Anda di halaman 1dari 5

NAMA : BINTANG REZKI ANDESYA PUTRA

NIM : 2021210025
PARODI : TEKNIK SIPI S1(B)

Permasalahan Dalam Proses Belajar


Mengajar
(PBM)
PENDAHULUAN
Perkuliahan online bukanlah sebuah sistem baru dalam dunia pendidikan,
melainkan suatu sistem yang teah ada dengan beriringnya perkembangan dunia
teknologi. Dunia boleh saja berbicara bahwa semua lini kehidupan telah diwarnai
dan harus beradatasi dengan teknologi . Akan tetapi, fakta di lapangan berbicara
lain. Salah satunya adalah sistem Pendidikan yang dianjurkan dan diharapkan
dengan media digital atau daring masih sangat minim di Indonesia. Perkuliahan
daring tidak hanya memviritualkan bahan pengajaran ,tetapi juga soal fasilitas
dan penetasi jaringan internet.Selain itu, Kemampuan para dosen dalam
memberikan materinya dan daya tangkap mahasiswa lewat daring.

Perkuliahan online atau daring menjadi alternatif di tengah merembaknya


virus corona. Pandemi ini menurut semua lembaga, tampa pengecualian untuk
mengunakan sarana media digital dalam kegiatan belajarnya semaksimal
mungkin. Berbagai universitas berlomba-lomba menelisik cara-cara yang efektif
dalam mentransformasikan sistem pengajarannya. Perkembangan teknologi
yang kian canggih menyediakan dan mengarahkan sistem perkuiahan ini.

Akan tetapi ada saja ketentuan dalam penerapan sistem perkuliahan


darurat yang ada.Penetrsi jaringan internet yang belum merata ke semua
daerah. Bedasarkan data badan pusat statistik tahun 2019, tingkat penetrasi
internet di pedesaan rata-rata 51,91 persen ,di perkotaan pun rata-rata 78.08
persen .Hal ini menunjukan kualitas jaringan yang rendah dan berdampak pada
peroses perkuliahan yang loading lambat, evektivitas dan mutu perkuliahan
menjadi rendah dan sukar untuk dipahami dengan cepat.

Kepemilikan media sosial yang standar dengan penerapan


daring,Kepemilikan media pembelajaran jarak jauh masih sangat kurang.
Tentunya media atau sarana menjadi penentu .jika masih sangat kurang , bahkan
tidak ada dan akan tidak tercapainya sistem daring.

Media bisa menjadi tolak ukur sejauh mana perkuliahan online dinyatakan
masih minim atau telah maksimal. Selain itu ,Kegagapan para dosen dan
mahasiswa dalam mengakes daring.Biasa saja jaringan dan fasilitas
lengkap,tetapi kemampuan kedua belah pihak amat sangat bepengaruh dalam
penerapan sistem daring. Kegagapan dari keduanya atau salah satu dari
keduanya akan membuat kecanduan minimalis daring tak terobati.Kerentanan-
kerentanan ini yang menghadirkan berbagai ketidakpuasan dan ketidakefektivan
dari sistem daring covid-19. Dengan demikian,perkuliahan daring di tengah
pandemi ini adalah sebuah solusi ataukah pelarian semata?

Dengan tulisan ini penulis ingin menjabarkan beberapa permasalah dalam


pembelajaran daring,Seperti keluhan dari mahasiswa,keluhan dari orang
tua,permasalahan IT,permasaahan dari dosen.

PEMBAHASAN
Masalah pertama yaitu keluhan mahasiswa, mahasiwa merasa terbebani
oleh tugas yang diberikan terlalubanyak,pengumpulan tugas juga terkendala
sebab waktu yang diberikan singkat dan juga bentrok dengan matakuliah yang
lain mengakibatkan mahsiswa tersebut malas mengrjakan tugas,karena materi
yang diberikan kurang jelas pemahamannya,waktu praktek paratikum pun tidak
bisa dilaksanakan secara online karna waktu yang termakan cukup lama untuk
mempersiapkan pratikum,disitulah mahasiswa tidsak memahami materi yang
berkaitan dengan pratikum/praktek. pasti juga bermasalah dengan absensi
perkuliahahan yang dimana mahasiswa lupa atau telat menigisi absennya
berbanding terbalik dengan kuliah secara luring,materi yang diberikan pasti
lebih dipahami oleh mahasiswa sebab tidak ada Batasan media antara dosen dan
mahasiswa,waktu pratikum pun bisa dilakukan secara efektif dan efisian. disana
mahsiswa lebih bisa dekat dengan dosen,tugas yang diberikan pasti sesuai jadwal
yang sudah ditentukan dan pasti tidak membebani mahasiswa,juga dalam
pengisian absensi langsung diambil dikelas oleh dosen yang mengajar.

Permasalahan yang kedua yaitu keluhan orang tua, Sebagian besar atau
banyak orang tua yang mengeluh soal proser pembelajaran secara online ini
karena,ribet dan merepotkan beban tugas yang diberikan kepada siswa tampa
memberikan pembimbingan sehingga orang tua merasa kewalahan,orang tualah
yang exstra untuk mengajarka dan mengajarkan tugas anaknya,sang anak pun
tidak mengerti sama sekali apa yang diberikan menyebabkan anak menjadi malas
dan malah banyak bermain yang membuat orang tua marah kepada anak .

Terlebih lagi biaya pengeluaran untuk membelikan anaknya paket data


setiap kali perkuliahan berlangsung dan juga pembayaran uang kuliah yang tetap
sama walaupun kondisi pembelajaran secara online.

Permasalahan yang ketiga adalah masalah IT,Hal ini sering terjadi saat
perkuliahan atau pembelajaran online,seperti koneksi jaringan yang kurang
memedai bagi siswa,mahasiswa dan pengajar, yang tinggal di tempat terpencil
seperti di perkampungan dan perdesaan,baik diperkotaan pun jaringa ada yang
terkendala jaringan, cara akses pembelajaran yang masih minim pengtahuan bagi
para siswa dan mahasisawa yang tinggal di perkampungan,perdesaan maupun di
perkotaan, kepmilikan IT sendiri bagi yang tinggal di perdesaan dan
perkampungan belum tentu 100% yang mempunyai karena ekonomi yang masih
lemah disana,hal ini yang membuat ketimpangan saat pembelajaran,kurang
efektifnya pembelajaran online ini karena banyak terkendala soal IT.

Mahasiswa yang menggunakan berbagai platform digital seperti itu akan


mewajibkan dirinya untuk secara terus menerus mengekspolrasi dan mengasah
kemampuan dalam penggunaan media online dia bisa menjelajah dan memilih
sarana digital yang paling baik untuk digunakan.Dengan itu mahasiswa kian jauh
dari istilah geptek,dan semakin banyak orang yang lebih maju dalam
pengembangan teknologi.Mimpi-mimpi negara kini untuk memanfaatkan
kemajuan industri 4.0 dan persaingan dimasa mendatang semakin
jelas.indonesia bisa optimis dalam persaingan dan kolaborasi anak bangsa secara
online.

Keterbatasan fasilitas internet tidak jarang terjadi di Indonesia menurut


penelitian dari website tool tester,dari total dua ratus tujuh negara Indonesia
berada di posisi ke sembian puluh dua dengan kecepatan rata-rata hanya 6,65
Mbps dengan kecepatan seperti ini tentu akan banyak hambatan dalam
penggunaan internet untuk seluruh wilayah di Indonesia.Oleh karena itu banyak
wilayah di Indonesia yang tentunya belum sejahtera soal pemanfaatan jaringan
internet apalagi kuliah online diikuti dari kampung yang berada jauh dari pusat
kota pengelolahan jaringan yang terbatas dan terlambat mempengaruhi jalannya
kuliah online.

Memang internet menyediakan berbagai sumber pengetahuan tetapi tidak


semua bisa diakses mahasiswa mesti membayar untuk mengakses suatu
artikel,buku,majalah dan lain sebagainya.Ini adalah satu tantangan yang
berat.Oleh karena itu umumnya dalam keadaan ini seseorang terjebak pada
produktifitas akademis dan masalah pisikologi tertentu seperti stress
akademis.Kalau mahsiswa tidak cerdas untuk memakanai proses kuliah online
maka bisa saja hilang kreatifitas.Oleh karena itu masa ini merupakan suatu
tantangan bagi mahsiswa untuk benar-benar mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan dirinya dalam hal kreatifitas dan belajar mandiri.

Permasalahan terakhir adalah kendala dengan dosen mahasiswa dituntut


aktif mengerjakan tugas dan mendisukusikannya dengan dosen sebagai
fasilitator.Pemberian materi oleh dosen yang ternyata membuat mahasiswa pasif
karena hanya mendengarkan kuliah sehingga kreativitas mereka kurang atau
bahkan cenderung tidak kreatif,dosen hanya lebih banyak melakukan kegiatan
belajar dengan bentuk ceramah,sedangkan mahasiswa pada saat kuliah atau
mendengarkan ceramah hanya sebatas memahami sambal membuat
catatan,bagi yang merasa memerlukannya.

Dosen kurang mengembangkan bahan kuliah dan cenderung seadanya


(menonton), terutama jika mahasiswa cenderung pasif dan hanya sebagai
penerima transfer ilmu,dan bahan ajar dari artikel hasil penelitian dari internet.

Akhir kata,akses Pendidikan,efisiensi serta kualitas pembelajaran dan


pengajaran dapata meningkat dengan memanfaatkan semua fasilitas yang
seadanya.Mahasiswa diharapkan dapat memanfaatkan media online dan digital
untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis.Serta memiliki skill untuk
berkomunikasi dan bekerjasama.Mahasiswa dan dosen juga diharapkan untuk
berkreasi dan berinovasi serta inisiatif untuk mengakses dan menganalisis
informasi guna mencapai pembelajaran online yang sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai