Anda di halaman 1dari 16

INOVASI DALAM PEMBELAJARAN

Inovasi pembelajaran merupakan solusi yang perlu didesain dan dilaksanakan


oleh guru dengan memaksimalkan media daring. Guru dapat melakukan
pembelajaran menggunakan metode E-Learning, yaitu pembelajaran
memanfaatkan teknologi informasi (TI) dan komunikasi.
Sistem pembelajaran dapat dilaksanakan melalui perangkat komputer (PC) atau
laptop yang terhubung koneksi internet. Guru pun bisa melakukan pembelajaran
bersama di waktu yang sama dengan menggunakan grup di media sosial, seperti
Whatsapp (WA), Telegram, aplikasi Zoom ataupun media sosial lainnya.
Selain itu, guru dapat memberikan tugas terukur namun tetap memastikan
setiap hari pembelajaran peserta didik terlaksana tahap demi tahap. Masih
banyak inovasi lain yang bisa dilakukan oleh guru demi memastikan
pembelajaran tetap berjalan dan peserta didik mendapatkan ilmu sesuai
kurikulum yang telah disusun oleh pemerintah.
Saat inilah, guru dituntut mampu menggunakan TI yang selanjutnya
diimplementasikan dalam proses belajar. Inilah tantangan yang harus dihadapi
oleh guru. Namun dengan kemauan yang kuat, perlahan tapi pasti, guru akan
terbiasa menggunakan TI dalam proses pembelajaran.
Untuk menunjang kegiatan PBM, guru harus kreatif dan inovatif. Guru dapat
menggunakan aplikasi Google Classroom, Google Hangout, Zoom atau minimal
WhatsApp agar bisa beratatap muka dengan peserta didik untuk pengawasan
secara online.
Kepala sekolah pun ditugaskan mengawasi kerja guru dalam menyampaikan
materi PBM daring dari rumah masing-masing. Kepala sekolah dituntut harus
berinovasi dalam menjalankan fungsi supervisi atau pembinaan kepada guru
guna memastikan kegiatan belajar mengajar telah dilakukan oleh guru dan
peserta didik. Kepala sekolah juga dapat memberikan solusi dan motivasi kepada
guru sehingga guru yang belum siap memanfaatkan media daring dapat
disupervisi dan diberi solusi.
Dalam kondisi seperti ini, mindset para guru harus diubah. Jangan lagi
berorientasi pada aspek capaian kurikulum. Sekarang yang terpenting adalah
bagaimana agar kegiatan pembelajaran sesuai kontekstual kehidupan keseharian
peserta didik di rumah.
Begitu juga para guru, saling berkoordinasi dalam kegiatan pembelajaran bagi
peserta didiknya agar aktivitas yang dilakukan peserta didik merupakan
kompetensi dari beberapa mata pelajaran terkait dan tidak memberatkan
mereka.
Adapun materi pembelajaran yang bisa disesuaikan dalam menghadapi pandemi
Covid-19, di antaranya:

1. Pembiasaan Sehari-hari
Kegiatan sehari-hari yang biasa dilakukan peserta didik dilakukan secara
bersama. Seperti, pembiasaan makan bersama anggota keluarga di ruang makan,
membersihkan rumah dan lingkungannya serta kegiatan lainnya.

2. Belajar Kecakapan Hidup


Guru juga dapat memberikan tugas kepada peserta didik di rumah berupa
pembelajaran kecakapan hidup (lifeskill). Mulailah dengan cara-cara yang
sederhana. Usahakan untuk keterampilan tertentu, semua bahan dan alat yang
tersedia di rumah saja. Sehingga peserta didik tidak perlu keluar rumah untuk
mendapatkannya.

3. Sentuhan Agama dan Seni


Mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan seni kepada peserta didik dapat
dilakukan oleh guru dengan memberikan tugas. Misalnya, peserta didik
menghafalkan surah-surah pendek dari Al-Qur’an, belajar membaca Al-Qur’an,
menulis dengan huruf Arab, salat berjamaah, dan kegiatan ibadah lain dalam
pembiasaan.

Kegiatan-kegiatan tersebut bisa dilaporkan kepada guru baik dalam bentuk foto
ataupun video. Orang tua dapat mengambil gambar anaknya selama beraktivitas,
kemudian melaporkan kepada guru. Sehingga, selama kegiatan belajar mengajar
dari rumah tetap melibatkan orang tua dalam prosesnya. Ini menjadi kolaborasi
yang baik antara guru, peserta didik, dan orang tua.

Inovasi juga harus dilakukan pengawas sekolah agar tugas kepengawasan dapat
berjalan baik meskipun tidak harus selalu bertatap muka. Melakukan pembinaan,
monitoring, dan evaluasi kerja kepala sekolah dalam mengatur proses belajar
daring dapat menggunakan aplikasi Zoom Meeting secara berkala. Sehingga,
komunikasi antara pengawas sekolah dengan sekolah binaanya dapat berjalan
dan kepala sekolah harus melaporkan jalannya pembelajaran daring yang
dilaksanakan di sekolah masing-masing.

Sejauh ini, penerapan pembelajaran daring masih terkendala banyak hal, baik
dari kompetensi guru, orang tua maupun infrastruktur pendukung. Masih banyak
orang tua yang tidak mempunyai gawai yang memadai. Akibatnya, anak kesulitan
mengerjakan tugas dari gurunya. Namun demikian, masih banyak cara yang
dapat dilakukan oleh guru agar peserta didik tetap mendapatkan haknya.
Sehingga, inovasi pembelajaran harus lebih fleksibel disesuaikan dengan
kemampuan peserta didik dan letak geografis tempat tinggal peserta didik.

Dengan berbagai inovasi pembelajaran ini, diharapkan guru tetap semangat


menerapkan pembelajaran daring. Yang penting, jalani dengan sukacita dan
berikan yang terbaik bagi peserta didik. Mungkin tidak sempurna, namun
setidaknya sudah berusaha.***

Transformasi Media Pembelajaran pada


Masa Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 berdampak besar pada berbagai sektor, salah
satunya pendidikan. Dunia pendidikan juga ikut merasakan dampaknya.

Pendidik harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan,


meskipun peserta didik berada di rumah. Solusinya, pendidik dituntut
mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan
media daring (online).

Ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Disease (Covid-19).

Sistem pembelajaran dilaksanakan melalui perangkat personal


computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan koneksi jaringan
internet. Pendidik dapat melakukan pembelajaran bersama di waktu yang
sama menggunakan grup di media sosial seperti WhatsApp (WA),
telegram, instagram, aplikasi zoom ataupun media lainnya sebagai media
pembelajaran.

Dengan demikian, pendidik dapat memastikan peserta didik


mengikuti pembelajaran dalam waktu bersamaan, meskipun di tempat
yang berbeda. Pendidik pun dapat memberi tugas terukur sesuai dengan
tujuan materi yang disampaikan kepada peserta didik.

2 dari 5 halaman

Perubahan Luar Biasa

Duta Rumah Belajar Papua, Minarti menceritakan anak-anak dari beberapa wilayah di Papua juga turut
melakukan pembelajaran jarak jauh melalui daring. (Foto:Liputan6/Yopi Makdori)
Kondisi pandemi Covid-19 ini mengakibatkan perubahan yang luar biasa,
termasukbidang pendidikan. Seolah seluruh jenjang pendidikan 'dipaksa'
bertransformasi untuk beradaptasi secara tiba-tiba drastis untuk
melakukan pembelajaran dari rumah melalui media daring (online).

Ini tentu bukanlah hal yang mudah, karena belum sepenuhnya siap.
Problematika dunia pendidikan yaitu belum seragamnya proses
pembelajaran, baik standar maupun kualitas capaian pembelajaran yang
diinginkan.

Berbagai aplikasi media pembelajaran pun sudah tersedia, baik


pemerintah maupun swasta. Pemerintah mengeluarkan Surat Edaran
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9/2018 tentang Pemanfaatan
Rumah Belajar. Pihak swasta pun menyuguhkan bimbingan belajar online
seperti ruang guru, Zenius, Klassku, Kahoot, dan lainnya.

Akses-akses tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan


pengetahuan danwawasan. Sangat diperlukan peningkatan kualitas
sumber daya manusia (SDM). Keberhasilan pembangunan negara salah
satu tolak ukurnya adalah keberhasilan pendidikan.

Muncul Polemik

Ilustrasi Siswa Belajar. (Liputan6/Pixabay)


Melalui pendidikan, akan melahirkan generasi penerus yang cerdas
intelektual maupun emosional, terampil, dan mandiri untuk mencapai
pembangunan bangsa ini.Namun muncul polemik masyarakat pada
metamorfosa di masa pandemi Covid-19.

Hal ini tentu dirasa berat oleh pendidik dan peserta didik. Terutama bagi
pendidik, dituntut kreatif dalam penyampaian materi melalui media
pembelajaran daring. Ini perlu disesuaikan juga dengan jenjang
pendidikan dalam kebutuhannya. Dampaknya akan menimbulkan tekanan
fisikmaupun psikis (mental).
Pola pikir yang positif dapat membantu menerapkan media pembelajaran
daring, sehingga menghasilkan capaian pembelajaran yang tetap
berkualitas. Belajar di rumah dengan menggunakan media daring
mengharapkan orangtua sebagai role model dalam pendampingan belajar
anak, dihadapi perubahan sikap.

Masa pandemi Covid-19 ini bisa dikatakan sebagai sebuah peluang dalam
dunia pendidikan, baik pemanfaatan teknologi seiring dengan industri 4.0,
maupun orangtua sebagai mentor. Harapannya, pasca-pandemi Covid-19,
kita menjadi terbiasa dengan sistem saat ini sebagai budaya
pembelajaran dalam pendidikan.

Tantangan Berat

Peringati Hari Anak Nasional dengan mencoba belajar jadi ibu yang pengertian melalui pola asuh mindful
parenting. (Ilustrasi: Pexels.com/Pixabay)
Guru atau dosen bukan satu-satunya tonggak penentu. Ini tantangan
berat bagi guru, dosen, maupun orangtua. Tak sedikit orangtua pun
mengeluhkan media pembelajaran jarak jauh melalui daring (internet) ini.
Terlebih bagi orangtua yang work from home (WFH), harus tetap
mendampingi anak-anaknya, khususnya anaknya yang masih usia dini. Ini
mengingat belum meratanya diperkenalkan teknologi dalam
pemanfaataan media belajar, seperti laptop, gadget, dan lainnya.

Terutama anak usia dini hingga sekolah menengah belum merata


ketersediaan fasilitas teknologi sebagai media belajar mengajar di
sekolah. Meskipun sebagian besar sudah mengenal digital, sisi
operasionalnya belum diterapkan optimal dalam media pembelajaran.

Bagi guru sekolah PAUD/TK, dituntut sesuatu yang menyenangkan


dengan kreativitasnya. Fasilitas video, voice note, dan Youtube dapat
dijadikan media pembelajaran. Namun perlu pendampingan penuh dari
orangtua.

Anak Sekolah Dasar (SD) juga menggunakan media-media tersebut yang


ditambah dengan penggunaan aplikasi Zoom. Bukanlah hal yang mudah,
karena anak belum bisa mengoperasikannya secara mandiri. Jenjang
Sekolah Menengah dan Pendidikan Tinggi, ini membutuhkan inovasi dari
pendidik agar peserta didik tidak jenuh, tanpa menghilangkan poin
capaian pembelajaran.

Belajar dari Rumah

Program belajar dari rumah di TVRI. (TVRI)


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menginisiasi
program Belajar dari Rumah yang ditayangkan di TVRI. Program Belajar
dari Rumah mulai tayang di TVRI sejak 13 April 2020, dimulai pukul 08.00.

Pelaksanaan program ini merupakan kelanjutan dari langkah Kemdikbud


menyediakan sarana yang bisa dipakai oleh para siswa/i untuk
melaksanakan "Belajar dari Rumah" selama pandemi Covid-19. Program
ini ditujukan kepada para siswa/i jenjang TK/PAUD, Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas.
Program Belajar dari Rumah di TVRI itu sebagai bentuk upaya Kemdikbud
membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan di masa
darurat Covid-19. Khususnya membantu masyarakat yang memiliki
keterbatasan pada akses internet, secara ekonomi maupun letak
geografis.

Pembelajaran Daring Dituntut Kreatif


dan Inovatif
Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia membuat perubahan yang
sangat drastis di segala bidang. Tidak terkecuali di dunia pendidikan yang
saat ini seolah ”dipaksa” untuk menerapkan pembelajaran secara online.
”Seluruh negara menghadapi masalah ini, termasuk Indonesia. Karena itu,
para dosen dituntut bisa berkreasi dan berinovasi dalam pembelajaran
daring. Bisa lewat virtual-virtual berupa video, film, animasi, simuliasi, dan
praktikum online.”
Ada pula studi kasus dan kegiatan nyata berupa pembuatan hand
sanitizer, masker, APD, dan sebagainya. Bisa juga dengan bekerja sama
untuk membuat ventilator. Hal ini bisa menjadi penilaian sebagai kegiatan
praktik lapangan. ”Mahasiswa juga bisa diajak untuk menjadi sukarelawan
Covid-19 di daerah asalnya dan ini bisa jadi penilaian tersendiri.”
Mantan Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang (Polkesmar)
ini berbicara dalam Seminar Nasional ”Tantangan dan Strategi Efektif
Pembelajaran Daring pada Pendidikan Vokasi di Era Pandemi Covid-19”,
di kampus Jalan Tirto Agung, Rabu (13/5).
Seminar yang dibuka Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
(Polkesmar) Marsum BE SPd MHP itu, juga menghadirkan pembicara Staf
Ahli Bidang Akademik Unnes Dr rer nat Adi Nur Cahyono MPd dan
Koordinator Pengembangan Pendidikan Polkesmar Dr Roro Endang Puji
Astuti SKM MNS. Adapun moderator Wadir I Polkesmar Edy Susanto SH
SSi MKes.
Dalam seminar yang diikuti lebih dari 1.000 peserta online lewat berbagai
media sosial ini juga terungkap, pengguna internet di Indonesia mencapai
48,6 persen dengan 43 persen di antaranya berusia 15-24 tahun. ”Mereka
rata-rata menggunakan internet selama tujuh hingga delapan jam. Ini
menunjukkan betapa pembelajaran daring sudah menjadi kebutuhan
dalam dunia pendidikan,” katanya.
Tiga Aktivitas
Pembicara Nur Cahyono memaparkan, dalam pembelajaran daring terjadi
tiga aktivitas, yakni presentasi, interaksi, dan penilaian. ”Perkuliahan
online jangan sampai menghilangkan interaksi antara dosen dan
mahasiswa. Karena itu, diskusi kelompok, simulasi, dan studi kasus perlu
tetap dilakukan,” ungkapnya.
Dicontohkan, perkuliahan daring perlu persiapan, bisa dengan membuat
rekaman video atau sarana lainnya. ”Jam kuliah juga bisa lebih fleksibel
dan tidak perlu terlalu lama. Misalnya, untuk mata kuliah tiga SKS, tidak
perlu online selama tiga jam, karena mahasiswa akan jenuh. Cukup
memberikan materi 10 sampai 15 menit lalu dikembangkan dengan
tanggapan atau tanya jawab dengan mahasiswa.”
Untuk penugasan, lanjut Adi, bisa dilakukan dengan meminta mahasiswa
untuk ikut dalam kegiatan di lingkungannya. Misalnya, mengajar anak-
anak SD, membaca koran, atau mencermati berita tentang Covid-19
selama tiga hari berturut-turut dan mengedukasi masyarakat sekitar. Jadi,
tidak selalu harus dari internet,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan pembicara Roro Endang, para dosen bisa
berinovasi, misalnya dengan membuat visual anatomi berupa gambar-
gambar, film, atau bahkan animasi.
”Begitu pula dalam mempraktikkan suatu tindakan, misalnya tempat tidur
diganti dengan kursi atau lainnya. Kita harus bisa maksimal dalam
berkreativitas,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Polkesmar mengatakan, sejak 16 Maret hingga 29
Mei pihaknya telah menerapkan perkuliahan daring, termasuk dalam
bimbingan tugas akhir. Marsum menjelaskan, pihaknya telah
mengembangkan model pembelajaran seperti Google Classroom, Zoom,
dan sejenisnya dengan fasilitas Higher Education Based on E-learning
and Training Intensive (Helti).
”Kami juga memberikan bantuan kuota data untuk setiap mahasiswa 25
gega senilai Rp 100.000 selama tiga bulan bekerja sama dengan
beberapa provider.”
Menurut Marsum, pembelajaran daring ini sesuai dengan tuntutan agar
bisa menjangkau mahasiswa Polkesmar yang tersebar di seluruh daerah
di Indonesia. ”Kami menyadari di era revolusi 4,0 yang ditunjang dengan
teknologi informasi dan digitalisasi, menuntut kami untuk bisa berinvestasi
dan berinovasi dalam mengembangkan perkuliahan vokasi kesehatan.”
(D2-27)
8 Manfaat Online Learning Sebagai Metode
Pembelajaran Terkini
Apa itu Online Learning?

Sumber: Freepik

Online learning adalah proses belajar mengajar yang memanfaatkan

internet dan media digital dalam penyampaian materinya. Metode online

learning dianggap lebih dekat dengan generasi pelajar saat ini yang

dikenal sangat menyatu dengan produk-produk teknologi. Hal ini

merupakan salah satu bentuk digitalisasi dalam dunia pendidikan yang

memiliki banyak manfaat. 


Manfaat Online Learning

Online learning mulai menjadi trend di era digital serta dapat dijadikan

alternatif pembelajaran dalam banyak situasi. Berikut adalah manfaat

online learning yang perlu kamu ketahui. 

1. Praktis dan fleksibel 


Manfaat online learning yang pertama adalah dari segi kepraktisan.

Dengan online learning, interaksi antara guru dan siswa akan lebih praktis

karena tidak harus menempuh perjalanan untuk bertemu. Selain itu, tidak

ada ruang kelas sebagai tempat belajar formal. Proses belajar mengajar

dapat berlangsung di mana pun selama kondusif dan dapat membantu

untuk fokus. Selain itu, tidak diperlukan tambahan-tambahan seperti

keharusan “berdandan rapi” atau “tampil formal” sehingga lebih fleksibel. 

2. Pendekatan yang lebih sesuai


Online learning menggunakan pendekatan teknologi yang lebih sesuai

pelajar masa kini dibandingkan metode konservatif belajar di kelas.

Metode penyampaian yang digunakan di kelas-kelas online learning juga


umumnya sudah merupakan gabungan formal dan informal. Kamu akan

lebih mudah memahami sesuatu yang disampaikan dengan cara yang

lebih sesuai dengan “gaya”-mu, bukan?

3. Pengalaman belajar yang


menyenangkan
Online learning sudah melepaskan item-item pembelajaran di kelas

seperti guru dengan spidol dan papan tulis, serta siswa dengan catatan

dan pulpen. Kamu akan mendapatkan pengajaran yang lebih menarik


dengan berbagai format media baik itu foto, video atau audio. Semuanya

akan memberikan kamu pengalaman belajar yang lebih menyenangkan. 

4. Lebih personal
Beberapa teknik online learning mungkin menggunakan materi-materi

yang bersifat satu arah, namun banyak juga yang sudah menyediakan

komunikasi dua arah. Beberapa kelas online learning benar-benar

menghubungkan siswa dan guru dalam satu waktu untuk dapat

berinteraksi layaknya di kelas, namun di depan layar. Guru akan secara

langsung memberikan materi pembelajaran dan siswa akan dapat secara

langsung bertanya dan mendiskusikannya. Dengan cara ini, online

learning bisa dikatakan lebih personal karena baik guru dan siswa benar-

benar melakukan interaksi dua arah dalam satu waktu. 

5. Hemat waktu dan biaya


Dalam pembelajaran konvensional selama dua jam, misalnya, dibutuhkan

waktu setidaknya 3 jam hingga kelas dimulai karena perpindahan ruang.

Baik guru dan siswa harus sama-sama menempuh waktu perjalanan

untuk mencapai kelas yang digunakan untuk belajar. Selain itu, ada biaya-

biaya tambahan seperti pengadaan buku serta fotokopi materi dan

sebagainya. Salah satu manfaat lainnya online learning adalah

memangkas semua pengeluaran tersebut sehingga siswa dan guru hanya

perlu terhubung dengan layar dan koneksi internet. 

6. Mudah didokumentasi
Dengan metode pembelajaran konvensional, siswa perlu mencatat atau

untuk membuat salinan materi pelajaran untuk diri mereka. Cara lainnya

adalah dengan fotokopi materi, namun cara tersebut akan membutuhkan

media kertas sehingga tidak terlalu praktis. Manfaat online learning


lainnya adalah menggunakan media yang memungkinkan siswa untuk

merekam dan menyimpan materi yang diberikan dalam bentuk digital.

Sehingga dapat dengan mudah diakses dan dipelajari kembali di

kemudian hari. 

7. Ramah lingkungan
Dengan berkurangnya mobilitas, secara tidak langsung kamu sudah mengurangi polusi yang

ditimbulkan oleh kendaraan bermotor. Selain itu, online learning tidak memerlukan kertas

baik untuk pemberian materi, soal-soal maupun pendataan. Hal tersebut tentu saja memiliki

dampak yang positif bagi lingkungan karena mengurangi konsumsi kertas yang dibuat dengan

merusak lingkungan serta mengurangi sampah yang dihasilkan dari penggunaannya. 

8. Alternatif selama social distancing


Wabah covid-19 membuat kita harus membatasi interaksi sosial untuk

memutus rantai penyebarannya, termasuk proses belajar mengajar di

kelas. Meski demikian, pendidikan tetap harus berlanjut salah satunya

dengan memanfaatkan sistem online learning. Dengan sistem ini kamu

dan gurumu tidak perlu bertemu namun proses belajar mengajar dapat

terus berlanjut. 
Siap untuk belajar secara online?

1. Menguasai dan update terhadap perkembangan internet


2. Lebih menguasai Ilmu Pengetahuan pokok dan pendamping
3. Kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi
4. Mampu memotivasi siswa
5. Kemampuan dalam desain pembelajaran online
6. Kemampuan mengelola sisetm pembelajaran online
7. Ketepatan dalam memilih bahan ajar online learning
8. Kempuan dalam mengontrol proses pembelajaran
Banyak institusi pendidikan di luar negeri saat ini menerapkan sistem
online learning sehingga proses belajar tetap berlanjut meskipun di tengah
wabah Covid-19. Dengan penjelasan manfaat belajar online di atas,
apakah kamu sudah siap untuk terus belajar dengan menggunakan
metode online learning? 

Sedikitnya ada 12 platform pembelajaran daring atau online yang siap


diakses oleh siswa di seluruh Indonesia. Hal ini demi membantu siswa
saat mengikuti pembelajaran jarak jauh terkait kebijakan pemerintah
karena penyebaran virus corona. Karena itu, pemerintah melalui
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) RI,
bekerjasama berbagai platform yakni menyediakan aplikasi pembelajaran
daring. Baca juga: Perhatikan 10 Hal Ini Agar Pembelajaran Daring Efektif
Melansir laman resmi Kemendikbud RI,
Berikut ini ada 12 platform atau aplikasi yang bisa diakses siswa untuk
belajar di rumah. Aplikasi ini sebagai bentuk bersama hadapi corona.
1. Rumah Belajar
Rumah Belajar merupakan aplikasi belajar daring yang dikembangkan
oleh Kemendikbud dengan tujuan untuk menyediakan alternatif sumber
belajar dengan pemanfaatan teknologi. Terdapat berbagai fitur seperti
Sumber Belajar, Laboratorium Maya, Kelas Digital, Bank Soal, Buku
Sekolah Elektronik, Peta Budaya, Karya Bahasa dan Sastra, serta fitur
lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa secara gratis.
https://belajar.kemdikbud.go.id/
2. Meja Kita
Penyajian materi dilakukan secara tematis dan dilengkapi forum diskusi
yang bisa dimanfaatkan untuk tanya jawab. MejaKita menyediakan materi
pembelajaran dari SD-SMA yang gratis dan cukup lengkap, serta ribuan
catatan yang sudah diunggah oleh murid-murid di komunitas pelajar di
seluruh Indonesia. MejaKita mendukung siswa yang harus belajar di
rumah untuk tetap dapat berdiskusi PR, soal dan tugas, serta berbagi
catatan dan materi pembelajaran lainnya. https://mejakita.com/
3. Icando
ICANDO merupakan aplikasi pendidikan anak yang memiliki program
pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013 Revisi yang
dikembangkan secara komprehensif dengan ratusan minigames yang
akan meningkatkan motivasi belajar anak-anak di jenjang PAUD. Unduh
dan mainkan ICANDO sekarang (bit.ly/appicando).
4. IndonesiaX
IndonesiaX telah berpengalaman dalam mendukung penyediaan akses
belajar bagi masyarakat melalui kursus-kursus berkualitas yang
dibawakan oleh para instruktur terbaik bangsa. Sejak diluncurkan pada 17
Agustus 2015, IndonesiaX berkomitmen meningkatkan kecerdasan
bangsa melalui penyediaan kursus daring gratis untuk mengurangi
disparitas atau kesenjangan pendidikan di negeri ini.
5. Google for Education
Untuk mendukung belajar daring terutama yang diterapkan oleh
berbagai daerah pada isu pandemi Covid-19, Google for Education
menyediakan layanan menggunakan Chromebooks dan G-Suite yang
memungkinkan pembelajaran virtual walaupun dengan konektivitas
internet yang rendah. https://blog.google/outreach-
initiatives/education/offline-access-covid19/
6. Kelas Pintar
Kelas Pintar merupakan salah satu penyedia sistem pendukung
edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk
membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar
terbaik. Baca juga: Begini Metode Pembelajaran Jarak Jauh Disdik DKI
Jakarta Dengan menghadirkan personalisasi dashboard untuk Siswa,
Guru, dan Orangtua, Kelas Pintar berisi materi kurikulum 2013 yang
disajikan dengan interaktif. Kelas Pintar telah hadir di Singapura, UAE,
India dan Afrika Selatan. https://www.kelaspintar.id/
7. Microsoft Office 365
Microsoft menyediakan layanan Office 365 yang dapat digunakan oleh
guru dan siswa secara gratis dan bukan versi percobaan. Office 365 dapat
diakses dan diperbarui secara realtime termasuk Word, Excel,
PowerPoint, OneNote, dan Microsoft Teams, serta fitur ruang kelas
lainnya. Guru dan siswa hanya perlu menyiapkan alamat email dengan
domain sekolah. https://www.microsoft.com/id-id/education/products/office
8. Quipper School
Quipper School menawarkan cara belajar inovatif untuk proses belajar
mengajar. Platform ini mudah mendukung guru untuk mengelola tugas
dan pekerjaan rumah yang lebih efektif. Sehingga, guru dapat mengenali
kekuatan dan kelemahan siswa lebih mudah.
https://www.quipper.com/id/school/teachers/
9. Ruangguru
Ruangguru merupakan layanan belajar berbasis teknologi, termasuk
layanan kelas virtual, platform ujian online, video belajar berlangganan,
marketplace les privat, serta konten-konten pendidikan lainnya yang bisa
diakses melalui web dan aplikasi Ruangguru. Ruang guru menyediakan
Sekolah Online Gratis selama masa pandemi covid-19. Terdapat 250
video dan modul pelatihan guru yang dapat dimanfaatkan selama 1 bulan
ke depan di aplikasi Ruangguru. https://sekolahonline.ruangguru.com/
10. Sekolahmu
Pada program Belajar Tanpa Batas, Sekolahmu menyediakan live
streaming mata pelajaran dengan jenjang yang telah disediakan.
SekolahMu menumbuhkan kompetensi pada semua dan setiap anak di
berbagi usia dan jenjang. SekolahMu menjadi simpul kolaborasi ratusan
sekolah dan organisasi yang telah dikurasi untuk berkarya, menyediakan
program-program kurikulum yang sesuai kebutuhan.
https://www.sekolah.mu/belajar-tanpa-batas/
11. Zenius
Zenius memiliki program Belajar Mandiri di Rumah #BisaBareng
dengan menyediakan puluhan ribu video materi belajar lengkap untuk
jenjang SD, SMP, SMA untuk kurikulum KTSP, Kurikulum 2013, Kurikulum
2013 Revisi. Selain itu siswa dapat mengakses materi belajar lengkap
untuk persiapan UNBK, UTBK, SPMB STAN, SIMAK UI, dan UTUL UGM.
Konten-konten yang disediakan pada program ini dapat diakses secara
gratis. https://www.zenius.net/belajar-mandiri/
12. Cisco Webex
Guru akan mengajar seperti biasa melalui Video termasuk berbagi konten
presentasi dan berinteraksi dengan papan tulis digital melalui layar
komputer/smartphone. Baca juga: 8 Link Pembelajaran Online Gratis
untuk Isi Kegiatan Belajar di Rumah Selain itu, Cisco Webex juga
menyediakan ruang kelas digital berbasis messaging, sehingga guru dan
murid dapat tetap berdiskusi dan berbagi materi melalui fitur group chat di
Cisco Webex Teams yang kami sediakan.
https://cart.webex.com/sign-up?
utm_medium=OwnedContent&utm_campaign=APJC_ID_RemoteWork

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "12 Aplikasi Pembelajaran


Daring Kerjasama Kemendikbud,
Gratis!", https://edukasi.kompas.com/read/2020/03/22/123204571/12-aplikasi-
pembelajaran-daring-kerjasama-kemendikbud-gratis?page=all.
Penulis : Albertus Adit
Editor : Albertus Adit

Anda mungkin juga menyukai