Anda di halaman 1dari 4

1 April 2020

BAB 3
PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI:
PANDANGAN KLASIK, KEYNES DAN PENDEKATAN MASA KINI

I. PANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK


Dalam suatu perekonomian yang diatur oleh mekanisme pasar, tingkat penggunaan
tenaga kerja penuh akan selalu tercapai, menurut pandangan ahli-ahli ekonomi klasik.
Pandangan ini didasarkan pada keyakinan bahwa di dalam perekonomian tidak akan terdapat
kekurangan permintaan.

II. CORAK KEGIATAN EKONOMI SUBSISTEN


Sektor perusahaan harus menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa. Keseluruhan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yaitu gaji
dan upah yang diterima tenaga kerja, bunga ke atas modal yang dipinjamkan, sewa yang
diperoleh dari tanah dan harta, dan keuntungan pengusaha merupakan pendapatan sektor
rumah tangga.

III. CORAK KEGIATAN PEREKONOMIAN MODERN


Tabungan akan dipinjamkan kepada para pengusaha dan mereka akan menggunakan
tabungan itu untuk investasi, yaitu melakukan pembelian barang-barang modal.

IV. PENENTUAN SUKU BUNGA


Setiap perubahan dalam suku bunga akan menyebabkan pula perubahan dalam
tabungan rumah tangga dan permintaan dana untuk investasi perusahaan. Perubahan-
perubahan dalam suku bunga akan terus-menerus berlangsung sebelum kesamaan di antara
jumlah tabungan dengan jumlah permintaan dana investasi tercapai.

4.1 Faktor yang Menentukan Suku Bunga


Jumlah tabungan rumah tangga pada waktu perekonomian mencapai penggunaan
tenaga kerja penuh akan selalu sama dengan jumlah seluruh investasi yang akan dilakukan
oleh para pengusaha, maka dalam perekonomian pengeluaran agregat pada penggunaan
tenaga kerja penuh akan selalu dapat mencapai tingkat yang sama dengan penawaran agregat
pada penggunaan tenaga kerja penuh.

4.2 Penyesuaian dalam Pasar Modal


Ahli-ahli ekonomi klasik yakin bahwa perubahan dalam suku bunga ini pada akhirnya
akan menciptakan keadaan dimana tabungan yang tercapai pada tingkat penggunaan tenaga
kerja penuh adalah sama dengan investasi oleh perusahaan-perusahaan.

1 | T u g a s T e o r i P e n g a n t a r M a k r o e k o n o m i / K r i s ti a n i A . / 1 9 0 3 1 0 2 1 7 3
1 April 2020

4.3 Fleksibilitas Suku Bunga dan Kegiatan ekonomi


Ahli-ahli ekonomi klasik berpendapat dalam perekonomian akan selalu tercapai
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh oleh karena pengeluaran agrega dapat mencapai
tingkat penawaran agregat pada penggunaan tenaga kerja penuh.

V. FLEKSIBELITAS UPAH DAN KEGIATAN EKONOMI


Para penganggur akan bersedia bekerja pada tingkat upah yang lebih rendah dari yang
berlaku di pasar apabila dalam perekonomian terdapat pengangguran. Keadaan ini akan
menimbulkan kekuatan-kekuatan yang akan menurunkan tingkat upah, dan penurunan dalam
tingkat upah ini akan memperluas tingkat kegiatan ekonomi.

VI. PENENTUAN TINGKAT KEGIATAN PEREKONOMIAN


          Kemampuan sektor perusahaan dalam menghasilkan barang dan jasa sangat
tergantung pada jumlah dan kualitas faktor-faktor produksi yang tersedia dalam
perekonomian tersebut. Dengan demikian tingkat kegiatan ekonomi negara ditentukan oleh:
1. jumlah barang modal yang tersedia (K).
2. jumlah dan kualitas tenaga kerja yang tersedia dalam perekonomian (L).
3. jumlah dan jenis kekayaan alam yang digunakan (R).
4. tingkat teknologi yang digunakan (T).
Rumus  Y = f (K, L, R, T)

VII. KELEMAHAN PANDANGAN KLASIK


Dalam teori Keynes ditunjukkan bahwa tingkat kegiatan perekonomian tidak selalu
mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Menurut Keynes sebaiknyalah yang selalu
berlaku, yaitu: perekonomian selalu menghadapi masalah pengangguran dan penggunaan
tenaga penuh jarang berlaku. Kenyataan bahwa suatu perekonomian dapat mengalami
pengangguran dan kemerosotan perekonomian yang sangat buruk menimbulkan keragu-
raguan terhadap kebenaran keyakinan ahli-ahli ekonomi Klasik yang berpendapat bahwa
perekonomian selalu mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh.   
 
VIII. KRITIK KEYNES TERHADAP PANDANGAN KLASIK
Keynes tidak menyetujui pandangan yang paling pokok dalam teori Klasik, yaitu
bahwa penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercipta dalam perekonomian. Keynes
berpendapat  “penggunaan tenaga kerja penuh adalah keadaan yang jarang terjadi, dan hal itu
disebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian.”
  
IX. PENENTU TABUNGAN DAN INVESTASI
Menurut Keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tanga bukan
tergantung kepada tinggi rendahnya suku bunga. Ia terutama tergantung kepada besar
kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga itu. Ini beratrti ,menurut pendapat Keynes, jumlah
pendapatan yang diterima rumah tangga dan bukan suku bunga yang menjadi penentu utama
dari jumlah tabungan yang akan dilakukan oleh rumah tangga.
Apabila tingkat kegiatan ekonomi pada masa kini adalah mengalahkan  dan dimasa
depan diramalkan perekonomian akan tumbuh dengan cepat, maka walaupn suku bunga

2 | T u g a s T e o r i P e n g a n t a r M a k r o e k o n o m i / K r i s ti a n i A . / 1 9 0 3 1 0 2 1 7 3
1 April 2020

adalah tinggi, para pengusaha akan melakukan banyak investasi. Sebaliknya , walaupun suku
bunga bunga rendah ,investasi tidak akan banyak dilakukan apabila barang-barang modal
yang terdapat dalam perekonomian digunakan pada tingkat yagn jauh lebih rendah dari
kemampuannya yang maksimal.

9.1 Masalah Kekurangan Pengeluaran Agregat


Menurut pendapat Keynes, pada umumnya investasi yang dilakukan oleh para
pengusaha adalah lebih kecil dari jumlah tabungan yang dilakukan rumah tangga pada waktu
dicapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Oleh karenanya perbelanjaan agregat dalam
perekonomian adalah lebih rendah dari produksi-produksi barang dan jasa pada tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh. Kekurangan dalam pengeluaran agregat ini akan
menimbulkan pengangguran dalam perekonomian.

X. PERBEDAAN PANDANGAN MENGENAI PENENTU TABUNGAN


Pada pandangan klasik menyatakan makin tinggi suku bunga makin banyak tabungan
yang dilakukan oleh masyarakat. Pada pandangan Keynes apabila tingkat pendapatan
nasional rendah, tabungan masyarakat negatif. Keadaan ini berarti masyarakat menggunakan
tabungan di masa lalu untuk membiayai hidupnya.

XI. PENENTU SUKU BUNGA: PANDANGAN KEYNES


Dalam teori keuangan modern yang dikembangkan oleh Keynes, suku bunga
ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Bank Sentral dan sistem perbankan adalah
institusi yang akan menentukan besarnya penawaran uang pada suatu waktu tertentu. 
Sedangkan permintaan uang ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk memegang uang.

XII. TINGKAT UPAH DAN KEGIATAN EKONOMI


Kalau dibandingkan pendapat ahli-ahli ekonomi klasik dengan kenyataan yang
sebenarnya wujud perekonomian modern, akan dapat dilihat bahwa tingkat upah tidak mudah
mengalami penurunan. Sebagai akibatnya pengangguran sangat sukar di hapuskan. Dalam
perekonomian modern terdapat persatuan-persatuan pekerja yang selalu mempertankan dan
memperjuangkan perbaikan nasib para pekerja. Usaha ini termasuklah menjaga agar para
pekerja diber upah yang wajar. Persatuan pekerja akan selalu menentang setiap usaha untuk
menrunkan tingakt upah yang dibayarkan kepada pekerja. Kekuatan ini menyebabkan tingkat
upah tidak mudah untuk diturunkan.

XIII. PERANAN PERMINTAAN AGREGAT DALAM KEGIATAN EKONOMI


            Analisis Keynes menunjukan tentang pentingnya peranan dari pengeluaran agregat ke
atas jumlah barang dan jasa yang akan diproduksikan oleh sektor perusahaan di dalam
menentukan tingkat kegiatan ekonomi. Ini berarti analisis Keynes lebih banyak
memeperhatikan aspek permintaan.

3 | T u g a s T e o r i P e n g a n t a r M a k r o e k o n o m i / K r i s ti a n i A . / 1 9 0 3 1 0 2 1 7 3
1 April 2020

XIV. PENENTU-PENENTU PERBELANJAAN AGREGAT


Dalam analisisnya, Keynes membagikan permintaan agregat kepada 2 (dua) jenis
pengeluaran yaitu pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga dan penanaman modal oleh para
pengusaha.

XV. PERKEMBANGAN EKONOMI DI NEGARA MAJU


Semenjak permulaan tahun 1960-an masalah utama yang dihadapi perekonomian
Negara-negara maju sudah sangat maju coraknya, yaitu: dari berbentuk mengatasi masalah
pengangguran yang serius kepada: (1) mempertahankan tingkat kesempatan kerja penuh dan
menghindari masalah inflasi, dan (2) menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat
dalam jangka panjang.

XVI. PERKEMBANGAN ANALISIS MAKROEKONOMI


Bersamaan dengan perkembangan ekonomi yang sangat berbeda di masa sesudah
perang dunia kedua dengan keadaan ekonomi sebelumnya, segolongan ahli-ahli ekonomi
mulai memperhatikan kembali isu-isu yang menjadi sumber-sumber perbedaan-perbedaan
antara golongan Klasik dan Keynesian.

XVII. PERTUMBUHAN EKONOMI


Perhatian yang lebih besar mengenai pertumbuhan ekonomi mulai berlaku sejak tahun
1950-an, teori-teori yang berkembang merupakan lanjutan dan pendalaman terhadap
pandangan klasik mengenai pertumbuhan ekonomi. Dalam uraian mengenai teori klasik
ditunjukkan bahwa menurut pendapatan mereka tingkat kegiatan ekonomi (yang selalu
mencapai tingkat kesejahteraan penuh) dan pendapatan nasional ditentukan oleh faktor-faktor
produksi yang tesedia dalam persamaan: Y = f (K, L, R, T).

4 | T u g a s T e o r i P e n g a n t a r M a k r o e k o n o m i / K r i s ti a n i A . / 1 9 0 3 1 0 2 1 7 3

Anda mungkin juga menyukai