Disusun Oleh :
Huda Einurohmah (B300170155)
Enri Difa Novanto (B300170170)
Mohamad Komarudin H (B300170172)
Ari Septia Ningrum (B300170187)
EKONOMI PEMANGUNAN
2020
.DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................15
KATA PENGANTAR
30 Novemer 2020
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pandangan ahli ekonomi klasik?
2. Bagaimana kritik Keynes terhadap pandangan klasik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pandangan ahli ekonomi klasik.
2. Untuk mengetahui kritik Keynes terhadap pandangan klasik.
BAB II
PEMBAHASAN
Pendapat para ahli ekonomi Klasik yang didasarkan pada keyakinan bahwa di
dalam perekonomian tidak akan terdapat kekurangan permintaan menyatakan dalam
suatu perekonomian yang diatur oleh mekanisme pasar tingkat penggunaan tenaga kerja
penuh akan selalu tercapai. Dalam perekonomian tidak akan pernah terjadi kekurangan
permintaan jika para produsen menaikkan produksi mereka atau menciptakan produk
baru. Jika barang diproduksi maka dalam perekonomian akan selalu terdapat permintaan
terhadap barang tersebut. Dapat dinyatakan bahwa penawaran yang bertambah akan
secara otomatis menciptakan pertambahan permintaan. Hal tersebut dilihat dari
pandangan Jean Baptiste Say (1767-1832), seorang ahli ekonomi Klasik bangsa Prancis.
Ia mengatakan “supply creates its own demand”. Menurut pendapatnya setiap
perekonomian jarang sekali terjadi masalah kelebihan produksi, jika terjadi mka itu hanya
sementara.
Kebenaran pendapat bahwa dalam suatu perekonomian yang terdiri dari dua sektor di
mana penerima-penerima pendapatan tidak menabung dan para pengusaha tidak
menanam modal, tidak dapat disangkal. Di mana nilai produksi yang diciptakan sektor
perusahaan akan selalu sama dengan nilai seluruh pengeluaran yang yang dilakukan
rumah tangga.
Dalam sirkulasi aliran pendapatan dalam ekonomi subsisten di bawah ini pada
aliran subsisten menyatakan bahwa seluruh faktor produksi perusahaan berasal dari
rumah tangga. Kemudian keseluruhan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor
produksi merupakan pendapatan sector rumah tangga. Sektor rumah tangga merupakan
konsumen dari barang dan jasa yang di produksikan oleh sektor perusahaan. Di dalam
prekonomian subsisten tidak terdapat penabungan. Ini berarti seluruh pendapatan sektor
rumah tangga akan dibelanjakan. Mereka akan selalu menggunakan seluruh pendapatan
yang mereka terima untuk memperoleh barang atau jasa yang mereka butuhkan.
Para ahli ekonomi Klasik yakin bahwa walaupun rumah tangga akan menabung
sebagian pendapatan yang diperolehnya, kekurangan dalam permintaan tidak akan
terjadi. Keyakinan ini didasarkan pada pandangan yang mengatakan bahwa semua
tabungan sektor rumah tangga yang tercipta pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh
akan digunakan oleh para pengusaha untuk investasi. Oleh karenanya jumlah seluruh
pengeluaran dalam perekonomian (pengeluaran agregat), yang meliputi konsumsi oleh
rumah tangga dan investasi oleh para pengusaha, akan selalu sama dengan nilai seluruh
produksi yang diciptakan oleh sektor perusahaan pada tingkat penggunaan tenaga kerja
penuh. Dengan kata lain, pengeluaran agregat yang dicapai pada waktu tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu sama dengan penawaran agregat pada tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh.
Menurut pedapat para ahli ekonomi Klasik suku bunga menentukan besarnya
tabungan maupun investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian. Setiap perubahan
dalam suku bunga akan menyebabkan perubahan pula dalam tabungan rumah tangga dan
permintaan dana untuk investasi perusahaan. Perubahan-perubahan dalam suku bunga
akan terus menerus berlangsung sebelum kesamaan di antara jumlah tabungan dengan
jumlah permintaan dana investasi tercapai.
Menurut para ahli ekonomi Klasik, keadaan keseimbangan di antara tabungan dan
investasi adalah keadaan yang selalu terjadi dalam perekonomian. Sebab jumlah
tabungan rumah tangga pada waktu perekonomian mencapai penggunaan tenaga kerja
penuh akan selalu sama dengan jumlah seluruh investasi yang akan dilakukan oleh para
pengusaha, maka dalam perekonomian pengeluaran agregat pada penggunaan tenaga
kerja penuh akan selalu dapat mencapai tingkat yang sama dengan penawaran agregat
pada penggunaan tenaga kerja penuh.
Para ahli ekonomi Klasik berpendapat bahwa dalam perekonomian akan selalu
tercapai tinggkat penggunaan tenaga kerja penuh oleh karena pengeluaran agregat dpat
mencapai tingkat penawaran agregat pada penggunaan tenaga kerja penuh. Penggunaan
tenaga kerja penuh akan selalu wujud dalam perekonomian.
a. Jumlah barang modal yang tersedia akan digunakan dalam perekonomian (K)
b. Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang tersedia dalam perekonomian (L)
c. Jumlah dan jenis kekayaan alam yang digunakan (R).
d. Tingkat teknologi yang digunakan (T).
Dengan demikian, tingkat kegiatan ekonomi atau pendapatan nasional dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan berikut:
Y = f (K, L, R, T)
Dalam teori Keynes ditunjukkan bahwa tingkat kegiatan perekonomian tidak selalu
mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Menurut Keynes yang sebaliknyalah
yang selalu berlaku, yaitu: perekonomian selalu menghadapi masalah pengangguran dan
penggunaan tenaga kerja penuh jarang berlaku.
Analisis-analisis yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi Klasik tidak dapat
memberikan penjelasan mengenai sebab-sebab pengangguran yang disebabkan oleh
kekurangan permintaan agregat dapat terjadi. Keyakinan mereka bahwa di dalam
perekonomian akan selalu terdapat permintaan yang cukup besar, sehingga akan selalu
menjamin terwujudnya tingkat pengangguran tenaga kerja penuh, menyebabkan mereka
mengabaikan analisis terhadap permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian.
Keynes tidak menyetujui pandangan yang paling pokok dalam teori Klasik, yaitu
bahwa penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercipta dalam perekonomian.
Perbedaan pendapat yang sangat bertentangan di antara Keynes dengan ahli-ahli ekonomi
Klasik bersumber dari perbedaan pendapat mereka dalam dua persoalan berikut:
a. Penentu tabungan
Menurut pendapat Keynes, jumlah pendapatan yang diterima rumah
tangga (bukan suku bunga) yang menjadi penentu utama dari jumlah tabungan
yang akan dilakukan oleh rumah tangga.
b. Penentu Investasi
Keynes tetap mengakui bahwa suku bunga memegang peranan yang
cukup menentukan di dalam pertimbangan para pengusaha melakukan investasi.
Apabila tingkat kegiatan ekonomi pada masa kini adalah menggalakkan dan di
masa depan diramalkan perekonomian akan tumbuh lebih cepat, maka walaupun
suku bunga adalah tinggi, para pengusaha akan melakukan banyak investasi.
c. Masalah Kekurangan Pengeluaran Agregat
Menurut pendapat Keynes pada umumnya investasi yang dilakukan oleh
para pengusaha adalah lebih kecil dari jumlah tabungan yang dilakukan rumah
tangga pada waktu dicapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Oleh
karenanya perbelanjaan agregat dalam perekonomian adalah lebih rendah dari
produksi barang-barang dan jasa-jasa pada tingkat penggunaan tenaga kerja
penuh.
Dalam pandangan Klasik menyatakan makin tinggi tingkat suku bunga maka
semakin banyak tabungan yang dilakukan oleh massyarakat. Sedangkan menurut
pandangan Keynes apabila tingkat pendapatan nasional rendah, tabungan masyarakat
negatif. Keadaan ini berarti masyarakat menggunakan tabungan di masa lalu untuk
membiayai hidupnya. Selain itu Keynes juga menyatakan bahwa semakin tinggi
pendapatan masyarakat, maka semakin banyak tabungan masyarakat.
Untuk menentukan kegiatan ekonomi suatu negara hal yang perlu diperhatikan
adalah pendapatan nasional dengan pengeluaran agregat. Ketika pendapatan nasional
tinggi sedangkan pengeluaran agregat rendah, keadaan barang yang diproduksi tidak
dapat dijual sehingga perusahaan harus mengurangi tingkat kegiatan produksi.
Sebaliknya apabila pendapatan nasional lebih rendah dari pengeluaran agregat maka yang
harus dilakukan adalah dengan menambah jumlah produksi atau perusahaan melakukan
ekspansi. Ekspansi ini akan menaikkan pendapatan nasional dan kesempatan kerja.
Apabila pendapatan nasional turun maka pengangguran bertambah. Perekonomian
mencapai keseimbangan jika pengeluaran agregat sama dengan pendapatan nasional.
Keseimbangan ini menentukan tingkat pendapatan nasional yang akan dihasilkan sektor
perusahaan dan tingkat kesempatan kerja yang akan dicapai.
9. Pendekatan Terkini Dalam Penentuan Kegiatan Perekonomian
Sejak penerbitan buku The general theory, analisis makro ekonomi semakin
berkembang. Terdapat pemikiran-pemikiran baru yang mengkritik dan menyokong
pandangan Keynes. Analisis yang berhubungan dengan makroekonomi sesudah Keynes
dapat dibedakan kepada empat pemikiran berikut: golongan monetaris, golongan
ekspekstasi nasional, golongan segi penawaran dan golongan Keynesian baru.
a. Golongan monetaris
Golongan ini dipelopori oleh Milton Fredman, yang lama mengembangkan karirnya
di universitas Chicago. Pada dasarnya friedman mengkritik pandangan Keynes dalam
hal-hal berikut:
1) Friedman yakin system pasar bebas cukup efisien dalam mengatur kegiatan
ekonomi dan mampu menyebabkan perekonomian selalu beroperasi pada
kesempatan kerja penuh, oleh karena itu Friedman tidak menyokong campur
tangan pemerintah yang berlebihan dalam kegiatan ekonomi.
2) Friedman menunjukkan peranan penawaran uang dalam menentukan tingkat
kegiatan ekonomi. Perubahan-perubahan penawaran uang sangat penting artinya
dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi dan tingkat harga. dia mengkritik
pandangan Keynes yang sangat menekankan kapada peranan pengeluaran agregat
dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi.
3) Mengenai bentuk kebijaksanaan pemerintah, apabila diperlukan friedman lebih
menyukai kebijakan pemerintah yang berbentuk kebijakan moneter. Menurut
friedman kebijakan fiscal yang ditekankan golongan Keynesian, tidak terlalu
besar efeknya dalam mempengaruhi kegiatan perekonomian.
Yang kedua adalah sesuai dengan pendapat ahli ekonomi klasik, teori ekspektasi
rasional berpendapat bahwa semua jenis pasar beroperasi secara efisien dan dapat dengan
cepat membuat penyesuaian-penyesuaian ke atas perubahan yang berlaku. Kekurangan
penawaran barang akan menaikan harga, dan kelebihan penawaran mengakibatkan harga
turun. Semua pasar bersifat persaingan sempurna, dan informasi yang lengkap akan
diketahui oleh semua pelaku pasar. Perekonomian selalu beroperasi pada tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh dan kebijakan diskresioner pemerintah (kebijakan fiscal
maupun moneter) tidak akan dapat mempengaruhi kegiatan ekonomi. Golongan klasik
baru berkeyakinan pelaku kegiatan ekonomi jarang melakukan kesalahan dalam
ekspektasinya mengenai keadaan masa depan. Oleh sebab itu pada umumnya
perekonomian akan selaku beroperasi pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh.
Pangangguran yang ada merupakan pengangguran yang bersifat sukarela.
d.nKeynesian Baru
Pada dasarnya bereka belum dapat menerima kritik golongan ekspektasi rasional
yang berkeyakinan system pasaran adalah sempurna dan dapat dengan sendirinya
membuat penyesuaian sehingga perekonomian cenderung akan mencapai kesempatan
kerja penuh. Mereka menunjukkan kelemahan mekanisme dalam pasaran barang dan
pasaran factor yang mengakibatkan penyimpangan yang berkepanjangan dari kesempatan
kerja penuh mungkin berlaku.
Pertama tama mereka berpendapat apabila berlaku pengangguran yang serius
dalam perkonomian, tingkat upah tidak akan dengan mudah mengalami penurunan untuk
mnyeimbangkan permintaan buruh dengan penawarannya. dengan demikian mekanisme
pasar di pasar tenaga kerja tidak sempurna, dan tidak dapat menjamin tercapainya
kesempatan kerja penuh. Berdasarkan keyakinan mengenai ketidaksempurnaan pasar
barang dan pasar factor, mereka tetap berkeyakinan kebijakan pemerintah masih cukup
diperlukan untuk menstabilkan kegiatan ekonomi dan mengasahakan agar perkonomian
tetap mencapai kesempatan kerja penuh.
BAB III
KESIMPULAN