Anda di halaman 1dari 3

Tugas Essay

Nama : Gregorius Toar Turang

Kelas : IBA 1B

NIM : 220611020169

Asiknya Kuliah Daring Menjadi Mahasiswa Baru

Pada masa Pandemi Covid – 19 ini pembelajaran di Indonesia atau bahkan hampir di seluruh
dunia pasti mengalami gangguan. Mulai dari gangguan teknis pembelajaran sampai gangguan
pada psikologis pendidik dan peserta didik. Nah, gangguan-gangguan ini tentu saja menimbulkan
permasalahan baru dalam kehidupan. Tak terkecuali dengan dunia pembelajaran di kampus,
semua kalang kabut sehingga terkesan tak siap menerima perubahan mendadak ini. Virus
corona datang tiba-tiba saja tak diundang menyeruak menjangkiti manusia. Termasuk
menjangkiti dunia pendidikan di Indonesia

Selama wabah corona menjangkit hampir di seluruh dunia pembelajaran secara dalam jaringan
(daring) dianggap menjadi solusi kegiatan belajar mengajar. Meski berbagai instansi pendidikan
telah menyepakati, cara ini menuai banyak kontroversi di masyarakat. Bagi tenaga pendidik,
sistem pembelajaran daring hanya efektif untuk penugasan. Mereka menganggap untuk
membuat mahasiswa memahami materi secara daring cukup sulit.

Selain itu, kemampuan teknologi dan ekonomi setiap mahasiswa berbeda-beda. Tidak semua
mahasiswa memiliki fasilitas yang menunjang kegiatan belajar jarak jauh ini. Koneksi lemah, alat
penunjang yang tidak mumpuni, dan kuota internet yang mahal menjadi hambatan nyata. Ini
juga berlaku bagi para pendidik atau dosen yang mengemban tugas negara.

Meskipun begitu, pembelajaran harus terus berlanjut. Setiap kampus termasuk para stafnya tak
kehilangan akal untuk mencari solusi segala kekurangan di tengah mewabahnya pandemi. Para
dosen memiliki cara masing-masing dalam menyikapi kekurangan ini. Menurut saya di dalam
kelas dengan proses belajar secara tatap muka saja masih banyak yang bingung dan bertanya
berulang-ulang apalagi jika harus melalui daring. Pada kenyataannya internet sering lemah dan
smartphone para mahasiswa yang kadang tidak mumpuni. Memang beberapa materi harus
dijelaskan secara langsung. Hal ini tentu membutuhkan kuota internet yang lumayan banyak,
sementara tidak semua orang tua mahasiswa adalah orang yang mampu. Seperti yang diketahui
bahwa kuota internet begitu mahal, apalagi melihat faktor ekonomi di tengah pandemi ini
sungguh dapat membuat krisis tiap rumah tangga bahkan perusahaan besar. Berdasarkan
beberapa pengalaman mengajar secara daring selama ini, sistem pembelajaran memang efektif
tapi menurut pendapat saya hanya efektif untuk memberi penugasan saja. Melihat banyaknya
faktor yang dialami oleh para dosen maupun mahasiswa. Selain itu tugas yang diberikan kepada
mahasiswa seringkali menumpuk dan membuat para mahasiswa dapat menjadi stres.

Tetapi pembelajaran secara daring juga memiiki suatu kelebihan dari yang kita lakukan sekarang
ini contohnya, Pembelajaran secara daring tidak ada kebutuhan fisik seperti ruang kelas. Dosen
dan mahasiswa dipermudah karena bisa belajar dan mengajar di mana saja dan kapan saja
meskipun dalam jarak yang jauh. Dalam hal ini mahasiswa dapat lebih fleksibel dan dinamis
mengatur waktu. Mahasiswa dapat belajar kapan saja. Tentu saja hal tersebut bisa
menguntungkan bagi mahasiswa yang tidak memungkinkan untuk datang ke kelas secara fisik
dengan alasan seperti keterbatasan transportasi.

Selain itu, dalam pembelajaran daring atau sistem online internet membuat para mahasiswa
untuk belajar mandiri. Mahasiswa dapat mengatur sendiri dalam menyelesaikan tugas
pembelajaran yang diberikan oleh dosen.

Saya telah merangkum beberapa kelebihan yang saya dapat dalam menjalani pembelajaran
secara daring sebagai mahasiswa di Universitas Sam Ratulangi :

1. Melatih Kemandirian

Dengan kondisi di tengah pandemi seperti ini kita dipaksa beradaptasi dengan keadaan, semua
hal dilakukan sendiri tanpa adanya pengawasan secara langsung dari dosen. Secara tidak
langsung saya sebagai mahasiwa baru harus mandiri dalan menjalan tugas dan tanggung jawab
saya sebagai mahasiswa, saya harus menemukan jalan keluar dalam setiap permasalahan yang
saya hadapi di dunia perkuliahan.

2. Mengembangkan Sikap Bertanggung Jawab

Sedikit memiliki persamaan dengan hal sebelumnya, saya sebagai mahasiswa baru harus
bertanggung jawab kepada diri saya sendiri. Saya belajar mengenai sebab-akibat serta
konsekuensi mengenai segala hal yang terjadi di sekitar saya. Segala hal yang saya lakukan harus
di pertanggungjawabkan sehingga tidak menjadi masalah di kemudian hari.

3. Melatih Kejujuran

Tanpa pengawasan dari dosen, kejujuran saya di uji dalam mengerjakan tugas dan ujian yang
diberikan oleh para dosen. Hal ini kembali dalam moral dan hati nurani saya sebagai mahasiswa
yang jujur dan bertanggung jawab.
4. Wawasan Mengenai Teknologi Informasi

Dalam pembelajaran daring ini, saya belajar banyak mengenai perkembangan teknologi guna
menunjang keefektifan pembelajaran daring. Dalam hal ini saya belajar dalam menggunakan
aplikasi video call/conference dan cara membuat video pembelajaran menggunakan aplikasi
video editing.

5. Manajemen Waktu dan Tempat yang Fleksibel

Dalam pembelajaran secara daring saya merasa lebih mudah dalam mengatur waktu dan tempat
saya untuk belajar mandiri maupun mengikuti perkuliahan secara daring (zoom). Ini membuat
penggunaan waktu saya menjadi lebih efektif. Saya dapat mengikuti perkuliahan daring dimana
pun saya berada entah itu di rumah ataupun di luar rumah.

Menjadi mahasiswa baru di era pasca pandemi memiliki beberapa kesulitan, dari kekurangan
kuota hingga tugas yang menumpuk, semua merupakan bagian dari pembelajaran bagi diri kita
untuk menjadi pribadi yang disiplin, tangguh, dan bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai