Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dhea Aura Nabitha

NIM : 1900014040
PRODI / FAKULTAS : FISIKA / FAST

MATERI 6 : Worldview Islam Sebagai Basis Perkembangan Ilmu Fisika


 Perkembangan worldview di Barat masih menuai banyak problematika, yaitu krisis
ekologi, spiritualitas dan moral. Hal ini yg menjadi tantangan sekaligus peluang bagi
fisikawan Muslim untuk menyajikan alternatif worldview.
 Konsep-konsep kunci dalam worldview Islam memiliki spektrum makna yang lebih
komprehensif. Apabila ditelaah lebih dalam pada bagian problem worldview, dapat
ditelisik secara epistemik seputar Tuhan, agama, ilmu, alam yang setelahnya konsep-
konsep khusus seperti ruang, waktu, gerak dan lain-lain berkembang. Misal saja terkait
keterlibatan Tuhan dan agama dalam aktivias ilmiah. Berdasarkan uraian di muka, titik
pusat the worldview of Islam bersandar pada Tuhan (tawh}îdi) dan agama.
 Worldview pada manusia, khususnya akal yang mendorong scientism semakin dominan.
Artinya Tuhan menurutnya merupakan aspek yang sangat penting. Sementara
kepercayaan terhadap Tuhan tentu akan memengaruhi sekaligus membedakan pandangan
seseorang terhadap ilmu, realitas, diri, etika dan masyarakat. Maka ketika the worldview
of Islam difungsikan sebagai basis dalam pengembangan ilmu fisika mestinya memiliki
implikasi yang berbeda dengan worldview para fisikawan di barat.

MATERI 7 : Bumi dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sains


 Perputaran Bumi
Susunan tata surya membentuk suatu kesatuan yang terdiri dari matahari dan sembilan
planet. Planet-planet dalam tata surya dikelilingi sejumlah satelit. Bersama kumpulan
benda-benda yang lain, susunan tata surya juga membentuk unit raksasa yang dikenal
dengan kabut susu atau Galaksi Bimasakti (Milky Way). Kumpulan bintang bintang ini
membentuk blok raksasa yang menampung jutaan bintang dan beragam susunan tata
surya yang beredar puka di garis orbit yang berbeda-beda di sekeliling Galaksi Bimasakti
dengan kecepatan bervariasi. Teori tersebut ada didalam Al-Qur’an pada firman Allah
SWT yaitu surah AnNaml ayat 88 . Sebagai konsekuensi adanya rotasi bumi, sebagian
permukaan bumi berada dalam kegelapan yang pekat pada malam hari, sementara
sebagian permukaan bumi yang lainnya mengalami masa siang hari. Hanya saja, gerakan
peredaran ini tidak dapat dirasakan seperti gerakan yang menunjukkan bahwa sebagian
permukaan bumi tampak terang sedangkan sebagian yang lainnya tampak gelap
 Gaya Gravitasi
Pada firman Allah SWT surat Al-Mursalat ayat 25-26 mengisyaratkan adanya gaya
gravitasi bumi. Sebab segala sesuatu yang berada diatas permukaan bumi selalu tertarik
ke arah bumi. Karena itu, berat suatu benda tergantung pada besar gaya gravitasi bumi
terhadap benda tersebut. Berat suatu benda sama dengan besar daya tarik benda tersebut
ke bumi, sedangkan berat suatu benda di permukaan bulan hanyalah besarnya daya tarik
benda itu ke pusat bulan.
 Langit dan Bumi
Dalam surat Al-Baqarah ayat 29 dan surat Fushshilat ayat 11 menjelaskan bahwa dalam
salah satu fasenya, langit pernah berbentuk asap. Terkait dengan bumi, kalangan ilmuwan
mempelajari bumi dengan mengatakan bahwa gunung-gunung terbentuk melalui proses
pemutahan keluar lava dari perut bumi dalam bentuk letuan vulkanik. Fakta ilmiah
tersebut terdapat pada firman Allah SWT pada surat Al-Insyiqaq ayat 3-4. Setelah itu,
dimuntahkan air dari dalam perut bumi. Semua laut dan sungai pada awalnya berada di
dalam perut bumi, namu dimuntahkan keluar. Begitu pula dengan tumbuh-tumbuhan. Gas
karbondioksida yang menjadi bahan pembentukan tumbuh-tumbuhan dan tanah pada
mlanya berada di dalam perut bumi, kemudian dikeluarkan.
 Matahari dan Bumi
Salah satu media dzikir adalah memikirkan tanda-tanda kekuasaan Allah, baik diseluruh
penjuru alam semesta maupun didalam diri kita sendiri agar bisa mengenal Allah SWT
dengan sebenar-benarnya. Diantara tanda-tanda kekuasaan yang ditebarkan Allah di
penjuru alam semesta ini ialah gaya gravitasi aktif antarplanet, antarbintang, dan
antarplanet dengan bintang. Allah SWT berfirman yang artinya “Allah lah yang
meninggikan langit tanpa tiang yang kamu lihat”. Fase “tanpa tiang yang kamu lihat”
memberikan pengertian bahwa Allah SWT mengangkat langit dengan tiang-tiang yang
tidak kita lihat, yaitu gaya gravitasi yang mengatur semua alam semesta ini, mulai dari
atom hingga galaksi.
 Pengerutan Bumi
Makna Erosi dan Tepi Permukaan bumi inti tidak sama. Ada yang berdataran tinggi, ada
yang berbentuk lembah yang sangat rendah, dan ada juga yang datar. Dari sisi lain, bumi
ini berbentuk elips dan memiliki 2 kutub serta satu garis khatulistiwa. Kesemuaian
permukaan bumi ini disebut bagian tepi bumi (outlying part). Kalangan ahli tafsir zaman
klasik menyebutkan bahwa pengurangan bumi dari tepi-tepinya mengandung 2
pengertian. Pertama, meninggalnya para ulama, dengan alas an meninggalnya para ulama
menyebabkan kehancuran besar dimuka bumi. Kedua, menyempitnya wilayah kafir
akibat ekspansi Islam. Akan tetapi, sains moder memberikan penegasan tentang fakta
kosmologin yang mencengangkan, bahwa bumi mengalami pengerutan (pengempisan)
terus-menerus, sehingga sedikit demi sedikit semua tepinya. Factor penyebab pengerutan
bumi sebenarnya adalah keluarnya kandungan materi dan energi dalam jumlah besar
dalam bentuk gas, uap, zat cair, dan zat padat. Semua materi ini keluar melalui kawah
gunung berapi secara periode dalam jumlah jutaan ton. Proses ini menyebabkan
terjadinya pengerutan bumi secara terus-menerus, di samping pasang-surut gelombang
laut. Para ilmuwan pun menegaskan bahwa pada mulanya besar, luas bumi minimal dua
ratus kali lipat dari sekarang ini.
 Bentuk Bulat (Globositas) Bumi
Al-Qur’an adalah firman Allah yang membacanya saja sudah dinilai sampai hari kiamat.
Artinya, tidak seharusnya terjadi kontradiksi antara Al-Qur’an dengan faktafakta ilmiah
tentang alam semesta. Karena Al-Qur’an tidak pernah berubah dan berganti. Kalaupun
kontradiksi ini terjadi, maka dapat dipastikan semua urgensi agama sia-sia belaka. Patut
dicatat bahwa kontradiksi antara Al-Qur’an dan fakta ilmiah pasti bersumber dari dua hal
yaitu ketidakmampuan memahami fakta ilmiah Al-Qur’an atau justru fakta ilmiah itu
yang tidak valid
 Lapisan Bumi
Dr. Zaghlul an-Najjar dalam bukunya Al-I’jaz al-Ilmi fi as-Sunnah an-Nabawiyyah.
Berbagai kajian dan penelitian geofisika telah membuktikan bahwa bumi terbentuk dari
tujuh lapisan tertentu dari dalam ke luar dengan susunan sebagai berikut.
1. Centrosphere (Inti bumi)
2. Lapisan luar inti bumi
3. Lapisan terbawah pita bumi (pita bawah)
4. Lapisan tengah pita bumi (pita tengah)
5. Lapisan teratas pita bumi (pita atas)
6. Lapisan bawah kerak bumi
7. Lapisan atas kerak bumi
 Bumi yang Retak-Retak (Splitteth)
Dalam QS. Ath-Thariq ayat 11-12 para ahli tafsir jaman klasik mengatakan bahwa retak-
retak bumi ini adalah pecahan-pecahan yang muncul di dalam tanah untuk memberi jalan
kepada tunas tumbuhan untuk tumnuh di retakan tersebut.
 Patahan-patahan di Dasar Samudra
Lapisan bebatuan di bagian luar bumi yang disebut lithosfer ternyata terbelah dengan
jaringan split yang dalam menjadi dua belas lempengan. Lempengan ini mengapung pada
magma dan bersifat bebas bergerak, baik saling mendekati maupun menjauh.

MATERI 8 : Cahaya dan Energi Perspektif Qur’an dan Sains


 Kaum muslim telah memberikan sumbangan besar pada ilmu fisika. Gagasan ini
merupakan hasil dari studi al-qur’an yang kemudian mendorong ilmuwan muslim untuk
lebih mengungkap dan mengobservasi rahasia dibalik fenomena benda-benda bercahaya
yang terhampar didunia.
 Beberapa hal yang berhasil mereka amati adalah spectrum cahaya yang dapat dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Allah juga memberikan penjelasan kepada kaum muslimin
untuk berfikir lebih dalam lagi tentang cahaya dalam berbagai bidang. Al-qur’an dalam
berbagai konteks menyebutkan daya panas dan sumbernya untuk menarik perhatian
manusia kepada kekuasaan dan kebesaran Allah, sehingga manusia dapat memanfaatkan
sumber energi itu bagi kepentingan hidupnya dan bersyukur kepada-Nya. Tuhan
memperingatkan manusia agar tidak melupakan hakikat dan asal usul sumber energi
tersebut. Al-qur’an juga menyebut fungsi api sebagai pemberi cahaya penerang. Al-
qur’an juga merujuk pada kehidupan yang berada pada suhu pertengahan, yaitu tidak
terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
 Penjelasan dalam Al-Qur’an yang merujuk kepada kilat dan pembentukan awan yang
pada gilirannya menyebabkan energi listrik. Para ilmuwan Muslim banyak mencurahkan
perhatian terhadap pengembangan timbangan atau neraca sebagai peralatan ilmiah untuk
mengukur berat berbagai macam barang. Mereka mendapatkan dorongan besar untuk
melakukan studi ilmiah tentang hal ini dari Al-Qur’an yang jelas dan pasti.

MATERI 9 : Cahaya Matahari dalam Perspektif Quran dan Sains


 Dengan cahaya tersebut, Matahari menerangi dan menghangatkan Bumi. dengan
cahaya dan panas Matahari pula Allah menciptakan angin dan hujan, yang dengan
hujan itu Dia menjamin ketersediaan air untuk kebutuhan hidup manusia, hewan dan
tanaman.
 Adapun peran dan manfaat dari sinar matahari bagi kehidupan yang berkelanjutan
salah satunya Fotosintesis adalah proses yang dilakukan oleh tumbuhan hijau untuk
mengkonversi energi matahari menjadi energi kimia dan menyimpan dalam bentuk
glukosa. Allah telah menjadikan api untuk kita dari kayu yang hijau, maka kita dapat
menyalakan api dengan kayu itu, sehingga terbentuklah energi panas sebagai
cadangan energi. Kayu dan pohon tersebut jika tertimbun tanah akibat proses
perubahan permukaan bumi berubah menjadi batubara ini juga sebagai cadangan
energi. Dan bahkan proses fotosintesis di laut yang menumbuhkan berbagai ganggang
sebagai makanan ikan juga mengahasilkan cadangan energi. Ikan-ikan dan binatang
laut yang mati tertimbun oleh lapisan tanah berubah menjadi energi gas dan energi
minyak bumi.
 Adapun pemanfaatan energi matahari ini untuk kehidupan makhluk hidup dapat
dikonversikan menjadi energi klimatik, hidrologi, energi termal, dan sel surya sebagai
alternatif energi baru yang terbarukan. Namun jika kita ingin memanfaatkan sumber
alam, harus dilakukan dengan benar tanpa membuat kerusakan karena ini sesuai atas
perintah Allah kepada manusia untuk berusaha mencari rizki guna memenuhi
kebutuhan hidup agar menjadi sejahtera. Aktifitas ini tidak boleh dilakukan secara
eksploitatif, hanya menguras sumber daya alam dan mencemari lingkungan, sebab
akan menimbulkan kerusakan pada ekologi.Allah SWT.Menyatakan kemurkaan-Nya
kepada para pelaku perusakan di bumi (alam),agar mereka ditangkap untuk dibunuh
dan disalib, supaya kejahatan tidak merajalela.
Materi 10: Air dalam Perspektif Qur’an dan Sains

 Allah menciptakan air dan mentakdirkan sebagai asal muasal kehidupan segala sesuatu
yang hidup seperti manusia, hewan dan tumbuhan semua bergantung pada air untuk
keberlanjutan kehidupan . Dalam islam sangat erat sekali kaitannya dengan Air. Air
adalah unsur terpenting dalam kehidupan baik manusia, tumbuhan, dan binatang.
 Air merupakan salah satu unsur yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan.
Arrahman yang merupakan nama dan sifat Allah, dan diantara tanda kekuasaannya
adalah terciptanya air yang banyak memberi manfaat bagi kehidupan makhluk hidup di
muka bumi ini. Air dalam Bahasa arab disebut “al-maa”. Ayat tentang air dalam al-
Qur’an tidak hanya menggunakan kalimat “al-maa”. Beberapa kalimat yang biasa dipakai
juga antara lain, hujan, sungai, awan, laut, mata air dan lain-lain. Setidaknya terdapat
lebih dari 200 ayat yang menjelaskan tentang air dalam alQur’an.
 Dari sekian ayat, air digambarkan memiliki peranan yang vital dalam keberlangsungan
makhluk hidup. Beberapa ayat menjelaskan mengenai tanda-tanda keesaan allah,
memperteguh keimanan orang-orang yang beriman, menunjukan kasih sayang allah
kepada makhluknya, untuk menentukan suatu hukum ber wudhu dan mandi besar.
Kemudian dijelaskan juga mengenai manfaat air dalam al-Qur’an diantaranya untuk
menghidupkan tumbuh-tumbuhan, serta memberikan sumber kehidupan bagi makhluk
hidup yang diantaranya hewan dan manusia. Selain itu juga dijelaskan mengenai manfaat
air yang diantaranya untuk metabolisme tubuh, pemberdaya lingkungan, sarana
transportasi, pembangkit energy, sarana bersuci, dan lain sebagainya.

Materi 11 :

 Menggali sisi kauniyah besi dan kajian sains kita memahami mengapa besi begitu
istimewa dan menempati salah satu surat dalam al-Qur’an, selain terungkapnya realitas
ilmiah bahwa besi memang ‘diturunkan’. Kehebatan besi juga terungkap, diantaranya inti
besi bersama nikel melindungi makhluk bumi dengan perisai elektromagnetik dengan
‘kekuatan yang hebat’.
 Kehebatan besi dapat terungkap melalui kebesaran Allah dan bukti kasih sayang terhadap
makhluk-Nya, yaitu Allah telah mendesain bumi yang dilindungi oleh Sabuk Van Allen
yang terbentuk dari inti bumi yang besar, yaitu besi dan nikel. Sabuk Van Allen memiliki
energi tinggi yang terdiri dari proton dan elektron untuk membungkus bumi dan menjadi
perisai berbentuk medan elektromagnetik yang tidak dimiliki oleh planet lain kecuali
planet Merkurius dengan radiasi yang lebih lemah.
 sabuk Van Allen juga melindungi bumi dan isinya dari ledakan dahsyat energi matahari
yang terjadi setiap 11 tahun sekali yang disebut solar flares, metonic cycle 19 tahun
sekali dan komet Halley yang rata-rata 76 tahun sekali mendekati bumi. Ledakan dahsyat
ini apabila tidak ditahan di angkasa dapat menghancukan semua kehidupan di bumi.
Perlindungan juga didapatkan dari serangkaian badai kosmis yang membahayakan umat
manusia. Dengan menggali sisi kauniyah besi dan kajian sains kita memahami mengapa
besi begitu istimewa, memiliki kekuatan yang hebat dan Allah menjadikannya sebagai
salah satu surat dalam al-Qur’an.

Anda mungkin juga menyukai