Masa pandemi Corona Virus Disease (Covid)-19 atau penyakit virus Corona yang
mewabah sejak akhir tahun 2019, telah mengubah tatanan kehidupan masyarakat di seluruh
dunia, termasuk di Indonesia. Hampir semua sektor terdampak signifikan dan salah satunya
adalah sektor pendidikan sebagai sektor paling utama. Hal itu dapat dibuktikan dengan
adanya kegiatan belajar mengajar yang tidak bisa lagi diselenggarakan secara normal alias
tatap muka dan jumlah korban terpapar dari cluster sekolah yang kian bertambah.
Seperti kita ketahui bahwa banyak pelajaran yang sering jadi momok dan tidak
disukai para peserta didik, seperti matematika dan bahasa inggris. Untuk pembelajaran yang
diselenggarakan secara tatap muka saja, banyak siswa yang masih merasa kesulitan, apalagi
untuk pembelajaran secara daring dengan segala hambatannya. Berbagai model tugas
dilakukan dalam pembelajaran daring sudah dilakukan, akan tetapi hasilnya kurang
memuaskan. Peserta didik mulai merasa bosan hanya dengan mengerjakan tugas yang
diberikan guru. Guru pun juga mulai kewalahan memeriksa hasil pekerjaan peserta didik
yang dikirim melalui gambar/foto. Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran
yang menyenangkan dan disukai siswa.
Kemajuan teknologi informasi yang sudah sangat maju saat ini sangat membantu dan
bisa menghubungkan siswa dengan guru. Berbagai aplikasi seperti whatsapp group, google
classroom, google form, zoom, you tube, dan google meet, dapat dioptimalkan lagi agar
terwujud tujuan pembelajaran menyenangkan yang ingin dicapai. Misalnya saja untuk
pembelajaran Bahasa Inggris, dalam memberikan tugas menerjemah dari bahasa Inggris ke
bahasa Indonesia dan sebaliknya. Siswa boleh menggunakan kamus sendiri atau dengan
menggunakan aplikasi yang telah ada sekarang ini. Hal itu bertujuan agar siswa dapat
berusaha dan mudah memahami dalam setiap kosa kata yang telah diberikan tugas.
Begitu pula dengan pemahaman tata bahasa, siswa diarahkan untuk menonton
beberapa media yang telah guru arahkan, baik berupa video maupun dari youtube, serta
membiasakan siswa untuk membaca teks atau cerita dalam berbahasa Inggris agar mudah
bagi siswa untuk mempraktekkannya di kesehariannya. Dengan sering menonton film atau
video berbahasa Inggris, kita akan terbiasa mendengarkan percakapan penutur asli bahasa
Inggris (English native speakers). Jika hal tersebut sering dilakukan, lambat laun akan
membantu siswa meningkatkan listening skill dan bahkan membuat siswa mengerti apa yang
sedang mereka bicarakan tanpa membuka kamus atau menggunakan bantuan penerjemah
kata. Selain itu, bisa juga dengan menggunakan audio membuat percakapan siswa dengan
temannya dengan menggunakan bahasa Inggris yang telah diajarkan. Selain itu model
pembelajaran menyenangkan yang digunakan bisa berupa game edukasi. Menurut Marc
Prensky (2012 ,90), game edukasi adalah game yang didesain untuk belajar, tapi tetap bisa
menawarkan bermain dan bersenang-senang. Dengan pendapat tersebut, salah satu game
yang cocok sebagai media pembelajaran inovatif untuk mengatasi masalah ini adalah
Quizizz.
Akan tetapi, semenyenangkan apapun suatu Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), tetap saja
memerlukan peran orangtua siswa untuk memantau dan membantu pembelajaran agar
terlaksana dengan lancar. Namun memang perlu adanya penyesuaian waktu dan kegiatan bagi
orangtua sehingga pekerjaan kantor atau pekerjaan rumah tetap bisa dilakukan sambil
membantu anak mengikuti proses pembelajaran. Jadi, perlu adanya kerjasama antara sekolah,
guru dan orangtua untuk merancang dan mempersiapkan pembelajaran menyenangkan bagi
siswa. Sehingga tidak ada alasan lagi penurunan kualitas proses pembelajaran maupun
kualitas hasil pembelajaran meskipun pembelajaran dilakukan di tengah pandemik covid 19
saat ini.