Anda di halaman 1dari 4

Belajar Menyenangkan di Masa Pandemik Covid 19

oleh : Fajar Gitaningrum, S.Pd


SMP Negeri 1 Margoyoso

Masa pandemi Corona Virus Disease (Covid)-19 atau penyakit virus Corona yang
mewabah sejak akhir tahun 2019, telah mengubah tatanan kehidupan masyarakat di seluruh
dunia, termasuk di Indonesia. Hampir semua sektor terdampak signifikan dan salah satunya
adalah sektor pendidikan sebagai sektor paling utama. Hal itu dapat dibuktikan dengan
adanya kegiatan belajar mengajar yang tidak bisa lagi diselenggarakan secara normal alias
tatap muka dan jumlah korban terpapar dari cluster sekolah yang kian bertambah.

Untuk mengantisipasi penularan virus tersebut pemerintah telah mengeluarkan


berbagai kebijakan, seperti isolasi, social and physical distancing hingga pembatasan sosial
berskala besar (PSBB). Kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk tetap stay at home,
bekerja, beribadah dan belajar juga dilakukan di rumah. Hal tersebut menuntut lembaga
pendidikan untuk melakukan inovasi dalam proses pembelajaran. Salah satunya kebijakan
yang dikeluarkan pemerintah bagi dunia pendidikan yakni pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) baik secara daring (dalam jaringan/ online) dan luring (luar
jaringan/offline) menjadi andalan bagi pemerintah untuk tetap memberikan layanan
pendidikan dengan maksimal setidaknya sampai pertemuan secara tatap muka bisa
dilaksanakan . Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dirancang agar siswa bisa belajar secara virtual
dengan memanfaatkan teknologi informasi. Dengan adanya teknologi informasi ini
diharapkan pembelajaran bisa tetap dilaksanakan dengan baik.

Meskipun Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dilaksanakan untuk mencegah penyebaran


COVID-19, namun bukan berarti pembelajaran ini bebas hambatan. Salah satunya adalah dari
para guru yang wajib memiliki kemampuan IT seperti menggunakan laptop dan smartphone
dengan berbagai aplikasi yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran. Namun
masalahnya, tidak semua guru memiliki kompetensi tersebut dan mampu mempelajari hal-hal
tersebut secara cepat, terutama guru-guru yang berada di wilayah terpencil, tertinggal, dan
terbelakang serta guru yang sudah berusia tidak muda lagi.
Selain itu, kemampuan siswa untuk mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) juga
menjadi salah satu hambatan dalam proses pembelajaran. Pemberian tugas yang didominasi
dengan pengerjaan latihan soal membuat sebagian anak sulit memahami tugas dari guru
karena tidak bisa berkomunikasi dengan guru secara langsung. Selain itu tugas-tugas yang
diberikan kepada siswa juga terkadang memerlukan bantuan orangtua/ orang lain seperti
membuat video, mendokumentasikan kegiatan harian, membuat kliping dan lain-lain.
Berbagai kesulitan tersebut memicu kebosanan pada siswa untuk mengerjakan tugas dan
mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Membangun suasana menyenangkan bagi anak menjadi hal penting dalam


Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) di saat pandemi Covid-19 yang belum bisa dipastikan kapan
berakhir ini. Dengan cara itu pembelajaran akan lebih efektif karena anak tak mudah bosan
dan merasa mendapat banyak tekanan. Dengan belajar yang menyenangkan anak-anak kian
termotivasi untuk belajar lebih maksimal. Hal ini sangat beralasan karena kian hari persoalan
yang menyertai PJJ juga makin kompleks. Masalah yang banyak dihadapi selama
pembelajaran di masa pandemi ini adalah ketiadaan handphone, susah sinyal, kuota habis,
mata lelah hingga materi pembelajaran pun terasa sulit. Itulah yang menjadi tuntutan guru,
agar selalu mempunyai cara mengajar daring yang menyenangkan sehingga pembelajaran
tetap aktif seperti biasanya.

Seperti kita ketahui bahwa banyak pelajaran yang sering jadi momok dan tidak
disukai para peserta didik, seperti matematika dan bahasa inggris. Untuk pembelajaran yang
diselenggarakan secara tatap muka saja, banyak siswa yang masih merasa kesulitan, apalagi
untuk pembelajaran secara daring dengan segala hambatannya. Berbagai model tugas
dilakukan dalam pembelajaran daring sudah dilakukan, akan tetapi hasilnya kurang
memuaskan. Peserta didik mulai merasa bosan hanya dengan mengerjakan tugas yang
diberikan guru. Guru pun juga mulai kewalahan memeriksa hasil pekerjaan peserta didik
yang dikirim melalui gambar/foto. Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran
yang menyenangkan dan disukai siswa.
Kemajuan teknologi informasi yang sudah sangat maju saat ini sangat membantu dan
bisa menghubungkan siswa dengan guru. Berbagai aplikasi seperti whatsapp group, google
classroom, google form, zoom, you tube, dan google meet, dapat dioptimalkan lagi agar
terwujud tujuan pembelajaran menyenangkan yang ingin dicapai. Misalnya saja untuk
pembelajaran Bahasa Inggris, dalam memberikan tugas menerjemah dari bahasa Inggris ke
bahasa Indonesia dan sebaliknya. Siswa boleh menggunakan kamus sendiri atau dengan
menggunakan aplikasi yang telah ada sekarang ini. Hal itu bertujuan agar siswa dapat
berusaha dan mudah memahami dalam setiap kosa kata yang telah diberikan tugas.

Begitu pula dengan pemahaman tata bahasa, siswa diarahkan untuk menonton
beberapa media yang telah guru arahkan, baik berupa video maupun dari youtube, serta
membiasakan siswa untuk membaca teks atau cerita dalam berbahasa Inggris agar mudah
bagi siswa untuk mempraktekkannya di kesehariannya. Dengan sering menonton film atau
video berbahasa Inggris, kita akan terbiasa mendengarkan percakapan penutur asli bahasa
Inggris (English native speakers). Jika hal tersebut sering dilakukan, lambat laun akan
membantu siswa meningkatkan listening skill dan bahkan membuat siswa mengerti apa yang
sedang mereka bicarakan tanpa membuka kamus atau menggunakan bantuan penerjemah
kata. Selain itu, bisa juga dengan menggunakan audio membuat percakapan siswa dengan
temannya dengan menggunakan bahasa Inggris yang telah diajarkan. Selain itu model
pembelajaran menyenangkan yang digunakan bisa berupa game edukasi. Menurut Marc
Prensky (2012 ,90), game edukasi adalah game yang didesain untuk belajar, tapi tetap bisa
menawarkan bermain dan bersenang-senang. Dengan pendapat tersebut, salah satu game
yang cocok sebagai media pembelajaran inovatif untuk mengatasi masalah ini adalah
Quizizz.

Quizizz adalah sebuah game/permainan yang dibuat untuk bermain sekaligus


mengerjakan kuis yang bisa dilakukan bersama teman atau kelompok atau bisa juga
dimainkan sendiri. Quizizz merupakan sebuah web untuk membuat permainan kuis interaktif
yang bisa digunakan dalam pembelajaran dikelas (bisa digunakan untuk evaluasi
pembelajaran) dimana soal atau permainan ini dapat disesuaikan dengan materi pelajaran di
kelas. Guru bisa membuat kuis itu sendiri ataupun berkolaborasi dengan guru lain sesuai
dengan materi yang diinginkan. Di akhir pekerjaannya, siswa dapat mengetahui ranking yang
dia dapat dari keseluruhan peserta didik yang mengerjakan soal tersebut. Dengan mengetahui
posisi ranking, dapat memicu jiwa kompetisi siswa dalam belajar dan siswa pun terangsang
untuk mendapat skor atau poin yang lebih tinggi. Tidak hanya itu, peserta didik juga dapat
mengetahui soal dan jawaban yang benar dari soal yang telah dikerjakannya. Dengan
berbagai kelebihan yang diberikan oleh Quizizz ini, sehingga Quizizz bisa dijadikan media
pembelajaran yang asyik dan menarik di masa pendemi Covid-19 ini.

Akan tetapi, semenyenangkan apapun suatu Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), tetap saja
memerlukan peran orangtua siswa untuk memantau dan membantu pembelajaran agar
terlaksana dengan lancar. Namun memang perlu adanya penyesuaian waktu dan kegiatan bagi
orangtua sehingga pekerjaan kantor atau pekerjaan rumah tetap bisa dilakukan sambil
membantu anak mengikuti proses pembelajaran. Jadi, perlu adanya kerjasama antara sekolah,
guru dan orangtua untuk merancang dan mempersiapkan pembelajaran menyenangkan bagi
siswa. Sehingga tidak ada alasan lagi penurunan kualitas proses pembelajaran maupun
kualitas hasil pembelajaran meskipun pembelajaran dilakukan di tengah pandemik covid 19
saat ini.

Anda mungkin juga menyukai