Anda di halaman 1dari 7

HIKMAH DI BALIK PEMBELAJARAN JARAK JAUH DI MASA

PANDEMIK

Hampir lima bulan ini, seluruh siswa mengikuti pembelajaran jarak jauh karena
pandemi Covid-19. Banyak hal dilalui oleh siswa, guru dan orang tua. Namun
dengan wacana dari pemerintah untuk menjalankan new normal, apakah nanti
sekolah akan dibuka kembali saat sudah diterapkan new normal? Pandemi Covid-
19 ini mampu memporak-porandakan segala lini kehidupan. Hanya saja, jika
semua bisa melewati dengan baik maka masyarakat akan lebih tangguh. Hal ini
tentu berlaku di dunia pendidikan. Pada masa pandemi ini, siswa, guru dan orang
tua punya peranan tersendiri untuk menjalankan aktivitas pendidikan.

Selama pandemi Covid-19 saat ini, dampak negatif yang dirasakan rakyat bukan
hanya masalah kesehatan, ada pula pekerja di PHK dan semua sekolah diliburkan,
sehingga anak didik harus belajar di rumah sampai situasi normal kembali. Dalam
hal ini, yang akan dibahas adalah mengenai sistem yang diluncurkan pemerintah
melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia atau
Kemdikbud bahwa anak didik diminta belajar jarak jauh atau melalui online
sesuai Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nomor 4
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat
Penyebaran Covid-19 .

Apa yang diprogramkan ini dinilai tidak efektif dalam proses belajar mengajar.
Pengelola sekolah, guru, dan siswa di sejumlah daerah mengeluhkan keterbatasan
teknologi, jaringan sinyal dan kuota internet. Perlu terobosan untuk mengatasi
masalah ini agar proses belajar mengajar dari rumah lebih efektif dan efisien.

Kelemahan yang dialami oleh para anak didik, pengelola sekolah dan guru adalah
sebagaimana dikatakan sebelumnya, bahwa jaringan internet dan kuota internet
serta kepemilikan smartphone oleh guru dan anak didik.

Kita tahu tidak semua orang memiliki smartphone dan bisa membeli kuota
internet untuk belajar jarak jauh atau melalui online. Tidak semua daerah, apalagi
daerah terpencil dan tertinggal dapat terpancar jaringan yang bagus untuk
melakukan belajar online. Sebab itu, pemerintah harus mencari solusi agar anak
didik mendapatkan hak pendidikannya. Dan, lagipula tingkat kemiskinan di
Indonesia cukup tinggi.

Belum lagi, kita saat ini menghadapi pandemi Covid-19 atau coronavirus yang
membuat banyak rakyat menderita. Untuk makan saja sulit, sehingga harus
mengharapkan bantuan sosial dari pemerintah dan para donatur. Mau bagaimana
anak didik bersama orang tuanya mampu membeli kuota internet maupun
smartphone?

Coba bayangkan, mau bagaimana efektif belajar jarak jauh jika banyak
masyarakat kesulitan di tengah pandemi ini? Bagaimana belajar jarak jauh bisa
efektif jika kemiskinan dan tingkat pendapatan rakyat rendah? Ini harus menjadi
perhatian dari pemerintah pusat agar membenahi sistem belajar jarak jauh. Kita
menyadari pemerintah peduli dengan menerapkan belajar jarak jauh melalui
online atau televisi, tetapi masyarakat kecil yang di daerah tak mampu
menjangkau itu.

Hal ini menjadi perhatian dari pemerintah agar diambil solusi terbaik bagaimana
agar masyarakat kecil di daerah bisa terjangkau belajar jarak jauhnya. Hak
pendidikan anak didik di kota maupun di desa harus sama-sama terpenuhi demi
menjamin kesetaraan. Baik masyarakat di kota maupun desa harus sama-sama
punya pengetahuan dan wawasan yang luas agar tingkat pendidikan di Indonesia
semakin baik lagi.

Banyak guru yang melakukan pembelajaran jarak jauhnya dengan cara daring dan
luring, sehingga patut diberi apresiasi sebagai bentuk cara lain memenuhi hak
pendidikan anak didik di tengah Pandemi Covid-19. Para guru tersebut harus
dipandang dan disasar oleh pemerintah serta diberi dana operasional untuk
keliling rumah para siswa dalam memenuhi kebutuhan pendidikan mereka.
Dana operasional sekolah yang disampaikan Mendikbud Nadiem Makarim waktu
lalu akan dialokasikan bagi para guru honorer dan untuk membeli pulsa guru dan
siswa bisa dioptimalkan. Dana itu pun bisa dialokasikan bagi guru-guru yang
keliling kerumah-rumah siswanya tersebut. Rasanya itu lebih efektif dalam proses
belajar mengajar dari rumah.

Di satu sisi, sistem belajar online bagi mereka yang mampu tetap berjalan dan di
sisi lain, proses belajar dengan guru mendatangi para siswanya ke rumah masing-
masing juga berjalan. Itu lebih adil dan efektif agar tidak ada tumpang tindih
dalam proses pemenuhan pendidikan. Pemerintah dalam hal ini harus
memperhatikan setiap masukan dan kritikan yang masuk demi sebuah
pembenahan kearah yang lebih baik.

Pendidikan yang merata mampu membantu masyarakat untuk menjadi generasi


yang cerdas, bermartabat dan berdaya saing demi mewujudkan Indonesia pintar
kedepannya. Kita juga dapat lebih maju seperti negara-negara yang ada di Eropa,
Asia dan Amerika. Pendidikan adalah garda terdepan dalam membangkitkan
semangat menuju Indonesia Emas 2045 nanti.

Karena itulah, pemerintah harus lebih aktif lagi dalam menyasar tingkat
pendidikan masyarakat agar lebih baik ke depannya. Proses belajar mengajar
harus efektif dan efisien lagi agar pengetahuan anak didik lebih bertambah.
Semoga pandemi Covid-19 ini segera berakhir dan proses belajar mengajar
dengan bertatap muka di sekolah kembali normal.

Hal itu yang akan membuat guru maupun siswa tidak repot dengan cara belajar
jarak jauh atau melalui online ini. Jika perlu, pemerintah harus memfasilitasi
segala kebutuhan guru di daerah demi memaksimalkan belajar jarak jauh.

Namun di balik semua permasalahan atau kelemahan belajar jarak jauh tersebut,
ternyata juga terdapat berbagai hikmah bagi pendidikan di Indonesia. Diantaranya,
siswa maupun guru dapat menguasai teknologi untuk menunjang pembelajaran
secara online ini. Di era disrupsi teknologi yang semakin canggih ini, guru
maupun siswa dituntut agar memiliki kemampuan dalam bidang teknologi
pembelajaran. Penguasaan siswa maupun guru terhadap teknologi pembelajaran
yang sangat bervariasi, menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Dengan adanya
kebijakan Work From Home (WFH), maka mampu memaksa dan mempercepat
mereka untuk menguasai teknologi pembelajaran secara digital sebagai suatu
kebutuhan bagi mereka. Tuntutan kebutuhan tersebut, membuat mereka dapat
mengetahui media online yang dapat menunjang sebagai pengganti pembelajaran
di kelas secara langsung, tanpa mengurangi kualitas materi pembelajaran dan
target pencapaian dalam pembelajaran.
Berbagai media pembelajaran jarak jauh pun dicoba dan digunakan. Sarana yang
dapat digunakan sebagai media pembelajaran online antara lain, e-learning,
aplikasi zoom, google classroom, youtube, maupun media sosial whatsapp.
Sarana-sarana tersebut dapat digunakan secara maksimal, sebagai media dalam
melangsungkan pembelajaran seperti di kelas. Dengan menggunakan
media online tersebut, maka secara tidak langsung kemampuan menggunakan
serta mengakses teknologi semakin dikuasai oleh siswa maupun guru.
Setelah pendidik mampu menguasai berbagai sarana pembelajaran online, maka
akan tercipta pemikiran mengenai metode dan model pembelajaran lebih
bervariasi yang belum pernah dilakukan oleh pendidik. Misalnya, guru membuat
konten video kreatif sebagai bahan pengajaran. Dalam hal ini, guru
lebih persuasif karena membuat peserta didik semakin tertarik dengan materi yang
diberikan oleh guru melalui video kreatif tersebut. Peserta didik tentu akan dapat
memahami apa yang dijelaskan oleh guru melalui video kreatif yang dibuat oleh
guru tersebut. Sehingga dengan adanya penerapan model pembelajaran di rumah
ini, membuat siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran
secara online.
Penggunaan teknologi dalam menyelesaikan tugas pada siswa, juga dapat
menimbulkan kreativitas dikalangan siswa dalam mengembangkan pengetahuan
yang telah mereka miliki. Dengan metode pembelajaran yang bervariasi dari guru,
mereka dapat menciptakan suatu produk pembelajaran kreatif yang dapat
mengembangkan pemikiran melalui analisis mereka sendiri, tanpa keluar dari
pokok bahasan materi yang telah disampaikan oleh guru.
Adanya pandemi covid-19 juga memberikan hikmah yang lainnya. Pembelajaran
yang dilakukan di rumah, dapat membuat orang tua lebih mudah dalam
memonitoring atau mengawasi terhadap perkembangan belajar anak secara
langsung. Orang tua lebih mudah dalam membimbing dan mengawasi belajar
anak dirumah. Hal tersebut akan menimbulkan komunikasi yang lebih intensif dan
akan menimbulkan hubungan kedekatan yang lebih erat antara anak dan orang
tua. Orang tua dapat melakukan pembimbingan secara langsung kepada anak
mengenai materi pembelajaran yang belum dimengerti oleh anak. Dimana
sebenarnya orang tua adalah institusi pertama dalam pendidikan anak. Dalam
kegiatan pembelajaran secara online yang diberikan oleh guru, maka orang tua
dapat memantau sejauh mana kompetensi dan kemampuan anaknya. Kemudian
ketidakjelasan dari materi yang diberikan oleh guru, membuat komunikasi antara
orang tua dengan anak semakin terjalin dengan baik. Orang tua dapat membantu
kesulitan materi yang dihadapi anak.
Hikmah selanjutnya yaitu penggunaan media seperti handphone atau gadget,
dapat dikontrol untuk kebutuhan belajar anak. Peran orang tua semakin diperlukan
dalam melakukan pengawasan terhadap penggunaan gadget. Hal tersebut
memberikan dampak yang positif bagi anak, dalam memanfaatkan teknologi
untuk hal-hal yang bermanfaat. Anak cenderung akan menggunakan handphone
untuk mengakses berbagai sumber pembelajaran dari tugas yang diberikan oleh
guru. Sehingga akan membuat anak menghindari penggunaan gadget pada hal-hal
kurang bermanfaat atau negatif.
Walaupun pendidikan di Indonesia ikut terdampak adanya pandemi covid-19 ini,
namun dibalik semua itu terdapat hikmah dan pelajaran yang dapat diambil.
Adanya kebijakan pemerintah untuk melakukan pembelajaran jarak jauh
melalui online, maka dapat memberikan manfaat yaitu meningkatkan kesadaran
untuk menguasai kemajuan teknologi saat ini dan mengatasi permasalahan proses
pendidikan di Indonesia.
Foto Ajat Sudrajat : Pemetaan Belajar di rumah oleh Kepala Sekolah kepada guru-
guru.

Referensi :

https://edutechlearning.wordpress.com/author/istifais/page/2/

https://iain-surakarta.ac.id/,

https://www.kemdikbud.go.id/
Biodata Singkat

Ajat Sudrajat, S. Pd., biasanya disapa Ajat lahir di Ciamis 8 November 1981.
Menempuh pendidikan terakhir di UNINDRA PGRI Jakarta tahun 2004 dan
memiliki ketertarikan akan dunia seni, dan social media diantaranya Youtube,
dengan channelnya Mang Ajat Sigarantang. Menulis artikel hanyalah salah satu
keisengannya.

Kontak

Whatsapp : 082317302063

SMS/ Telepon : 082317302063

Facebook : Ajat Sudrajat (Mang Ajat Sigarantang)

Instagram : @ajatebonsudrajat

Anda mungkin juga menyukai