Anda di halaman 1dari 13

A.

Latar Belakang

Alam Semesta dan Hayat sangat memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya ,kedua
hal ini sangat menunjang kehidupan manusia . Alam Semesta dan Hayat sangat
berhubungan dengan manusia setiap proses yang terjadi dalam kehidupan sebelum dan
setelah terciptanya manusia . Dengan ilmu Alam Semesta dan Hayat kehidupan manusia
akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama kehidupan manusia akan sempurna dan
bahagia.
Pembuatan makalah ini dilatarbelakangi oleh rasa keingintahuan saya sebagai makhluk
ciptaan Tuhan yang diberi akal pikiran sehingga menuntut saya untuk mencari tahu segala
sesuatu yang telah diciptakan-Nya.Dari sekian banyak penciptaan Allah SWT, salah
satunya ialah diciptakannya alam semesta yang dimana alam semesta merupakan awal dari
suatu kehidupan.Alam semesta dapat dikatakan sempurna penciptaannya tentu ada
permulaan dari tidak ada menjadi ada atau sebaliknya dari yang sudah ada (kurang
sempurna) lalu dalam waktu yang cukup lama mengalami perubahan mengarah pada
sempurna.
Orang Babilonia (sekitar tahun 700 - 600 SM) beranggapan bahwa alam semesta
merupakan suatu ruangan atau selungkup di mana bumi yang datar sebagai lantainya,
sedangkan langit-langit dan bintang merupakan atapnya. Tentunya seiring berkembangnya
ilmu pengetahuan, teori-teoro semacam itu sudah digantikan oleh berbagai teori lain yang
didukung oleh bukti-bukti dan gagasan-gagasan kuat. Namun sampai saat ini berbagai
macam teori sudah bermunculan mengenai misteri awal terjadinya alam semesta. Lantas,
teori manakah yang sesungguhnya paling benar adanya? Tentu, Tuhan Pemilik Semesta
Alam yang paling tahu kebenaran hakiki.
Selain itu, pembuatan makalah ini adalah untuk penyempurnaan tugas individu.

1
B. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah
Alam Semesta & Hayat.
Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka
dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :
1. ALAM SEMESTA
a. Asal Mula terbentuknya Alam Semesta
b. Pengertian Alam Semesta dalam Agama islam
c. Tujuan penciptaan Alam Semesta
d. Hubungan manusia dan Alam Semesta
2. HAYAT
a. Hayat adalah salah satu sifat Allah
b. Perbedaan Hayat Allah & Hayat Manusia

C. Tujuan Penulisan

Pada dasarnya tujuan penulisan atau penyusunan makalah Pendidikan agama Islam ini
tentang Alam Semesta & Hayat terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umum dalam penulisan atau penyusunan makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Agama Islam, dan tujuan
khusus dari penulisan makalah ini adalah untuk membahas tentang hubungan yang terdiri
anatara Alam Semesta & Hayat dengan kehidupan Manusia

2
ASAL MULA ALAM SEMESTA

Keajaiban Ilmiah Al Qur'an

Menurut pandangan Al Quran, penciptaan alam semesta dapat dilihat pada surat
Al Anbiya ayat 30.



Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi
itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara
keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman?

Menurut ayat di atas dikatakan bahwa langit dan bumi dahulunya merupakan satu kesatuan
yang padu.

Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata
kepadanya dan kepada bumi, Datanglah kamu keduanya menuruti perintah-Ku
dengan suka hati atau terpaksa. Keduanya menjawab, Kami datang dengan suka
hati

Maka Dia menjadikannya 7 langit dalam 2 masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap
langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang
cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya`
( Fushshilat 11-12)
Surat ini menerangkan bahwa yang pertama kali Allah ciptakan sebelum ada bintang-
bintang dan galaksi, adalah bumi, kemudian Allah swt siapkan makanan di bumi bagi
subject utama penciptaan alam semesta , yaitu manusia. Baru setelah itu Allah ciptakan
langit dan bintang-bintang dalam enam masa. Seperti diterangkan dalam Surat Al Araf
ayat 54, alam semesta ini diciptakan selama 6 masa.
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada
siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan
bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.

3
Bumi sebelumnya adalah planet yang mati dan Allah menghidupkannya dengan
menu-runkan air dari langit.

Dan Allah menurunkan dari langit air dan dengan air itu dihidupkannya bumi
sesudah matinya.. (QS`An Nahl ; 65).
Pertanyaannya adalah darimana air ini berasal ? Padahal waktu itu belum ada awan yang
bisa menghasilkan hujan, belum ada langit yang bisa menahan uap air. Maka satu-satunya
kemungkinan asal air adalah dari Arasynya Allah.

Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu
menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar kuasa menghilangkannya. (
QS Al- Muminun ; 18 )
Perhatikan kalimat lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi , ini menerangkan
bahwa air bukanlah pemukim asli bumi tetapi pendatang (alien).

.Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup, Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman ( QS. Al-Anbiya ;30 ).
. Maka Kami tumbuhkan dengan air itu berjenis-jenis tumbuhan yang bermacam-
macam ( QS Tha Ha ; 53)
Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air (QS An Nur ; 45).
Ketiga ayat tersebut makin menjelaskan kepada kita bahwa setelah air diturunkan ke
bumi, maka sebelum Allah ciptakan hewan , tentunya yang terlebih dahulu Allah cipakan
adalah tumbuh-tumbuhan sebagai cadangan makanan hewan. Kemudian hewan-hewan ada
juga yang menjadi cadangan makanan untuk hewan-hewan predator. Semua jenis hewan,
baik burung maupun hewan darat, ternyata menurut ilmu pengetahuan memang asal-
usulnya dari hewan air.

Misteri berikutnya adalah dikatakan dalam Al Quran bahwa langit dan bumi dulunya
adalah suatu yang padu. Jadi bukan bumi dan bintang-bintang yang dulunya sesuatu yang
padu.

4

bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu,
kemudian kami pisahkan antara keduanya. ( QS. Al-Anbiya ;30 ).

Selanjutnya Allah swt katakan menciptakan langit dari asap lihat kembali surat Al
Fushilat ayat 11).

Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,...
(Al Fushshiilat, 41: 11)

Bumi, sebelum Allah swt hidupkan dengan menurunkan air dari langit, pada
mulanya adalah sebuah bola api yang sangat panas. Ilmu pengetahuanpun mengakui hal
tersebut. Tetapi tanpa perlu pembuktian, kita tahu bahwa perut bumi masih mengandung
lumpur dan lahar yang sangat panas sampai saat ini. Sebuah benda yang panas, seperti
sebatang besi yang membara misalnya, apabila disiram air akan menyebabkan munculnya
asap dan uap air. Demikian juga dengan bola panas bumi pada waktu air diturunkan maka
dia mengeluarkan asap dan uap air. Apa bedanya asap dengan uap air ? Asap bersifat
adhesive (mengikat) sedangkan uap bersifat kohesip (tidak mengikat). Asap dari bumi
inilah yang kemudian Allah swt ciptakan menjadi langit yang tujuh lapis. Kemudian dalam
tempurung langit yang pertama Allah ciptakan bintang-bintang. Darimana Allah swt
ciptakan bintang-bintang. Wallahu alam, tidak ada penjelasan dalam Al Quran. Allah swt
Kuasa menciptakan segala sesuatunya dari yang tiada menjadi ada.

5
PENGERTIAN ALAM SEMESTA
Menurut Agama Islam
Alam adalah segala sesuatu yang ada atau yang dianggap ada oleh manusia di dunia ini
selain Allah beserta Dzat dan sifat-Nya. Alam dapat dibedakan mrnjadi beberapa jenis,
diantaranya adalah alam ghoib dan alam syahadah. Alam syahadah dalam istilah Inggris
disebut universe yang artinya seluruhnya, yang dalam bahasa sehari-hari disebut sebagi
alam semesta.
Alam semesta merupakan ciptaan Allah yang diurus dengan kehendak dan perhatian
Allah. Allah menciptakan alam semesta ini dengan susunan yang teratur dalam aspek
biologi, fisika, kimia, dan geologi beserta semua kaidah sains.
Definisi dari alam semesta itu sendiri adalah segala sesuatu yang ada pada diri manusia dan
di luar dirinya yang merupakan suatu kesatuan system yang unik dan misterius. Alam
syahadah atau alam materi sering juga disebut dengan alam fisik karene alam syahadah
merupakan alam yang dapat dicapai oleh indera manusia baik dengan menggunakan alat
atau tidak, berbeda dengan alam ghoib yang tidak dapat tercapai oleh indera. Alam
syahadah dapat dibedakan menjadi alam raya (makrokosmos) dan alam zarrah
(mikrokosmos).
Dan dapat pula dibedakan menjadi alam nabati, hewani, dan insani Al Quran
menggambarkan alam semesta laksana sebuah kitab yang disusun oleh satu wujud yang
arif, yang setiap baris dan katanya merupakan tanda kearifan penulisnya.

6
Menurut Teori BIG BANG

Alam semesta telah diciptakan sekitar 15 miliar tahun yang lalu. Tidak seorangpun tahu
kenapa, mengapa, dan bagaimana alam semesta ini terbentuk. Akan tetapi, dari beberapa
penelitian yang memakan waktu yang lama, bermunculanlah berbagai teori penciptaan
alam semesta. Pada abad ke 19, banyak orang mempercayai teori alam semesta yang tetap.
Teori ini mengatakan bahwa alam semesta tidak memiliki permulaan, dengan kata lain
alam semesta ini telah ada sejak dahulu kala dan tidak berubah (statis). Teori ini muncul
dari kalangan materialis yang tidak percaya tentang penciptaan.
Kemudian, pada abad 20 muncul suatu teori baru tentang penciptaan alam semesta,
yaitu teori Big Bang. Teori ini mengatakan bahwa alam semesta memiliki permulaan. Pada
teori ini, dikatakan bahwa alam semesta terbentuk karena sebuah ledakan besar yang
disebut Big Bang. Teori Big Bang merupakan kebalikan dari teori alam semesta yang tetap.
Teori Big bang menyatakan bahwa alam semesta terbentuk oleh suatu ledakan besar.
Pernyataan ini mengindikasikan bahwa terdapat permulaan pada alam semesta. Banyak
orang yang menganut paham materialis yang tidak percaya dan menyanggah teori ini.
Akan tetapi, tidak lama setelah teori ini muncul, banyak bukti -bukti yang ditemukan
membenarkan teori ini seperti ditemukannya sisa-sisa gema radiasi dentuman dari ledakan
tersebut. Sungguh menakjubkan karena sisa-sisa gema dentuman tersebut masih ada
meskipun proses-proses pendinginan dari dentuman besar tersebut telah berlangsung
selama 15 miliar tahun. Sisa-sisa radiasi gema tersebut dapat ditemukan pada suhu 5
kelvin. Kemudian teori Big Bang pun diterima oleh berbagai kalangan di seluruh dunia.

7
Menurut Teori Buku-buku & Atlas Dunia

Gambar 1.0. Sebuah bintang terbentuk


dari gumpalan gas dan asap (nebula),
yang merupakan peninggalan dari 'asap'
yang menjadi asal kejadian alam semesta.
(The Space Atlas, Heather dan Henbest,
hal. 50)

Gambar 11. Nebula Laguna adalah sebuah


gumpalan gas dan asap yang berdiameter sekitar
60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi
ultraviolet dari bintang panas yang baru saja
terbentuk di dalam gumpalan tersebut.
(Horizons, Exploring the Universe, Seeds,
gambar 9, dari Association of Universities for
Research in Astronomy, Inc.)

Ilmu pengetahuan moderen, ilmu astronomi, baik yang berdasarkan pengamatan


maupun berupa teori, dengan jelas menunjukkan bahwa pada suatu saat seluruh alam
semesta masih berupa 'gumpalan asap' (yaitu komposisi gas yang sangat rapat dan tak
tembus pandang, The First Three Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe,
Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah prinsip yang tak diragukan lagi
menurut standar astronomi moderen. Para ilmuwan sekarang dapat melihat pembentukan
bintang-bintang baru dari peninggalan 'gumpalan asap' semacam itu.
Dr. Alfred Kroner adalah salah satu ahli ilmu bumi terkemuka. Ia adalah Profesor
geologi dan Kepala Departemen Geologi pada Institute of Geosciences, Johannes
Gutenberg University, Mainz, Jerman. Ia berkata: "Jika menilik tempat asal Muhammad...
Saya pikir sangat tidak mungkin jika ia bisa mengetahui sesuatu semisal asal mula alam
semesta dari materi yang satu, karena para ilmuwan saja baru mengetahui hal ini dalam
beberapa tahun yang lalu melalui berbagai cara yang rumit dan dengan teknologi mutakhir.

8
Tujuan Penciptaan Alam
Pada hakekatnya segala sesuatu yang tercipta, benda hidup maupun mati, nyata
ataupun tidak, semuanya adalah milik Allah semata yang pada akhirnya semuanya akan
kembali kepada-Nya. Baik secara suka atau terpaksa, segala alam yang ada itu menjadi
tunduk dan patuh pada hukum dan ketetapan Allah.
Hanya karena sifat kasih dan saying dari Allah maka manusia yangi ciptakan adalah
diberi tugas sebagai kholifah di bumi ini bertugas untuk megelola, membudayakan,
memanfaatkan dan melestarikan alam. Tugas tersebut diberikan kepada manusia karena
Allah menciptakn manusia sebagai makhluk yang terbaik, seperti yang disebutkan dalam
surat At Tiin ayat 4. Manusia di dalam kehidupannya di dunia dibekali oleh Allah dengan
potensi dasar. Potensi dasar itu dapat nampak dan dilihat dalam jiwa, raga, tubuh, dan ruh.
Dari potensi dasar manusia yang berupa akal yang bias melahirkan daya berfikir dan daya
nalar, akhirnya manusia dapat menundukkan, menguasai, dan memanfaatkan alam. Dengan
akal itu pula manusia dapat mengamati, meneliti, menganalisis gejala-gejala alam yang
timbul, dan menguasai rahasia-rahasianya. Sehingga pada puncak penelitian dan
penemuannya itu, akan wujud dan keagungan Allah sebagai penciptanya.
Dengan demikian, tujuan alam diciptakan adalah bukan untuk dirusak, dicemari, dan
dihancurkan. Akan tetapi adalah untuk difungsikan semaksimal mungkin dalam kehidupan.
Tujuan alam diciptakan juga bukan untuk disembah, dikultuskan, dan dimintai
pertolongan. Akan tetapi adalah untuk dikelola, dibudidayakan, dan dimanfaatkan dalam
kehidupan. Pada akhirnya alam diciptakan hanya sebagai fasilitas semata bagi manusia
untuk mengenal dan lebih mendekatkan diri pada Allah.

9
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALAM SEMESTA

1. Hubungan Historis
Asal usul manusia dikaitkan dengan keberadaan alam semesta ini dilandaskan pada
adanya persamaan bentuk morfologis dan fisiologis (dan alas an yang bersifat
ideologis). Pada abad ke 19 muncul suatu pemahaman asal usul manusia yang
dikaitkan dengan primata. Penciptaan manusia pada awal kehidupan dari
Ramapithecus-oseopithecus-Australopithecus-Pitecanthropus Erectus-Neandertal-
Homo Sapien yang kini dikenal sebagai manusia modern seperti sekarang ini. Dari
evolusi awal terciptanya manusia yang rumit inilah ada hubungan historis/sejarah
antara manusia dan alam semesta.
Kerumitan yang ada pada persoalan asal usul manusia hamper sama dengan
kerumitan asal usul alam semesta. Apalagi jika dihubungkan bahwa evolusi manusia
dahulu sampai sekarang sesungguhnya menyangkut perubahan gejala-gejala jagat
raya/alam meliputi tingkah laku, unsure, atom, dan elemen. Dari hal itulah terdapat
hubungan historis antara manusia dan alam semesta.

2. Hubungan Fungsional
Proses penciptaan manusia adalah integral dari alam semesta. Dalam sisitem
kosmos, manusia dan alam semesta merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Karena memiliki keunggulan dalam system kesadaran, maka alam semesta menjadi
obyek yang penting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan kemajuan pengetahuan
terhadap alam dan teknologi yang diterapkannya, menempatkan alam semesta dalam
posisi sebagai sumber kehidupan yang tidak terbatas bagi manusia. Maka wajarlah jika
semakin dalam pengetahuan semakin teraasa hubungan antara fungsi manusia dan
fungsi alam.
Salah satu teori yang menunjukkan hubungan antara manusia dengan alam adalah
teori anthroposentris yang menyebutkan bahwa manusia menjadi pusat alam.
Maksudnya semua yang ada di alam adalah untuk manusia, seperti firman Allah dalam
Q.S. Al Baqarah ayat 29 yang artinya : Dan Dialah Allah yang menjadikan segala
yang ada di bumi untuk kamu.
Menurut pandangan Islam, manusia ditempatkan sebagai rahmat bagi alam. Seperti
disebutkan dalm Q.S. Al Anbiya ayat 107 yang artinya : Dan tiadalah kami mengutus
kamu melainkan sebagai rahmat seluruh alam.

10
Pada intinya, alam dan manusia saling bergantung, alam menyediakan segala
sesuatu yang manusia butuhkan, dan alam membutuhkan manusia untuk menjaga
kelestariannya. Alam diciptakan oleh Allah sebagai objek untuk mengembangkan
potensi dan pengetahuan yang dimiliki manusia agar mereka bisa berkembang dan
memakmurkan alam, dan mengetahui tanda-tanda kebesaran penciptanya, yaitu Allah
SWT.
HAYAT ADALAH SIFAT ALLAH
Hayat Artinya hidup. Sifat hayat adalah suatu sifat yang qadim lagi azali yang berdiri
pada zat ALlah ta'ala. Allah hidup tanpa nyawa, nafas. Tidak juga dengan bertubuh badan
dan tidak makan serta minum. Sifat Hayat (Hidup) menjadi puncak atau asas bagi sifat-
sifat ALlah yang lain iaitu Qudrah, Iradah, Ilmu, Sama', Basor dan Kalam (Sifat Idrak).
Tanpa Hayat maka sifat-sifat lain juga tiada.

Hayat (Hidup) adalah Sifat Mani artinya sifat wujud Allah yang qadim (dahulu),
berdiri pada dzat-Nya. Allah Maha Hidup, dan hidup Allah adalah kehidupan abadi, tidak
pernah musnah dan tidak akan mati. Dia memiliki tujuh sifat yang teratur yaitu sifat
Qudrat, Iradat, Ilmu, Sama, Bashar dan Kalam yang berlangsung terus, abadi dan tidak
musnah.






Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi
terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-
Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah
tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang
mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat
memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar (al-Baqarah: 255)
Adapun sifat mustahil al-hayatu adalah al-mautu, artinya mati. Hidupnya Allah
berbeda dengan hidupnya manusia. Perbedaan itu antara lain dapat kita lihat bahwa Allah
hidup tanpa ada yang menghidupkan. Sedangkan manusia dan makhluk hidup lainnya
hidup karena ada yang menghidupan. Mereka dihidupkan oleh Allah.
Allah hidup tidak bergantung dengan yang lain, sedang manusia hidupnya sangat
bergantung dengan yang lain.

11
Sifat Allah adalah hidup selama-lamanya, tidak mati, tidak dibunuh, atau disalib.
Kalau bisa mati, dibunuh atau disalib berarti bukan Allah, berarti manusia. Allah yang
Hidup kekal lagi terus menerus ini mengurus semua makhluk-Nya; tidak pernah ngantuk
dan tidak pernah tidur apalagi mati.
Maka dari itu kita harus selalu berhati-hati dalam segala tindakan, karena gerak-gerik
yang kita lakukan selalu diawasi dan dicatat oleh Allah, tak ada yang terlewatkan. Kelak di
akhirat seluruh amalan yang kita lakukan akan dipersoalkan.
Hikmah Dan Atsar

Perbedaan hayat (hidup) Allah ta'ala dengan hayat (hidup) manusia


Hayat Allah Ta'ala
1. Qadim lagi azali
2. Tiada tempoh masa (kekal)
3. Tidak bernyawa
4. Tidak bernafas
5. Tidak bertubuh badan
6. Tidak makan dan minum
7. Allah menghidupkan makhluk yang lain

Hayat Manusia
1. Bersifat baharu (pasti hancur, musnah, mati)
2. Ada tempoh masa
3. Bernyawa
4. Bernafas
5. Bertubuh Badan
6. Makan dan Minum
7. Dihidupkan

12
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran, Buku Sekolah Tinggi Ilmu Agama, The Space Atlas, Wikipedia,
Association of Universities for Research in Astronomy, Inc.)

13

Anda mungkin juga menyukai