Anda di halaman 1dari 6

Ujian Tengah Semester

Nama : Hanifa Tyas Nabilah

NIM : 21319004

Prodi : Seni Kuliner

Corona dan Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring merupakan pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung


antara dosen dan mahasiwa, tetapi dilakukan melalui online. Pembelajaran dilakukan
melalui video conference, e-learning atau distance learning.(Hakiman,2020).
Penyebaran pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) mengakibatkan banyak
peserta didik harus melaksanakan kegiatan belajar di rumah, baik melalui sarana dalam
jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring).(Kemendikbud,2020).
"Program Belajar dari Rumah merupakan bentuk upaya Kemendikbud membantu
terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat di masa darurat Covid-19,
khususnya membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan pada akses internet, baik
karena tantangan ekonomi maupun letak geografis,” (Makarim, N.A,2020).
Tujuan program kuliah daring Indonesia menurut Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI, (2014: xv) adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan.
2. Meningkatkan keterjangkauan layanan Pendidikan.
3. Meningkatkan kualitas/mutu dan relevansi layanan Pendidikan.
4. Meningkatkan kesamaan dalam mendapatkan mutu layanan pendidikan, dan
5. Meningkatkan kepastian/keterjaminan mendapatkan mutu layanan pendidikan
yang baik.
Secara umum, pembelajaran daring bertujuan memberikan layanan pembelajaran
bermutu secara dalam jaringan (daring) yang bersifat masif dan terbuka untuk
menjangkau audiens yang lebih banyak dan lebih luas.(Bilfaqih, Y., DKK,2015)
Model atau proses pembelajaran dari diberikan berbeda-beda sesuai dengan
materi yang diberikan. Proses pembelajaran daring dapat saja dibagi menjadi dua jenis,
yaitu belajar mandiri dan belajar terbimbing.
Belajar mandiri adalah perilaku siswa yang mampu melakukan belajar sendiri dan
menemukan cara paling efektif dengan baik. Sedangkan belajar terbimbing adalah proses
pembelajaran yang disediakan untuk membantu proses belajar dengan pembiming dalam
bentuk tatap muka maupun online.
Esensi kuliah, baik secara tatap muka di kelas maupun dilakukan secara daring,
adalah dialog. Metode dan alat yang digunakan dalam pembelajaran daring, dialog
menjadi esensi yang seharusnya diperhatikan. Kampus yang telah menerapkan
pembelajaran daring sudah terbiasa menggunakan metode dan alat yang beragam dalam
perkuliahan, menjadikan dosen dan mahasiswa untuk berdialog secara daring tertata
dengan baik. Namun tidak semua kampus telah menerapkan system pembelajaran daring.

Pembelajaran daring merupakan hal baru yang diterapkan di AKS Ibu Kartini
Semarang, dikarenakan AKS Ibu Kartini merupakan kampus vokasi yang menerapkan
70% praktikum dan 30% teori yang mengharapkan output dalam Pendidikan adalah
pengetahuan dan kompetensi atau keahlian.

Pendidikan vokasi sendiri bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik siap kerja
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Kemampuan tersebut didapatkan melalui
pelatihan (training), teori, dan praktik selama dibangku sekolah/perkuliahan. Peserta
didik bidang vokasi akan efektif ketika belajar teori kemudian mempraktikkannya

Dari 10 mata kuliah yang saya tempuh pada semester ini (sampai 26 April 2020),
terdapat 50% (5 mata kuliah) menggunakan google classroom, 10% (1 mata kuliah)
menggunakan 3 aplikasi whatsapp, email dan google classroom (email dan google
classroom untuk mengumpulkan tugas), 10% (1 mata kuliah) beralih dari google
classroom menjadi hanya mengirim materi melalui email dikarenakan kendala dosen
yang signal internet tidak mendukung kelancaran perkuliahan daring, 10% (1 mata
kuliah) menggunakan google classroom hanya untuk mengumpulkan tugas
(mengumpulkan tugas UTS dan sampai saat ini tidak pernah ada materi yang diberikan),
10% (1 mata kuliah) menggunakan edmodo, dan 10% (1 mata kuliah) tidak ada
perkuliahan daring sama sekali.

Bagaimana dengan mata kuliah praktik? Sesuai dengan Program Studi yang saya
ambil yaitu Seni Kuliner, terdapat 50% (5 mata kuliah) pada semester ini menggunakan
metode praktik, 40% (4 mata kuliah) dosen memberikan materi kemudian tugas atau
resep, peserta didik diminta mempraktikkan dirumah dan mengumpulkan kepada dosen
dalam bentuk laporan disertai foto ataupun video saat mempraktikkan resep. 10% (1 mata
kuliah) sisanya tidak ada perkuliahan sampai saat ini.

Penyampaian materi dalam beberapa mata kuliah sangat baik dikarenakan dosen
dan peserta didik yang terlibat aktif dalam perkuliahan. Namun, tetap terdapat dosen yang
hanya memberikan materi tanpa menjelaskan isi materi tersebut ataupun dosen yang tiba-
tiba memberikan tugas tanpa memberi materi sebelumnya.

Manfaat pembelajaran daring menurut Yusuf Bilfaqih, DKK (2015), yaitu :

1. Meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan dengan memanfaatkan multimedia


secara efektif dalam pembelajaran.
2. Meningkatkan keterjangkauan pendidikan dan pelatihan yang bermutu melalui
penyelenggaraan pembelajaran dalam jaringan.
3. Menekan biaya penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang bermutu melalui
pemanfaatan sumber daya bersama.
Sedangkan manfaat pembelajaran daring yang saya peroleh antara lain :
1. Lebih menghemat waktu dan tenaga.
2. Waktu yang tersisa dapat digunakan untuk kegiatan lain.
3. Memiliki referensi atau media pembelajaran lebih banyak.

Selain manfaat, tentu saja terdapat kendala saat sekolah vokasi menerapkan
pembelajaran daring. Misalnya, kurang fokusnya saat perkuliahan, mudah bosan dengan
perkuliahan, ketika dosen memberikan tugas terkadang apa yang dosen harapkan atau
dosen maksutkan tidak sesuai dengan apa yang peserta didik tangkap, dan lagi terkadang
dosen memberikan tugas tanpa detail, setelah peserta didik mengumpulkan ternyata salah.

Tidak adanya detail tugas yang diberikan dosen terkadang membuat saya enggan
untuk segera mengerjakan. Ditambah suasana hati yang tidak menentu terkadang
mendukung ketidakjelasan untuk menyelesaikan tugas. Tetapi, jika suasana hati sedang
baik dipastikan tugas akan segera terselesaikan.

Tugas peserta didik adalah belajar, tetapi jangan jadikan belajar sebagai sesuatu
yang membosankan. Beberapa cara agar proses pembelajaran daring tidak membosankan:
1. Atur waktu sebaik mungkin.
2. Kuasai gaya belajar diri.
3. Memilih lokasi belajar yang cocok.
4. Siapkan alat yang menunjang pembelajaran.
5. Tidak terlalu berat berpikir.
6. Pasang target nilai atau IPK.
7. Sediakan waktu menghibur diri.

Disisi lain dalam pembelajaran daring, keterlibatan saya dalam pembelajaran


daring ini termasuk pasif. Karena ketika dosen memberikan materi atau menjelaskan
materi saya cenderung hanya membaca dan memahami materi, jika ada yang kurang saya
pahami saya terlebih dahulu mencari dari internet sebelum bertanya kepada pembimbing
atau dosen.

Jadi, efektifkah pembelajaran daring untuk sekolah vokasi? Menurut Ghirardini


(2011) daring memberikan metode pembelajaran yang efektif, seperti berlatih dengan
adanya umpan balik terkait, menggabungkan kolaborasi kegiatan dengan belajar mandiri,
personalisasi pembelajaran berdasarkan kebutuhan mahasiswa dan menggunakan
simulasi dan permainan. Selanjutnya, semua peserta didik menerima kualitas yang sama
dari instruksi karena tidak ada ketergantungan pada instruktur tertentu.

Dalam situasi normal, tidak begitu efektif didasari pada Pendidikan vokasi bahwa
peserta didik harus memiliki ketrampilan yang didapatkan dari learning by doing.
Namun, dalam situasi tidak normal seperti saat ini dikarenakan wabah covid-19
diharapkan pembimbing dan peserta didik mampu membuat proses pembelajaran tetap
berjalan. Hal tersebut dapat efektif ketika peserta didik belajar mandiri, dan berinovasi
secara kreatif.

Pembelajaran daring membutuhkan tanggung jawab, ketekunan, kemandirian,


karena tidak adanya yang pengontrol lain selain diri sendiri. Pembelajaran daring akan
memberikan kinerja peserta didik yang lebih luas dibanding pembelajaran konvensional.

Pemerintah melalui kemenristekdikti terus mendorong diselenggarakannya


pembelejaran online di berbagai perguruan tinggi sebagai langkah awal mempercepat era
5.0. memanfaatkan teknologi yang ada .merupakan salah satu inovasi system informasi
dan teknologi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.

Namun perlu diingat bahwa sehebat apapun kemajuan teknologi, pembelajaran


konvensional tetap dibutuhkan. Pembelajaran tatap muka merupakan pengalaman dan
pembelajaran terbaik yang tidak bisa tergantikan secara total dengan kemajuan teknologi
apapun.

Dari yang dijelaskan diatas, dapat disimpulkan dari sudut pandan peserta didik,
pembelajaran daring bukan metode yang efektif. Meskipun pembelajaran daring memiliki
beberapa sisi positif, namun sisi positif yang ada pada pembelajaran daring kebanyakan
merupakan sisi positif dari segi gaya hidup atau lifestyle peserta didik. Kebalikan dari sisi
positifnya, sisi negative yang dimiliki pembelajaran daring merupakan kelemahan yang
mempengaruhi kegiatan belajar mengajar, menyebabkan pembelajaran daring menjadi
metode pembelajaran yang tidak efektif.

Beberapa perubahan dapat diterapkan agar pembelajaran daring menjadi lebih


efektif, seperti mengadakan video conference agar proses belajar terjadi dua arah,
pembimbing atau dosen menjelaskan materi yang akan disampaikan tidak hanya
memberikan power point saja dan peserta didik dapat leluasa bertanya, serta pembatasan
jumlah tugas yang diberikan agar tidak menjadi beban bagi peserta didik.

Ada baiknya jika pembelajaran daring ini dapat ditinjau lebih jauh oleh instansi
yang bersangkutan agar menjadi metode pembelajaran yang efektif bagi pembimbing
maupun peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA

Adhe, K. R.(2018). Model Pembelajaran Daring Matakuliah Kajian PAUD di Jurusan


PG PAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.JurnalJurnal
Perawatan & Pendidikan Anak Usia Dini,1(1),hlm.26-31.
http://www.journal2.uad.ac.id/index.php/jecce/article/view/3/pdf

Bilfaqih, Y., M. Nur Qomarudin.(2015). Esensi Pengembangan Pembelajaran Daring.


Yogyakarta:Deepublish.
https://www.researchgate.net/publication/291357368_Esensi_Pengembangan_P
embelajaran_Daring/link/56a8afb308ae997e22bdf4a2/download

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian


Riset.(2019).Panduan Proses Pembelajaran Daring Spada
2019.Jakarta:Restekdikti.
https://spada.ristekdikti.go.id/download_pdf/PANDUAN%20PROSES-edit.pdf

Kemdikbud.(2020).Perluas Akses Belajar di Masa Covid-19, Mendikbud Luncurkan


Program Belajar dari Rumah. Diakses pada 26 April 2020.
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2020/04/perluas-akses-belajar-di-masa-
covid19-mendikbud-luncurkan-program-belajar-dari-rumah

Khusniyah, N. L., Lukam H.(2019).Efektifitas Pembelajaran Berbasis Daring : Sebuah


Bukti pada Pembelajaran Bahasa Inggris. Jurnal Pemikiran dan Penelitian
Pendidikan,17(1),hlm.19-33.
https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/tatsqif/article/view/667

Mustofa. M. I,, Muhammad C., Lina S.(2019). Formulasi Model Perkuliahan Daring
Sebagai Upaya Menekan Disparitas Kualitas Perguruan Tinggi.Jurnal Teknologi
Informasi,1(2),hlm.151-160.
http://journal.walisongo.ac.id/index.php/jit/article/download/4067/2299

Ramadhan,R., Uwes A. C., Cecep K.(2018). Pengembangan Pembelajaran Bauran


(Blended Learning) di Universitas Negeri Jakarta.Jurnal Pembelajaran
Inovatif,1(1),hlm.37-48.
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpi/article/download/5935/4379

Anda mungkin juga menyukai