NPM : 2206503010096
Kelas : Biologi 03
Pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran daring pada SMA Negeri 10 Fajar
Harapan Banda Aceh dilaksanakan ketika Covid-19 mulai mewabah di Aceh. Pembelajaran
jarak jauh didasari oleh surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang melarang
pelaksanaan dengan tatap muka pada daerah yang telah terdampak Covid-19. Pembelajaran
jarak jauh diawali dengan membentuk group whatsapp pada setiap kelas untuk memudahkan
komunikasi antara guru dan siswa. Setiap group kelas diarahkan langsung oleh masing-
masing wali kelas dan guru piket sebagai admin untuk memudahkan komunikasi selama
pembelajaran berlangsung. Pembelajaran diawali dengan memasukkan guru mata pelajaran
dalam group whatsapp oleh guru piket. Selanjutnya guru mata pelajaran memulai
pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran yang diinginkan seperti zoom,
google meet, google classroom, maupun media lainnya. Setelah pembelajaran selesai, guru
mata pelajaran dipersilahkan untuk keluar dari group kelas. Begitu seterusnya hingga semua
mata pelajaran selesai.
Beberapa media pembelajaran jarak jauh yang dimanfaatkan guru SMA Negeri 10
Fajar Harapan Banda Aceh berupa aplikasi whatsapp, zoom, dan google clasroom dan google
meet. Aplikasi tersebut digunakan untuk membangun komunikasi antara guru dan siswa
selama pembelajaran dengan menjelaskan materi pembelajaran melalui video conference.
Selain itu, aplikasi tersebut juga dimanfaatkan untuk memberikan modul ajar dan video
pembelajaran serta mengumpulkan tugas yang diberikan. Setiap pembelajaran jarak jauh
dimulai dengan salam pembuka, pemberian motivasi kepada anak, dan pemeriksaan absensi
siswa. Selanjutnya guru menyampaikan materi pelajaran dari berbagai sumber dengan
memanfaatkan media pembelajaran daring, dan terakhir guru melaksanakan evaluasi dengan
memberikan pertanyaan atau tugas kepada siswa.
Namun demikian, pembelajaran jarak jauh tidak selamanya berjalan dengan baik.
Terdapat beberapa kendala atau kesulitan dalam penerapan pembelajaran daring di SMA
Negeri 10 Fajar Harapan Banda Aceh yang dialami oleh guru dan siswa. Penyampaian materi
pelajaran oleh guru secara daring tidak sepenuhnya dapat dipahami oleh peserta didik. Hal ini
terjadi karena guru tidak dapat mengelola kelas secara penuh ketika pembelajaran daring
berlangsung. Selain itu, terdapat beberapa guru yang memiliki keterbatasan penggunaan
teknologi dalam pembelajaran daring. Kemudian dari siswa sendiri juga terdapat beberapa
kesulitan seperti siswa kurang aktif dan tertarik dalam dalam mengikuti pembelajaran daring.
Keterbatasan paket internet juga menjadi alasan siswa untuk tidak melaksanakan
pembelajaran daring dengan efektif sehingga mendorong pihak sekolah untuk memberikan
paket internet gratis kepada seluruh siswa SMA Negeri 10 Fajar Harapan Banda Aceh.
Beberapa kendala yang dialami berhasil diselesaikan atas kerjasama yang baik antara kepala
sekolah, guru, orang tua dan siswa sehingga pelaksanaan pembelajaran daring dapat berjalan
dengan efektif. Seiring waktu pelaksanaan pembelajaran daring memiliki daya tarik tersendiri
bagi siswa. Siswa mulai termotivasi untuk melaksanakan pembelajaran daring, Siswa terlihat
antusias mengikuti pembelajaran, mencari sumber belajar lain, serta menyelesaikan tugas
yang diberikan.
Sumber: Hasil wawancara dengan guru SMA Negeri 10 Fajar Harapan Banda Aceh, Diana
Safitri, S.Si