Anda di halaman 1dari 11

CERITA GURU DAN SISWA SETELAH PEMBELAJARAN JARAK JAUH DENGAN

RUANGKELAS DIMASA PENDEMI

Semenjak Indonesia mengalami pandemi Covid 19, instansi pendidikan formal

khususnya yang dinaungi oleh Pemerintah Indonesia, memilih untuk mengubah sistem

belajar. Mulanya, setiap hari senin sampai jumat, kadang sampai sabtu, siswa dan guru

melakukan kegiatan belajar dan mengajar dengan bertatap muka di kelas. Namun, semenjak

pandemi Covid-19, belajar dengan model tatap muka secara langsung dirasa terlalu beresiko.

Alhasil, pemerintah pun membuat kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Guru-guru pun mulai merancang konsep belajar, mencari strategi agar materi yang

ingin disampaikan dapat diterima dengan baik oleh para siswa. Namun, tidak jarang, ketika

guru-guru sudah siap dengan segala macam strateginya, ternyata tidak ada alat pendukung

yang tepat untuk menjalankan strategi tersebut. Tentu saja ini adalah permasalahan. Bukan

saja bagi guru, bagi siswa dan orang tua di rumah pun sama. PJJ menjadi rutinitas baru yang

mau tidak mau harus dilakukan. Meskipun ada pandemi, pendidikan pun tetap harus berjalan.

Anak-anak tetap butuh belajar, dan orang tua pastinya ingin anak terus mengalami

perkembangan, baik dari ilmu pengetahuan, maupun sikap.

DI masa Covid-19 ini tentunya sangat berpengaruh di dunia pendidikan, terutama

pada kecakapan belajar siswa, dimana sekarang ini pemerintah memutuskan bahwa untuk

semua sekolah melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring (dalam jaringan), yaitu

pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan internet. Pembelajaran secara tatap muka dirasa

tidak bisa dilakukan lagi. Hal ini dikawatirkan bisa membahayakan pada guru dan siswa yaitu

bisa terpapar virus corona. Virus ini sangat mematikan dan mudah menular lewat sentuhan

atau kontak langsung pada manusia.


Di masa Covid-19 ini tentunya sangat berpengaruh di dunia pendidikan, terutama

pada kecakapan belajar siswa, dimana sekarang ini pemerintah memutuskan bahwa untuk

semua sekolah melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring (dalam jaringan), yaitu

pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan internet.

Pembelajaran secara tatap muka dirasa tidak bisa dilakukan lagi. Hal ini dikawatirkan

bisa membahayakan pada guru dan siswa yaitu bisa terpapar virus corona. Virus ini sangat

mematikan dan mudah menular lewat sentuhan atau kontak langsung pada manusia.

Pembelajaran daring ini mempunyai kelebihan dan kelemahan antara lain dengan adanya

daring ini kita dapat memperkenalkan IT kepada siswa lebih awal. Anak- anak bisa

menggunakan hand phone (HP), leptop, komputer ataupun alat – alat yang lain dalam

pembelajaran. Anak tidak perlu lagi ke sekolah juga bisa menghemat waktu dan biaya.

Sedangkan kelemahan dari pembelajaran daring ini adalah tidak semua siswa dapat

memahami atau belajar mandiri tanpa didampingi oleh guru, untuk siswa yang tinggal di

daerah yang susah untuk jangkauan internet atau tidak memiliki HP atau laptop sehingga

mereka tidak bisa mengikuti pembelajaran. Mereka bisa ketinggalan pembelajaran dan

informasi yang diberikan oleh guru karena terkendala dengan hal tersebut, tetapi banyak juga

siswa yang memilih pembelajaran daring daripada dengan pembelajaran di kelas.

Kecakapan belajar siswa dalam pembelajaran dimasa Covid-19 sangat dipertanyakan,

karena kita tidak bisa melihat secara langsung bagaimana kecakapan siswa dalam merima

atau mengolah informasi yang diberikan secara daring dalam pembelajaran,tentunya akan ada

beberapa siswa yang mengalami  kendala pada saat mengikuti kegiatan pembelajran daring
ini, maka dari itu kita sebagai pendidik harus pandai – pandai memilih strategi pada saat

menyampaikan infromasi pada pembelajaran daring.

Kemudian hutajulu (2019) menyatakan bahwa Kurikulum 2013 yang tengah berjalan

dari beberapa tahun kebelakang ini menuntut bahwa salah satu sarana belajar dalam

pembentukan pola pikir siswa yang diukur dari kemampuan atau kecakapannya, kecakapan

ini dapat membantu siswa dalam memecahkan permasalahan pembelajaran dalam kehidupan

sehari-hari. Selain faktor luar seperti peran guru, fasilitas belajar, media pembelajaran, serta

model-model pembelajaran yang mendukung terlaksananya proses pembelajaran di kelas,

kemampuan personal siswa melakukan perhitungan yang melibatkan masalah, maka siswa

yang sudah mempunyai pemahaman konsep benar akan menyimpulkan bahwa hal tersebut

tidak tepat, pemahaman konseptual merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki siswa

Ada dua fungsi yang dijalankan dalam pembelajaran secara daring di sekolah, yaitu

mengembangkan kemampuan mengomunikasikan gagasan melalui model dan

mengembangkan kemampuan, kecakapan atau kemahiran Menurut Trianto dalam hertiavi

(2010), menyatakan bahwa Kemampuan pemecahan masalah berarti kecakapan menerapkan

pengetahuan yang diperoleh sebelumnya ke dalam situasi yang belum dikenal. Kemampuan

memecahkan masalah sangat dibutuhkan oleh siswa. Karena pada dasarnya siswa dituntut

untuk berusaha sendiri mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya,

menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Konsekuensinya adalah siswa akan

mampu menyelesaikan masalah-masalah serupa ataupun berbeda dengan baik karena siswa

mendapat pengalaman konkret dari masalah yang terdahulu. 

Adapun beberapa cara pembelajaran daring yang menyenangkan yang bisa

dilaksanakan oleh guru di masa pandemi ini adalah  sebagai berikut:


1. Membuat game yang menarik di dalam bahan ajar yg sesuai dengan materi.

2. Membuat video yg menarik atau membuat video kita sendiri dalam mengajar

sehingga siswa merasakan seolah olah ada kita mengajar tatap muka.

3. Menggunakan media gambar yang menarik sehigga siswa tidak bosan dalam

mengerjakan tugas.

4. Memberikan bahan ajar dengan cara menonton film yg sesuai dengan materi

pembelajaran.

Sedangkan cara pembelajaran luring yang menyenangkan untuk siswa di masa pandemi

corona adalah sebagai berikut:

1. Memberikan bahan ajar dengan menggunakan gambar yang menarik untuk siswa yg

sesuai dengan bahan ajar.

2. Memberikan tugas yang tidak terlalu banyak sehingga menimbulkan kebosanan.

3. Memberikan tugas dengan memberikan game atau teka teki silang yang sesuai

dengan bahan ajar.

Pembelajaran dengan menggunakan teknologi di zaman sekarang memang tidak dapat dj

pisahkan dari kehidupan kita, kemajuan teknologi memang memiliki pengaruh negatif dan

positif, tetapi kita tidak bisa menghindari teknologi apalagi di masa pandemi corona, dengan

adanya pandemi corona ini membuat kita berpikir bagaimana proses pembelajaran

berlangsung dengan metode yang bisa menyenangkan siswa tanpa ada tatap muka..

7 Tips Mengajar Dari Mendikbud Di Masa Pandemi Covid-19

Jangan stress

Memang tidak mudah menghadapi masa yang tidak menentu kapan berakhir, masa

dimana penuh kebingungan. Untuk itu, Mas Menteri menyarankan untuk mencoba metode

baru yang bisa membuat metode pengajaran lebih efektif.


Pada dasarnya, keluar dari zona nyaman memang sangat diperlukan. Selain untuk

mencoba hal baru, keluar dari zona nyaman juga mampu memberikan tantangan tersendiri

bagi yang melakukannya. Hal ini bisa diterapkan bagi para pengajar di Indonesia, mencoba

mencari cara baru untuk mendapatkan pengajaran metode terbaik memang sangat diperlukan.

Mencoba untuk membagi kelompok belajar menjadi kelompok kecil-kecil

Biasanya, melakukan penyampaian materi terhadap siswa dilakukan di dalam kelas.

Satu guru bertugas untuk menerangkan secara langsung tentang semua materi di depan kelas.

Namun, di tengah wabah seperti ini, kegiatan tersebut harus dihentikan. Untuk mengganti

cara tersebut para pengajar bisa melakukan pengajaran dengan sistem kelompok kecil.

Sehingga dapat membuat sistem belajar mengajar lebih efektif. Selain itu, belajar dalam

sistem kelompok kecil juga dapat mengantisipasi kemampuan siswa yang tidak sama.

Mencoba untuk project based learning

Group project assignment diharapkan para peserta mampu bertanggung jawab tentang

tantangan dan kolaborasi mereka untuk bertanggung jawab terhadap tugas mereka. Siswa

mampu mengampu apa yang sudah menjadi tugas mereka dan dapat terealisasikan dengan

baik.

Dalam sistem project based learning ini bisa dikaitkan dengan pembagian kelompok

kecil. Sehingga siswa mampu bekerja sama dengan teman satu kelompoknya. Harapanya,

dengan melakukan pembagian kelompok kecil ini siswa juga dapat termotivasi dari teman-

temannya yang lain.


Alokasikan waktu yang lebih banyak bagi yang tertinggal

Tidak menutup kemungkinan banyak siswa yang juga tertinggal di pelajaran.

Banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh siswa di luar kegiatan sekolah sehingga dapat

menyebabkan siswa tersebut tertinggal. Tidak hanya itu, ketertinggalan materi di sekolah

juga disebabkan oleh kemampuan siswa yang kurang. Untuk itu, peran serta orangtua dalam

pembelajaran ini juga sangat dibutuhkan bagi para pelajar. Dengan membagi waktu untuk

mengajar secara rata, guru dan orangtua diharapkan bisa berkolaborasi untuk mengejar

ketinggalan para siswa tersebut.

Fokus terhadap waktu yang paling penting

Selain melakukan eksperimentasi pada alokasi waktu. Pengajar juga bisa membagi

konsep-konsep dasar yang tertinggal. Menggaris bawahi materi yang paling penting inilah

diharapkan dapat membantu siswa agar mampu mengejar ketertinggalan mereka di sekolah. 

Selain itu, dengan melakukan hal ini, diharapkan siswa juga dapat sukses dalam menghadapi

kemampuan yang sudah mereka miliki.

Saling interaksi dengan sesama guru

Siapa bilang guru tidak butuh melakukan tukar pikiran terhadap sesama guru. Di masa

yang serba membingungkan seperti ini hal itu sangat dibutuhkan. Guru disarankan meminta

bantuan sesama guru untuk memberikan timbal balik dalam metode pembelajaran yang

dilakukan di dalam kelas mereka.

Sehingga guru satu dan yang lain bisa melakukan koreksi terhadap pembelajaran yang

sudah mereka lakukan. Tidak hanya itu, guru bisa memasuki kelas yang diajar guru lain saat

melakukan virtual class. Inilah yang bisa membantu guru agar bisa memiliki inovasi lebih
jauh dalam bidang teknologi. Selain itu, metode seperti ini bisa membuat guru bisa

menyampaikan materi dengan inovasi baru di kelasnya.

Have fun

Mengajar memang tidak mudah, namun di waktu yang seperti ini orangtua dan guru

seharusnya bisa melakukan inovasi terbaru untuk melakukan pengajaran terhadap anak-anak

mereka. Di masa yang bisa membuat stres seperti ini, peran guru dan orangtua sangat

dibutuhkan oleh para siswa dalam belajar.

Buatlah pembelajaran yang sangat menyenangkan bagi mereka. Tujuannya tidak lain adalah

untuk membuat materi yang disampaikan lebih efektif kepada para siswa.

Cara pembelajaran tersebut memang bisa dinilai sangat efektif untuk para siswa untuk

saat ini. untuk itu, apabila diaplikasikan dengan sangat baik, diharapkan siswa mampu

menghadapi semua tugas dan materi yang mereka dapat. Semoga dengan adanya kejadian

seperti ini, pembelajaran bisa berjalan dengan sangat efektif.

Semoga keadaan ini cepat berlalu dan Allah SWT segera mengambil wabah yang

adan dan mengembalikan situasi seperti semula, Aamiin


Biodata Penulis

Nama : ISTI SOLIKATUN, S.Pd.I

NIP : 19660704 200003 2 001

Pangkat/Golongan : Penata Tk. 1 / III / d

Tempat Tugas : SDN Prapagan 01 Kec. Jeruklegi – Cilacap

Posmail : istisolekhatun@gmail.com

HP : 083127005266

Foto siswa-siswi saat mengikuti PJJ

Anda mungkin juga menyukai