Anda di halaman 1dari 4

Masa Pandemi Covid-19 mengajarkan kita untuk hidup sehat, saling support, tetap

optimis, dan berpikir cerdas.

Oleh : Hj. Desmawati,S.Pd.SD ( Kepala Sekolah SDN No.009 Bukit Bestari )

Penyebaran Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) mengakibatkan banyak


Peserta didik melaksanakan kegiatan belajar dari rumah melalui sarana internet.
Namun tidak semua perserta didik maupun pendidik memiliki kemampuan untuk
mengakses pembelajaran melalui internet , yang perlu kita ingat bahwa
sesungguhnya dalam keadaan seperti ini, kita tidak dituntut untuk memenuhi
standart kurikulum nasional sepenuhnya, karena yang terpenting adalah
pemberian pendidikan yg bermakna.
Dengan demikian perlu langkah- langkah yg cepat untuk menyusun strategis
belajar dari rumah yang akan dilaksanakan oleh guru dan perserta didik.

Pada tanggal 16 maret 2020 diambil keputusan bersama yaitu:

1.Memberikan surat tugas ke guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran


di rumah untuk masing-masing kelas.
2.Membuat surat edaran kepada orang tua tentang pelaksanaan pembelajaran
dirumah yang didasari oleh surat edaran Walikota Tanjungpinang dan Dinas
Pendidikan No.422.424/5.3.01/2020.
3.Melakukan sosialisasi kepada siswa mengenai media belajar online.
4.Melakukan pengendalian dan pengawasan atas PBM dirumah melalui WA
group sekolah maupun WA Group paguyuban orang tua siswa.
5.Melaporkan kegiatan Belajar Dari Rumah ( BDR ) kepada pengawasan binaan

Untuk Guru dapat melaksanakan :


1.Menyiapkan bahan ajar yg akan diberikan kepada siswa.
2.Guru menentukan media ajar sesuai dengan kondisi siswa pada saat BDR.
3.Guru wajib memberikan respon dan penjelasan atas pertanyaan siswa.
4.Materi ajar siswa disesuaikan jumlah banyaknya soal yang diberikan.
5.Guru memberikan penilaian dari hasil kegiatan BDR.
6.Melaporkan dalam bentuk jurnal kepada kepala sekolah.
Orang tua peserta didik dapat :
1.Memastikan siswa melaksanakan kegiatan Belajar Dari Rumah ( BDR).
2.Melakukan koordinasi dengan wali kelas/guru
3.Membantu peserta didik melakukan pola hidup bersih (PHBS) dirumah

Peserta didik dapat melakukan :


1.Mempelajari materi / bahan pelajaran yg di beri guru selama belajar dari rumah
secara daring.
2.Siswa dapat melakukan diskusi dibantu oleh guru dan orang tua.

Dengan demikian kegiatan pembelajaran untuk peserta didik dapat diartikan


terjadi peralihan dari pertemuan tatap muka menjadi pembelajaran daring, hal ini
menantang para pendidik keluar dari kebiasaan lama pendidikan formal yang
monoton, menjelajahi dunia maya dan nyata. Begitu juga peran orang tua untuk
dapat membantu anaknya dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakn dari
rumah.Seluruh kegiatan ini terus di evaluasi sajauh apa dapat dijalankan di SDN
No.009 Bukit Bestari Kota Tanjungpinang.

Pandemi Covid-19 memberikan pengalaman pertama bagi guru,siswa dan orang


tua untuk mempersatukan pembelajaran jarak jauh atau daring, dalam proses ini
peserta didik dari keluarga bawah cenderung mengalami kendala, tidak semua
memiliki Android. Beberapa guru juga masih lemah menggunakan IT, untuk itu
perlu pengendalian dan pendampingan melalui pemberian motivasi, inovasi dalam
pelaksanaan BDR kepada guru dan siswa. Walaupun banyak sekolah yang
menerapkan belajar di rumah bukan berarti gurunya hanya memberikan pekerjaan,
tugas saja kepada muridnya tapi juga ikut serta berinteraksi dan berkomunikasi
membantu muridnya dalam mengerjakan tugas. Namun proses belajar dari rumah
juga tidak selalu berjalan dengan mulus, tetap ada kendalanya, pembelajaran
daring yang di berikan oleh guru, ternyata mereka lebih memberikan penilaian
pengetahuan, sehingga penilaian sikap dan keterampilan terabaikan oleh sebab itu
saya berpikir kedepannya perlu di adakan revisi, inovasi kurikulum pada masa
pandemi covid-19 ini, agar penilaian dapat terukur dan pembelajaran tahap demi
tahap dapat terselesaikan, melalui pembelajaran yang kreatif dan terjangkau tidak
akan mengurangi inti dari pendidikan.

Sejauh ini pemerintah telah berusaha keras untuk membantu mempermudah


proses pembelajaran di rumah melalui TVRI.
Sekolah juga berusaha mendesain kurikulum agar tidak membosankan seperti 3
langkah ini:

1.Mengembangkan keterampilan sosial spiritual

 Pengembangan kepedulian terhadap lingkungan sekitar yang


terdampak covid-19
 Penugasan ritual keagamaan / religiusitas (pengembangan pendidikan
karakter)
 Kecerdasan emosional
 Keterampilan berbahasa

2. Mengembangkan Kompetensi kepribadian (Personal )

 Memberikan contoh teladan di rumah, sekolah, masyarakat


 Membangun komunikasi positif antara peserta didik, guru dan orang
tua.
 Belajar mengendalikan diri.
 Membangun sikap tanggung jawab peserta didik agar dapat mandiri.

3. Melek Teknologi

 Bagaimana meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menyerap


informasi dengan memanfaatkan berbagai teknologi yang ada,
contohnya pemberian tugas menggunakan classroom, quizizz,
menjawab soal-soal dari TVRI, dan pemanfaatan teknologi lainnya.

Ide cerdas guru dapat mendesain proses belajar mengajar dengan tidak
membosankan peserta didik dan juga bukan hal yang sulit bagi peserta didik untuk
mengubah dari dunia nyata ke dunia maya dengan gadgetnya.

Seperti whatsapp group digunakan guru untuk berbagi materi lewat video atau
soal yg sesuai materi ajarnya, sehingga siswa tidak tertinggal materi pelajaran dan
guru bisa membahas soal dan memberikan penilaian. Guru pada umumnya telah
memahami karakter peserta didiknya, sehingga ini menjadi tarik ulur guru untuk
mendesain proses pembelajaran melalui daring atau pembelajaran jarak jauh
dapat mencapai kemampuan yg optimal.
Namun hal ini tentu tidak akan efektif untuk guru yang mengajar di jenjang kelas
1 di tahun ajaran yang baru, tentunya guru tersebut belum mengenal dan
mengetahui karakteristik peserta didik. Ditambah lagi peserta didik yang sebagian
besar tentu belum mahir dalam membaca sehingga menyulitkan untuk
dilakukannya pembelajaran melalui media whatsapp. Sehingga disini partisipasi
orangtua sangat diharapkan agar bisa bekerjasama dengan guru dalam mendidik
anak-anaknya dan ikut membimbing serta mengawasi selama proses pembelajaran
daring berlangsung.

Harapan untuk teman-teman guru :

 Ide cerdas guru dapat mendesain pembelajaran dengan baik


 Konten yang tepat untuk peserta didik
 Perhatikan kekuatan yang dimiliki peserta didik seperti delapan
kecerdasan yang dimilikinya yaitu linguistik, logika, intrapersonal,
interpersonal, musikal, spasial, kinetik, naturalis
 Melek informasi dan teknologi
 Penilaian sikap dan keterampilan perlu ditingkatkan
 Keberadaan guru tidak tergantikan oleh teknologi

Demikian pengalaman yang saya dapatkan dalam belajar dari covid-19 ini,
semoga pengalaman ini menjadi pelajaran yang berguna untuk diri sendiri,
keluarga, sekolah dan masyarakat.

Harapan kedepan berusaha untuk terus memotivasi guru agar tidak malas berpikir
dalam memberikan ide-ide cemerlang untuk kegiatan pembelajaran demi peserta
didik. Marilah kita optimis satukan langkah, tekad serta kemauan untuk
memajukan pendidikan. Mudah-mudahan usaha kita dalam memutuskan mata
rantai virus covid-19 ini akan segera tercapai... Aamiin ya robbal alamin.

Anda mungkin juga menyukai