Anda di halaman 1dari 3

Pandangan Sains dan Kitab Suci Mengenai Asal Usul Manusia

A. Pandangan asal usul manusia menurut Sains

Asal usul manusia menurut sains didasari oleh beberapa teori, salah satu teori yang terkenal adalah
Teori Darwin.

Teori Darwin

Charles Robert Darwin (lahir di Shrewsbury, Shropshire, Inggris, 12 Desember 1809 -meninggal di
Downe, Kent, Inggris, 19 April 1882 pada umur 72 tahun) adalah seorang naturalis Inggris yang teori
revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama
(common descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya. Bukunya On the Origin of
Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life
(The Origin of Species) (1859) menjelaskan evolusi melalui garis keturunan yang sama sebagai
penjelasan ilmiah yang dominan mengenai keanekaragaman hayati. Evolusi melalui mutasi dan seleksi
alam pada saat ini adalah teori sentral dalam biologi, yang memberikan kerangka penjelasan bagi
berbagai fakta dalam catatan fosil, keragaman hayati, pewarisan sifat, adaptasi, penyebaran, dan
anatomi makhluk hidup. Teori Darwin menyatakan bahwa semua makhluk hidup bersaing di alam ini
melalui seleksi alam. Pernyataan Darwin mendukung bahwa manusia modern berevolusi dari sejenis
makhluk yang mirip kera. Selama proses evolusi yang diduga telah dimulai dari 5 atau 6 juta tahun yang
lalu, dinyatakan bahwa terdapat beberapa bentuk peralihan antara manusia modern dan nenek
moyangnya yang ditetapkan menjadi empat kelompok dasar sebagai berikut :

1. Australophithecines

2. Homo Habilis

3. Homo Erectus

4. Homo Sapiens

Para evolusionis menggolongkan tahapan selanjutnya dari evolusi manusia sebagai genus Homo, yaitu
“manusia”. Menurut pernyataan evolusionis, makhluk hidup dalam kelompok Homo lebih berkembang
daripada Australopithecus, dan tidak begitu berbeda dengan manusia modern. Manusia modern saat ini,
yaitu spesies Homo Sapiens, dikatakan telah terbentuk pada tahapan evolusi paling akhir dari genus
Homo ini. Fosil seperti “Manusia Jawa”, “Manusia Peking”, dan “Lucy” yang muncul dalam media dari
waktu ke waktu dan bisa ditemukan dalam media publikasi dan buku acuan evolusionis. Setiap
pengelompokan ini juga dianggap bercabang menjadi spesies dansub-spesies. Dengan menjabarkan
hubungan dalam rantai tersebut, evolusionis secara tidak langsung menyatakan bahwa setiap jenis ini
adalah nenek moyang jenis selanjutnya. Akan tetapi, penemuan terbaru ahli paleoanthropologi
mengungkap bahwa Australopithecines, Homo Habilis dan Homo Erectus hidup di berbagai tempat di
bumi pada saat yang sama. Lebih jauh lagi, beberapa jenis manusia yang digolongkan sebagai Homo
Erectus kemungkinan hidup hingga masa yang sangat moderen. Dalam sebuah artikel berjudul “Latest
Homo Erectus of Java: Potential Contemporaneity with Homo Sapiens ini Southeast Asia”, dilaporkan
bahwa fosil Homo Erectus yang ditemukan di Jawa memiliki umur rata - rata 27-53 juta tahun yang lalu
dan ini memunculkan kemungkinan bahwa Homo Erectus hidup semasa dengan manusia beranatomi
moderen (Homo Sapiens) di Asia tenggara.

Lebih jauh lagi, Homo Sapiens Neanderthalensis (Manusia Neanderthal) dan Homo Sapiens (Manusia
Moderen) juga dengan jelas hidup bersamaan. Hal ini sepertinya menunjukkan ketidakabsahan
pernyataan bahwa yang satu merupakan nenek moyang bagi yang lain. Pada dasarnya, semua
penemuan dan penelitian ilmiah telah mengungkap bahwa rekaman fosil tidak menunjukkan suatu
proses evolusi seperti yang diusulkan para evolusionis. Fosil-fosil, yang dinyatakan sebagai nenek
moyang manusia oleh evolusionis, sebenarnya bisa milik ras lain manusia atau milik spesies kera.

B. Pandangan asal usul manusia menurut Alkitab

Dalam alkitab tepatnya pada kitab Kejadian, Tuhan menciptakan manusia dalam 6 hari dan pada hari ke-
7 Tuhan beristirahat. Tuhan menciptakan manusia dengan cara berfirman.

 Penciptaan Hari Pertama

Injil yang membahas tentang penciptaan pada hari pertama adalah Kejadian 1:1-5 “Pada mulanya Allah
menciptakan langit dan bumi. Bumi belum terbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya,
dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air……” Pada kesempatan ini, Allah Tritunggal
menciptakan langit dan bumi terlebih dahulu. “Langit” yang dimaksudkan disini adalah tempat yang ada
di luar bumi yang letaknya berada di luar angkasa. Setelah itu, Allah menciptakan terang dan gelap. Allah
memisahkan keduanya untuk membedakan waktu. Terang dinamai sebagai siang dan gelap dinamai
sebagai malam. Allah melakukan pekerjaannya selama satu hari penuh. Mulai dari pagi hari hingga
malam hari.

 Penciptaan Hari Kedua

Injil yang membahas tentang penciptaan pada hari kedua adalah Kejadian 1:6-8 “Berfirmanlah Allah:
“Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air.” Maka Allah menjadikan
cakrawala dan Ia memisahkan air yang berada di cakrawala itu” Berdasarkan ayat di atas, Allah telah
berhasil menciptakan atmosfer bumi. Namun, Allah perlu melakukan pemisahan antara tanah dan
perairan. Tujuannya untuk membagi bumi menjadi dua bagian.

 Penciptaan Hari Ketiga

Injil yang membahas tentang asal usul Manusia menurut agama Kristen pada hari ketiga adalah Kejadian
1:9-13 “Berfirmanlah Allah: “Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat,
sehingga kelihatan yang kering. Dan jadi demikian….” Pada saat ini, Allah menciptakan benua, sungai,
samudera, dan lautan. Semuanya mendapatkan porsinya masing-masing. Setelah itu, Anda menciptakan
segala jenis tumbuhan. Tumbuhan tersebut bisa bertahan hidup berkat air yang ada di sungai, lautan,
dan lainnya. Allah menilai semuanya ini baik untuk dijadikan ada di bumi.

 Penciptaan Hari Keempat


Injil yang membahas tentang penciptaan pada hari keempat adalah Kejadian 1:14-19 “Berfirmanlah
Allah: “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dan malam. Biarlah
benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan
tahun-tahun” Pada hari ini, Allah menciptakan bintang dan bulan, serta segala benda-benda langit.
Penciptaan benda-benda langit nantinya akan membantu manusia untuk menentukan kapan siang dan
kapan malam. Benda langit juga berfungsi untuk membedakan waktu antara wilayah yang satu dengan
yang lainnya. Pekerjaan ini juga dinyatakan baik oleh Allah.

 Penciptaan Hari Kelima

Injil yang membahas tentang penciptaan pada hari kelima adalah Kejadian 1:20:23 “Hendaklah dalam
air, berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi
cakrawala. Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala makhluk yang
bergerak” Segala hewan yang hidup di air dan terbang di udara diciptakan pada hari kelima. Namun
tidak secara sempurna. Beberapa hewan seperti serangga mungkin saja diciptakan pada hari keenam.
Hewan yang diciptakan Allah saling berkesinambungan satu dan lainnya. Mereka juga dapat
memanfaatkan ciptaan di hari sebelumnya untuk bertahan hidup di bumi. Allah menyatakan pekerjaan
ini juga baik.

 Penciptaan Hari Keenam

Injil yang membahas tentang penciptaan pada hari keenam adalah Kejadian 1:24-31 “Berfirmanlah
Allah: “Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak, dan binatang melata
dan segala jenis binatang liar” Dan jadilah demikian “Berfirmanlah Allah: Baiklah Kita menjadikan
manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-
burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang ada di
bumi. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya
dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka…” Manusia diciptakan pada hari ke-enam ketika
bumi sudah siap dibangun. Selain manusia, segala makhluk yang belum ada di dunia juga diciptakan
pada hari ke-enam ini. Pada hari ini, Allah berkata bahwa segala yang diciptakan-Nya akan baik. Karena
semuanya sudah lengkap.

Kesimpulan

Menurut sains manusia berasal dari sel-sel yang berevolusi selama berjuta juta tahun lamanya dan
berubah wujud menjadi sebuah kera hingga manusia seperti zaman sekarang. Sedangkan di dalam
alkitab, keberadaan manusia berasal langsung dari Tuhan yang menciptakan manusia menurut rupa dan
gambaran diriNya. Menurut alkitab manusia pertama adalah Adam (laki-laki), lalu Allah menciptakan
Hawa (perempuan) menggunakan tulang rusuk Adam untuk mendampingi Adam dan beranak cucu
(melanjutkan keturunan).

Anda mungkin juga menyukai