Ringkasan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Al-Qur’an dan Saintek
yang diampu oleh Bapak Muhammad Saefulloh., M.Pd.I
Disusun oleh :
di WONOSOBO
2018
BAB VI
A. Prinsip-Prinsip Astronomi
Astronomi, yang dalam khazanah pengetahuan islam dikenal dengan
ilmu Falak adalah ilmu yang berkaitan dengan pergerakan, penyebaran, dan
karakteristik benda-benda langit.
Dalam khazanah intelektual islam klasik, ilmu falak merupakan salah
satu ciri kemajuan peradaban islam. Namun dalam perjalanannya ilmu falak
hanya mengkaji persoalan-persoalan ibadah, seperti arah kiblat, waktu sholat,
awal bulan, dan gerhana.. Sejarah dan pembukuan ilmu falak ini banyak
dikembangkan oleh tokoh-tokoh islam salahh satunya adalan Muhammad bin
Musa al-Khawarizmi (780-850) dan masih banyak lagi tokoh-tokoh islam yang
lainnya. Di Indonesia ilmu falak juga berkembang pesat. Ulama yang
pertamakali terkenal sebagai ahli ilmu falak Indonesia adalah Syaikh Taher
Jalaludin
Objek asltronomi sangatlah luas untuk bias di eksplorasi atau didatangai
dengan wahana antariksa untuk diamati lebih rinci dalam sebuah laboratorium
di bumi. Meskipun demikian, astronomi dapat dikembangkan dengan cara
melakukan pengukuran, pengamatan, dan menganalisa kurir informasi yang
dipancarka oleh benda langit. Informasi benda langit bisa diperoleh melalui
pengamatan, informasi astrometry, spektroskopi, dan fotometri. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis dengan kaidah hukum alam yang telah teruji
untuk menjelaskan fenomena alam. Akhirnya, struktur proses kelahiran
fenomena alam tersebut dapat dipahami. Pemahaman itu memperluas khazanah
ilmu pengetahuan astronomi.
2
Allah SWT menciptakan alam semesta (langit dan bumi) dalam emnam hari
(masa). Sebagaimana disebutkan dalam firman Allah QS.Qaf (50): 38 dan
QS.Al-A’raf (7): 54. Dimana dalam kedua ayat tersebut menyebutkan fii sittati
ayyaam yang perarti “enam masa” dalam terjemahannya.
Interpretasi Bahasa
Bibel yang secara tegas menyebutkan bahwa “sittati ayyam” adalah enem
hari dalam satu minggu kemudian diakhiri dengan hari istirahat . Namun Ayyam
(hari) yang dimaksudkan disini adalah satu periode, atau tahapan, atau masa.
Dimana dalam satu periode ini mungkin saja satu tahun atau serratus tahun, atau
bahkan milyaran tahun (dalam artian tidak diketahui).
Interpretasi Ahli Tafsir
- menurut Sayyid Quthb “hari-hari” itu batasannya hanya Allah saja yang
mengetahuinya.
- menurut Imam Al-Qurthubi, Imam Bidhawi, Imam Al-Alusi, Imam
Khazin, dan Imam Baghawi enam hari dalam perhitungan adalah dari
terbit sampai terbenam matahari sama seperti perhitungan kita sebagai
manusia di bumi.
- pendapat Ibnu Abbas dan mayoritas ulama, satu hari disisi Allah adalah
1000 tahun dalam perhitungan manusia di bumi.
1. Dua masa untuk menciptakan bumi dan langit asap yang pertama;
QS.Fusshilat :9 dan QS.Al Anbiya :30 ayat ini yang membuktikan
bahwa langit dan bumi berasal dariemberio yang sama (ratqan)
kemudian meledak (fafataqnahuma)
2. Dua masa untuk menyusun langit dan bumi berllapis tujuh; QS.Fusshilat
:11-12 ayat ini yang menceritakan Big Bang dan kondisi langit berasap
setelah kejadian itu.
3. Dua masa untuk menata bumi secara geologis dan menundukkannya
untuk manusia; QS.Fusshilat :10 mengisyaratkan bahwa gunung-
gunung meteor yang pada mulanya jatuh dan tertanam di kerak bumi
3
setelah mengeras (menurut penelitian dimulai sejak 4,5 milyar tahun
yang lalu) dan kemudian untuk menyambut manusia maka Allah
menciptakan air, tanaman dan hewan.
Sampai saat ini enelitian seputar usia alam semesta adalah berdasarkan Big
Bang dan dengan cara dan metode beragam. Ada sebagian ilmuwan yang
memperkirakan sekitar 10 sampai 18 miliar tahun (berdasarkan fenomena
pemuaian alam semesta dan pergeseran merah). Sedangkan berdasrkan dua
metode nuklir mendapat kesimpulan bahwa usia alam semesta ini adalah 13
atau 15 miliar tahun. Namun pembahasan ini masih menjadi perbincangan
para astronom.
4
10. harus mempunyai air untuk menunjang kehidupan.
11. harus mempunyai perbandingan yang luas antara kebaragamannya.
1. gravitasi di permukaan
2. jarak dengan bintang induk (matahari)
3. ketebalan kerak bumi
4. periode rotasi
5. interaksi gravitasi d engan bulan
6. medan magnet
7. perbadingan cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima pada
permukaan
8. perbandingan oksigen dan nitrogen di atmosfer
9. kadar CO2 dan uap air dalam atmosfer
10. kadar ozon dalam atmosfer
11. aktivitas gempa.
Semua hal tersebut di bumi adalah seimbang dan stabil untuk menyokong
kehidupan manusia di bumi dan merupakan “rancangan cerdas” dari sang
pencipta.
“dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dana pa yang ada antara
keduanya dengan main-main. kami tidak menciptakan keduanya melainkan
dengan haq, tetepi kebanyakan mereka tidak mengetahui”(QS.Ad dukhan 38)
5
Dan kemudian juga di tegaskan dalam QS.Al-Hijr :19 bahwa dalam planet bumi
semuanya tercipta secara sempurna dan harmonis demi mendukung kehadiran
sebuah kehidupan yang kompleks.
“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.”
(QS. At Thalaq (65):12)
Jika dilihat dengan mata telanjang atmosfir seperti sesuatu yang seragam
(sama). Namun tidak seperti itu. Al Qur’an menyebutkan lapisan-lapisan yang
berbeda-beda pada atmosfir dengan keserasian yang sempurna antara satu
dengan yang lainnya. Penciptaan lapisan-lapisan yang selaras ini adalah
fenomena yang bisa dlihat dari atom yang mikrokosmos sampai pada alam
semesta yang makrokosmos. Lapisan-lapisan orbit electron yang mengelilingi
inti atom. Fakta bahwa jumlah maksimal orbit di atom adalah tujuh.
6
Pada awal abad ke-20, penelitian astronomi dan fisika menemukan
kecembungan bagian kosmos dan kecembungan tempat dan waktu (yang saling
berkoneksi).
Dari sini jelas, Al Qur’an menegaskan suatu fakta bahwalangit itu berlapis
tujuh yang sebagaian luarnya membungkus bagaian dalam, bumi juga berlapis
tujuh. Atas dasar itu lapisan bumi ada di dalam bumi.
Interpretasi Bahasa
7
menyatu kemudian Allah memisahkan keduanya dengan mengangkat langit dan
menempatkan bumi, dimana bumi diciptakan lebih dulu dari pada langit.
M, Quraish Shihab Banyak teori ilmiah yang dikemukakan oleh para pakar
dengan bukti-bukti yang cukup kuat, yang menyatakan bahwa langit dan bumi
tadinya merupakan satu gumpalan, lalu gumpalan itu berpisah sehingga terjadi
pemisahan antara bumi dan langit.
Interpretasi Ilmiah
8
Awal mula alam semesta yang bersatu diungkapkan dalam bahasa arab
dengan kata “ratq” yang berarti keadaan menyatu. Kata ini digunakan untuk
merujuk pada dua zat berbeda yang membentuk suatu kesatuan. Sedangkan kata
“fatq” diterjemahkan dengan arti perpecahan atau keterpisahan.
Kapan Big Bang terjadi? Tidak ada angka pasti yang menunjukkan hal
ini spesifik. Namun menurut pendapat mayoritas ilmuan, big bang diperkirakan
terjadi sebelum 15 Milyar tahun yang lalu. Teori Big Bang yang diterima secara
luas oleh fisikawan modern, menegaskan kebermulaan alam sekaligus
membantah keabadian alam. Hal ini adalah fenomena musnahnya benda yang
terkena radiasi.
Menurut Yusuf Al-Hajj Ahmad, ada sebuah ledakan besar yang terjadi
di dalam atom embrionik yang memuat kumpulan materi dan energi. Pada tahap
pertama ledakan besar ini, suhu panas meningkat hingga beberapa triliun hingga
terbentuklah beberapa bagian atom, kemudian dari bagian-bagian ini terbentuk
lagi atom-atom, dan dari atom-atom ini terbentuk debu kosmos yang kelak
menjadi galaksi-galaksi.
9
Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa segala sesuatu yang berasal dari air
(kehidupan ini berasal dari air). Untuk memahami hal ini ada tiga ahli
kosmologi dan astronomi Georges Lemaitre, George Gamow dan Stephen
Hawking mengemukakan hasil pengamatan dan penelitian mereka, bahwa
atom-atom yang terbentuk setelah peristiwa Big Bang adalah atom Hydrogen
(H) dan helium (He). Bukankah air terdiri dari atom hydrogen (H) dan helium
(He)?
1. Pada tahun 1913, Vasto Malvin Silver menemukan bahwa benda yang
sebelumnya diyakini sebagai debu kosmos ternyata menjauhi kita dengan
kecepatan 1800 km/detik. Benda-benda tersebut tidak lain adalah galaksi-
galaksi yang berada jauh dari kita.
2. Pada Tahun 1927, Georges Lemaire, melalui teori Big Bang, menghatakan
bahwa alam semesta pada awalnya adalah massa gas yang sangat padat dan
rapat , menyala dan panas. Karena efek tekanan yang sangat kuat yang
diakibatkan oleh suhu panas yang sangat tinggi, terjadilah ledakan besar
yang membelah massa gastersebut dan melemparkan bagian-bagiannya
kesegala arah. Seiring dengan berjalannya waktu, terbentuklah planet-
planet, bintang-bintang dan galaksi-galaksi.
3. Pada tahun 1929, Edwin Hubble memperkenalkan teorinya bahwa galaksi-
galaksi menjauhi kita dengan kecepatan yang sama dengan jarak-jarak
galaksi tersebut dengan kita. Hasil pengamatyan tersebut menerangkan
bahwa galaksi-galaksi saling menjauh, yang membuktikan bahwa alam
semesta mengembang.
4. Pada tahun 1930-an, para Astronom melandaskan kajiannya pada
kenyataannya bahwa setiap cahaya langit melepaskan cahaya tertentu.
Dengan bantuan spektroskop dan rumus matematika menunjukkan bahwa
alam semesta, pada tahap awalnya terdiri dari 73% hydrogen , dan 25%
helium serta gas lainnya seperti karbon dan oksigen. Perbandingan
hydrogen helium diangkasa luar tersebut merupakan salah satu bukti yang
menyokong teori Big Bang.
10
5. Pada tahun 1940-an, Fred Hoyle berpendapat bahwa jika Big Bang
memang benar, maka mestinya ada sisa ledakan.
6. Pada tahun 1948, George Gamov dan muridnya, Ralph Adler,
menyimpulkan jika teori Big Bang memang benar, pastilah ada fosil yang
tersisa, sebagaimana diutarakan Hoyle. Menurut logika mereka radiasi
latarbelakang tingkat rendah pasti ada di segala arah karena setelah terjadi
Big Bang, alam semesta ini mulai berkembang kesegala arah.
7. Pada tahun 1950, teleskop dengan pembesaran tinggi, membenarkan
pengamatan Hubble. Pengukuran yang dibuat menunjukkan bahwa
penciptaan alam semesta terjadi sekitar 10-15 milyar tahun lalu.
8. Pada tahun 1964, Arno Penzias (1933) dan Robert Wilson (1936) meneliti
pengaruh gelombang-gelombang radio yang menggunakan kelancaran
komunikasi satelit. Akhirnya ditemukan bahwa kemanapun stasiun
transmisi diarahkan, ia selalu menangkap gelombang-gelombang yang
memiliki daya pengganggu ringan meskipun kondisi langit sedang cerah.
Temuan penting mereka atas gelombang ruang angkasa tersebut, semakin
menguatkan kebenaran teori Big Bang.
9. Pada tahun 1986, stasiun ruang angkasa Uni Soviet mengirimkan
informasi-informasi yang menegaskan kebenaran teori Big Bang.
10. Pada tahun 1989, NASA meluncurkan satelitnya, setelah tiga tahun
beredar, mengirim informasi-informasi akurat yang menguatkan teori Big
Bang dan temuan Penzias dan Wilson.
Paul Davies memaparkan hasil pasti dari buhkti-bukti ilmiah tersebut yang
tidak bisa diperdebatkan lagi. “Ada sebuah kekuatan cerdas dan inteligen yang
membangun alam semesta iniyang disandarkan pada perhitungan-perhitungan
yang sangat sensitif. Perubahan-perubahan angka yang sensitif dan terjadi
dalam prinsip-prinsip keseimbangan alam semesta merupakan bukti adanya
desainer alam semesta.”
11
tersebut lebih kecil dari seperjuta(sepermiliar) kali satu miliar, alam semesta ini
akan runtuh sebelum kondisinya yang sekarang ini.”
Hasil pasti yang dicapai oleh astronom Amerika Serikat, George Greenstein
dalam bukunya Symbotic Universe adalah, “Setiap kali mencermati bukti-bukti
ilmiah tersebut, kita selalu dihadapkan fakta yang sama, yaitu ada sebuah
kekuatan supranatural yang berperan dalam kelahiran alam semesta ini.” Hal ini
sejalan dengan ayat dalam Al Qur’an QS. As Sajdah (32)
Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik
kepadanya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut
perhitunganmu
Ada 2 teori tentang sistem tata surya yaitu Sistem Ptolomeus dan sistem
Copernius.
12
Sistem Ptolomeus menempatkan bumi sebagai pusat peredaran planet-
planet dan matahari. Sistem seperti ini disebut juga sistem Geosentrik.
Sementara itu, sistem Copernius menempatkan matahari sebagai pusat
tatasurya. Sistem ni disebut Heliosentrik. Secara konsepsual Tatasurya menurut
Copernicus lebih sederhana dari pada model Protomeus. Dalam model ini
Copernicus menyatakan bahwa semakin jauh planet dari matahari, maka
jalannya (planet) semakin lambat.
G. Lapisan-Lapisan Atmosfir
13
Bumi adalah planet yang berbentuk semi bola yang mempunyai lapisan
batu karang dengan dimensi sebagai berikut:
1. Bumi memiliki inti yang keras, yaitu bulatan tidak berlubang yang terdiri
dari zat besi dan nikel dengan sedikit unsur-unsur yang lebih ringan, seperti
sulfur, karbon, dan atau silicon. Diameter inti bumi tersebut kira-kira 2.400
km.
2. Inti Bumi Cair, karena meleleh terdiri dari zat besi, sebagian nikel dan
sedikit unsur-unsur ringan. Ketebalan diperkirakan 2.000 km, antara inti
keras dan cair bumi terdapat zona transisi dengan ketebalan 450 km.
3. Pita Bumi, zona kearah luar inti cair, ketebalannya kira-kira 2.765 km (dari
kedalamannya 120 km hingga 2.885 km dari bawah permukaan bumi).
4. Setelah Pita Bumi arah keluar adalah Litosfer (lapisan batukarang bumi)
yang ketebalannya mencapai 65 km dibawah dasar samudera dan mencapai
120 km dibawah kontinen.
14
Zona internal bumi dibagi menurut struktur kimia atau karakter
mekaniknya dengan sedikit perbedaan pendapat di kalangan ilmuan. Namun
konkretnya dapat dihimpun kedalam tujuh zona/ lapisan.
15
kehidupan lain di luar bumi kita ini. Bisa jadi ayat Al-Qur’an dibawah ini
mengidentifikasi hal tersebut:
ِ علَ أي َها أَنزَ ألنَا فَإ ِذَا ه
َ َامدَة أٱۡل َ أر
ض َوت ََرى َ ٱهت ََّز أت أٱل َما َء
َب ِهيج زَ أو ۢجِ ُك ِل ِمن َوأ َ ۢنبَت أَت َو َربَ أت أ٥ ...
“Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya,
hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan
yang indah.” (QS. al-Hajj (22):5)
16
بِ أٱل ُخنَّ ِس أ ُ أق ِس ُم فَ َل١٥ أٱل ُكنَّ ِس أٱل َج َو ِار١٦
“Sesungguhnya aku bersumpah dengan bintang-bintang yang tersembunyi, yang
beredar dan menyapu.” (at-Takwir: 15-16)
Allah telah bersumpah dengan bintang-bintang yang tersembunyi dari
pandangan atau yang diistilahkan oleh ilmuan astronomi dengan komet.
Sedangkan Al-Qur’an menyebutkan dengan bintang-bintang yang beredar dan
menyapu.
Komet termasuk anggota kumpulan tata surya yang mengelilingi matahari
dengan sebuah keistimewaan berupa lintasan yang sangat panjang dibanding
benda angkasa lain.
Satu kali edaran saja komet memerlukan waktu puluhan tahun untuk
melintasi lintasan yang sangat jauh dari matahari. Sehingga, ia betul-betul hilang
dari pandangan seolah-olah ia “menyapu” puluhan tahun sebelum kembali lagi
mendekati matahari. Komet ini memiliki beberapa ekor yang bergerak melintasi
langit seolah-olah ia menyapunya. Karena itulah, Al-Qur’an menyebutnya
dengan “bintang-bintang yang menyapu”.
Demikianlah mukjizat Al-Qur’an begitu nyata ketika ia menyebut komet
dengan dua nama yaitu “tersembunyi” dan “bintang beredar yang menyapu”.
Fakta yang jernih ini hanya akan mampu dicerna oleh ilmuan yang
spesialisasinya tentang astronomi.
17
Syaikh Yusuf al-Hajj Ahmad mengatakan, bahwa tata surya yang di
antaranya emmuat planet bumi yang kita huni, berputar juga mengelilingi pusat
galaksi Bima Sakti yang memuat 130 miliar asteroid. Kemudian kumpulan
galaksi-galaksi alam semesta berputar mengelilingi satu pusat yang hanya
diketahui oleh Allah SWT. sendiri.
Pada umumnya setiap galaksi berisi 200 hingga 300 miliar bintang,
sedangkan galaksi kecil memiliki 100 miliar bintang yang besarnya belum tentu
sebesar matahari.
Bumi kita berada dalam galaksi yang bernama Bima Sakti yang ukurannya
sangat besar. Sebagaimana galaksi lainnya, Bima Sakti juga memiliki pusat
galaksi. Bintang-bintang yang terdapat di bagian tengah merupakan bintang-
bintang yang sangat tua dan berwarna merah atau kuning. Sedangkan yang berada
dilengan galaksi berusia muda dengan suhu tinggi dan berwarna biru.
18