Disusun Oleh:
Feriahana (20201010004)
PROGRAM STUDI
MAGISTER STUDI ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
TAHUN 2021
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Pandemi covid-19 merupakan musibah yang melanda seluruh penduduk bumi.
Seluruh segmen kehidupan manusia di bumi terganggu, tanpa kecuali pendidikan.
“Banyak negara memutuskan menutup sekolah, perguruan tinggi maupun universitas,
termasuk Indonesia. Krisis benar- benar datang tiba-tiba, pemerintah di belahan bumi
manapun termasuk di negeri kita harus mengambil keputusan yang tidak pernah kita
inginkan dengan menutup sekolah untuk mengurangi kontak orang-orang guna memutus
rantai penularan covid-19. Sesuatu yang tidak pernah kita duga sebelumnya harus terjadi,
pada saat tahun ajaran baru 2020/2021 siswa baru hanya bisa berkenalan dengan gurunya
melalui aplikasi zoom, google meet, youtube atau sejenisnya di hari pertama mereka
masuk sekolah. Jangankan untuk pergi ke sekolah, untuk keluar rumah saja sangat
dibatasi dan harus mengikuti prosedur kesehatan yang begitu ketat guan memutus
penyebaran covid-19”.
Merespon kondisi ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) poin ke 2
yaitu proses belajar dari rumah dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut
1. Belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk
memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani
tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas
maupun kelulusan.
2. Belajar dari rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara
lain mengenai pandemi Covid-19.
3. Aktivitas dan tugas pembeljaran belajar dari rumah dapat bervariasi
antarsiswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas belajar dirumah.
4. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang
bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/ nilai
kuantitatif.
Ada dua dampak bagi keberlangsungan pendidikan yang
disebabkan oleh pandemi Covid-19. “Pertama adalah dampak jangka pendek, yang
dirasakan oleh banyak keluarga di Indonesia baik di kota maupun di desa. Di Indonesia
banyak keluarga yang kurang familier melakukan sekolah di rumah. Bersekolah di rumah
bagi keluarga Indonesia adalah kejutan besar khususnya bagi produktivitas orang tua
yang biasanya sibuk dengan pekerjaannya di luar rumah. Demikian juga dengan problem
psikologis anak-anak peserta didik yang terbiasa belajar bertatap muka langsung dengan
guru-guru mereka. Seluruh elemen pendidikan secara kehidupan sosial terpapar sakit
karena covid-19. Pelaksanaan pengajaran berlangsung dengan cara online. Proses ini
berjalan pada skala yang belum pernah terukur dan teruji sebab belum pernah terjadi
sebelumnya. Tak pelak di desa-desa terpencil yang berpenduduk usia sekolah sangat
padat menjadi serba kebingungan, sebab infrastruktur informasi teknologi sangat
terbatas.”
Penilaian siswa bergerak online dan banyak trial and error dengan sistem yang
tidak ada kepastian, malah banyak penilaian yang banyak dibatalkan. “Kedua adalah
dampak jangka panjang. Banyak kelompok masyarakat di Indonesia yang akan terpapar
dampak jangka panjang dari covid-19 ini. Dampak pendidikan dari sisi waktu jangka
panjang adalah aspek keadilan dan peningkatan ketidaksetaraan antar kelompok
masyarakat dan antar daerah di Indonesia. Dalam UU Sisdiknas Pasal 1 ayat (1)
menegaskan bahwa Pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara. Kemudian pada pasal 1 ayat (2), pendidikan nasional
dijelaskan bahwa pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan
nasional dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman”.
Pada masa pandemi corona yang merubah berbagai tatanan kehidupan termasuk di
dalamnya dunia pendidikan akan menjadi tantangan tersendiri bagi pihak sekolah dalam
menyiapkan pelaksanaan pembelajaran di masa pandemic. “Proses pembelajaran dalam
jaringan yang belum pernah terukur dan teruji sebelumnya dan kemampuan guru dalam
penilaian pembelajaran sangat terbatas. Kedua Pendidikan Agama Islam adalah salah satu
sarana bagi pihak sekolah dalam mewujudkan generasi islami. Pasal 1 ayat (2), Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa : Pendidikan yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional dan tanggap terhadap tuntutan
perubahan zaman.Agama sebagai tujuan Pendidikan (agar peserta didik memiliki
kekuatan spiritual keagamaan) dan sumber nilai dalam proses pendidikan nasional”.
PEMBAHASAN
1. Pengertian Pengembangan
Kata pengembangan disebut juga Innovation (bahasa Inggris) sering
diterjemahkan segala hal yang baru atau pembaharuan. “ Inovasi dapat diartikan sebagai
sesuatu yang baru dalam situasi sosial tertentu yang digunakan untuk menjawab atau
memecahkan suatu permasalahan. Dilihat dari bentuk atau wujudnya “sesuatu yang baru”
itu dapat berupa ide, gagasan, benda atau mungkin Tindakan. Sedangkan dilihat dari
maknanya, sesuatu yang baru itu bisa benar-benar baru yang belum tercipta sebelumnya
yang kemudian disebut dengan invention, atau dapat juga tidak benar-benar baru sebab
sebelumnya sudah ada dalam konteks sosial yang lain kemudian disebut dengan istilah
discovery. Proses invention, misalkan penerapan metode atau pendekatan pembelajaran
yang benar- benar baru dan belum dilaksanakan di manapun untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi pembelajaran, contohnya berdasarkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi kita dapat mendesain pembelajaran melalui android yang
selama ini belum ada : sedangkan proses discovery, misalnya jadi disini seorang guru
Pendidikan Agama Islam dapat mencari ide-ide baru guna untuk membina perilaku siswa
ditengah perkembangan zaman. Jadi dengan demikian inovasi itu dapat terjadi melalui
proses invention atau melalui proses discovery. Wina Sanjaya mendefinisikan Inovasi
pembelajaran sebagai suatu ide, gagasan atau tindakan-tindakan tertentu dalam bidang
kurikulum dan pembelajaran yang dianggap baru untuk memecahkan masalah
pendidikan.11 Dalam Bidang pendidikan, inovasi biasanya muncul dari adanya keresahan
pihak- pihak tertentu tentang penyelenggaraan pendidikan. Misalnya, keresahan guru
tentang pelaksanaan proses belajar mengajar yang dianggap kurang berhasil, keresahan
pihak administrator pendidikan tentang kinerja, atau mungkin keresahan masalah
terhadap kinerja dan hasil bahkan sistem pendidikan”.
Keresahan-keresahan itu pada akhirnya membentuk permasalahan permasalahan
yang menuntut penanganan dengan segera. “Upaya untuk memecahkan masalah itulah
muncul gagasan dan ide-ide baru sebagai suatu inovasi. Dengan demikian, maka dapat
kita katakan bahwa inovasi itu ada karena adanya masalah yang dirasakan : hampir tidak
mungkin inovasi muncul tanpa adanya masalah yang dirasakan. Berdasarkan berbagai
pendapat di atas dapat ditarik kesimpulkan bahwa inovasi adalah sesuatu yang baru dalam
situasi sosial tertentu yang digunakan untuk menjawab atau memecahkan suatu
permasalahan. Dilihat dari bentuk atau wujudnya “sesuatu yang baru” itu dapat berupa
ide, gagasan, benda atau mungkin Tindakan”.
2. Pengertian Pembelajaran
Pengertian pembelajaran secara umum adalah proses interaksi antara peserta didik atau
siswa dengan pendidik atau guru. “Sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang
meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Definisi pembelajaran juga bisa
diartikan sebagai suatu proses oleh guru atau tenaga didik untuk membantu murid atau
peserta didik agar dapat belajar dengan baik.12 Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 20 menyatakan bahwa pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Menurut Oemar Hamalik Pembelajaran merupakan kombinasi yang tertata
meliputi segala unsur manusiawi, perlengkapan, fasilitas, prosedur yang saling
mempengaruhi dalam mencapai tujuan dari pembelajaran”. Terdapat tiga rumusan yang
dianggap penting tentang pembelajaran yaitu:
a. Pembelajaran merupakan upaya dalam mengorganisasikan
lingkungan pendidikan untuk menciptakan situasi dan kondisi belajar bagi
siswa.
b. Pembelajaran merupakan upaya penting dalam mempersiapkan siswa
untuk menjadi warga masyarakat yang baik dan diharapkan.
c. Pembelajaran merupakan proses dalam membantu siswa untuk
menghadapi kehidupan atau terjun di lingkungan masyarakat.
Menurut Gagne dan Briggs Pengertian pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan
untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang,
disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar
siswa yang bersifat internal.
Terdapat beberapa ciri-ciri dan karakteristik menurut Sugandi, dkk dalam
a. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.
b. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam
belajar.
c. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan
menantang bagi siswa.
d. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan
menarik.
e. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan bagi siswa.
f. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik secara
fisik maupun psikologis.
1
18 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam , h.13.
2
Nasron HK, Metodelogi Pengajaran Pendidikan Agama Islam, (Bogor : ITB Press, 2014) h. 2.
3
Abdul Majid, Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam berbasis kompetensi, (Bandung
:Remaja Rosdakarya, 2006) h.130.
rangka menyiapkan generasi-generasi yang islami yang kaya akan ilmu pengetahuan dan
kuat dalam hal keimanan. Sehingga mampu mewujudkan masyarakat yang adil dan
makmur yang diridhoi oleh Allah Swt”.
KESIMPULAN
4
https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/efektivitas-pembelajaran-daring-di-masam pandemi-covid-
5
https://bdkjakarta.kemenag.go.id
Inovasi dalam pembelajaran adalah suatu keharusan agar prsoses pembelajaran bisa lebih
baik dan hasilnyapun lebih maksimal. “Inovasi berawal dari evaluasi secara terus-
menerus dilakukan setelah proses pembelajaran berjalan. Dari hasil evakuasi tersebut
maka dalakukan analisis apa saja kekurangan yang masih ada dalam proses pembelajaran
sehingga hasilnya belum optimal. Inovasi yang dilakukan baik berupa metode, model,
strategi, pemanfaatan media pembelajaran dan lain-lain guna mencapai hasil yang lebih
baik. Di masa pandemi yang serba terbatas seorang guru harus tetap melakukan
kewajibannya dalam melakukan pembelajaran kepada para siswanya. Meski dalam
kondisi yang berbeda seorang guru harus selalu berinovasi agar proses pembelajaran tetap
berjalan dengan baik/ memastikan siswanya tetap belajar dengan di rumah dengan
bimbingan orang tua dan pengawasan oleh guru melalui alat komunikasi berupa android”.
DAFTAR PUSTAKA
HK, Nasron. 2014. Metodelogi Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Bogor : ITB
Press.
https://kbbi.web.id
https://pusdiklat.kemdikbud.go.id
https://www.sditiqra1bengkulu.sch.id/
Undang – undang Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003.