Anda di halaman 1dari 16

METAFISIKA II

Disajikan oleh : dr.H.Monang Sofyan Lubis,B.Sc

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI


2016
PENCIPTAAN ALAM SEMESTA

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan


pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda
(keagungan Allah) bagi orang-orang yang berakal”
[ QS.Ali Imran (3):190]
1.Pandangan Manusia Tentang Alam Semesta
Manusia sejak zaman purbakala mencoba menemukan
model terbentuknya alam semesta sesuai dengan
perkembangan pengetahuan dan kecendekiaannya.
 Bangsa Mesir Purba percaya bahwa alam semesta ini
dikuasai oleh Dewi Langit Nut yang tubuhnya
bertaburan bintang. Ia memayungi alam semesta ini
sambil menopang langit agar tidak runtuh menekan
bumi. Setiap malam Dewi ini menelan matahari dan
memuntahkannya kembali di pagi hari. Diantara pagi
dan malam hari matahari berlayar di langit dengan
menggunakan perahu. Di Bawah Nut berkuasa Dewa
Udara Syu. Di bawah Syu ada Dewa Bumi Geb.
 Bangsa Babilonia percaya bahwa bumi ialah pusat
alam semesta.Bumi itu dianggapnya sebagai suatu
gunung yang berongga di bawahnya dan ditopang oleh
suatu samudera. Angkasa melengkung di atas bumi
berdiri tegak di antara perairan bawah ini dan perairan
atas samudera itu yang kadang-kadang turun ke bumi
berupa hujan.
Setelah timbul agama-agama yang mengajarkan
adanya Tuhan Yang Maha Esa, pandangan manusia
tentang asal-usul alam semesta dipengaruhi oleh
ajaran agamanya. Di Eropa pada abad ke 17 sewaktu
ilmu pengetahuan mulai berkembang tidak terlepas
pula dengan pendapat ajaran agama yang tercantum
dalam Kitab Kejadian atau Genesis.
 Setelah ditemukan teleskop Galileo Galilei
mengeluarkan pendapat bahwa bumi adalah bulat
dan mengelilingi matahari dan matahari sebagai
sistem tatasurya teori ini yang disebut
heliosentrisme bertentangan dengan dengan Iman
gereja yang berpendapat bahwa bumi tetap pada
tempatnya, matahari beredar mengelilingi bumi
(geosentrisme), akhirnya diajukan ke pengadilan
gereja Italia tahun 1633 dan dihukum tahanan
rumah sampai meninggalnya. Tahun 1992 Paus
Yohannes Paulus II menyatakan secara resmi bahwa
penghukuman itu adalah salah dan tahun 2008 Paus
Benediktus XVI menyatakan bahwa Gereja Katolik
merehabilitasi namanya sebagai ilmuwan.
Realitas penciptaan telah diabaikan atau diingkari sejak
dahulu oleh sebuah pandangan filosofis tertentu.
Pandangan itu disebut "materialisme". Filsafat ini, yang
semula dirumuskan di kalangan bangsa Yunani kuno, juga
telah muncul dari waktu ke waktu dalam budaya lain, dan
dikembangkan pula secara perorangan. Menurut
materialisme, hanya materi yang ada, dan begitulah
adanya sepanjang waktu yang tak terbatas. Dari
pendirian itu, diklaim bahwa alam semesta juga "selalu"
ada dan tidak diciptakan.Sebagai tambahan bagi klaim
mereka; bahwa alam semesta ada dalam waktu yang
tidak terbatas, penganut materialisme juga
mengemukakan bahwa tidak ada tujuan atau sasaran di
dalam alam semesta. Mereka menyatakan bahwa semua
keseimbangan, keselarasan, dan keteraturan yang tampak
di sekitar kita hanyalah peristiwa kebetulan.
2.Teori Proses Penciptaan Alam Semesta
Tahun 1920-an adalah tahun yang penting dalam
perkembangan astronomi modern. Pada tahun 1922, ahli
fisika Rusia, Alexandra Friedman, menghasilkan perhitungan
yang menunjukkan bahwa struktur alam semesta tidaklah
statis dan bahwa impuls kecil pun mungkin cukup untuk
menyebabkan struktur keseluruhan mengembang atau
mengerut menurut Teori Relativitas Einstein. George
Lemaitre adalah orang pertama yang menyadari apa arti
perhitungan Friedman. Berdasarkan perhitungan ini,
astronomer Belgia, Lemaitre, menyatakan bahwa alam
semesta mempunyai permulaan dan bahwa ia mengembang
sebagai akibat dari sesuatu yang telah memicunya. Dia juga
menyatakan bahwa tingkat radiasi (rate of radiation) dapat
digunakan sebagai ukuran akibat (aftermath) dari "sesuatu"
itu.
Edwin Hubble menemukan bahwa alam semesta
mengembang. Pengamatan memperlihatkan bahwa
spektrum cahaya yang dipancarkan dari ruang angkasa,
dari galaksi,galaksi, bergeser ke arah merah (redshift).
Pergeseran spektrum ini menandakan bahwa sumber
cahaya bergerak menjauhi bumi. Artinya,galaksi-galaksi
sedang bergerak menjauhi bumi. Dengan demikian, jika
kita mundur ke masa lalu, kita akan menemui alam
semesta yang mengecil,menyusut sampai suatu waktu
nol dan radius alam semesta juga nol atau setidaknya
mendekati nol.Karena massa dan radiasi alam semesta
yang ada pada waktu itu terkumpul dalam ruang-waktu
yang limit nol, kerapatan energi dan massa menjadi
luar biasa besar, tak berhingga. Kemudian terjadilah
ledakan dahsyat yang disebut The Big Bang.
Ledakan itu menghasilkan kilatan cahaya mahaterang dan
memecah atom tunggal menjadi atom-atom sangat
kecil,yaitu gas hidrogen.Inilah awal alam semesta.
Menurut Teori Big Bang , alam semesta berkembang
dengan sangat cepat dalam beberapa mikrodetik yang
pertama. Alam semesta berkembang dari suatu materi
yang terdiri atas proton, elektron dan neutron yang
berada dalam lautan radiasi dengan suhu yang sangat
tinggi. Ketika alam mengembang , suhu materi semakin
turun sehingga terbentuk banyak helium, deuterium dan
unsur ringan lainnya di alam semesta. Kondisisi ini sesuai
dengan kenyataan yang terjadi di jagad raya.Radiasi yang
diukur oleh pesawat angkasa Cosmic Background explorer
(COBE) milik NASA juga menunjukkan kesesuaian jenis
radiasi yang diperhitungkan dalam teori Big Bang.
Alquran telah menyatakan pada abad ke 6 :
“Dan Apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah
suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
Mengapakah mereka tiada juga beriman? [QS.Al-Anbiya’
(21) :30]
Teori Big Bang diperkuat dengan dengan penemuan
ilmuwan yang mengamati adanya dark matter yang
merupakan anti materi yang terdapat di ruang angkasa. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa pernah terjadi
keterpaduan antara materi dan dark matter pada suatu
waktu sebelum alam semesta berkembang seperti yang
diamati sekarang. Peristiwa pemisahan langit dan bumi dari
suatu keadaaan yang padu terjadi dengan serta-merta atas
perintah Allah sesuai dengan keterangan pada ayat :
“ Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan hak (benar),
ketika Dia berkata, “Jadilah ! Maka jadilah sesuatu itu. Firman-
Nya adalah benar, dan milik-Nyalah segala kekuasaan pada waktu
sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang gaib dan yang nyata.
Dialah Yang Maha Bijaksana, Maha Teliti” [QS Al-An’am (6): 73]
Proses tersebut terjadi selama enam masa :
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan
langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas
'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya
dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan
bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya.
Ingatlah! menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah.
Maha suci Allah, Tuhan semesta alam.[QS Al-A’raf (7) :54)
“dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan
Sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya” [ QS Adz-
dzariyat (51): 47]
Alquran menyatakan bahwa penciptaan bumi dilakukan
dalam dua hari sementara penciptaan alam semesta
semesta (langit dan bumi secara keseluruhan) memakan
waktu enam hari.
Katakanlah: "Sesungguhnya Patutkah kamu kafir kepada
yang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu
adakan sekutu-sekutu bagiNya? (yang bersifat) demikian
itu adalah Rabb semesta alam".[QS.Fushilat (41):9]

Umur bumi diperkirakan secara ilmiah sekitar 4,5 miliar


tahun, sedangkan umur alam semesta diperkirakan
sekitar 13,5 miliar tahun sejak terjadinya peristiwa bing
bang. Proporsi waktu penciptaan bumi adalah 4,5 miliar
tahun/13,5 miliar tahun =1/3 atau setara dengan 2/6.
3.Bumi Melayang di Ruang Angkasa
Matahari berukuran lebih dari 1.250.000 kali ukuran Bumi
dan bermassa 100.000 kali lebih besar.
“dan kamu Lihat gunung-gunung itu, kamu sangka Dia
tetap di tempatnya, Padahal ia berjalan sebagai jalannya
awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan
kokoh tiap-tiap sesuatu; Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan”.[QS An-Naml(27):88]
Ayat ini tentu sulit dipahami pada 14 abad yang silam.
Apalagi pada waktu pandangan tentang alam semesta yang
dipercaya adalah bumi sebagai pusat alam semesta, bumi
dan isinya diam. Benda-benda langit seperti
bulan,matahari,bintang-bintang dan planet-planet yang
mengelilinginya.
Kitapun sekarang masih banyak yang bepikir demikian.
Matahari bergerak,terbit di Timur, lalu bergerak naik
sedikit demi sedikit sampai di puncak, kemudian
bergerak turun juga sedikit demi sedikit, lalu tenggelam
di Barat. Demikian juga Bulan pada malam hari bergerak
dari Timur ke Barat dan kita tinggal di permukaannya.
Namun, perasaan ini tidak sesuai dengan pernyataan
Alquran.
Bumi bergerak,bumi melayang. Jika memang demikian,
mengapa kita tidak merasakannya ?
Orang yang pernah naik pesawat pasti tahu bagaimana
ketika berada di ketinggian sekitar 10 km dan bergerak
dengan laju sekitar 800 km perjam. Ketika melihat keluar
melalui jendela pesawat dan kebetulan langit cerah
tanpa awan, hanya terdengar getar halus mesin pesawat,
penumpangpun merasakan pesawat benar-benar diam.
Ukuran bumi jauh lebih besar dari pesawat apapun.
Oleh karena itu, meskipun bumi bergerak dengan
sangat cepat, penghuni tidak merasakannya. Lapisan
udara di sekitar bumi berperan seperti badan pesawat
yang melindungi penumpang dari udara luar.

Anda mungkin juga menyukai