Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rosinta Atmasari

NIM : 23530430
Kelas :H

TEKNOLOGI BARU DALAM PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN


TOPIK 6 ELABORASI PEMAHAMAN

Mahasiswa yang berbahagia, praktik baik pelaksanaan pembelajaran jarak jauh telah
banyak yang dirasakan oleh para guru, nah pada kesempatan kali ini untuk memperkuat
pemahaman materi pembelajaran jarak jauh, lakukan hal berikut:
1. Cari dan hubungi guru khususnya guru penggerak yang memiliki pengalaman dan
praktik baik dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh.
2. Guru tersebut selanjutnya diminta untuk menyampaikan pengalaman praktik baik
selama melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
3. Anda dapat mencatat dan me-resume presentasi dari guru tamu tersebut.
4. Hasil resume dikumpulkan pada link yang telah disediakan.

Pada saat pandemi terjadi, pembelajaran jarak jauh menjadi solusi di bidang pendidikan. Salha
satunya pembelajaran yang dilaksanakan di SDN Peterongan. Saya melakukan
wawancarakepada narasumber bernama Perdana Wira. Beliau sebagai wali kelas V sekaligus
guru penggerak. Pada masa Pandemi Covid-19, pembelajaran di Indonesia atau bahkan hampir
diseluruh dunia pasti mengalami gangguan. Mulai dari gangguan teknis pembelajaran sampai
gangguan pada psikologis guru dan peserta didik. Nah, gangguan-gangguan ini tentu saja
menimbulkan permasalahan baru dalam kehidupan. Tak terkecuali dengan dunia pembelajaran
di sekolah, semua kalang kabut sehingga terkesan tak siap menerima perubahan mendadak ini.
Virus corona datang tiba-tiba saja tak diundang menyeruak menjangkiti manusia. Termasuk
menjangkiti dunia pendidikan di Indonesia. Selama wabah corona menjangkit hampir di seluruh
dunia pembelajaran secara dalam jaringan (daring) dianggap menjadi solusi kegiatan belajar
mengajar. Meski berbagai instansi pendidikan telah menyepakati, cara ini menuai banyak
kontroversi di masyarakat. Bagi tenaga pengajar, sistem pembelajaran daring hanya efektif
untuk penugasan. Mereka menganggap untuk membuat siswa memahami materi, cara daring
dinilai sulit. Selain itu, kemampuan teknologi dan ekonomi setiap siswa berbeda-beda. Tidak
semua siswa memiliki fasilitas yang menunjang kegiatan belajar jarak jauh ini. Koneksi lemah,
alat penunjang yang tidak mumpuni, dan kuota internet yang mahal menjadi hambatan nyata.
Ini juga berlaku bagi para pendidik atau guru yang mengemban tugas negara. Meskipun begitu,
pembelajaran harus terus berlanjut. Setiap sekolah termasuk para gurunya tak kehilangan akal
untuk mencari solusi segala kekurangan di tengah mewabahnya pandemi. Para guru memiliki
cara masing-masing dalam menyikapi kekurangan ini. Contohnya seperti sekolah yang saya
tempati saat ini, untuk mengakali pembelajaran di tengah pandemi ini kebijakan merombak
jadwal mata pelajaran diberlakukan demi menunjang kenyamanan dan kemampuan para siswa
setiap harinya. Mata pelajaran yang diberikan dalam satu hari hanya ada beberapa jenis saja.
Hal ini diharapkan dapat mengurangi kejenuhan dalam belajar. Selain itu, juga dapat menjadi
solusi efektif agar peserta didik memiliki waktu lebih lama dengan gurunya. Harapannya adalah
agar para siswa bisa memahami materi lebih baik lagi, meskipun dalam kasus ini dapat menyita
banyak kuota internet bagi siswa maupun guru. Meskipun begitu bukan hal baru namanya jika
tidak menemui banyak masalah. Contohnya kegiatan pembelajaran daring ini tidak efektif
seperti kegiatan belajar mengajar secara luar jaringan (luring). Menurutnya, di dalam kelas
dengan proses belajar secara tatap muka saja masih banyak yang bingung dan bertanya
berulang-ulang apalagi jika harus melalui daring. Pada kenyataannya internet sering lemah dan
smartphone para siswa yang kadang tidak mumpuni. Memang beberapa materi harus dijelaskan
secara langsung, jelasnya. Seperti itu pula yang saya rasakan dalam proses pembelajaran bahasa
Indonesia khususnya kali ini dengan materi debat. Pada materi ini idealnya para siswa saling
bersemuka dan berkomunikasi dengan suara untuk melaksanakan proses debatnya. Hal ini tentu
membutuhkan kuota internet yang lumayan banyak, sementara tidak semua orang tua siswa
adalah orang yang mampu. Seperti yang kita tahu bahwa kuota internet begitu mahal, apalagi
melihat faktor ekonomi di tengah pandemi ini sungguh dapat membuat krisis tiap rumah tangga
bahkan perusahaan besar.Nah, berdasarkan beberapa pengalaman mengajar secara daring
selama ini, sistem pembelajaran memang efektif tapi menurut pendapat saya hanya efektif
untuk memberi penugasan saja. Melihat banyaknya faktor yang dialami oleh para guru maupun
siswa. Selain itu tugas yang diberikan kepada siswa seringkali menumpuk dan membuat para
siswa dapat menjadi stres. Dari beberapa kasus yang saya sampaikan di atas, mungkin bapak
ibu juga mengalaminya, tetapi ada juga kelebihan dari model daring yang kita lakukan sekarang
ini. Contohnya, pembelajaran secara daring tidak ada kebutuhan fisik seperti ruang kelas. Guru
dan murid dipermudah karena bisa belajar dan mengajar di mana saja dan kapan saja meskipun
dalam jarak yang jauh. Bagi murid lebih luwes dan dinamis mengatur waktu. Murid dapat
belajar kapan saja. Tentu saja hal tersebut bisa menguntungkan bagi murid yang tidak tidak
memungkinkan dan tidak punya banyak waktu untuk datang ke kelas secara fisik. Selain itu,
Pembelajaran daring atau sistem online internet membuat para murid untuk belajar mandiri.
Murid dapat mengatur sendiri dalam melaksanakan tugas pembelajaran. Sebenarnya masih
banyak kelebihan dam kekurangan diantara pembelajaran daring, online dan pembelajaran
tradisional, tatap muka. Hal yang paling penting adalah kesadaran bersama mulai dari guru,
peserta didik, orang tua dan masyarakat untuk terus semangat belajar dan memotivasi diri untuk
berubah menjadi lebih baik. Perlu adanya sinergitas pihak-pihak terkait untuk menciptakan
pembelajaran yang bermakna di era pandemi dengan pembelajaran jarak jauh.

Anda mungkin juga menyukai