGRAH BATARI GADING SALSABILAH

02201004

MATA KULIAH ILMU EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

STMIK AMIKA SOPPENG

TAHUN AJARAN 2022-2023


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah saya ucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-
Nya, sehingga saya masih dalam keadaan sehat dan longgar. Dan khususnya, saya (penyusun) bisa
menyelesaikan Makalah dengan judul "PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI".

Makalah ini dibuat sebagai tugas individu yang akan dikumpulkan. Yang kedua, tak lupa kami ucapkan
terimakasih kepada dosen mata kuliah Ilmu Ekonomi yang memberikan arahan dan ajaran tentang
pelajaran ilmu ekonomi. Adapun yang terakhir, penyusun menyadari makalah ini memiliki banyak
kekurangan, karena itu sangat diharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca demi
perbaikan dan sekaligus memperbesar manfaat makalah ini sebagai pembelajaran.

Cabbenge, 07 Desember 2022

Anugrah Batari Gading Salsabilah


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................1

1.3 Tujuan.......................................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................2

1. Pandangan ahli ekonomi klasik................................................................................................2

2. Kritik Keynes terhadap pandangan klasik................................................................................6

3. Pendekatan terkini dalam penentuan kegiatan perekonomian............................................10

BAB III PENUTUP.................................................................................................................................12

Kesimpulan...................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Tahun 1960an ahli-ahli ekonomi telah merasa puas dengan analisis keseimbanganmakro ekonomi yaitu
analisis yang mengabaikan aplikasi perubahan harga ke ataskeseimbangan tingkat kegiatan ekonomi dan
menekankan segi permintaan dalam analisispenentuan tingkat kegiatan ekonomi negara. Peristiwa-
peristiwa dalam kegiatan ekonomidi berbagai negara dalam tahun 1970an yang pada umumnya
menghadapi masalah inflasiserius dalam keadaan tingkat pengagguran yang cukup tinggi, menimbulkan
kesadaranbahwa analisis yang ada belum dapat memberikan gambaran yang tepat mengenaiperistiwa
yang mungkin berlaku dalam perekonomian.

Kelemahan ini mendorong kepada perkembangan model penemuan keseimbangankegiatan ekonomi


negara yang menunjukkan bagaimana perubahan harga akanmempengaruhi pertumbuhan, fluktuasi
kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja. Analisisini memberikan gambaran yang lebih menyeluruh dan
lebih lengkap karena tidak saja memberi gambaran tentang implikasi perubahan harga ke atas tingkat
pengeluaran dalamsuatu perekonomian tetapi juga menunjukkan implikasi perubahan harga ke
ataspenawaran agregat yaitu jumlah barang dan jasa yang akan diproduksikan danditawarkan dalam
perekonomian pada berbagai tingkat harga.

1.2 Rumusan Masalah

Adapaun rumusan masalahnya, yaitu:

1. Bagaimana pandangan ahli ekonomi klasik?

2. Bagaimana kritik Keynes terhadap pandangan klasik?

3. Bagaimana pendekatan terkini dalam penentuan kegiatan perekonomian?

1.3 Tujuan

Adapun tujuannya, yaitu:

1. Untuk mengetahui pandangan ahli ekonomi klasik.

2. Untuk mengetahui kritik Keynes terhadap pandangan klasik

3. Untuk mengetahui pendekatan terkini dalam penentuan kegiatan perekonomian

BAB II

PEMBAHASAN
1. Pandangan Ekonomi Klasik

Analisis mengenai pandangan ahli ekonomi klasik tentang perekonomian adalah perekonomian yang
diatur oleh mekanisme pasar tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai. Pandangan
ini didasarkan kepada keyakinan bahwa dalam perekonomian tidak akan terdapat kekurangan
permintaan. Apabila produsen menaikkan produksi atau menciptakan jenis barang yang baru, maka
dalam perekonomian akan selalu terdapat permintaan terhadap barang-barang itu sehingga tidak
berlaku kekurangan permintaan (Sukirno, 2016:70).

Keyakinan ahli ekonomi Klasik bahwa penawaran akan selalu menciptakan permintaan dapat dengan
jelas dilihat dari pandangan Jean Baptiste say (1767-1832), seorang ahli ekononomi klasik bangsa
perancis. Ia mengatakan “Penawaran menciptakan sendiri permintaan terhadapnya” atau “ Supply
creates its own demand”. Menurut pendapatnya dalam setiap perekonomian jarang sekali terjadi
kelebihan produksi, apabila terjadi itu merupakan masalah sementara. Dalam suatu perekonomian
sering sekali wujud keadaan dimana jumlah keseluruhan penawaran barang-barang dalam
perekonomian (penawaran agregat) pada penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu diimbangi oleh
keseluruhan permintaan terhadap barang-barang tersebut (permintaan agregat) yang sama besarnya,
sehingga kekurangan permintaan tidak berlaku (Sukirno, 2016:70-71).

Hal-hal yang berhubungan dengan pandangan klasik (Yustia, 2014) :

1) Faktor-faktor produksi menentukan tingkat kegiatan ekonomi dan produksi nasional. Perekonomian
tidak menghadapi masalah permintaan yang berarti segala barang yang diproduksikan akan dapat dijual,
tingkat produksi nasional dan tingkat kegiatan ekonomi ditentukan oleh faktor-faktor produksi yang
digunakan.

2) Penawaran uang, kegiatan perekonomian dan tingkat harga. Ahli ekonomi Klasik menunjukkan bahwa
peranan uang dalam perekonomian adalah netral yaitu perubahannya tidak akan mempengaruhi
produksi nasional.

3) Peranan pemerintah dalam perekonomian. Ahli ekonomi klasik tidak menyetujui campur tangan
pemerintah yang aktif untuk mengatur kegiatan perekonomian.

Analisis mengenai pandangan ahli ekonomi klasik akan ditekankan kepada hal-hal yang dikritik oleh
Keynes. Hal-hal yang harus diperhatikan yaitu (Yustia, 2014) :

1) Peranan sistem pasar bebas. Adam Smith, dalam bukunya The Wealth of Nations, telah
mengemukakan pendapat yang mendukung agar kegiatan perekonomian diatur oleh sistem pasar
bebas.

2) Hukum Say, fleksibilitas upah dan kesempatan kerja penuh. Ahli ekonomi Klasik berkeyakinan bahwa
kesempatan kerja penuh akan selalu tercapai dalam perekonomian
Corak Kegiatan Ekonomi Subsisten

Kebenaran pendapat ini tidak dapat disangkal dalam suatu perekonomian yang terdiri dari dua sector
dimana penerima-penerima pendapatan tidak menabung dan para pengusaha tidak menanam modal,
sehingga nilai produksi yang diciptakan sektor perusahaan akan selalu sama dengan nilai seluruh
pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga. Keseluruhan pendapatan yang diterima oleh factor-
faktor produksi yaitu gaji dan upah yang diterima tenaga kerja, bunga ke atas modal yang dipinjamkan,
sewa yang diperoleh dari tanah dan harta, dan keuntungan pengusaha merupakan pendapatan sektor
rumah tangga akan dibelanjakan ke sektor perusahaan. Sehingga sirkulasi aliran pendapatan dalam
ekonomi subsisten dapat dilihat pada gambar berikut (Sukirno, 2016:71):

Ahli Klasik berkeyakinan bahwa walaupun rumah tangga akan menabung sebagian dari pendapatan,
kekurangan permintaan tidak akan terjadi dalam perekonomian. Keyakinan itu didasarkan pada
pandangan yang pada hakikatnya mengatakan bahwa semua tabungan sektor rumah tangga yang
tercipta pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan digunakan oleh para pengusaha untuk
investasi (Sukirno, 2016:73).

Menurut ahli klasik, dalam perekonomian suku bunga selalu mengalami perubahan. Dan perubahan
akan menyebabkan seluruh tabungan yang diciptakan sektor rumah tangga pada waktu perekonomian
mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu sama besarnya dengan jumlah investasi
yang dilakukan oleh para pengusaha (Sukirno, 2016:73).

Penentuan Suku Bunga

Menurut pendapat klasik suku bunga menetukan besarnya tabungan maupun investasi yang akan
dilakukan dalam perekonomian. Setiap perubahan dalam suku bunga akan menyebabkan pula
perubahan dalam tabungan rumah tangga dan permintaan dana untuk investasi perusahaan.
Perubahan-perubahan dalam suku bunga akn terus-menerus berlangsung sebelum kesamaan di antara
jumlah tabungan dengan jumlah permintaan dana investasi tercapai.
Faktor Yang Menentukan Suku Bunga

Jumlah tabungan rumah tangga pada waktu perekonomian mencapai penggunaan tenaga kerja penuh.
Akan selalu sama dengan jumlah seluruh investasi yang akan dilakukan oleh para pengusaha, maka
dalam perekonomian pengeluaran agregat pada penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu dapat
mencapai tingkat yang sama dengan penawaran agregat pada penggunaan tenaga kerja penuh (Sukirno,
2016:75).

Penyesuaian dalam Pasar Modal

Ketidaksamaan diantara penawaran tabungan oleh rumah tangga dan permintaan tabungan oleh para
pengusaha akan terjadi perubahaan-perubahan dalam suku bunga, sehingga menurut ahli-ahli ekonomi
klasik yakin bahwa perubahan dalam suku bunga ini pada akhirnya akan menciptakan keadaan dimana
tabungan yang tercapai pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh adalah sama dengan invesasi oleh
perusahaan-perusahaan (Sukirno, 2016:75).

Fleksibilitas Suku Bunga dan Kegiatan Ekonomi

Ahli-ahli ekonomi klasik berpendapat dalam perekonomian akan selalu tercapai tingkat penggunaan
tenaga kerja penuh oleh karena pengeluaran agregat dapat mencapai tingkat penawaran agregat pada
penggunaan tenaga kerja penuh. Keseimbangan investasi I0, ketika investasi berubah menjadi I1 maka
saving menjadi S1. Perubahan ini karena kenaikan suku bunga menjadi r1, sehingga kesimbangan
agregat adalah C1+I1, perbelanjaan agregat sama dengan Yf. Keseimbangan pengeluaran agregat adalah
C0+I0, dan nilainya sama dengan Yf=C0+I0=C0+S0. Sebagai gambaran mengenai Fleksibilitas suku bunga
dan kegiatan ekonomi dapat dilihat pada gamabar berikut (Sukirno, 2016:76).
Fleksibilitas Upah dan Kegiatan Ekonomi

Apabila terjadi pengangguran, mekanisme pasar akan menciptakan penyesuaian-penyesuaian di dalam


pasar tenaga kerja sehingga akhirnya pengangguran dapat dihapuskan. Apabila dalam perekonomian
terdapat pengangguran, para penganggur akan bersedia bekerja pada tingkat upah yang lebih rendah
dari yang berlaku di pasar. Keadaan ini akan menimbulkan kekuatan-kekuatan yang akan menurunkan
tingkat upah, dan penurunan dalam tingkat upah ini akan memperluas tingkat kegiatan ekonomi. Di
dalam analisis mereka ahli-ahli ekonomi klasik berkeyakinan (Sukirno, 2016:77):

a) Para pengusaha akan selalu mencari kentungan yang maksimum.

b) Keuntungan maksimum akan dicapai pada keadaan dimana upah adalah sama dengan prodksi
fisik marjinal.

Untuk mengetahui mengenai upah dan kesempatan kerja dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Penentuan Tingkat Kegiatan Perekonomian

Kemampuan sektor perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa sangat tergantung kepada jumlah
dan kualitas faktor-faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian tersebut. dengan demikian
tingkat kegiatan ekonomi Negara ditentukan oleh (Sukirno, 2016:78):

1. Jumlah barang modal yang tersedia dan digunakan dalam perekonomian (K=kapital)

2. Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang tersedia dalam perekonomian (L= Labor)

3. Jumlah dan jenis kekayaan alam yang akan digunakan (R=Resource)


4. Tingkat teknologi yang digunakan (T = Technology)

Dengan demikian, tingkat kegiatan ekonomi atau pendapatan nasional dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan berikut:

Y : f(C, L, R, T)

Kelemahan Pandangan Klasik

Teori keynes menjelaskan bahwa tingkat kegiatan perekonomian tidak selalu mencapai tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh. Menurut Keynes sebaiknyalah yang selalu berlaku, yaitu:
perekonomian selalu menghadapi masalah pengangguran dan penggunaan tenaga penuh jarang
berlaku. Analisis-analisis yang dikemukakan oleh ahli-ahli ekonomi Klasik tidak dapat memberikan
penjelasan mengenai sebab-sebabnya pengangguran yang disebabkan oleh kekurangan permintaan
agregat dapat terjadi. Keyakinan mereka bahwa di dalam perekonomian akan selalu terdapat
permintaan yang cukup besar, sehingga akan selalu menjamin terwujudnya tingkat penggunaan tenaga
kerja penuh, menyebabkan mereka mengabaikan analisis terhadap permintaan agregat yang wujud
dalam perekonomian. Ahli ekonomi Klasik lebih menumpukkan perhatian kepada analisis mengenai
masalah produksi yang terbatas tersebut dengan efisien (Sukirno, 2016:79).

2. Kritik Keynes Terhadap Pandangan Klasik

Keynes tidak menyetujui pandangan yang paling pokok dalam teori Klasik , yaitu bahwa penggunaan
tenaga kerja penuh akan selalu tercipta dalam perekonomian. Keynes berpendapat “penggunaan tenaga
kerja penuh adalah keadaan yang jarang terjadi, dan hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan
agregat yang wujud dalam perekonomian.”

Penentu Tabungan dan Investasi Pandangan Keynes

Menurut Keynes besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan tergantung pada tinggi
rendahnya suku bunga tetapi tergantung kepada besar kecilnya pendapatan rumah tangga itu (Sukirno,
2016:80).

Keynes tidak yakin bahwa jumlah investasi yang dilakukan para pengusaha sepenuhnya ditentukan oleh
suku bunga. Keynes tetap mengakui bahwa suku bunga memegang peranan yang cukup menentukan
dalam pertimbangan para pengusaha untuk melakukan investasi. Tetapi terdapat faktor penting lainnya,
seperti keadaan ekonomi pada masa kini, ramalan perkembangannya di masa depan, dan luasnya
perkembangan tegnology yang berlaku (Sukirno, 2016:80-81).
Masalah Kekurangan Pengeluaran Agregat

Ahli ekonomi klasik berkeyakinan bahwa fleksibilitas suku bunga akan selalu menjamin berlakunya
kesamaan diantara jumlah tabungan pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dengan jumlah
investasi yang dilakukan oleh para pengusaha. Menurut pendapat Keynes pada umumnya investasi yang
dilakukan oleh para pengusaha adalah lebih kecil dari jumlah tabungan yang dilakukan rumah tangga
pada waktu dicapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Oleh karenanya perbelanjaan agregat
dalam perekonomian adalah lebih rendah dari produksi barang-barang dan jasa-jasa pada tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh. Kekurangan dalam pengeluaran ini akan menimbulkan pengangguran.

Perbedaan pandangan mengenai penentu tabungan

Perbedaan pandangan klasik dan Keynes mengenai penentu tabungan dapat dilihat pada gambar
berikut:

Pandangan klasik menyatakan bahwa semakin tinggi suku bunga maka semakin tinggi jumlah tabungan
rumah tangga. Sedangkan pendapat Keynes menyatakan bahwa apabila tingkat pendapatan nasional
rendah, tabungan masyarakat negatif. Hal ini karena masyarakat menggunakan tabungan di masa lalu
untuk membiayai hidupnya. Baru setelah pendapatan nasional melebihi y0 masyarakat menabung
sebagian pendapatannya. Semakin tinggi pendapatan nasioan semakin tinggi pula tabungan masyarakat.
Apabila jumlah tabungan Yf jumlah tabungan Sf (Sukirno, 2016:81-82).

Penentu Suku Bunga: Pandangan Keynes

Dalam teori keuangan modern yang dikembangkan oleh Keynes, suku bunga ditentukan oleh
permintaan dan penawaran uang. Bank Sentral dan sistem perbankan adalah institusi yang akan
menentukan besarnya penawaran uang pada suatu waktu tertentu. Sedangkan permintaan uang
ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk memegang uang. Berikut gambaran mengenai penentu
suku bunga pandangan Keynes:
Kurva penawaran uang MS0 dan MS1 dan kurva permintaan uang MD. Sumbe tegak menunjukkan suku
bunga dan sumbu datar menunjukkan jumlah uang dalam perekonomian (penawaran uang) dan
permintaan uang oleh masyarakat. Kurva penawaran tegak lurus karena penawaran uang tidak
ditentukan oleh suku bunga. Bank Sentral yang akan menyediakan sesuai kebutuhan. Suku bunga sangat
mempengaruhi permintaan uang. Kalau suku bunga dan tingkat pengembalian rendah maka masyarakat
akan lebih suka memegang uang. Berdasarkan sifat ini kurva permintaan uang MD menurun dari kiri atas
ke kanan bawah. Keseimbangan MD=MS (Sukirno, 2016:83).

Tingkat Upah Dan Kegiatan Ekonomi

Kalau dibandingkan pendapat ahli-ahli ekonomi klasik dengan kenyataan yang sebenarnya wujud
perekonomian modern, akan dapat dilihat bahwa tingkat upah tidak mudah mengalami penurunan.
Sebagai akibatnya pengangguran sangat sukar di hapuskan. Dalam perekonomian modern terdapat
persatuan-persatuan pekerja yang selalu mempertankan dan memperjuangkan perbaikan nasib para
pekerja. Usaha ini termasuklah menjaga agar para pekerja diber upah yang wajar . Persatuan pekerja
akan selalu menentang setiap usaha untuk menrunkan tingakt upah yang dibayarkan kepada pekerja.
Kekuatan ini menyebabkan tingkat upah tidak mudah untuk diturunkan (Sukirno, 2016:84).

Peranan Permintaan Agregat Dalam Kegiatan Ekonomi

Analisis Keynes mengenai tingkat kegiatan ekonomi negara ditentukan oleh besarnya permintaan
efektif, yaitu permintaan yang disertai oleh kemampuan untuk membayar barang dan jasa yang diminta
tersebut ,yang wujud dalam perekonomian. Bertambah besar permintaan efektif , bertambah besar pula
tingkat produksi yang akan dicapai oleh sektor perusahaan. Hal ini dengan sendirinya akan
menyebabkan pertambahan dalam tingkat kegiatan ekonomi, pertambahan penggunaan tenaga kerja
dan pertambahan penggunaan faktor-faktor produksi (Sukirno, 2016:85).

Penentu-Penentu Perbelanjaan Agregat


Dalam analisis nya Keynes membagikan permintaan agregat kepada 2 jenis pengeluaran yaitu
pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga dan penanaman modal oleh para pengusaha. Dalam analisis
makroekonomi yang wujud sekarang pengeluaran agregat dalam perekonomian meliputi pula
pengeluaran pemerintah dan ekspor. Dengan demikian pengeluaran agregat dapat dibedakan kepada
empat komponen: konsumsi rumah tangga, investasi perusahaan, pengeluaran pemerintah, dan ekspor.

Penentuan Kegiatan Ekonomi Suatu Negara

Untuk menentukan kegiatan ekonomi suatu negara hal yang perlu diperhatikan adalah pendapatan
nasional dengan pengeluaran agregat. Ketika pendapatan nasional tinggi sedangkan pengeluaran
agregat rendah, keadaan barang yang diproduksi tidak dapat dijual sehingga perusahaan harus
mengurangi tingkat kegiatan produksi. Sebaliknya apabila pendapatan nasional lebih rendah dari
pengeluaran agregat maka yang harus dilakukan adalah dengan menambah jumlah produksi atau
perusahaan melakukan ekspansi. Ekspansi ini akan menaikkan pendapatan nasional dan kesempatan
kerja. Apabila pendapatan nasional turun maka pengangguran bertambah. Perekonomian mencapai
keseimbangan jika pengeluaran agregat sama dengan pendapatan nasional. Keseimbangan ini
menentukan tingkat pendapatan nasional yang akan dihasilkan sektor perusahaan dan tingkat
kesempatan kerja yang akan dicapai.

3. Pendekatan Terkini Dalam Penentuan Kegiatan Perekonomian

Sejak penerbitan buku The general theory, analisis makro ekonomi semakin berkembang. Terdapat
pemikiran-pemikiran baru yang mengkritik dan menyokong pandangan Keynes. Analisis yang
berhubungan dengan makroekonomi sesudah Keynes dapat dibedakan kepada empat pemikiran
berikut:

a. Golongan Monetaris

Golongan ini dipelopori oleh Milton Fredman, yang lama mengembangkan karirnya di universitas
Chicago. Pada dasarnya friedman mengkritik pandangan Keynes dalam hal-hal berikut:

1) Friedman yakin system pasar bebas cukup efisien dalam mengatur kegiatan ekonomi dan mampu
menyebabkan perekonomian selalu beroperasi pada kesempatan kerja penuh, oleh karena itu Friedman
tidak menyokong campur tangan pemerintah yang berlebihan dalam kegiatan ekonomi.

2) Friedman menunjukkan peranan penawaran uang dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi.
Perubahan-perubahan penawaran uang sangat penting artinya dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi
dan tingkat harga. dia mengkritik pandangan Keynes yang sangat menekankan kapada peranan
pengeluaran agregat dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi.
3) Mengenai bentuk kebijaksanaan pemerintah, apabila diperlukan friedman lebih menyukai kebijakan
pemerintah yang berbentuk kebijakan moneter. Menurut friedman kebijakan fiscal yang ditekankan
golongan Keynesian, tidak terlalu besar efeknya dalam mempengaruhi kegiatan perekonomian.

b. Golongan Ekspektasi Rasional (Klasik baru)

Pandangan golongan ekspektasi rasional didasarkan kepada dua pemisalan penting, yang pertama teori
ini menganggap bahwa semua pelaku kegiatan ekonomi bertindak secara rasional, mengetahui seluk
beluk kegiatan ekonomi dan mempunyai informasi yang lengkap mengenai peristiwa-peristiwa dalam
perekonomian. mereka juga meramalkan keadaan-keadaan yang akan berlaku dimasa depan.
Selanjutnya dengan pemikiran yang rasional mereka dapat menentukan reaksi terbaik terhadap
perubahan yang diramalkan akan berlaku.

Yang kedua adalah sesuai dengan pendapat ahli ekonomi klasik, teori ekspektasi rasional berpendapat
bahwa semua jenis pasar beroperasi secara efisien dan dapat dengan cepat membuat penyesuaian-
penyesuaian ke atas perubahan yang berlaku. Kekurangan penawaran barang akan menaikan harga, dan
kelebihan penawaran mengakibatkan harga turun. Semua pasar bersifat persaingan sempurna, dan
informasi yang lengkap akan diketahui oleh semua pelaku pasar. Perekonomian selalu beroperasi pada
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan kebijakan diskresioner pemerintah (kebijakan fiscal maupun
moneter) tidak akan dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi. Golongan klasik baru berkeyakinan pelaku
kegiatan ekonomi jarang melakukan kesalahan dalam ekspektasinya mengenai keadaan masa depan.
Oleh sebab itu pada umumnya perekonomian akan selaku beroperasi pada tingkat penggunaan tenaga
kerja penuh. Pangangguran yang ada merupakan pengangguran yang bersifat sukarela.

c. Golongan Ekonomi segi penawaran

Pandangan yang mengembangkan pemikiran mengenai segi penawaran datangnya bukan dari kalangan
akademisi tetapi oleh penasihat-penasihat ekonomi dalam pemerintahan Ronald Reagan (yang terpilih
sebagai Presiden Amerika Serikat pada tahun 1980). Munculnya pemikiran ekonomi segi penawaran
didorong oleh dua perkembangan penting yang berlaku dalam tahun 1970an dan pemulaan tahun
1980an. Faktor yang pertama adalah berlakunya stagflasi pada tahun 1970 diberbagai perekonomian
negara industri. Faktor yang kedua adalah terpilihnya Ronald Reagan sebagai presiden amerika serikat.

d. Golongan Keynesian Baru

Pada dasarnya bereka belum dapat menerima kritik golongan ekspektasi rasional yang berkeyakinan
system pasaran adalah sempurna dan dapat dengan sendirinya membuat penyesuaian sehingga
perekonomian cenderung akan mencapai kesempatan kerja penuh. Mereka menunjukkan kelemahan
mekanisme dalam pasaran barang dan pasaran factor yang mengakibatkan penyimpangan yang
berkepanjangan dari kesempatan kerja penuh mungkin berlaku.

Tingkat Harga dan Keseimbangan Pendapatan Nasional


Analisis keseimbangan Keynesian yang menunjukkan peranan pengeluaran agregat dalam menentukan
tingkat pendapatan nasional mempunyai dua kelemahan penting berikut:

1) Analisis tersebut tidak memperhatikan efek perubahan tingkat harga terhadap keseimbangan
pendapatan nasional

2) Dalam menentukan keseimbangan, analisis Keynesian tidak memperhatikan penawaran agregat


yaitu sikap para pengusaha dalam perekonomian dalam menghasilkan barang dan menjualnya ke pasar.

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Keynes menekankan pentingnya permintaan agregat sebagai faktor utama penggerak perekonomian,
terutama dalam perekonomian yang sedang lesu. Ia berpendapat bahwa kebijakan pemerintah dapat
digunakan untuk meningkatkan permintaan pada level makro, untuk mengurangi pengangguran dan
deflasi. Jika pemerintah meningkatkan pengeluarannya, uang yang beredar di masyarakat akan
bertambah sehingga masyarakat akan terdorong untuk berbelanja dan meningkatkan permintaannya
(sehingga permintaan agregat bertambah). Selain itu, tabungan juga akan meningkat sehingga dapat
digunakan sebagai modal investasi, dan kondisi perekonomian akan kembali ke tingkat normal.

Kesimpulan utama dari teori ini adalah bahwa tidak ada kecenderungan otomatis untuk menggerakan
output dan lapangan pekerjaan ke kondisi full employment (lapangan kerja penuh). Kesimpulan ini
bertentangan dengan prinsip ekonomi klasik seperti ekonomi supply-side yang menganjurkan untuk
tidak menambah peredaran uang di masyarakat untuk menjaga titik keseimbangan di titik yang ideal.
DAFTAR PUSTAKA
https://iainpspblog.blogspot.com/2019/05/makalah-penentu-kegiatan-ekonomi.html?m=1

http://coreaccountingindonesia.com/2018/02/penentuan-kegiatan-ekonomi-pandangan-klasik-keynes-
dan-pendekatan-masa-kini.html

Anda mungkin juga menyukai