Anda di halaman 1dari 17

Identitas Diri

Nama : Veronika Tri Widiyatmi, S.Pd.SD


NIP : 197101292006042011
Jabatan : Kepala Sekolah SD Maria Immaculata Cilacap
Alamat : Jalan Kerinci 89 Cilacap
No. Hp : 081327428581
Judul Esai : Pembelajaran Jarak Jauh Solusi Belajar Aman di Masa Pandemi Covid-19

PEMBELAJARAN JARAK JAUH SOLUSI BELAJAR AMAN


DI MASA PANDEMI COVID-19

Pandemi, satu kata yang tidak terbayangkan akan menjadi kata populer di awal tahun
2020. Berdasarkan KBBI online, pandemi sendiri memiliki arti wabah yang berjangkit
serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yang luas. Berawal dari bulan Desember
2019, ditemukan wabah pneumonia yang disebabkan oleh virus corona yang terjadi di
Wuhan, Provinsi Hubei. Wabah tersebut dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Wabah
tersebut kini kita kenal sebagai Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), wabah tersebut
disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2).
Penyebarannya yang sangat cepat membuat WHO menyatakan wabah SARS-CoV-2 sebagai
Darurat Kesehatan Masyarakat dari Kepedulian Internasional.
Pandemi COVID-19 sampai di Indonesia pada awal tahun 2020. Berbagai tindakan
dan kebijakan diambil oleh pemerintah untuk dapat memutus rantai penyebaran virus ini.
Dimulai dengan dilakukannya upaya sosialisasi, penerapan social distancing, lockdown,
hingga penetapan undang-undang sebagai dasar hukum penindakan. Tindakan-tindakan
tersebut dilakukan pemerintah karena virus COVID-19 dapat menyebar dengan sangat cepat
dari individu ke individu lain melalui interaksi kontak fisik. Tindakan-tindakan tersebut
menyebabkan terjadinya perubahan dalam segala aspek yang ada di Indonesia. Masyarakat
yang terbiasa hidup sibuk dan hidup dalam ritme yang begitu cepat, dipaksa untuk berjalan
dalam ritme yang cukup lambat. Saat ini kita sangat memperhatikan bagaimana cara untuk
hidup bersih dan sehat. Dengan menerapkan 5 M, memakai masker, mencuci tangan
memakai sabun. menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Kebiasaan
baru menerapkan 5 M dipromosikan di mana-mana.

1|Veronika Tri W. PJJ Solusi Belajar Aman di Masa Pandemi


Perubahan-perubahan yang terjadi turut serta berpengaruh dalam dunia Pendidikan.
Kebijakan-kebijakan pemerintah seperti lockdown dan social distancing memberikan
tantangan baru bagi pendidik dan pemerintah agar pendidikan tetap berjalan. Kita ketahui
bersama bahwa pendidikan merupakan salah satu langkah usaha yang berperan penting
terhadap kemajuan bangsa Indonesia. Pendidikan berperan dalam meningkatkan kualitas
sumber daya manusia.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, dikatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan negara. Penyelenggaraan pendidikan ditujukan pada penyiapan generasi penerus yang
berperan dalam perkembangan bangsa dan negara Indonesia pada masa yang akan datang. Hal
ini menegaskan bahwa pendidikan memiliki fungsi untuk membina kepribadian,
mengembangkan kemampuan, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang ditujukan
pada peserta didik untuk diaplikasikan dalam kehidupan. Oleh sebab itu pendidikan yang
berkualitas juga akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Melihat pentingnya pendidikan, pemerintah khususnya kementerian pendidikan dan
kebudayaan dituntut untuk membuat keputusan paling tepat saat pandemi, karena pendidikan
sangatlah penting, maka tidak dimungkinkan untuk membiarkan pendidikan terhenti hanya
karena dilakukannya lockdown. Oleh karena itu pada tanggal 24 maret 2020 menteri
pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) diharuskan membuat keputusan cepat dengan
mengeluarkan surat edaran nomor 4 tahun 2020 bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah
melalui pembelajaran daring agar memberi pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa
(Dewi,2020).
Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai
hasil dan interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-
perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Slameto (2010) menyatakan
bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya. Durton dalam Mutadi (2007) menyatakan bahwa
belajar adalah suatu perubahan dalam diri individu sebagai hasil interaksi lingkungannya unuk
memenuhi kebutuhan dan menjadikannya lebih mampu melestarikan lingkungan secara
memadai. Berdasarkan pernyataan-pernyataan tersebut, maka dapat diperoleh pernyataan

2|Veronika Tri W. PJJ Solusi Belajar Aman di Masa Pandemi


secara umum bahwa belajar merupakan sebuah proses perubahan pada diri seseorang yang
sifatnya positif sehingga melelui proses belajar teresebut dapat dihasilkan keterampilan,
kecakapan dan pengetahuan baru.
Proses belajar merupakan proses perubahan diri dari belum mampu menjadi mampu
(Maulidi, 2017). Proses terjadinya belajar tidaklah mudah untuk diamati, oleh sebab itu proses
belajar seringkali dilakukan dengan interaksi antara guru dan siswa dan dalam proses belajar
akan terjadi timbal balik antara guru dan siswa di dalam kelas yang kondusif dan edukatif.
Dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi akibat pandemi COVID-19, maka terdapat
metode-metode baru yang dilaksanakan dalam pembelajaran.
Dengan perubahan-perubahan tersebut, sebagai pendidik perlu berpikir lebih keras,
metode pembelajaran seperti apakah yang dapat digunakan agar para peserta didik atau siswa
dapat tetap dapat menerima materi dengan aman terhindar dari resiko penyebaran virus
COVID-19. Sebagaimana dengan yang diusulkan pemerintah, kami memutuskan untuk
menggunakan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sebagai metode yang dapat digunakan
selama masa-masa pandemi ini. Sembari mulai menerapkan metode PJJ, kami sebagai
pendidik juga mulai belajar hal baru terkait dengan penerapan PJJ itu sendiri. Kami mulai
mendalami dan mengenal PJJ dan kini mulai mengembangkan metode PJJ itu sendiri.
Kami mulai mengenal PJJ melalui pertanyaan awal yang muncul dalam benak kami,
“Sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan PJJ itu?”. Berawal dari kalimat tanya sederhana,
kami mulai mencari informasi-informasi serta sumber-sumber yang dapat memberikan kami
penjelasan. Menurut Peters (1973) PJJ adalah suatu sistem untuk menyampaikan ilmu
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dikelola berdasarkan penerapan konsep ban
berjalan, prinsip organisasi, dan pemanfaatan media secara ekstensif yang memungkinkan
terjadinya proses pembelajaran pada peserta ajar dalam jumlah banyak pada saat bersamaan
dimanapun domisili mereka. Sedangkan Moore (1973) berpendapat bahwa PJJ merupakan
metode pembelajaran dimana proses pengajaran terjadi secara terpisah dari proses belajar
sehingga komunikasi antara peserta ajar dan pengajar harus difasilitasi melalui media.
Kemudian menurut Bates (1995), dengan sistem PJJ akan tercipta suatu keadaan dimana
setiap individu dapat belajar tanpa dibatasi apapun.
Selanjutnya, Keegan (1980) menganalisis beragam definisi dan praktek PJJ dan
merumuskan enam karakter PJJ, yaitu:
1. Terpisahnya pengajar dan peserta ajar yang membedakan PJJ dengan pendidikan tatap
muka.

3|Veronika Tri W. PJJ Solusi Belajar Aman di Masa Pandemi


2. Ada pengaruh pengaruh dari suatu organisasi pendidikan yang membedakannya dengan
belajar sendiri di rumah (home-schooling).
3. Penggunaan beragam media untuk menyatukan pengajar dan peserta ajar.
4. Penyediaan komunikasi dua arah dimana peserta ajar dapat menarik manfaat dari sarana
komunikasi ini termasuk mengambil inisiatif dialog.
5. Kemungkinan pertemuan untuk keperluan pembelajaran dan sosialisasi.
6. Proses pendidikan memiliki bentuk hampir sama dengan proses industri.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa sistem
Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ merupakan suatu sistem pendidikan yang difokuskan pada
pendidikan (pedagogi), teknologi, dan instruksional yang dibuat atau dirancang untuk
menyampaikan materi ajar bagi peserta ajar yang tidak berada pada lokasi yang sama dengan
sumber belajar. Pada sistem Pembelajaran Jarak Jauh peserta didik tidak diwajibkan untuk
hadir dalam pembelajaran tatap muka tetapi peserta didik dan pendidik dapat berkomunikasi
pada waktu yang ditentukan sediri dengan memanfaatkan media seperti media tulis atau cetak,
media komunikasi lainnya.
Terdapat dua konsep dasar dalam Pembelajaran Jarak Jauh. Konsep pertama yaitu niat
yang kuat untuk memberikan kesempatan pendidikan dan pengajaran seluas-luasnya kepada
siapa saja tanpa mengenal umur, jenis kelamin, domisili dan latar belakang pendidikan.
Konsep kedua yaitu adanya niat untuk menjadikan pendidikan dan pengajaran tidak hanya
sebagai social and moral imperative tetapi juga sebagai economic necessity. Berdasarkan
kedua konsep dasar tersebut Pembelajaran Jarak Jauh dapat dgolongkan kedalam sistem
pendidikan yang fleksibel dan mampu memasuki ke ranah yang lebih luas yang mencakup
kawasan pendidikan sekolah dan luar sekolah. Hal inilah yang mendorong Pembelajaran Jarak
Jauh untuk menawarkan program dengan ranah yang lebih luas dan bervariasi dimulai dari
sekedar pengembangan pribadi, program keterampilan, program sertifikat, hingga program
bergelar tingkat perguruan tinggi.
Sifat fleksibilitas Pembelajaran Jarak Jauh ini menjadikannya sebagai program yang dapat
digunakan sewaktu-waktu sehingga relevan dengan kebutuhan pribadi, masyarakat, dan
tuntutan pembangunan, tanpa terkekang oleh aturan-aturan birokrasi. Istilah fleksibilitas
dalam Pembelajaran Jark Jauh dapat pula bermakna sebagai keefektifan yang bagi sejumlah
orang merupakan sesuatu yang tak mudah digapai tanpa melalui PJJ. Dalam
perkembangannya terdapat istilah-istilah lain yang termasuk dalam kelompok PJJ yaitu
pembelajaran terbuka (open education), sekolah terbuka (open school), atau pembelajaran
mandiri (independent learning) sebagai alternatif untuk pendidikan berjarak (distance

4|Veronika Tri W. PJJ Solusi Belajar Aman di Masa Pandemi


education). Istilah-istilah tersebut tetap memiliki konsep dimana pendidikan yang
disampaikan kepada peserta didik diberikan melalui media dan peserta didik tidak berada
pada tempat yang sama dengan penyelenggara pendidikan.
Terdapat tiga hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan Pembelajaran
Jarak Jauh. Tiga hal tersebut diantaranya adalah:
1. Pentingnya penekanan pada bahan pengajaran (termasuk bahan ujian, praktikum) dengan
standar kualitas yang tinggi, karena bahan belajar yang bermutu menjadi kunci dalam
pembelajaran.
2. Kedua, pentingnya pengembangan dan penggunaan multimedia(elektronik dan non-
elektronik, modern dan tradisional) untuk menyampaikan bahan ajar tersebut.
3. Ketiga, pentingnya kedudukan yang mapan bagi pengelolaan dan pengorganisasian dalam
rangka pemberian pelayanan pendukung (akademik dan administrasi bagi peserta didik
Pembelajaran Jarak Jauh yang umumnya berjumlah besar, beragam, dan tersebar di
berbagai daerah).
Apabila ketiga hal-hal penting tersebut mampu dibagun dengan memadai, maka
Pembelajaran Jarak Jauh tidak hanya akan memberikan pelayanan yang baik kepada peserta
didiknya, tetapi juga mampu mempertahankan dan meningkatkan efisiensi dan
keefektifannya. Selaras dengan pernyataan tersebut, maka keraguan kepada PJJ tidak efsien
dan efektif dengan pendidikan konvensional akan mulai luntur.
Berdasarkan karakteristik-karakteristik Pembelajaran Jarak Jauh tersebut, sistem
pembelajaran jarak jauh dapat dijadikan alternatif pemerataan kesempatan mengenyam
pendidikan. Sistem Pembelajaran Jarak Jauh ini sangat cocok dengan konsep pendidikan
sepanjang hayat (life-long learning) dan pendidikan yang berlaku untuk semua (education for
all). Konsep pendidikan tersebut merupakan sesuatu yang ideal yang dalam prakteknya tidak
mudah untuk dilaksanakan. Dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh, konsep ideal tersebut
memiliki kesempatan lebih besar untuk diterapkan.
Berdasarkan pengertian dan penggambaran Pembelajaran Jarak Jauh pada paragraf-
paragraf di atas tercermin kuatnya nilai pertama PJJ yaitu Kebebasan dan nilai kedua yaitu
Kesetaraan yang mendasari deklarasi Milenium. Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
memungkinkan peserta didik yang karena keterbatasan lokasi tinggal (jauh dari institusi
pendidikan), keterbatasan waktu (memiliki pekerjaan yang tidak dapat ditinggalkan), atau
keterbatasan fisik (kesulitan bergerak) tidak dapat bergabung di institusi pendidikan yang
menerapkan sistem pendidikan tatap muka yang mewajibkan kehadiran peserta ajar di kelas
tertentu pada waktu tertentu.

5|Veronika Tri W. PJJ Solusi Belajar Aman di Masa Pandemi


Pemanfaatan teknologi dalam sistem PJJ membuka kemungkian yang lebih luas kepada
mereka yang ingin melanjukan pendidikan. Teknologi yang seringkali digunakan sangat
beragam, antara lain: Suara (termasuk teknologi interaktif telepon, audioteleconferencing,
radio, tape); Video (termasuk slides dan film); Cetak (Merupakan elemen dasar dari PJJ dan
menjadi basis perkembangan sistem Pembelajaran Jarak Jauh. Beragam format cetakan dapat
digunakan, termasuk buku teks, pedoman belajar, buku kerja, studi kasus); Data, komputer
mengirim dan menerima data secara elektronik. Aplikasi komputer dalam Pembelajaran jarak
jauh sangat bervariasi, antara lain: (1) Computer-assisted instruction (CAI) – menggunakan
komputer sebagai alat belajar mandiri (self-contained teaching machine) untuk menghadirkan
pelajaran secara individual; (2) Computer-managed instruction (CMI) – menggunakan
komputer untuk mengorganisasikan instruksi dan kemajuan belajar siswa. Materi ajarnya
sendiri tidak harus disampaikan melalui komputer meskipun kadangkala CAI digabung
dengan CMI; (3) Computer-mediated education (CME) – menjelaskan aplikasi komputer
yang memfasilitasi penyampaian kurikulum; misalnya mail, fax, real time computer
conferencing, dan aplikasi World Wide Web.
Berdasarkan banyaknya jenis media yang dapat digunakan dalam Pembelajaran Jarak
Jauh, terlihat bahwa semua jenis media dari yang paling sederhana seperti media cetak dalam
hal ini buku, sampai media yang paling modern seperti konferensi komputer interaktif dapat
dimanfaatkan dalam menyampaikan materi pembelajaran. Efektivitas teknologi yang
digunakan dalam Pembelajaran Jarak Jauh dapat dipengaruhi oleh ketersediaan dan pemilihan
teknologi yang tepat. pemerintahan dengan teknologi yang terbataspun dapat memanfaatkan
teknologi yang ada pada sistem Pembelajaran Jarak Jauh. Oleh karena itu, nilai pertama
Kebebasan dan kedua Kesetaraan dari Deklarasi Minelium-pun dapat dipenuhi melalui
Pembelajaran Jarak Jauh.
Masih terdapat beberapa kalangan yang meragukan efektivitas akan metode Pembelajaran
Jarak Jauh. Keraguan tersebut telah dijawab dalam beberapa penelitian yang membandingkan
sistem pendidikan tatap muka dengan sistem Pembelajaran Jarak Jauh yang mengindikasikan
bahwa belajar melalui sistem Pembelajaran Jarak Jauh dapat sama efektifnya dengan belajar
melalui sistem tatap muka jika metode dan teknologi yang diterapkan sesuai dengan target
instruksional, ada interaksi antara mahasiswa, dan tersedia umpan balik bagi mahasiswa
(Moore and Thomson, 1990; Verduin and Clark, 1991).
Perihal biaya, Pembelajaran Jarak Jauh memiliki jumlah pengeluaran yang lebih efisien
jika dibandingkan dengan Pembelajaran tatap muka. Menurut Belawati dan Andriani (2002)

6|Veronika Tri W. PJJ Solusi Belajar Aman di Masa Pandemi


mengemukakan bahwa penyelenggaraan Pembelajaran Jarak Jauh, dengan asumsi banyaknya
peserta didik tertentu, lebih murah jika dibandingkan dengan penyelenggaraan pendidikan
secara tatap muka. Nielsen, Tatto, Djalil, dan Kularatne (2007) juga menyatakan hasil yang
sama berdasarkan penelitian yang mereka lakukan. Mereka menemukan bahwa Pendidikan
Guru melalui sistem Pembelajaran Jarak Jauh di Srilanka dan Indonesia signifikan lebih
murah dibandingkan dengan sistem tatap muka dimana total biaya tahunan untuk pendidikan
1 3
per kapita pada sistem Pembelajaran Jarak Jauh sebesar sampai dari total biaya
6 5
pendidikan dengan sistem tatap muka. Temuan penelitian milik Nielsen dkk tersebut
mengindikasikan bahwa sistem Pembelajaran Jarak Jauh merupakan salah satu cara yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi guru dengan biaya yang
relatif tidak mahal. Peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru akan sangat berpengaruh
terhadap capaian sasaran pertama.
Berdasarkan teori-teori yang telah diberikan yang meliputi konsep-konsep, media ajar
yang dapat digunakan, keuntungan dijalankannya Pembelajaran Jarak Jauh kita akan coba
terapkan pembelajaran jarak jauh tersebut pada proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran
Jarak Jauh yang digunakan disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada di lingkungan
peserta didik dan juga pendidik.

Prinsip Pembelajaran Jarak Jauh


Berikut ini merupakan prinsip-prinsip pembelajaran jarak jauh yang dapat diaplikasikan
pada sekolah dan disesuaikan dengan situasi Pandemi COVID-19 saat ini:
1. Tidak Membahayakan
Sebagaimana guru di seluruh dunia mencoba untuk mengurangi kemungkinana kerugian
dalam belajar karena gangguan sekolah, keselamatan dan kesejahteraan peserta didik
(students well-being) harus menjadi hal terpenting untuk dipikirkan. Upaya penyampaian
kurikulum secara jarak jauh tidak menciptakan lebih banyak stress dan kecemasan bagi
peserta didik dan keluarganya.
2. Realistis
Guru hendaknya memilih ekspektasi yang realistis mengenai apa yang dapat dicapai
dengan pembelajaran jarak jauh, dan menggunakan penilaian professional untuk menilai
konsekuensi dari rencana pembelajaran tersebut.
Perihal pelaksanaan pembelajaran jarak jauh terdapat beragam jenis teknologi yang dapat
digunakan. Sebagai pendidik yang melaksanakan proses pembelajaran di kota kecil dengan

7|Veronika Tri W. PJJ Solusi Belajar Aman di Masa Pandemi


berbagai keterbatasan, kita sebagai pendidik harus memiliki inovasi atau ide-ide baru terkait
media yang digunakan yang sudah disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah agar
pembelajaran jarak jauh yang dilakukan dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Alternatif Media Pembelajaran Jarak Jauh


Media yang dapat gunakan selama pembelajaran jarak jauh antara lain yaitu:
1. Grup media pesan singkat WhatsApp
Grup WhatsApp adalah fitur yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan beberapa
kontak yang ada di dalam grup tersebut. Grup WhatsApp ini memudahkan pengiriman
pesan dalam menyebarkan informasi terkait proses pembelajaran. Keuntungan dari
dibentuknya grup ini adalah pesan atau informasi yang disebarkan dapat diterima oleh
penerima pesan dalam waktu yang bersamaan, sehingga pendidik tidak perlu dipusingkan
dengan mengirimpesan ke banyak kontak dan juga peserta didik dapat mendapatkan
informasi secara bersamaan tanpa harus menunggu satu sama lain.
2. Aplikasi teleconference Zoom
Aplikasi teleconference Zoom merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk
melakukan tatap muka dalam ruang yang berbeda tetapi dalam zona waktu yang
bersamaan. Aplikasi ini dapat digunakan dengan cara berlangganan untuk mendapatkan
waktu pertemuan yang tak terbatas dengan pengaturan yang cukup mudah.
3. Aplikasi teleconference Google Meeting
Sama seperti aplikasi teleconference lainnya seperti Zoom, aplikasi Google Meeting atau
kita kenal sebagai gmeet memiliki konsep penggunaan yang hampir sama. aplikasi ini
digunakan untuk melakukan tatap muka secara langsung tanpa harus berada di ruang yang
sama. berbeda dengan Zoom, aplikasi gmeet dapat digunakan dalam durasi waktu tak
terbatas tanpa harus berlangganan dengan membayarkan sejumlah uang tertentu.
4. Google Classroom
Google Classroom memiliki konsep yang serupa dengan ruang kelas. dimana terdapat
kolom pendidik dapat memberikan informasi, peserta didik dapat meninggalkan komentar,
kemudian pendidik juga dapat memberikan tugas dengan menentukan durasi waktu
tertentu pada waktu pengerjaanya. Aplikasi ini tersedia bagi siapa saja yang mempunyai
GoogleApps for Education. Aplikasi ini memuat serangkaian alat produktivitas gratis
seperti gmail, google docx, googlesheets, googleform, drive dan masih banyak lagi alat
produktivitas gratis lainnya.

8|Veronika Tri W. PJJ Solusi Belajar Aman di Masa Pandemi


5. Berbagai media lainnya yang dapat berupa media cetak seperti buku, handout materi,
presentasi materi pembelajaran dan juga dapat berupa video pembelajaran yang telah
terlebih dahulu direkam oleh pendidik

Rambu-Rambu Mengembangkan Bahan Ajar di Sekolah Dasar


Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang
dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan kata lain, Bahan
ajar merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan,
dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai
kompetensi yang diharapkan.
Bahan ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran apabila dikembangkan sesuai
kebutuhan guru dan siswa serta dimanfaatkan secara benar akan merupakan salah satu
faktor penting yang dapat meningkatkan mutu pembelajaran. Dengan adanya bahan ajar
maka peran guru dan siswa dalam proses pembelajaran bergeser. Semula guru
dipersepsikan sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pembelajaran,
sementara siswa diposisikan sebagai penerima informasi yang pasif dari gurunya. Dengan
adanya bahan ajar maka guru bukan lagi merupakan satu-satunya sumber belajar di dalam
proses pembelajaran. Dalam hal ini, guru lebih diarahkan untuk berperan sebagai
fasilitator yang membantu dan mengarahkan siswa dalam belajar. Sementara dengan
memanfaatkan bahan ajar yang telah dirancang sesuai kebutuhan pembelajaran, siswa
diarahkan untuk menjadi pembelajar yang aktif karena mereka dapat membaca atau
mempelajari materi yang ada dalam bahan ajar terlebih dahulu sebelum mengikuti
pembelajaran dalam proses pembelajaran.
Dalam mengembangkan bahan ajar di SD di masa Pandemi ini ada rambu rambunya
supaya pengembangan materi tepat dan dapat tersampaikan dengan baik dalam situasi
dan kondisi saat ini melalui Pembelajaran Jarak Jauh:
a. Kita buat analisis kebutuhan
Pemetaan Kompetensi dasar akan membantu guru untuk memilah hal hal esensial
yang termuat dalam suatu muatan pelajaran. Memilih KD esensial akan memudahkan
guru dalam mengembangkan bahan ajar sesuai kebutuhan, masukkan karakter, life
skill dan soft skill yang akan dikembangkan dalam pembelajaran.
b. Mengembangkan kegiatan pembelajaran

9|Veronika Tri W. PJJ Solusi Belajar Aman di Masa Pandemi


Kita susun tujuan pembelajaran, membuat indicator pembelajaranm memilih materi
pokok.
c. Mengembangkan materi ajar
Mendesain kegiatan pembelajaran yang sederhana, mudah dilakukan secara mandiri
oleh peserta didik, bermakna, dan menyenangkan. Kegiatan pembelajaran bertujuan
untuk mengembangkan karakter dan kemandirian serta harus bersifat kontekstual.
d. Cari konten yang ramah anak
Cara berfikir anak SD masih sederhana atau kongkrit maka kita bantu peserta didik
memahami materi dengan memilih media kontekstual, mengoptimalkan warna dan
gambar, modifikasi dengan permainan, mudah dilakukan dan menyenangkan, bersifat
reflektif dan hanya memuat materi inti saja.
e. Sertakan Evaluasi
Mencakup aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan, proporsional dan mewakili KD,
bersifat higher ordered thinking skill, hots, tidak berarti sulit.

Langkah Langkah Kegiatan Pembelajaran Jarak jauh


Langkah-langkah pembelajaran disusun untuk membantu siswa menguasai kompetensi
dasar yang diberikan. langkah-langkah pembelajaran merupakan hal yang sangat
menentukan dalam keberhasilan pesertadidik dalam menguasai kompetensi dasar.
Kegiatan pembelajaran yang disusun dengan tepat maka peserta didik akan lebih mudah
menguasai materi yang diberikan.
Penyusunan langkah pembelajaran pada hakikatnya merupakan kegiatan
memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan dalam suatu proses belajar mengajar.
Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran adalah memperkirakan
tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.
Berikut merupakan kriteria yang dapat digunakan dalam menyusun langkah-langkah
kegiatan pembelajaran:
a. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat.
b. Ketersediaan sumber belajar.
c. Merumuskan Tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
d. Memilih dan menetapkan isi dan muatan (bahan ajar).
e. Merencanakan dan memperkirakan kebutuhan waktu yang sesuai.

10 | V e r o n i k a T r i W . P J J S o l u s i B e l a j a r A m a n d i Masa Pandemi
Berikut merupakan langkah-langkah kegiatan pembelajaran jarak :
a. Guru mengkomunikasikan langkah langkah kegiatan melalui group guru dan orang tua
di media social.
b. Orang tua diharapkan memahami kegiatan, langkah langkah kegiatan dan tujuan dari
kegiatan yang diberikan oleh guru.
c. Anak dapat dibantu orangtua dalam menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
dalam pembelajaran jarak jauh,
d. Dalam pelaksanaannya perlu pendampingan guru terutama untuk kelas 1-3

Hasil Belajar Jarak Jauh


Hasil pembelajaran jarak jauh dilaporkan setiap minggu. Laporan meliputi: Judul
laporan, Pendahuluan, tujuan, Sasaran, Ruang lingkup, 9 Perencanaan, Pelaksanaan dan
Penilaian) Materi ajar , Metode Pembelajaran, Media Pembelajaran, Evaluasi
pembelajaran dan Penutup. Hasil pembelajaran jarak jauh dapat dilengkapi foto atau video
saat pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.

Skenario Pembelajaran Jarak Jauh


Untuk melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh diperlukan persiapan yang matang
agar pembelajaran dan proses pemberian materi dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Langkah yang ditempuh untuk mempersiapkan proses pembelajaran jarak jauh salah satu nya
ialah merancang skenario pembelajaran yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah.
Untuk merancang skenario terdapat beberapa pertimbangan-pertimbangan yaitu materi
(banyaknya materi perlu disesuaikan dengan target waktu yang diberikan), media yang
digunakan (media yang digunakan perlu disesuaikan dengan kondisi peserta didik dan juga
pendidik). Berikut merupakan contoh skenario pembelajaran jarak jauh di Sekolah Dasar
(SD).
Skenario pembelajaran jarak jauh di SD dapat digolongkan menjadi tiga skenario yaitu:
skenario A, B dan C dengan penjabaran sebagai berikut:
1. Dalam Skenario A, lengkap, pelajaran terstruktur, mengikuti kurikulum standar.
2. Skenario B lengkap, pelajaran terstruktur, difokuskan dalam pengetahuan dan ketrampilan
inti.
3. Skenario C konten pembelajaran dan kegiatan yang dipilih untuk membantu siswa
mengatasi krisis saat ini.

11 | V e r o n i k a T r i W . P J J S o l u s i B e l a j a r A m a n d i Masa Pandemi
Masing masing sekolah dapat memilih skenario yang sesuai dengan situasi dan kondisinya.
Kepala Sekolah dan dewan guru akan bijaksana dalam memilih skenario pembelajaran yang
paling sesuai dengan keadaan anak anak di sekolah.
Contoh Rencana Pembelajaran Skenario C.
Saya berikan contoh skenario C, karena menurut saya ini yang paling sesuai dengan kondisi
dan keadaan saat ini.
1. Muatan dan Tujuan Pembelajaran
Tujuan dalam pembelajaran merupakan komponen yang paling penting yang harus di
tetapkan dalam proses pembelajaran yang mempunyai fungsi sebagai tolak ukur
keberhasilan pembelajaran. Kemampuan yang harus dimiliki peserta didik merupakan
suatu tujuan yang ditargetkan oleh guru setelah berakhirnya proses pembelajaran. Dengan
kata lain tujuan merupakan suatu komponen yang dapat mempengaruhi komponen
pembelajaran lainnya seperti pemilihan metode, alat, sumber, dan alat evaluasi, yang
harus disesuaikan dan digunakan untuk mencapai tujuan seefektif dan seefisien mungkin.
Bila salah satu komponen tidak sesuai dengan tujuan, maka pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar tidak akan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Contoh:
PPKN (KD1,4, 2.4,3.4 dan 4.4 Materi hidup Rukun)
Bahasa Indonesia ( 3.3 dan 4.3 Materi Iklan)
IPA ( KD 3.9 dan 4.9 Melalui zat Tunggal dan Zat Campuran)
IPS ( KD 3.3 dan 4.3 Materi Kegiatan Ekonomi)
Mengaplikasi hidup rukun dalam kehidupan sehari hari melalui kegiatan membuat zat
campuran dalam kehidupan sehari hari secara mandiri dengan bimbingan guru dan orang
tua.
2. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Deskripsi kegiatan pembelajaran merupakan gambaran kegiatan-kegiatan yang akan
dilaksanakan ketika proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan diutan=makan berfokus
pada subjek dalam bidang pendidikan, dalam hal ini adalah peserta didik.
Berikut merupakan contoh deskripsi kegiatan pembelajaran yang dapat dilaksanakan:
a. Siswa menjaga dan menerapkan hidup rukun melalui kegiatan membuat zat campuran
berupa masakkan atau minuman bersama orangtua atau anggota keluarga.
b. Siswa membuat iklan untuk membuat masakkan atau minuman yang dibuat dengan
menjadikan anggota keluarga sebagai model.
c. Siswa menyajikan laporan kegiatan dalam bentuk kolase foto.

12 | V e r o n i k a T r i W . P J J S o l u s i B e l a j a r A m a n d i Masa Pandemi
d. Siswa mneyimpulkan kegiatan ekonomi berdasarkan kegiatan yang telah
dilaksanakan.
e. Siwa mengemukakan pengalaman dan melakukan refleksi selama pembelajaran jarak
jauh.
3. Penilaian
Penilaian merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana,
dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum, bagaimana
yang belum dan apa sebabnya. Secara mendetail, penilaian adalah suatu proses
pengumpulan informasi secara menyeluruh yang dilakukan secara terus menerus untuk
mengetahui kemampuan atau keberhasilan siswa dalam pembelajaran dengan menilai
kinerja siswa baik kinerja secara individu maupun dalam kegiatan kelompok. Penilaian itu
harus mendapatkan perhatian yang lebih dari seorang guru. Dengan demikian, penilaian
tersebut harus dilaksanakan dengan baik, karena penilaian merupakan komponen vital
(utama) dari pengembangan diri yang sehat, baik bagi individu (siswa) maupun bagi
organisasi/kelompok.
Dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru harus menguasai beberapa pengetahuan
terkait dengan penilaian pendidikan, diantaranya:
a. Mampu memilih prosedur-prosedur penilaian yang tepat untuk membuat keputusan
pembelajaran,
b. Mampu mengembangkan prosedur penilaian yang tepat untuk membuat keputusan
pembelajaran,
c. Mampu dalam melaksanakan, melakukan penskoran, serta menafsirkan hasil penilaian
yang telah dibuat,
d. Mampu menggunakan hasil-hasil penilaian untuk membuat keputusan-keputusan di
bidang pendidikan,
e. Mampu mengembangkan prosedur penilaian yang valid dan menggunakan informasi
penilaian, dan
f. Mampu dalam mengkomunikasikan hasil-hasil penilaian.
Berikut contoh instrumen penilaian yang dapat digunakan dalam pembelajaran jarak jauh
yang akan dilaksanakan:
b. Sikap
Kerjasama bersama keluarga selama kegiatan
c. Pengetahuan

13 | V e r o n i k a T r i W . P J J S o l u s i B e l a j a r A m a n d i Masa Pandemi
Menyimpulkan cara membangun kerukunan, menyimpulkan perbedaan kegiatan
ekonomi, menyimpulkan perbedaan zat tunggal dan campuran.
d. Ketrampilan
Membuat iklan. Pengamalan hidup rukun dalam kegiatan, membuat zat campuran
berupa masakan atau minuman, serta melakukan kegiatan ekonomi dalam kegiatan.

Kesimpulan
Pembelajaran jarak jauh merupakan pembelajaran yang dirancang di masa darurat
COVID-19. Pembelajaran yang dilaksanakan antara siswa dan guru tidak terbatas ruang
fisik, hal ini sangat aman dari penularan virus COVID-19. Dalam pembelajaran jarak jauh
yang menggunakan system daring menggunakan media IT, dengan demikian baik anak
anak maupun Bapak Ibu Guru akan berusaha menguasai IT supaya pembelajaran berjalan
lancar. PJJ ini juga dapat diterapkan setelah masa Pandemi ini berakhir.

14 | V e r o n i k a T r i W . P J J S o l u s i B e l a j a r A m a n d i Masa Pandemi
DAFTAR PUSTAKA
Belawati, T. & Andriani, D. (2002). Biaya penyelenggaraan sistem pendidikan jarak jauh:
Benarkah lebih murah?. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 3 (1), 1-15.
Dewi, Wahyu Aji. (2020)“DAMPAK COVID-19 TERHADAP IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN DARING DI SEKOLAH DASAR.” Edukatif : Jurnal Ilmu
Pendidikan 02, no. 1 (2020): 56.
Keegan, D. (1980). On defining distance education. Distance Education, 1, (1), 13-26.
Maulidi, Achmad. 2017. “HUBUNGAN KECERDASAN SPIRITUAL (Spiritual Quotient)
DENGAN MORAL SISWA MA NURUL HUDA PAKANDANGAN BARAT KEC.
BLUTO KAB. SUMENEP.” Journal Of Islamic Education 01, no. 1 (2017): 56
Moore, M.G. & Thompson, M.M. (1990). The effects of distance learning: A summary of the
literature. Research Monograph Number 2. University Park, PA: The Pennsylvania
State University, American Center for the Study of Distance Education. (ED 330 321).
Moore, M.G. (1973). Toward a theory of independent learning and teaching. Journal of
Higher Education, 44, 66-79.
Mutadi, Pendekatan Efektif dalam Pembelajaran Matematika (Semarang : Balai Diktat
Keagamaan Semarang, 2007).
Nielsen, H.D., Tatto, T., Djalil, A., & Kularatne, N. (2007). The cost-effectiveness of teacher
training.
Peters, O. (1973). Die didaktische struktur der Fernunterrichts. Dalam D. Keegan 1986. The
Foundation of Distance Education. London: Croom Helm.
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2010),
Panduan Belajar dari rumah untuk guru Sekolah Dasar. (Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan)
Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
dalam Masa darurat Penyebaran Covid-19

15 | V e r o n i k a T r i W . P J J S o l u s i B e l a j a r A m a n d i Masa Pandemi
LAMPIRAN

16 | V e r o n i k a T r i W . P J J S o l u s i B e l a j a r A m a n d i Masa Pandemi
17 | V e r o n i k a T r i W . P J J S o l u s i B e l a j a r A m a n d i Masa Pandemi

Anda mungkin juga menyukai