Anda di halaman 1dari 21

LEBIH KREATIF BELAJAR BIOLOGI DI MASA PANDEMI

Best practice selama pandemic

Oleh:

Lilik Muntamah, M.Si

NIP. 1974070520022001

MAN 1 JEMBRANA, BALI

2021

i
RINGKASAN

Kondisi pandemi covid-19 yang melanda dunia membuat dunia pendidikan


mengalami pergeseran. Pembelajaran yang harusnya dilakukan di kelas dan
terjadi interaksi aktiv antara guru dan siswa, selama pandemi sangat dibatasi.
Pembelajaran Daring sangat dibantu dengan adalanya smartphone yang dapat
digunaan dan banyak platform untuk pembelajaran daring. Pembentukan karakter
secara terus menerus harus dilakukan baik oleh keluarga, masyarakat dan dunia
pendidikan. Penggunaan smartphone sebagai media dalam pembelajaran Daring
banyak menyedian pilihan, sehingga interaksi yang lama dengan smartphone
membuat siswa lalai dengan pembelajaran dan cenderung menunda dari tugas-
tugas dalapm pembeajaran daring ini. Salah satu karakter yang terus bisa
dikembangkan dalam pembelajaran daring ini adalah karakter kreatif. Karakter ini
bisa dikembangkan saat siswa melakukan praktikum di rumah masing-masing.
Penulisan best practice ini berdasarkan pengalaman mengajar secara Daring di
kelas XI IPA 4 pada mata pelajaran biologi kompetensi dasar Sel, dengan
kegiatan praktikum transport pada membaran. Materi dan tugas-tugas dibagikan
ke siswa menggunakan google classroom, pertemuan virtual menggunakan
google meet dan diskusi menggunakan WAG. Data kreativias siswa dinilai dari
cara melakukan pratikum, keberanan urutan, kerativias dalam menggunakan
alat ,bahan dan juga kedalaman dalam membahas hasil praktikum. Dari hasil yang
telah dikumpulkan siswa, 98% siswa kelas XI IPA 4 sangat kreatif dalam
melakukan prkatikum dengan tingkat pemahaman yang meningkat dari sebelum
dan sesudah praktikum.

Kata kunci: praktikum, kreatif, Daring, pandemi

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Predikat Penilaian Kreatifitas Siswa …………………………………… 7

Tabel 2. Interpretasi Skor Pemahaman Siswa …………………………………. 8

Tabel 3, Hasil penilaian praktikum secara klasikal …………………………….. 9

Tabel 4. Tingkat pemahaman sebelum dan sesudah praktikum ……………... 11

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kelas Biologi Virtual XI IPA 4 tahun pelajaran 2021-2022……… 5

Gambar 2. Materi yang dibagikan ke siswa melalui google classroom ……. 5

Gambar 3, Pertemuan kelas virtual ……………………………………………. 6

Gambar 4. Praktikum difusi yang menggunakan dua perlakuan yang berbeda 9

Gambar 5. Praktikum osmosis menggunakan buah mentah, gula dan garam 10

Gambar 6. Chat guru dan siswa tentang praktikum

iii
iv
v
PENDAHULUAN

Latar belakang

Tujuan pendidikan adalah membentuk generasi yang seutuhnya yang


memiliki kecerdasan intelektual,sikap yang baik dan memiliki keterampilan yang
diperlukan dalam menjalani hidup di masyarakat. Tugas guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran dan bagian dari proses pendidikan adalah
untuk menghasilkan pembelajaran yang tercapainya keseimbangan capaian
kognitif, afektif atau sikap dan psikomotor. Peran guru sangatlah penting, guru
harus mampu sebagai fasilitator dan menciptakan suatu pembelajaran yang
efektif, dan bermakna bagi siswa [ CITATION San20 \l 1033 ].
Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) membuat Pemerintah melalui
Kemendikbud memutuskan untuk melakukan proses Belajar dari Rumah (BDR)
berdasarkan SE N0.15 tentang Pedoman Pelaksanaan Belajar dari Rumah Dalam
Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) tertanggal 18 Mei
2020 [ CITATION Kem20 \l 1033 ]. BDR sebagaian besar dilakukan dengan cara dalam
jaringan (Daring) menggunakan jaringan internet atau secara online. Belajar
secara Daring menjadi pilihan yang aman dalam rangka menekan penyebaran
Covid-19 dan menjaga kesehatan di kalangan siswa, guru, dan tenaga pendidik.
Titik berat dalam belajar Daring adalah terjaganya kesehatan semua kalangan dan
keberlangsungan pembelajaran bagi semua siswa.
Pendidikan karakter adalah suatu hal yang mutlak harus dilaksanakan.
Guru sebagai pendidik memiliki tujuan yang sama dalam membentuk karakter
bangsa dan bukan hanya menjadi tanggungjawab dari pendidikan moral atau budi
pekerti dan pendidikan Pancasila [ CITATION San19 \l 1033 ].
Pendidikan karakter menjadi tanggungjawab semua bidang studi. Oleh
karena itu ketika pelaksanaan kurikulum 2013, keseimbangan ranah pembelajaran
antatar kognitif, afektif dan psikomotor menjadi ouput yang mutlak sebagai bagian
penidikan karakter bangsa [ CITATION San20 \l 1033 ].

1
Pendidikan karakter memiliki tiga fungsi utama. Pertama, membentuk dan
mengembangan potensi agar berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku sesuai
dengan falsafah Pancasila. Kedua, memperbaiki dan memperkuat peran keluarga,
satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan
bertanggungjawab dalam pengembangan potensi warga negara dan
pembangunan bangsa menuju bangsa. Ketiga, fungsi penyaring yaitu karakter
memilah budaya bangsa sendiri dan menyaring budaya bangsa lain yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa dan karakter bangsa yang bermartabat
[ CITATION Zub11 \l 1033 ].
[ CITATION Kem11 \l 1033 ] menyebutkan 18 karakter yang harus
dikembangkan dalam Pendidikan di Indonesia yaitu religius, jujur, toleransi,
disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat
kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta
damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli social dan tanggung jawab.
Dalam pelaksanaan pembelajaran Daring dan praktikum yang dilakukan juga di
rumah masing-masing siswa sangat diperlukan karakter kreatif. Keratif yang di
definisikan sebagai berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan hal baru
dari sesuatu yang telah dimiliki. Dengan karakter kreatif siswa dapat melakukan
praktikum di rumah dengan lancer, yang jauh berbeda kondisinya jika
dibandingkan dengan pembelajaran langsung di laboratorium yang segala
sesuatunya sudah disiapkan.

Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementrian Pendidikan dan


Kebudayaan dalam guru pembelajaran petunjuk teknis peningkatan program
peningkatan kompetensi guru pembelajar moda dalam jaringan tahun 2016
menyebutkan Karakteristik pembelajaran Daring adalah: 1. Menuntut pembelajar
untuk membangun dan menciptakan pengetahuan secara mandiri
(constructivism); 2. Pembelajar akan berkolaborasi dengan pembelajar lain dalam
membangun pengetahuannya dan memecahkan masalah secara bersama-sama
(social constructivism); 3. Membentuk suatu komunitas pembelajar (community of
learners) yang inklusif; 4. Memanfaatkan media laman (website) yang bisa diakses
melalui internet, pembelajaran berbasis komputer, kelas virtual, dan atau kelas
digital; 5. Interaktivitas, kemandirian, aksesibilitas, dan pengayaan. Dalam masa
Pandemi Covid-19, tidak semua karakteristik pembelajaran Daring bisa dilakukan

2
terkait protocol pencegahan penyebaran Covid-19 yang melarang adanya
kerumunan. Perubahan pembelajaran secara langsung ke pembelajaran Daring
menimbulkan kendala-kendala dari perubahan ini. Berdasarkan [ CITATION Pra20 \l
1033 ] kendala dalam pembelajaran Daring adalah tidak semua siswa atau orang
tua mempunyai smartphone, kalaupun sudah punya smartphone tidak menguasai
atau kurang mahir dengan platform pembelajaran Daring atau tidak mempunyai
paket internet yang cukup, siswa merasa jenuh karena kurang interaksi dengan
teman dan guru, siswa merasa tugas belajar Daring lebih banyak karena guru
lebih yang kurang menguasai platform belajar Daring memilh memberikan tugas
agar siswa belajar secara mandiri. Guru merasa kesulitan menciptakan
pemebelajaran yang menyenagkan siswa, Siswa banyak yang kecanduan game
online karena terlalu lama memegang smartphone dan menunda dalam
menyelesaikan tugas pembelajaran.

Kendala yang dihadapai penulis selama belajar Daring ini, diantaranya


banyak siswa yang tidak hadir dalam kelas online karena tidak adanya paket data,
pembelajaran tidak bisa menuntaskan semua kompetensi dasar karena waktu
yang dibatasi dan tidak bisa mengukur ketuntasan belajar siswa secara teliti dan
tidak bisa melakukan diskusi dengan siswa.
Pada pembelajaran mata pelajaran Biologi hampir di setiap kompetensi
dasar terdapat kegiatan praktikum yang akan membuat pembelajaran lebih
bermakna. Praktikum di laboratorium atau di lapang akan memberi kesempatan
siswa untuk melakukan eksplorasi pada kompetensi dasar tersebut. Praktikum
yang dilkukan di laboratorium dilakukan sesuai dengan Standard Operational
Procedure (SOP) laboratorium dan sudah disiapkan oleh guru dan laboran,
sehingga siswa tinggal melakukan praktikum dengan pengawasan. Belajar
DARING ini membuat guru harus merancang cara pembelajaran yang tetap
menarik bagi siswa. Praktikum yang dilakukan di Laboratorium harus pindah ke
rumah masing-masing siswa. Kepedulian dan kreatifitas guru sangat diperlukan
dalam masa pembelajaran DARING ini. Guru juga harus merancang lembar kerja
(LK) yang digunakan dalam belajar DARING, walau harus dipilah materi yang
akan dilakukan praktikum oleh siswa di rumah masing-masing.
Pembelajaran Daring dengn kegiatan praktikum biologi memerlukan
kreativitas siswa. LK yang disusun harus memberikan ruang agar siswa bisa

3
bereksplorasi dan berkreasi dengan alat dan bahan yang ada di rumah masing-
masing. Ruang inilah yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk menyesuaikan
apa yang ada di rumah dengan LK yang telah diberikan. Siswa harus kreatif dalam
melakukan praktikum di rumah. Bagaimanakah kreativitas siswa dalam melakukan
praktikum di rumah masing-masing? Masihkah guru harus mengawal kegiatan
praktikum ini atau siswa sudah bisa mandiri?

Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam tulisan ini adalah
bagaimanakah kreativitas siswa saat melakukan praktikum biologi di rumah? Dan
bagaimanakah tingkat pemahaman siswa pada kegiatan praktikum di rumah ini?

Tujuan

Tujuan dari penulisan best practice ini adalah untuk mengetahui kreativitas
siswa saat melakukan praktikum biologi di rumah dan tingkat pemahaman siswa
terhadap praktikum yang dilakka di rumah.

Manfaat

Manfaat yang diharapkan didapatkan dari penulisan ini adalah:

1. Siswa dapat mengetahui kebenaran praktikum dan konsep yang harus


dibangun melalui praktikum yang dilakukan di rumah masing-masing.
2. Guru atau penuls akan melihat dan menilai usaha yang sudah dilakukan
siswa sehingga bisa memberikan penilaian yang komprehensip, tidak
hanya satu sisi saja.
3. Madrasah mendapat masukan tentang keberlangsungan pembelajaran
Daring dan mendapat kepastian tentang minat siswa pada pembelajaran
Daring di masa pandemi ini.

PELAKSANAAN KEGIATAN

Sasaran

4
Kegiatan ini di berfokus pada kelas XI IPA 4 tahun pelajaran 2021-2022. Kelas
ini terdiri dari 25 siswa. Kelas ini telah melakukan praktikum di rumah pada KD
Sel, dengan sub tema transportasi melalui membrane sel.

Bahan dan materi kegiatan

Materi kegiatan praktikum dalam Pembelajaran Daring ini adalah


Kompetensi dasar tentang Sel, dengan delapan sub bab yaitu: Penemuan dan
teori tentang sel, kisaran ukuran sel, tipe sel, komponen kimiawi sel, Struktur sel
dan fungsinya, sistem endomembrane, perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan,
mekanisme transportasi pada membrane [ CITATION Irn142 \l 1033 ].

Pada awal pembelajaran KD ini dilakukan kegiatan pembelajaran dengan


platform google meet (GM). Pada pertemuan virtual ini kami membahas dibantu
media power point yang sebelumnya materi sudah penulis bagikan ke siswa
melalui google classroom (GC).

Gambar 1. Kelas Biologi Virtual XI IPA 4 tahun pelajaran 2021-2022

5
Gambar 2. Materi yang dibagikan ke siswa melalui google classroom

Setelah dua kali pertemuan virtual maka siswa akan melakukan praktikum di
rumah dengan panduan LK yang sudah dibagikan juga di GC, dan diberikan
kesempatan untuk membahas LK yang akan dilakukan.

Gambar 3, Pertemuan kelas virtual

Metode

1. Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu penelitian dilaksanakan selama satu bulan yaitu pada Juli sampai
dengan Agustus tahun 2021 dan dilaksanakan di rumah masing-masing
siswa.
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 4 Tahun Pelajaran
2021/2022 yang berjumlah 25 orang dengan rincian 8 laki-laki dan 17
perempuan.
3. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini diperoleh kreatifitas siswa dalam
melaksanakan praktikum biologi di rumah masing-masing selama Pandemi
Covid-19 serta nilai penilaian pemahaman siswa terhadap materi sel sebelum
dan setelah melaksanakan praktikum.
4. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian bersifat kuantitatif. Data persentase penilaian
kreatifitas siswa dalam melaksanakan praktikum biologi di rumah masing-

6
masing diperoleh dari hasil penilaian lembar kreatifitas siswa, sedangkan
rerata hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran sebelum dan setelah
melaksanakan praktikum dibandingkan untuk mengetahui perubahan
pemahaman siswa.

Instrumen Pengumpulan Data

1. Lembar Penilaian Kreatifitas


Lembar penilaian kreatifitas praktikum siswa berisi indikator-indikator yang
dapat mengukur kreatifitas siswa saat melakukan praktikum biologi di rumah
masing-masing saat Pandemi Covid-19. Lembar penilaian ini diisi oleh peneliti
setelah siswa selesai mengerjakan praktikum. Data penilaian kreatifitas siswa
dalam praktikum biologi dianalisis secara kuantitatif dengan mengacu pada
skala Guttman. Persentase kreatifitas siswa saat praktikum biologi ditentukan
dengan rumus:

Jumlah siswa tuntas praktikum


% Kreatifitas= x 100 %
Jumlah total siswa

Apabila persentase penilaian kreatifitas siswa sudah diketahui, kemudian


diinterpretasikan dengan menggunakan skala Guttman.
Tabel 1. Predikat Penilaian Kreatifitas Siswa

Nilai (%) Kriteria Penilaian


89-100 Sangat Kreatif
79-89 Kreatif
70-79 Cukup Kreatif
<70 Tidak Kreatif
Kreatifitas pembelajaran praktikum biologi siswa dikatakan kreatif apabila
mencapai persentase ketuntasan klasikal minimal 75%.

2. Lembar Tes
Lembar tes berisi soal sesuai materi praktikum dan berjumlah 5 soal. Soal
diberikan sebelum (pretes) dan sesudah (postes) siswa melaksanakan
praktikum. Persentase pemahaman siswa terhadap materi praktikum
ditentukan dengan rumus.
Jumlah Siswa Tuntas
% Tuntas= x 100 %
Jumlah Seluruh Siswa

7
Apabila nilai persentase pemahaman siswa sudah diketahui, persentase
tersebut kemudian diinterpretasikan ke dalam Skala Likert pada tabel 2 untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa pada materi praktikum biologi yang
dilaksanakan.
Tabel 2. Interpretasi Skor Pemahaman Siswa

Persentase Pemahaman Siswa (%) Kriteria Penilaian


86-100 Sangat Tinggi
71-85 Tinggi
56-70 Cukup Tinggi
41-55 Rendah
≤40 Sangat Rendah
Diadaptasi dari [ CITATION Rid09 \l 1033 ]

Siswa dikatakan paham materi praktikum secara klasikal kelas, apabila


mencapai persentase minimal sebesar 75%.

Cara melakukan

Praktikum dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu:

1. Tahapan persiapan, tahapan ini diawali dengan memberikan LK untuk


siswa di google classroom, kemudian mendiskusikan dengan siswa melalui
google meet. Pada proses ini siswa diberi kesempatan untuk memahami,
dan menanyakan apa saja yang kurang jelas yang tertera di LK.
2. Tahapan praktikum, tahapan ini siswa melakukan praktikum secara mandiri
di rumah dengan alat dan bahan yang mudah didapatkan di rumah siswa.
3. Tahapan penulisan laporan. Setelah melakukan praktikum dan didapatkan
hasilnya maka siswa akan dipandu dengan pertanyaan yang ada di LK
untuk memperdalam analisis siswa tentang yang sudah dilakukan.
Kemudian siswa menuliskan laporan dengan format yang sudah disepakati
bersama
4. Tahapan konfirmasi dan penilaian, tahapan ini siswa diharapkan dapat
mempresentasikan secara sederhana hasil praktikum pada saat pertemuan
virtual dan guru akan memberikan penialain dari rangkaian proses yang
telah dilakukan siswa.

8
HASIL KEGIATAN

Kreatifitas siswa

Dari hasil pemeriksaan laporan siswa maka didapatkan 23 siswa membuat


laporan praktikum dan dua siswa tidak membuat. hal ini dimungkinkan bahwa
siswa tersebut juga tidak melakukan praktikum. Penilaian berdasarkan beberapa
aspek yaitu siswa sudah mau melakukan praktikum, langkah yang dilakukan runut
dan sesuai dengan LK, kreatif dalam menggunakan alat dan bahan yang ada di
rumah sehingga mampu melakukan praktikum dan kemampuan menganalisis
hasil-hasil praktikum. Berdasarkan kriteria di atas maka hasil ringkasan dari
pinilian praktikum siswa adalah:

Tabel 3, Hasil penilaian praktikum secara klasikal

No Penilaian praktikum siswa Persentase (%) Kategori


1 Siswa tuntas 92 Sangat
2 Siswa tidak tuntas 8
kreatif

Kreatifitas yang tinggi ini menunjukkan minat belajar masih tinggi walau
dalam pembelajaran Daring. Pembelajaran Daring tidak menghalangi untuk terus
menerus meningkatkatkan karakter positif bagi siswa.

Gambar 4. Praktikum difusi yang menggunakan dua perlakuan yang berbeda

9
Gambar 5. Praktikum osmosis yang menggunakan buah mentah, gula dan garam

Kemampuan dalam melakukan praktikum di rumah didukung dengan


komunikasi yang baik antara guru dengan siswa. Dimana guru akan menanggapi
siswa yang kesulitan dalam praktikum dengan membuka chat di grup kelas.
Komunikasi yang baik ini akan membangun keberanian siswa untuk bertanya
tanpa takut atau merasa sungkan. Beberapa pertanyaan siswa dalam grup chat
kelas (gambar 6) dimana siswa dengan santai bertanya pada guru.

Gambar 6. Chat guru dan siswa dalam diskusi tentang praktikum

10
Pemahaman siswa

Dari hasil pretest dan postest didapatkan hasilnya ada kenaikan


pemahaman siswa sebelum (60%) dan sesudah (98%) melakukan praktikum.

Tabel 4. Tingkat pemahaman sebelum dan sesudah praktikum

No Jenis test Persentase tuntas (%) Kategori


1 pretest 60 Cukup tinggi
2 postes 98 Sangat tinggi

Masalah yang ditemukan

Masalah yang dihadapi selama pembelajaran ini adalah ada 2 siswa yang
tidak melakukan praktikum, meskipun ikut dalam mengerjakan pretest dan
postest. Hal ini sering sekali ditemukan dalam pembelajaran Daring. Dimana
siswa kurang bertanggungjawab terhadap pembelajaran yang harus dilakukan
atau terkendala teknis yaitu ketiadaan smartphone yang kompatibel dengan
platform yag digunakan guru dan yang paling banyak terjadi adalah ketiadaan
paket internet.

Cara mengatasi masalah

Untuk mengatasi masalah yang ditemukan, guru melakukan komunikasi


secara pribadi dengan siswa bermasalah dan mencari solusi untuk siswa. Untuk
siswa yang kurang bertanggung jawab dengan pembelajaran Daring kita
berkoordinasi dengan pihak Bimbingan Penyuluhan (BP) dan kesiswaan untuk
memberikan solusi yang terbaik dan berkoordinasi dengan orangtua agar siswa
aktiv dan lebih bertanggung jawab dengan pembelajaran yang sedang dilakukan.
Untuk siswa yang tidak mempunyai kuota pemberian bantuan adalah solusi instan
dan tidak berjangka panjang, tetapi masih bisa membantu, walaupun tidak
berkelanjutan

KESIMPULAN DAN SARAN

11
Kesimpulan

Dari data dan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu praktikum
biologi di rumah dapat meningkatkan kreativitas siswa. Dan tingkat pemahaman
siswa meningkat setelah melakukan praktikum biologi di rumah walau dengan alat
dan bahan yang ada di rumah.

Saran

Sebagai saran dari tulisan ini adalah hendaknya guru lebih memahami
kondisi siswa secara keseluruhan agar bisa tetap mengikutipembelajaran Daring
ini dengan semangat dan lebih kreatif agar siswa tidak jenuh dalam pembelajaran
Daring ini.

PENUTUP

Pustaka yang digunakan

Irnaningtyas. (2014). Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kementerian pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Sirat Edaran No. 15 Tahun
2020 tentang Pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah dalam masa
darurat penyebaran corona virus desease (covid-19). Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Nasional, K. P. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Pembukuan.
Prawanti, L. T., & Sumarni, W. (2020). Kendala Pembelajaran Daring selama
Pandemi Covid-19. Seminar Nasional Pascasarjana 2020 (pp. 286-292).
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Ridwan, & Akdon. (2009). Rumus dan Data dalam Statistika untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta.
Santika, I. N., Rindawan, I. K., & Sujana, I. G. (2019). Memperkuat Pancasila
melalui Pergub No.79 Tahun 2018 dalam menaggulangi pengikisan budaya
di Era Revolusi Industri 4.0 . Prosiding Seminar Nasional Inobali (pp. 981-
990). Denpasar: Universitas Dwijendra.
Santika, W. E. (2020). Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Daring.
Indonesian Values and Character Education Jurnal, 8-20.
Zubaidi. (2011). Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Prenada Media Group.

12
Lampiran 1.

Lembar Kerja Siswa (LKS)


PRAKTIKUM TRANSPOR MEMBRAN SEL

Alat dan Bahan

Bahan: Air panas dan air dingin, teh celup, buah yang masih keras, garam atau gula

Alat: gelas, pisau dan wadah dengan tutup rapat

Transpor melalui DIFUSI

Siapkan air panas dan air dingin pada gelas yang berbeda. Ambil 2 kantong teh celup. Secara
Bersama-sama teh celup dimasukkan ke dalam gelas. Jangan diaduk. Hitung berapa menit waktu
yang diperlukan agar teh menyebar ke seluruh air.

Transpor melalui OSMOSIS

Ambil buah apa saja yang kondisinya agak keras. Misalnya mangga yang masih keras, benkuang,
papaya yang masih keras. Atau wortel juga bisa. Buah dipotong-potong tipis. Kemudian masukkan
dalam 3 wadah tertutup. 1 wadah ditutup dan diamkan, wadah 2 diberi 1 sendok gula dan sedikit
garam kemudian didiamkan. Wadah 3 diberi 1 sendok gula, sedikit garam dan dikocok selama 3-5
menit. Diamkan selama 30 menit. Kemudian di buka, amati apa yang terjadi pada buah tersebut

Tabel pengamatang

Difusi

Perlakuan Waktu yang diperlukan saat


teh menyebar rata
Air dingin

Air anas

Osmosis

Perhatikan pada saat kondisi awal buah dipotong-potong, kemudian setelah dikocok. Apakah ada
air di dalam wadah? Dari manakah asal air tadi? Apa fungsi garam dan gula ?

13
Lampiran 2. Nilai Siswa

No Jenis nilai Keteranga


Nama Lengkap pretest postets
Absen Kelamin praktikum n
1 Ahmad Rayhan Anshori Laki-laki 78 terlambat 20 100
Perempua
2 Amelia Turfa
n 80   80 100
Perempua
3 Annisa Nur Fariha
n 85   100 100
4 Azam Hanifudin Laki-laki 83   100 100
Perempua
5 Dea Audri Soeyono
n 85   80 100
Perempua
6 Devira Chandra Pertiwi
n 80   100 100
Diva Ashya Zavira Perempua
7
Andrijanto n 83   60 100
Perempua
8 Elsa Sinarwati
n 78 terlambat 60 100
9 Ergia Sya Anugerah Laki-laki 80   60 100
10 Irwan Catur Saputra Laki-laki 78 terlambat 40 100
Perempua
11 Jihan Ayu Dwi Fadila
n 83   60 100
Perempua
12 Laysa Nabila
n 78 terlambat 40 100
13 M. Dzikri Ananda Laki-laki 80   100 100
14 Muhamad Lucfy Laki-laki 80   80 100
Muhammad Ramzy
15 Laki-laki
Ramadhani 85   100 100
Perempua
16 Nazaluna Sania Zahro
n 80   20 100
Perempua
17 Raisya Anasa Basyarani
n 85   80 100
Perempua
18 Siti Aisyah
n 80   80 100
Perempua
19 Siti Maimunah
n 78 terlambat 80 100
Perempua
20 Suci Ayu Wulandari
n 83   60 100
Perempua
21 Tyara putri santoso
n 0 tidak ada 60 60
Perempua
22 Vintya Divayanti
n 0 tidak ada 80 40
23 Wahyu Setiawan Laki-laki 85   80 100
Perempua
24 Wanda Shetya Putri
n 85   100 100
Zahra Amadea Firdauzi Perempua
25
Alryan n 85   100 100

14
LAMPIRAN 3. RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : MAN 1 JEMBRANA


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Sel
Alokasi Waktu : 180 Menit

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
 Menjelaskan komponen kimiawi penyusun sel
 Menjelaskan struktur dan fungsi bagian-bagian sel
 Menjelaskan kegiatan sel sebagai unit struktural dan fungsional makhluk hidup
 Menyajikan hasil pengamatan mikroskopik struktur sel hewan dan sel tumbuhan
sebagai unit terkecil kehidupan
 Menganalisis mekanisme tranpor membran

B. Media/alat, Bahan dan Sumber Belajar


Media : Worksheet atau lembar kerja (siswa), Lembar penilaian
Alat/Bahan : Laptop & infocus
Sumber Belajar: Buku Biologi Siswa Kelas XI, Kemendikbud, Tahun 2016

C. Langkah-Langkah Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai pembelajaran,
memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta mengajukan pertanyaan untuk
mengingat dan menghubungkan dengan materi selanjutnya.
Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan
mempelajari materi :
Komponen kimiawi penyusun sel dan Struktur dan fungsi bagian-bagian sel.
Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta metode
belajar yang akan ditempuh,
Kegiatan Inti ( 150 Menit )
Kegiatan Peserta didik diberi motivasi dan panduan untuk melihat, mengamati,
Literasi membaca dan menuliskannya terkait materi Komponen kimiawi
penyusun sel dan Struktur dan fungsi bagian-bagian sel.

15
Critical Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
Thinking hal yang belum dipahami, dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan
dengan materi Komponen kimiawi penyusun sel dan Struktur dan
fungsi bagian-bagian sel.
Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi, mempresentasikan ulang, dan saling bertukar
informasi mengenai Komponen kimiawi penyusun sel dan Struktur
dan fungsi bagian-bagian sel.
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok atau individu
Communication secara klasikal, mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
kemudian ditanggapi kembali oleh kelompok atau individu yang
mempresentasikan
Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal yang telah
Creativity dipelajari terkait Komponen kimiawi penyusun sel dan Struktur dan
fungsi bagian-bagian sel. Peserta didik kemudian diberi kesempatan
untuk menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

D. Penilaian Hasil Pembelajaran


- Penilaian Pengetahuan berupa tes tertulis pilihan ganda & tertulis uraian, tes lisan
/ observasi terhadap diskusi tanya jawab dan percakapan serta penugasan
- Penilaian Keterampilan berupa penilaian unjuk kerja, penilaian proyek, penilaian
produk dan penilaian portofolio

16

Anda mungkin juga menyukai