Anda di halaman 1dari 18

AL-QUR’AN DAN ASTRONOMI

Ringkasan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Al-Qur’an dan Saintek
yang diampu oleh Bapak Muhammad Saefulloh., M.Pd.I

Disusun oleh :

Faisal Hafiz Varian (2015150026)

Hani Faturafiqoh (2015150064)

Catra Andika Ramadhani (2015150071)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH

di WONOSOBO

2018
BAB VI

AL-QUR’AN DAN ASTRONOMI

A. Prinsip-Prinsip Astronomi
Astronomi, yang dalam khazanah pengetahuan islam dikenal dengan
ilmu Falak adalah ilmu yang berkaitan dengan pergerakan, penyebaran, dan
karakteristik benda-benda langit.
Dalam khazanah intelektual islam klasik, ilmu falak merupakan salah
satu ciri kemajuan peradaban islam. Namun dalam perjalanannya ilmu falak
hanya mengkaji persoalan-persoalan ibadah, seperti arah kiblat, waktu sholat,
awal bulan, dan gerhana.. Sejarah dan pembukuan ilmu falak ini banyak
dikembangkan oleh tokoh-tokoh islam salahh satunya adalan Muhammad bin
Musa al-Khawarizmi (780-850) dan masih banyak lagi tokoh-tokoh islam yang
lainnya. Di Indonesia ilmu falak juga berkembang pesat. Ulama yang
pertamakali terkenal sebagai ahli ilmu falak Indonesia adalah Syaikh Taher
Jalaludin
Objek asltronomi sangatlah luas untuk bias di eksplorasi atau didatangai
dengan wahana antariksa untuk diamati lebih rinci dalam sebuah laboratorium
di bumi. Meskipun demikian, astronomi dapat dikembangkan dengan cara
melakukan pengukuran, pengamatan, dan menganalisa kurir informasi yang
dipancarka oleh benda langit. Informasi benda langit bisa diperoleh melalui
pengamatan, informasi astrometry, spektroskopi, dan fotometri. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis dengan kaidah hukum alam yang telah teruji
untuk menjelaskan fenomena alam. Akhirnya, struktur proses kelahiran
fenomena alam tersebut dapat dipahami. Pemahaman itu memperluas khazanah
ilmu pengetahuan astronomi.

B. Penciptaan Alam Semesta (Langit dan Bumi)


Dalam penciptaan alam semesta, bahwa waktu adalah menunjukkan
dimana adanya permulaan, masa berakhir, juga berarti bahwa alam semesta ini
pemmiliki penciptanya. Al-Qur’an dalam banyak ayatnya menjelaskan bahwa

2
Allah SWT menciptakan alam semesta (langit dan bumi) dalam emnam hari
(masa). Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah QS.Qaf (50): 38 dan
QS.Al-A’raf (7): 54. Dimana dalam kedua ayat tersebut menyebutkan fii sittati
ayyaam yang perarti “enam masa” dalam terjemahannya.
Interpretasi Bahasa
Bibel yang secara tegas menyebutkan bahwa “sittati ayyam” adalah enem
hari dalam satu minggu kemudian diakhiri dengan hari istirahat . Namun Ayyam
(hari) yang dimaksudkan disini adalah satu periode, atau tahapan, atau masa.
Dimana dalam satu periode ini mungkin saja satu tahun atau serratus tahun, atau
bahkan milyaran tahun (dalam artian tidak diketahui).
Interpretasi Ahli Tafsir
- menurut Sayyid Quthb “hari-hari” itu batasannya hanya Allah saja yang
mengetahuinya.
- menurut Imam Al-Qurthubi, Imam Bidhawi, Imam Al-Alusi, Imam
Khazin, dan Imam Baghawi enam hari dalam perhitungan adalah dari
terbit sampai terbenam matahari sama seperti perhitungan kita sebagai
manusia di bumi.
- pendapat Ibnu Abbas dan mayoritas ulama, satu hari disisi Allah adalah
1000 tahun dalam perhitungan manusia di bumi.

Namun pada akhirnya para mufassir sepakat menbagi “enam masa”


tersebut menjadi 3 bagian dan setiap bagian terdiri dari 2 hari dalam
pengertian relativisme waktu yaitu :

1. Dua masa untuk menciptakan bumi dan langit asap yang pertama;
QS.Fusshilat :9 dan QS.Al Anbiya :30 ayat ini yang membuktikan
bahwa langit dan bumi berasal dariemberio yang sama (ratqan)
kemudian meledak (fafataqnahuma)
2. Dua masa untuk menyusun langit dan bumi berllapis tujuh; QS.Fusshilat
:11-12 ayat ini yang menceritakan Big Bang dan kondisi langit berasap
setelah kejadian itu.
3. Dua masa untuk menata bumi secara geologis dan menundukkannya
untuk manusia; QS.Fusshilat :10 mengisyaratkan bahwa gunung-
gunung meteor yang pada mulanya jatuh dan tertanam di kerak bumi

3
setelah mengeras (menurut penelitian dimulai sejak 4,5 milyar tahun
yang lalu) dan kemudian untuk menyambut manusia maka Allah
menciptakan air, tanaman dan hewan.

Sampai saat ini enelitian seputar usia alam semesta adalah berdasarkan Big
Bang dan dengan cara dan metode beragam. Ada sebagian ilmuwan yang
memperkirakan sekitar 10 sampai 18 miliar tahun (berdasarkan fenomena
pemuaian alam semesta dan pergeseran merah). Sedangkan berdasrkan dua
metode nuklir mendapat kesimpulan bahwa usia alam semesta ini adalah 13
atau 15 miliar tahun. Namun pembahasan ini masih menjadi perbincangan
para astronom.

C. Planet Bumi, Planet Unik di Alam Semesta


Planet bumi adalah planet yang sangat istimewa di alam semeta. Di
bumi terdapat udara, makanan, kondisi stabil, dan lainnya sehingga bumi ini
seperti jasad raksasa dengan system yang menopang mahluk-makhluknya untuk
terus bertahan hidup. Sejauh ini, di antara jutaan bahkan miliaran planet dan
galaksi kita belum ditemukan planet lain yang bener-benar mirip dengan bumi
dan galaksi kita adalah sati dari 100 kemungkinan galaksi yang dapat diamati.
Posisi bumi adalah paling strategis dengan matahari dibandingkan
planet lain sehingga kondisi seperti CO2 dan air adalah stabil. Sedangkan syarat
kehidupan kompleks di suatu planet minimal adalah :
1. harus berada dalam zona hunian galaksi.
2. harus berada pada zona hunian bintang.
3. harus berada dalam system dengan planet-planet raksasa yang
melindunginya.
4. harus berada dalam orbit yang tepat, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu
panas.
5. harus berada dengan satelitnya agar dapat menstabilkan porosnya.
6. planet tersebut harus tersusun dari batuan silica.
7. mempunyai kerak yang cukup tebal.
8. mempunyai panas pada intinya
9. mempunyai atmosfer yang kaya akan zat asam

4
10. harus mempunyai air untuk menunjang kehidupan.
11. harus mempunyai perbandingan yang luas antara kebaragamannya.

Semua faktor tersebut hanya dapat ditemukan di planet bumi saja.


bahkan bumi memiliki lebih banyak faktor lagi selain itu. Bahwa bumi juga
memiliki misterius keseimbangannya agar harmois dan tidak menyengsarakan
manusia. misterius keseimbangannya antara lain :

1. gravitasi di permukaan
2. jarak dengan bintang induk (matahari)
3. ketebalan kerak bumi
4. periode rotasi
5. interaksi gravitasi d engan bulan
6. medan magnet
7. perbadingan cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima pada
permukaan
8. perbandingan oksigen dan nitrogen di atmosfer
9. kadar CO2 dan uap air dalam atmosfer
10. kadar ozon dalam atmosfer
11. aktivitas gempa.

Semua hal tersebut di bumi adalah seimbang dan stabil untuk menyokong
kehidupan manusia di bumi dan merupakan “rancangan cerdas” dari sang
pencipta.

Melalui bukti kompleksitas keseimbangannya, terlihat jelas bahwa


bumi diciptakan tidak dengan main-main melainkan sebuah perencanaan
penciptaan yang sangat sempurna. Sesuai firman Allah dalam QS.Ad-Dukhan
:38 yang artinya

“dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dana pa yang ada antara
keduanya dengan main-main. kami tidak menciptakan keduanya melainkan
dengan haq, tetepi kebanyakan mereka tidak mengetahui”(QS.Ad dukhan 38)

5
Dan kemudian juga di tegaskan dalam QS.Al-Hijr :19 bahwa dalam planet bumi
semuanya tercipta secara sempurna dan harmonis demi mendukung kehadiran
sebuah kehidupan yang kompleks.

D. Penciptaan Tujuh Langit Dan Tujuh Bumi

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.”
(QS. At Thalaq (65):12)

Penyebutan tujuh langit di dalam Al Qur’an disebut tujuh kali dalam


tujuh ayat merupakan suatu kemukjizatan. Pada akhir surat at Thalaq(65):12
terdapat petunjuk penyamaan bumi dengan langit. Hal tersebut sebagai
penegasan bahwa bumi tujuh lapis seperti langit. Kalimat Al Qur’an mengenai
tujuh langit juga bisa diartikan tujuh lapisan, tujuh dimensi yang berbeda

Jika dilihat dengan mata telanjang atmosfir seperti sesuatu yang seragam
(sama). Namun tidak seperti itu. Al Qur’an menyebutkan lapisan-lapisan yang
berbeda-beda pada atmosfir dengan keserasian yang sempurna antara satu
dengan yang lainnya. Penciptaan lapisan-lapisan yang selaras ini adalah
fenomena yang bisa dlihat dari atom yang mikrokosmos sampai pada alam
semesta yang makrokosmos. Lapisan-lapisan orbit electron yang mengelilingi
inti atom. Fakta bahwa jumlah maksimal orbit di atom adalah tujuh.

Dalam bahasa arab “tujuh” menggambarkan kemajemukan,


penggambaran “tujuh langit” selain berarti tujuh sebagai jumlah lapisan langit,
juga menggambarkan kemajemukan langit. Al Qur’an menggambarkan gerak
di dalam satu langit dan ditujuh langit dengan kata Al-‘Uruuj (benda bergerak
pada garis melengkung). Terbukti secara ilmiah bahwa benda langit tidak
mungkin bergerak pada garis lurus, tetapi melengkung(berbelok-belok). Karena
tersebarnya zat dan energi di seluruh kosmos dan pengaruh zat terhadap gerak
benda langit di bagian kosmos.

“Dan jika seandainya kami membukakan kepada mereka salah satu


dari (pintu-pintu) langit, maka mereka akan menempuh garis yang berbelok-
belok di langit.” (QS. Al-Hijr(15):14)

6
Pada awal abad ke-20, penelitian astronomi dan fisika menemukan
kecembungan bagian kosmos dan kecembungan tempat dan waktu (yang saling
berkoneksi).

Jika ada kemungkinan perjalanan manusia bergerak disekitar bagian


tertangkap langit terdekat maka ia akan kembali ke titik awal mulainya (Hal ini
membuktikan bulatnya langit terdekat).

“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam


sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.” (QS. Al-Ma’arib(10))

Dari sini jelas, Al Qur’an menegaskan suatu fakta bahwalangit itu berlapis
tujuh yang sebagaian luarnya membungkus bagaian dalam, bumi juga berlapis
tujuh. Atas dasar itu lapisan bumi ada di dalam bumi.

E. Pemisahan Langit Dan Bumi

Keberadaan alam semesta senantiasa menjadi kajian dan perdebatan


berbagai pihak sejak dulu. Dengan kemampuan akal yang terbatas, ada pihak-
pihak yang beranggapan bahwa alam semesta tidak memiliki permulaan dan
akan terus ada. Sebagaian pihak dengan akal dan ditunjang oleh keterangan
agama berpendapat bahwa alam semesta ini diciptakan dan memiliki pencipta.

Interpretasi Bahasa

 Ibnu Manshur dalam kamus Lisan al-‘Arab mengatakan Ar Ratqu adalah


lawan kata Al Fathu
 Ibnu Sayyidah mengatakan Ar Ratqu yang berarti menyatukan dan
memperbaiki Al Fathu sesuatu yang robek

Interpretasi Ahli Tafsir

Imam Ar Razi mengatakan para ahli tafsir berbeda-beda penafsirannya


dalam memaknai kata-kata Ar Ratqu dan Al Fathu, diantaranya :

Pertama : Al Hasan,Qatadah, Said bin Jubair dan Ibnu Abbas ra dalam


riwayat ikrimah. Mereka menafsirkan bahwa pada awalnya langit dan bumi

7
menyatu kemudian Allah memisahkan keduanya dengan mengangkat langit dan
menempatkan bumi, dimana bumi diciptakan lebih dulu dari pada langit.

Kedua : Ibnu Abbas, ra , Al Hasan, mereka mengatakan langit dan bumi


dulunya menyatu dengan kokoh dan stabil kemudian Allah membelah langit
dengan hujan dan membelah bumi dengan tumbuhan dan pohon.

Ketiga : Abu Muslim Al Asfahati dia mengatakan bahwa yang


dimaksud Al Fathu menciptakan dan mengadakan semakna dengan kata
fatara(menciptakan)

Ar Razi lebih cenderung pada penafsiran yang terakhir. Dia berkata


“Ketiadaan(pra-penciptaan) adalah peniadaan murni. Awalnya tidak ada zat-zat
dan benda-benda yang berbeda tetapi seakan-akan ada sesuatu yang menyatu,
barulah setelah proses penciptaan dan pembentukan keduanya saling terpisah”.

At Thabari Allah membelah dan memisahkan keduanya, dia mengatakan


bahwa pendapat yang paling mendekati kebenaran adalah langit dan bumi
awalnya tertutup dari hujan dan tumbuhan kemudian Allah merekahkan langit
dengan hujan dan merekahkan bumi dengan tumbuhan

M, Quraish Shihab Banyak teori ilmiah yang dikemukakan oleh para pakar
dengan bukti-bukti yang cukup kuat, yang menyatakan bahwa langit dan bumi
tadinya merupakan satu gumpalan, lalu gumpalan itu berpisah sehingga terjadi
pemisahan antara bumi dan langit.

Imam Abu Hamid adalah orang pertama yang berhasil memecahkan


masalah kekadiman alam semesta. Ia mengatakan bahwa alam bersifat
hadits(baru/memiliki permulaan dan akhir) dan tidak ada waktu sebelum
penciptaan alam semesta.

Interpretasi Ilmiah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi abad ke-21 telah


mencapai kesimpulan bahwa alam semesta memiliki awal, bahkan alam
semesta diciptakan dari ketiadaan dan dimulai oleh suatu ledakan besar (Big
Bang).

8
Awal mula alam semesta yang bersatu diungkapkan dalam bahasa arab
dengan kata “ratq” yang berarti keadaan menyatu. Kata ini digunakan untuk
merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Sedangkan kata
“fatq” diterjemahkan dengan arti perpecahan atau keterpisahan.

Kapan Big Bang terjadi? Tidak ada angka pasti yang menunjukkan hal
ini spesifik. Namun menurut pendapat mayoritas ilmuan, big bang diperkirakan
terjadi sebelum 15 Milyar tahun yang lalu. Teori Big Bang yang diterima secara
luas oleh fisikawan modern, menegaskan kebermulaan alam sekaligus
membantah keabadian alam. Hal ini adalah fenomena musnahnya benda yang
terkena radiasi.

Menurut Yusuf Al-Hajj Ahmad, ada sebuah ledakan besar yang terjadi
di dalam atom embrionik yang memuat kumpulan materi dan energi. Pada tahap
pertama ledakan besar ini, suhu panas meningkat hingga beberapa triliun hingga
terbentuklah beberapa bagian atom, kemudian dari bagian-bagian ini terbentuk
lagi atom-atom, dan dari atom-atom ini terbentuk debu kosmos yang kelak
menjadi galaksi-galaksi.

Pada tahun 1927, Georges Lemaitre, ahli astronomi dan kosmologi


belgia, merumuskan bahwa alam semesta diawali oleh suatu ledakan dahsyat
sebuah “superatom” kecil. Teori ini menjelaskan pemekarangalaksi dalam
keranhka kerja teori Albert Einstein tentang relativitas umum. Teori lemaitre
menjelaskan , bahwa alam semesta awalnya tersusun dari sebuah titik yang
sangat rapat, padat dan panas, yang disebut dengan titik singularitas (sebuah
titik yang tidak terdefinisikan). Dari titik inilah, suatu ledakan kosmis
mahadahsyat yang disebut Big Bang terjadi dan membentuk atom-atom
hydrogen (H), helium (He), proton, electron dan neutron dalam hitungan menit.

Prof. Jean Claude Batelere dari College de France menyajikan tiga


acuuan untuk mendeteksi terjadinya ledakan kosmis yang terjadi sekitar -/+ 13,7
miliar tahun lalu itu, dengan menggunakan elemen kimia (chemical element)
tertua, klaster bintang (globular cluster) tertua dan bintang kurcaci putih (white
dwarf star) tertua di jagat raya.

9
Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa segala sesuatu yang berasal dari air
(kehidupan ini berasal dari air). Untuk memahami hal ini ada tiga ahli
kosmologi dan astronomi Georges Lemaitre, George Gamow dan Stephen
Hawking mengemukakan hasil pengamatan dan penelitian mereka, bahwa
atom-atom yang terbentuk setelah peristiwa Big Bang adalah atom Hydrogen
(H) dan helium (He). Bukankah air terdiri dari atom hydrogen (H) dan helium
(He)?

Fakta-fakta ilmiah yang berkaitan dengan Big Bang :

1. Pada tahun 1913, Vasto Malvin Silver menemukan bahwa benda yang
sebelumnya diyakini sebagai debu kosmos ternyata menjauhi kita dengan
kecepatan 1800 km/detik. Benda-benda tersebut tidak lain adalah galaksi-
galaksi yang berada jauh dari kita.
2. Pada Tahun 1927, Georges Lemaire, melalui teori Big Bang, menghatakan
bahwa alam semesta pada awalnya adalah massa gas yang sangat padat dan
rapat , menyala dan panas. Karena efek tekanan yang sangat kuat yang
diakibatkan oleh suhu panas yang sangat tinggi, terjadilah ledakan besar
yang membelah massa gastersebut dan melemparkan bagian-bagiannya
kesegala arah. Seiring dengan berjalannya waktu, terbentuklah planet-
planet, bintang-bintang dan galaksi-galaksi.
3. Pada tahun 1929, Edwin Hubble memperkenalkan teorinya bahwa galaksi-
galaksi menjauhi kita dengan kecepatan yang sama dengan jarak-jarak
galaksi tersebut dengan kita. Hasil pengamatyan tersebut menerangkan
bahwa galaksi-galaksi saling menjauh, yang membuktikan bahwa alam
semesta mengembang.
4. Pada tahun 1930-an, para Astronom melandaskan kajiannya pada
kenyataannya bahwa setiap cahaya langit melepaskan cahaya tertentu.
Dengan bantuan spektroskop dan rumus matematika menunjukkan bahwa
alam semesta, pada tahap awalnya terdiri dari 73% hydrogen , dan 25%
helium serta gas lainnya seperti karbon dan oksigen. Perbandingan
hydrogen helium diangkasa luar tersebut merupakan salah satu bukti yang
menyokong teori Big Bang.

10
5. Pada tahun 1940-an, Fred Hoyle berpendapat bahwa jika Big Bang
memang benar, maka mestinya ada sisa ledakan.
6. Pada tahun 1948, George Gamov dan muridnya, Ralph Adler,
menyimpulkan jika teori Big Bang memang benar, pastilah ada fosil yang
tersisa, sebagaimana diutarakan Hoyle. Menurut logika mereka radiasi
latarbelakang tingkat rendah pasti ada di segala arah karena setelah terjadi
Big Bang, alam semesta ini mulai berkembang kesegala arah.
7. Pada tahun 1950, teleskop dengan pembesaran tinggi, membenarkan
pengamatan Hubble. Pengukuran yang dibuat menunjukkan bahwa
penciptaan alam semesta terjadi sekitar 10-15 milyar tahun lalu.
8. Pada tahun 1964, Arno Penzias (1933) dan Robert Wilson (1936) meneliti
pengaruh gelombang-gelombang radio yang menggunakan kelancaran
komunikasi satelit. Akhirnya ditemukan bahwa kemanapun stasiun
transmisi diarahkan, ia selalu menangkap gelombang-gelombang yang
memiliki daya pengganggu ringan meskipun kondisi langit sedang cerah.
Temuan penting mereka atas gelombang ruang angkasa tersebut, semakin
menguatkan kebenaran teori Big Bang.
9. Pada tahun 1986, stasiun ruang angkasa Uni Soviet mengirimkan
informasi-informasi yang menegaskan kebenaran teori Big Bang.
10. Pada tahun 1989, NASA meluncurkan satelitnya, setelah tiga tahun
beredar, mengirim informasi-informasi akurat yang menguatkan teori Big
Bang dan temuan Penzias dan Wilson.

Paul Davies memaparkan hasil pasti dari buhkti-bukti ilmiah tersebut yang
tidak bisa diperdebatkan lagi. “Ada sebuah kekuatan cerdas dan inteligen yang
membangun alam semesta iniyang disandarkan pada perhitungan-perhitungan
yang sangat sensitif. Perubahan-perubahan angka yang sensitif dan terjadi
dalam prinsip-prinsip keseimbangan alam semesta merupakan bukti adanya
desainer alam semesta.”

Stephen Hawking, ilmuwan fisika yang menulis A Briefer History of Time


mengatakan “Kecepatan meluasnya alam semesta adalah kecepatan yang sangat
kritis sampai pada tingkatan seandainya kecepatan pada detik pertama ledakan

11
tersebut lebih kecil dari seperjuta(sepermiliar) kali satu miliar, alam semesta ini
akan runtuh sebelum kondisinya yang sekarang ini.”

Hasil pasti yang dicapai oleh astronom Amerika Serikat, George Greenstein
dalam bukunya Symbotic Universe adalah, “Setiap kali mencermati bukti-bukti
ilmiah tersebut, kita selalu dihadapkan fakta yang sama, yaitu ada sebuah
kekuatan supranatural yang berperan dalam kelahiran alam semesta ini.” Hal ini
sejalan dengan ayat dalam Al Qur’an QS. As Sajdah (32)

Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik
kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut
perhitunganmu

F. Sistem Tata Surya

Tata surya terdiri dari matahari,planet-planet dan berbagai benda langit


seperti asteroid, komet dan satelit. Planet-planet mengelilingi matahari dengan
orbit (garis edar) yang berbentuk elip. Tata surya merupakan sistem rotasi yang
berpusat pada matahari.

“Dan Matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan yang


Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan
manzilah-manzilah, sehingga (Setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir)
kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi
matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang.
Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS. Yasin (36):38-40)

Firman Allah tersebut menjelaskan bahwa matahari bergerak ke arah


yang telah ditentukan. Kelebihan Al Qur’an ini merupakan bukti bahwa ia
diturunkan dari Pencipta matahari dan alam semesta Yang Maha Suci dan Maha
Tinggi.

Ada 2 teori tentang sistem tata surya yaitu Sistem Ptolomeus dan sistem
Copernius.

12
Sistem Ptolomeus menempatkan bumi sebagai pusat peredaran planet-
planet dan matahari. Sistem seperti ini disebut juga sistem Geosentrik.
Sementara itu, sistem Copernius menempatkan matahari sebagai pusat
tatasurya. Sistem ni disebut Heliosentrik. Secara konsepsual Tatasurya menurut
Copernicus lebih sederhana dari pada model Protomeus. Dalam model ini
Copernicus menyatakan bahwa semakin jauh planet dari matahari, maka
jalannya (planet) semakin lambat.

Berdasarkan ilmu astronomi, ada 9 planet sebagai anggota tata surya,


yaitu : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan
Pluto.

G. Lapisan-Lapisan Atmosfir

Atmosfir terbuat dari lapisan-lapisan yang memungkinkan terjadinya


kehidupan di bumi. Ketiadaan salah satu lapisan atmosfir berarti akhir dari
dunia ini.Allah menyebutkan tujuh langit dan tujuh bumi, ternyata atmosfir
bumipun terbentuk dari tujuh lapisan. Lapisan-lapisan tersebut bertumpukan
bergantung pada suhunya. Lapisan pertama (1) Troposfer lapisan terbawah,
paling dekat ke permukaan bumi, lapisan ini mencapai ketebalan 8 km dikutub
dan 17 km di khatulistiwa. Lapisan kedua (2) Stratosfer, lapisan ini mencapai
ketinggian 50 km. Lapisan ketiga (3) Mesosfer, lapisan ini mencapai ketinggian
85 km. Lapisan keempat (4) Termosfer, peningkatan sihi berlangsung lebih
lambat. Lapisan kelima (5) Ionosfer, gas pada lapisan ini berbentuk ion. Lapisan
keenam (6) Eksosfer, karena berada pada ketinggian 500 km sampai 1.000 km
bahkan 10.000 km, karakteristik lapisan berubah sesuai aktifitas matahari.
Lapisan ketujuh (7) Magnetosfer, di sinilah letak medan magnet bumi.
Penampilannya seperti suatu bidang besar yang kosong.

Bagaimanapun, adalah hal yang menarik untuk mendapati bahwa


pengelompokan lapisan atmosfir yang disepakati bersama mendukung
informasi dalam Al-Qur’an. Memisahkan atmosfir menurut lapisan-lapisan
yang serasi merupakan penemuan modern.

13
Bumi adalah planet yang berbentuk semi bola yang mempunyai lapisan
batu karang dengan dimensi sebagai berikut:

1. Rata-rata separuh diameternya 6.371 km.


2. Diameternya rata-rata 12.742 km.
3. Kelilingnya rata-rata 40.042 km.
4. Rata-rata luas permukaannya 510.000.000 km.
5. Bobotnya 108.000.000 km.
6. Rata-rata kepadatannya (densitasnya) 5,52 gram per cm.
7. Massanya 6.000 pangkat 18 ton (6.000.000.000.000.000.000.000 ton).
8. Hamparan daratannya 148.000.000 km.
9. Hamparan lautannya 362.000.000 km.
10. Daratan tertingginya 8.848 meter (dari permukaan laut).
11. Rata-rata ketinggian daratan 840 meter (dari permukaan laut).
12. Rata-rata kedalaman lautan 3.729 meter.
13. Bagian lautan yang paling dalam 11.033 meter.

Penelitian Frekuensi Seismologis dan karakter natural dan kimia unsur


bumi, manusia dapat mencapai beberapa kesimpulan penting tentang komposisi
internal bumi, sebagai berikut:

1. Bumi memiliki inti yang keras, yaitu bulatan tidak berlubang yang terdiri
dari zat besi dan nikel dengan sedikit unsur-unsur yang lebih ringan, seperti
sulfur, karbon, dan atau silicon. Diameter inti bumi tersebut kira-kira 2.400
km.
2. Inti Bumi Cair, karena meleleh terdiri dari zat besi, sebagian nikel dan
sedikit unsur-unsur ringan. Ketebalan diperkirakan 2.000 km, antara inti
keras dan cair bumi terdapat zona transisi dengan ketebalan 450 km.
3. Pita Bumi, zona kearah luar inti cair, ketebalannya kira-kira 2.765 km (dari
kedalamannya 120 km hingga 2.885 km dari bawah permukaan bumi).
4. Setelah Pita Bumi arah keluar adalah Litosfer (lapisan batukarang bumi)
yang ketebalannya mencapai 65 km dibawah dasar samudera dan mencapai
120 km dibawah kontinen.

14
Zona internal bumi dibagi menurut struktur kimia atau karakter
mekaniknya dengan sedikit perbedaan pendapat di kalangan ilmuan. Namun
konkretnya dapat dihimpun kedalam tujuh zona/ lapisan.

H. Planet Terbaru, Meteor Dan Komet


1. Planet
Berdasarkan temuan terkini yang dilakukan oleh Teleskop Luar Angkasa
Kepler milik NASA telah membuat penemuan menakjubkan. Lewat Konferensi
Pers yang digelar NASA Rabu (2/2/2011) siang waktu Washington atau kamis
(3/2/2011) dini hari WIB, hal utama yang diumumkan adalah bahwa hanya
dalam waktu setahun meneropong sebagian kecil galaksi kita, Kepler berhasil
menemukan lebih dari 1.235 planet di luar tata surya kita.
Dilain sisi, Kepler menyimpan temuan lain yang tak kalah menakjubkan.
Teleskop luar angkasa yang baru beroperasi tahun 2009 ini mampu menemukan
sebuah tata surya baru beranggotakan 6 buah planet. Seluruh planet mengorbit
satu bintang induk yang dimanai Kepler 11.
Dengan penemuan tata surya baru ini, Kepler semakin memantapkan
posisinya sebagai teleskop luar angkasa unggulan masa kini. Prediksi Geoff
Marcy, astronom dari University of California di Berkeley, bahwa pada tahun
2020 Kepler akan menemukan setidaknya 10.000 planet. Sementara pada tahun
2030, jumlah temuannya bisa bertambah 20.000 lagi. Hingga konferensi NASA
kemarin, Kepler telah menemukan 1235 planet.
Syaikh Yusuf mengatakan, bahwa planet-planet, gugus bintang, dan gugus
planet, semuanya berotasi mengelilingi dirinya sendiri dengan gerakan
transitory (gerakan fana tidak kekal) mengelilingi pusat kedalaman yang jauh
dari imajinasi manusia dan tidak bisa dijangkau, banyak atau sedikitpun, oleh
sains dan teknologi buatan manusia, dan yang terjadi dalam pengetahuan Allah
SWT. yang Maha Mengetahui.
Sudah lama ilmuan sangat tertarik untuk mengetahui: “apakah di Planet
Mars ada air atau tidak?”. Banyak ilmuan-ilmuan yang telah meneliti tentang hal
tersebut. Temuan-temuan para ahli membuktikan bahwa seolah-olah ada

15
kehidupan lain di luar bumi kita ini. Bisa jadi ayat Al-Qur’an dibawah ini
mengidentifikasi hal tersebut:
ِ ‫علَ أي َها أَنزَ ألنَا فَإ ِذَا ه‬
َ ‫َامدَة أٱۡل َ أر‬
‫ض َوت ََرى‬ َ ‫ٱهت ََّز أت أٱل َما َء‬
‫ َب ِهيج زَ أو ۢجِ ُك ِل ِمن َوأ َ ۢنبَت أَت َو َربَ أت أ‬٥ ...
“Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya,
hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan
yang indah.” (QS. al-Hajj (22):5)

‫ط َمعا خ أَوفا أٱل َب أرقَ ي ُِري ُك ُم َءا َٰيَتِِۦه َو ِم أن‬


َ ‫س َما ِء ِمنَ َويُن َِز ُل َو‬ ‫ض ِب ِه فَي أُح ۦ‬
َّ ‫ي ِ َماء ٱل‬ َ ‫َبعأ دَ أٱۡل َ أر‬
‫ َيعأ ِقلُونَ ِلقَ أوم َۡل َٰ َيت َٰذَلِكَ ِفي إِ َّن َم أو ِت َها‬٢٤
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk
(menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan hujan dari langit, lalu
menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan
akalnya.” (QS. ar-Rum (30):24)
2. Meteor
Allah berfirman,
ِِ‫ف َم أن َّّل‬ ‫ ثَا ِقب ِش َهاب فَأ َ أت َبعَ ۥهُ أٱلخ أ‬١٠
ِ ‫َطفَةَ خ‬
َ ‫َط‬
“Akan tetapi barangsiapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan);
maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang.” (QS. ash-Shaaffat: 10)
Demikian indikasi Al-Qur’an mengenai meteor. Para astronom berpendapat
bahwa meteor adalah benda langit, sebagaimana disebutkan Al-Qur’an.
Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an bahwa adanya meteor ini
berguna untuk menghancurkan jin-jin dan menakut-nakuti mereka. Para
astronom mengemukakan bahwa meteor memiliki kemampuan untuk membakar
dan menekan. Pertambahan berat meteor yang terbakar membantu terjadinya
hujan.
Menurut yang diisyaratkan Al-Qur’an tentang daya magnetis yang dimiliki
oleh meteor ini, diungkapkan oleh ilmi kontemporer bahwa dari penelitian
terhadap meteor ditemukan bahwa ia terdiri dari logam dan materi-materi kimia
yang terdapat di bumi dan atom-atom yang memiliki sifat magnetis.
3. Komet
Allah berfirman,

16
‫ بِ أٱل ُخنَّ ِس أ ُ أق ِس ُم فَ َل‬١٥ ‫ أٱل ُكنَّ ِس أٱل َج َو ِار‬١٦
“Sesungguhnya aku bersumpah dengan bintang-bintang yang tersembunyi, yang
beredar dan menyapu.” (at-Takwir: 15-16)
Allah telah bersumpah dengan bintang-bintang yang tersembunyi dari
pandangan atau yang diistilahkan oleh ilmuan astronomi dengan komet.
Sedangkan Al-Qur’an menyebutkan dengan bintang-bintang yang beredar dan
menyapu.
Komet termasuk anggota kumpulan tata surya yang mengelilingi matahari
dengan sebuah keistimewaan berupa lintasan yang sangat panjang dibanding
benda angkasa lain.
Satu kali edaran saja komet memerlukan waktu puluhan tahun untuk
melintasi lintasan yang sangat jauh dari matahari. Sehingga, ia betul-betul hilang
dari pandangan seolah-olah ia “menyapu” puluhan tahun sebelum kembali lagi
mendekati matahari. Komet ini memiliki beberapa ekor yang bergerak melintasi
langit seolah-olah ia menyapunya. Karena itulah, Al-Qur’an menyebutnya
dengan “bintang-bintang yang menyapu”.
Demikianlah mukjizat Al-Qur’an begitu nyata ketika ia menyebut komet
dengan dua nama yaitu “tersembunyi” dan “bintang beredar yang menyapu”.
Fakta yang jernih ini hanya akan mampu dicerna oleh ilmuan yang
spesialisasinya tentang astronomi.

I. Substansi Galaksi (Gugusan Bintang-Bintang)


Galaksi adalah kumpulan besar dari bintang-bintang, nebula, dan benda-
benda ruang angkasa yang tersebar di antara bintang-bintang. Alam semesta
berisi sekumpulan benda-benda langit yang luar biasa banyaknya sebagaimana
diucapkan oleh ahli astronomi Carl Sagan.
Adanya gaya tarik-menarik (gravitasi) antara benda-benda angkasa
mengakibatkan terbentuknya gugusan-gugusan bintang atau galaksi, yang
dalam bahasa Al-Qur’an disebut sebagai gugusan bintang. Allah berfirman:

‫س َما ِء‬ ِ ‫ أٱلب ُُروجِ ذَا‬١


َّ ‫ت َوٱل‬

“Demi langit yang mempunyai gugusan bintang.” (QS. al-Buruj (85):1)

17
Syaikh Yusuf al-Hajj Ahmad mengatakan, bahwa tata surya yang di
antaranya emmuat planet bumi yang kita huni, berputar juga mengelilingi pusat
galaksi Bima Sakti yang memuat 130 miliar asteroid. Kemudian kumpulan
galaksi-galaksi alam semesta berputar mengelilingi satu pusat yang hanya
diketahui oleh Allah SWT. sendiri.

Pada umumnya setiap galaksi berisi 200 hingga 300 miliar bintang,
sedangkan galaksi kecil memiliki 100 miliar bintang yang besarnya belum tentu
sebesar matahari.

Terdapat sekitar 200 miliar galaksi di alam semesta. Masing-masing


galaksi memiliki sekitar 100 miliar bintang dan berdiameter 100.000 tahun
cahaya. Galaksi-galaksi berkumpul di sekumpulan kosmik berskala
besar.Galaksi-galaksi itu mempunyai berbagai bentuk, mulai dari yang berbentuk
spirak, semi bola sampai berbentuk bulat telur. Ada pula yang mempunyai bentuk
tidak teratur.

Bumi kita berada dalam galaksi yang bernama Bima Sakti yang ukurannya
sangat besar. Sebagaimana galaksi lainnya, Bima Sakti juga memiliki pusat
galaksi. Bintang-bintang yang terdapat di bagian tengah merupakan bintang-
bintang yang sangat tua dan berwarna merah atau kuning. Sedangkan yang berada
dilengan galaksi berusia muda dengan suhu tinggi dan berwarna biru.

Semua benda langit tersebut bergerak dalam garis edar yang


diperhitungkan dengan sangat detail dan teliti. Inilah bukti ketidakterbatasan
kekuasan Allah SWT.

Dalam ayat lain Allah SWT. berfirman, bahwa benda-benda angkasa


seperti bintang di langit seperti bintang di langit menjadi petunjuk bagi umat
manusia. Bintang-bintang itulah yang menjadi pedoman para pelaut sejak dahulu,
menjadi tanda perubahan musim, bahkan menjadi bagian dalam penentuan dan
pelaksanaan ibadah-ibadah tertentu.

18

Anda mungkin juga menyukai