Anda di halaman 1dari 5

KOMUNIKASI BISNIS PADA STKIP WIDYA YUWANA

KOTA MADIUN DALAM MENINGKATKAN JUMLAH


CALON MAHASISWA BARU

Dosen Pengampu:

Heny Sidanti, S.E., M.M

0727107503

Oleh:

Kristiani Agustiningsih

1903102173

Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas PGRI Madiun

2021
1
KOMUNIKASI BISNIS PADA STKIP WIDYA YUWANA KOTA MADIUN
DALAM MENINGKATKAN JUMLAH CALON MAHASISWA BARU

I. LATAR BELAKANG
STKIP Widya Yuwana didirikan pada 1 September 1959 dan pada tanggal 1 Januari
1973 memperoleh status “Terdaftar” dari Direktorat Perguruan Tinggi di Jakarta dengan
Surat Keputusan (SK) No. D.VI/48/P/73 (BAU).
STKIP Widya Yuwana sendiri merupakan Sekolah Tinggi yang mencetak Guru
Agama Katolik dan Katekis profesional yang unggul dan bermutu dalam bidangnya. Menurut
tracer studi yang dilaksanakan pada tahun 2019, lebih dari 60% lulusannya dapat diterima
bekerja 0-3 bulan setelah menyelesaikan kuliahnya.
Pada tahun 2020, mahasiswa baru yang didapat sekitar 30 orang (data BAAK),
promosi yang digunakan pun masih dengan cara manual yaitu mendatangi wilayah-wilayah
promosi yang sudah bekerjasama dengan sekolah ini. Komunikasi yang digunakan langsung
secara tatap muka ini, dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak untuk lebih
mengenal lembaga satu dengan yang lain, dan dapat mempererat hubungan kerjasama.
Di tahun 2021 ini, STKIP Widya Yuwana sedang berusaha meningkatkan jumlah
mahasiswa barunya. Tim promosi dituntut untuk mendapatkan mahasiswa sebanyak 50 orang
pada tahun yang dinilai “sulit” ini. Cara baru dalam melakukan penjaringan calon-calon
mahasiswa ini beralih dari cara konvensional ke digital. Kini pesan bisnis dapat dikirimkan
secara cepat melalui brosur-brosur ataupun video yang dapat di share di Whatsapp, e-mail,
Instagram, Twitter, Facebook, maupun Web. Metode ini dipilih karena dianggap lebih efektif
ketika kondisi pandemi Covid-19 seperti ini.
Oleh karena itu, salah satu cara untuk mencapai target tersebut yaitu Tim Promosi
mengirimkan surat pesan bisnis berupa MoU atau surat kerjasama dengan berbagai
Keukupan, Paroki, dan Sekolah-sekolah Katolik baik di dalam maupun luar pulau Jawa untuk
menjalin kerjasama yang akan menguntungkan kedua lembaga.

II. LANDASAN TEORI


Komunikasi berasal dari Bahasa Latin, yaitu Communis, yang berarti membangun
kebersamaan antara dua orang atau lebih. Fungsi komunikasi sendiri dalam organisasi, yaitu
sebagai upaya organisasi untuk mencapai tujuannya dan juga dapat mengajak orang lain
mengikuti atau menjalankan tugas-tugasnya (Dewi, 2007). Komunikasi yang dilakukan oleh

1
suatu organisasi bukan hanya terbatas pada komunikasi internal, tapi juga untuk menjalin
sebuah relasi yang luas maka komunikasi juga dilakukan secara eksternal.
Komunikasi bisnis adalah pertukaran informasi dan gagasan yang memiliki tujuan
tertentu baik secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal. Komunikasi
bisnis merupakan sebuah model komunikasi transaksional dan harus melibatkan pertukaran
informasi yang terus-menerus
Manusia yang notabene adalah makhluk sosial maka tidak akan pernah dari yang
namanya berkomunikasi. Komunikasi merupakan ujung tombak manusia untuk bertahan
hidup. Tujuan manusia berkomunikasi adalah untuk memberikan informasi dan mendapatkan
informasi yang diinginkannya. Bukan hanya manusia, tapi sebuah organisasipun untuk
mempertahankan eksistensinya, juga perlu melakukan komunikasi guna untuk memperluas
jaringan atau koneksi bisnisnya.
Bila dalam organisasi bisnis, maka komunikasi yang dilakukan pada umumnya
bersifat resmi, misal bisa dengan surat resmi maupun surat elektronik resmi. Pengiriman surat
resmi melalui jasa-jasa pengiriman maupun pengiriman surat melalui elektronik itu
tergantung dari kebutuhan. Misal, ketika STKIP Widya Yuwana ini ingin mengirimkan surat
permohonan ke Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), maka surat yang dikirimkan
harus melalui jasa pengiriman. Tapi ketika mengirim surat berupa permohonan kerjasama
dengan pihak luar (Keuskupan, Paroki, maupun Sekolah) maka bisa dilkukan dengan
mengirimkan email dengan terlebih dahulu menghubungi yang bersangkutan melalaui
telepon.
Kemajuan teknologi dalam komunikasi telah memungkinkan terciptanya kerjasama
dengan berbagai pihak. Teknologi juga memberikan berbagai pilihan dalam melakukan
komunikasi bisnis. Pelaku bisnis diharapkan memiliki keterampilan dalam memanfaatkan
teknologi dalam berkomunikasi secara efektif.

III. STUDI KASUS


Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap semua sektor, baik dibidang sosial-
ekonomi, budaya, maupun di dunia pendidikan. Pendidikan yang biasanya dilakukan di
sekolah, kini dengan adanya anjuran pemerintah semua pembelajaran diharapkan daring atau
online.
Sebenarnya belajar yang dilakukan di rumah sudah ada sejak dulu, yang dikenal
dengan nama home schooling. Tapi model pembelajaran seperti ini belum terlalu familiar

2
bagi penduduk Indonesia, sampai pada tahun 2014 dikeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 129 tahun 2014 dan menjadikan home schooling
menjadi salah satu sistem pendidikan yang legal.
Sekolah-sekolahpun kini memutar otak untuk terus dapat mencari siswa-siswi
sebanyak mungkin atau paling tidak, tidak terlalu jauh penurunannya dibanding sebelum ada
pandemi Covid-19. Salah satunya yaitu Lembaga Tinggi STKIP Widya Yuwana kota Madiun
juga merasakan dampak dari pandemi tersebut. Pada tahun akademik 2021/2022 ini Tim
PMB diberi target untuk dapat menjaring 50 mahasiswa, tentu ini bukan hal yang mudah
mengingat kondisi untuk melakukan promosi yang terbatas, dan juga keterbatasan orang tua
calon mahasiswa yang terbentur dengan biaya hidup saat adanya Covid-19 ini.

IV. PEMBAHASAN
Dari keterbatasan promosi tatap muka tersebut, maka Tim Promosi PMB STKIP
Widya Yuwana beralih menggunakan teknologi dalam melakukan pesan bisnisnya, yaitu
dengan memanfaatkan aplikasi teleconference Zoom meeting ketika ingin berpromosi di
wilayah-wilayah yang sudah bekerjasama dengan lembaga tinggi ini. Keberadaan Zoom
meeting juga sangat memudahkan dalam berkomunikasi jarak jauh. Selain aplikasi tersebut,
surat dan brosur dapat dikirimkan melalui Whatsapp dan e-mail. Dengan menggunakan
layanan ini, file berupa teks atau gambar dapat dikirim dengan cepat, efektif dan efisien.
Perkembangan teknologi telah mengubah komunikasi dalam bisnis dan menghadirkan
tantangan baru.
Hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode promosi online, dari hasil
sementara calon mahasiswa yang mendaftar ada 43 orang (data dari bagian kesekretariatan,
belum dipublikasi). Metode ini dirasa cukup efektif, karena dengan cepat pesan dapat
tersampaikan dan dapat diterima dengan baik oleh semua pihak. Tidak perlu memakan waktu
yang panjang hanya untuk perjalanan bisnis, seperti bila dilakukan dengan cara promosi
konvensional.
Promosi dengan menggunakan brosur ini bersifat persuasif, yang berupa ajakan untuk
muda-mudi Katolik di seluruh Indonesia supaya dapat bergabung dan menimba ilmu di
Lembaga Tinggi ini. Penulisan dan kata-kata yang menarik menjadi salah satu daya tarik
dalam pesan yang disampaikan.

3
V. KESIMPULAN
Dari kasus dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa cara
dalam menerapkan strategi komunikasi bisnis yang tepat dalam kondisi Covid-19 seperti saat
ini:
1. Tetap membuat konten promosi di sosial media yang dimiliki.
2. Membagikan konten-konten positif (misal kegiatan apa saja yang ada di kampus ini),
sehingga konten-konten ini juga akan menarik perhatian para pengguna internet.
3. Selalu update konten di sosial media.

DAFTAR PUSTAKA
BAU. (n.d.). Retrieved Juni 3, 2021, from www.widyayuwana.ac.id
Dewi, S. (2007). Komunikasi dalam Bisnis. Andi Yogyakarta.
Nur’azkiya, L., Baga, L. M., & Tinaprilla, N. (2017). Komunikasi Bisnis PT Galih Estetika
Indonesia. Jurnal Komunikasi Pembangunan, 15(2).

Anda mungkin juga menyukai