Anda di halaman 1dari 15

PEMBELAJARAN PESERTA

DIDIK
MATKUL : PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN
KELOMPOK 6

• MOCHAMAD RYAN SYAHIRYAWAN


• MUHAMMAD NABIL LUQMAN
• NAUFAL AHMAD ZEN
• SYAFIQ MUHADZDZIB AL FARUQ
PEMBELAJARAN PESERTA DIDIK

• Pendidikan karakter adalah upaya mewujudkan generasi bangsa yang cerdas


dan baik (smart and good citizenship) atau memiliki ahlak mulia dan
berkepribadian Indonesia. Keberhasilan pendidikan karakter mengisyaratkan
pembelajaran tidak serta merta dilihat dari pesepektif ranah kognitif saja
melainkan bagaimana keseimbangan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor
yang muaranya adalah mewujudkan manusia seutuhnya.
• Kondisi pandemi Covid-19 saat ini menjadi tantangan bagi dunia pendidikan
khususnya pendidikan formal dalam upaya pendidikan karakter bangsa.
Pembelajaran dominan tidak dilakukan dengan tatap muka, sehingga menjadi
tantangan guru dalam proses pendidikan karakter tersebut. Disisi lain akan
memberikan kesempatan bagai peserta didik dalam mengaktualisasikan nilai-nilai
karakter di masyarakat dalam upaya keikutsertaan pencegahan dan
penanggulangan Covid-19.
• Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dengan studi literatur yang berusaha
memberikan solusi bagaimana pendidikan karakter dilakukan ketika
pembelajaran masih berlangsung dengan metode daring pada sekolah menengah
pertama. Strategi yang ditawarkan adalah strategi pendidikan karakter multiplle
intelligences berbasis portofolio.
1. PENDAHULUAN

• Pembelajaran merupakan proses kegiatan belajar mengajar yang juga berperan


dalam menentukan keberhasilan belajar siswa. Dari proses pembelajaran itu akan
terjadi sebuah kegiatan timbal balik antara guru dengan siswa untuk menuju tujuan
yang lebih baik.
• Oleh karena itu, proses pembelajaran musik yang tepat di ekstrakurikuler band
sangat dibutuhkan dalam kegiatan berkesenian untuk menghasilkan sebuah karya
musik (lagu) melalui aransemen yang pada akhirnya lagu tersebut terkesan baru dan
siswa mampu untuk membawakan musik dengan baik. Untuk melakukan sebuah
proses pembelajaran, terlebih dahulu harus dipahami pengertian dari kata
pembelajaran.
2. HASIL DAN PEMBAHASAN

• Pendidikan Karakter Bangsa Pendidikan karakter adalah suatu hal yang mutlak harus
dilaksanakan karena pada dasarnya semua guru sebagai pendidik memiliki tujuan
yang sama dalam membentuk karakter bangsa. Tidak serta merta pendidikan karakter
menjadi tanggungjawab dari pendidikan moral atau budi pekerti dan pendidikan
Pancasila (Santika, 2019:79), melainkan menjadi tanggung jawab semua bidang studi.
• Oleh karena itu ketika pelaksanaan kurikulum 2013, keseimbangan ranah
pembelajaran antatar kognitif, afektif dan psikomotor menjadi ouput yang mutlak
sebagai bagian penidikan karakter bangsa.
• Karakter adalah watak seseorang, atau ahlak yang diperoleh dari internalisasi
dengan lingkungannya. Karakter seseorang akan menjadi baik apabila
didasarkan dengan nilai-nilai moral dan etika yang berlaku dan disepakati di
masyarakat. Lickona (1992) “menekankan pentingnya tiga komponen
karakter yang baik (components of good character),
• yaitu moral knowing atau pengetahuan tentang moral, moral feeling atau
perasaan tentang moral, dan moral action atau perbuatan moral”. Karakter
yang baik akan muncul setelah ketiga kompenen karakter tersebut bisa
terpenuhi dalam diri peserta didik.
• Pendidikan karakter memiliki tiga fungsi utama. Pertama, fungsi pembentukan dan
pengembangan potensi. Pendidikan karakter membentuk dan mengembangkan potensi
siswa agar berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku sesuai dengan falsafah
Pancasila. Kedua, fungsi perbaikan dan penguatan. Pendidikan karakter memperbaiki
dan memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah
untuk ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pengembangan potensi warga
negara dan pembangunan bangsa menuju bangsa yang maju, mandiri, dan sejahtera.
• Ketiga, fungsi penyaring. Pendidikan karakter memilah budaya bangsa sendiri dan
menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa dan
karakter bangsa yang bermartabat (Zubaidi, 2011:18). Dengan demikian pembentukan
karakter bangsa ini harus melibatkan sinergitas ketiga komponen pendidikan anatara
lain pendidikan informal, formal dan non formal.
PEMBELAJARAN DI ERA PANDEMI

• Indonesia pertama kali menginformasikan kasus Covid-19 pada bulan maret 2020,
melalui pengumuman Presiden Joko Widodo yang mengatakan ada dua orang
Indonesia positif terjangkit virus corona. Akan tetapi hasil penelitian dari tim pakar
Fakultas kesehatan masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menilai
memprediksi virus corona telah masuk ke Indonesia sejak minggu ke-3 Januari 2020.
• Penyebaran virus corona diangap sebagai pandemi global mulai tanggal 11 Maret
2020 oleh Badan kesehatan dunia (WHO), karena berdampak pada semua sektor
kehidupan berbangsa khususnya Indonesia.
• Dampak ini dirasakan disemua bidang salah satunya bidang Pendidikan
(Napitupulu, 2020). Dimulai ketika menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) mengeluarkan surat edaran Nomor: 36962/MPK.A/HK/2020
tertanggal 17 maret 2020 pembelajaran secara daring (learning from home)
dan bekerja dari rumah (work from home) dalam rangka pencengahan
penyebaran corona virus Disease (Covid-19).
• Sehingga seluruh sekolah memberhentikan sementara proses belajar
mengajar secara tatap muka. Hal ini bertujuan agar tidak meluasnya
penularan Covid-19.
• Peraturan tersebut tentulah mengubah paradigma proses pendidikan yang
sebelumnya pembelajaran dijalankan secara langsung atau tatap muka
sekarang dijalankan secara daring dengan memanfaatkan media sosial
sebagai sarana pembelajaran. Mansyur (2020), menjelaskan bahwa salah satu
model pembelajaran efektif ditengah situasi pandemi adalah pembelajaran
daring.
• Dalam pembelajaran daring peserta didik dan guru dapat berinteraksi melalui
aplikasi seperti classroom, video converence, telepon atau live chat, zoom
ataupun penggunaan whatsapp group (Dewi, 2020).
• Pembelajaran daring tentulah memberikan tantangan kepada guru, karena
model pembelajaran ini memerlukan kreativitas dan keterampilan guru dalam
penggunaan teknologi (Mansyur, 2020). Selain itu keefektifan keterlaksanaan
pembelajran juga didukung dari kemampuan peserta didik dalam mengakses
aplikasi serta peran orang tua sangat menunjang keberlangsungan proses
pembelajaran.
• Hal ini merupakan dilematis yang diraskan oleh para orang tua, sebab di
Indonesia banyak keluarga yang kurang familiar dengan pembelajaran di
rumah (Aji, 2020). Padahal pembelajaran daring menuntut orang tua untuk
meluangkan waktu untuk mendampingi anak-anak dalam belajar sedangkan
tidak semua orang tua mengerti tentang teknologi (Fauziyah, 2020)
• Dalam tahap pelaksanaan, peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap
aktivitas pembelajaran di sekolah. Sehingga didapatkan hasil bahwa proses
pembelajaaran yang dilaksanakan oleh guru selama pandemi covid 19 adalah
pembelajaran bervariasi (Blended learning). Penerapan Blended learning
dianggap oleh guru dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dalam belajar
selama pandemi berlangsung, karena model ini dapat memadukan antara
pembelajaran online dan pembelajaran offline.
• Hal ini sejalan dengan apa yang dijelaskan oleh Pujiasih (2020), bahwa
pembelajaran Blended learning dapat mengembangkan dan memperluas
proses pembelajaran sebab tidak hanya satu macam kegiatan namun dapat
dilakukan secara online maupun offline.
• Pembelajaran secara online yang dilakukan oleh guru lebih banyak memanfaatkan
aplikasi WhatsApp, karena dianggap lebih muda digunakan, dimana guru membuat
WhatsApp group sehinga semua siswa dapat terlibat langsung didalamnya. Bahkan jika
peserta didik belum memahami materi pembelajaran maka guru akan menambahkan
dengan mengirimkan video ataupun melakukan WhatsApps Video Call dengan para
peserta didik.
• Tentunya kegiatan ini memerlukan kreativitas dan inovasi yang tinggi dari guru.
Sehingga guru harus mampu menunjukkan kompetensi dalam membimbing peserta didik
(Sukitman dkk, 2020). Selain pempelajaran online, pembelajaran offline pun
dilaksanakan oleh guru dengan membagi peserta didik dalam beberapa kelompok kecil
dengan menyesuaikan waktu dari masing-masing kelompok untuk datang di sekolah
dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran dinas kesehatan
dan pemerintah.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai