Anda di halaman 1dari 6

Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak.

(QS: Ar Rahman: 37)


Sejak dahulu kala, manusia dari masa ke masa selalu mempertanyakan proses penciptaan
alam semesta. Berawal dari pertanyaan sederhana itu, kemudian tercipta beragam teori
tentang penciptaan alam semesta. Di antara beragam teori itu, yang paling dikenal adalah
teori Materialisme dan Teori Ledakan Besar (Big Bang Theory).
Materialisme merupakan salah satu aliran dalam ilmu filsafat yang dikembangkan oleh
para filosof Yunani Kuno. Materialisme adalah aliran yang memandang bahwa segala
sesuatu adalah realitas, dan realitas seluruhnya adalah materi belaka. Menurut teori ini,
alam semesta sudah ada sejak waktu yang tak terbatas.
Menurut penganut paham materialisme, alam tidak memiliki awal maupun akhir. Teori
ini juga menyakini bahwa alam semesta tidak diciptakan, tetapi ada dengan sendirinya.
Segala sesuatu dalam alam semesta hanyalah peristiwa kebetulan atau ketidaksengajaan
dan bukan merupakan hasil dari sebuah rancangan atau visi yang disengaja.
Teori ini diagung-agungkan para materialis di abad ke-19, termasuk Ludwig Freuerbach
(1804-1872). Menurut pendapatnya, hanya alamlah yang ada, manusia juga termasuk
alam. Dia menganggap bahwa jiwa ada setelah materi, jadi psikis manusia merupakan
salah satu gejala dari materi yang ada.
Kaum materialis juga mengingkari adanya the ultimate nature of reality (realitas tertinggi
atau Yang Mutlak). Mereka menganggap bahwa doktrin alam semesta yang digambarkan
oleh sains merupakan materialisme sederhana.
Kaum materialis menyatakan bahwa para filosof tidak dapat menambah, dalam arti
memperbaiki pengertian materi yang bersifat deskriptif yang diberikan para ilmuwan
pada masa hidupnya. Paham materialisme ini memiliki beberapa aliran, yakni;
materialisme lama, materialisme modern, serta materialisme dialektis/historis.
Teori materialisme yang sempat diagungagungkan para filsuf dan ilmuwan Barat
dipatahkan oleh Teori Ledakan Besar (Bing Bang Theory). Seiring ditemukannya fakta
tentang terjadinya Ledakan Besar oleh seorang Ahli Astronomi Amerika bernama
Edwin Hubble pada 1929, kebenaran Teori Ledakan Besar pun semakin kokoh.
Teori Ledakan Besar mengungkapkan bahwa alam semesta termasuk bumi dan isinya itu
terbentuk dari sebuah ledakan besar. Teori ini menyatakan adanya awal atau permulaan
pada alam semesta yang disebabkan oleh Big Bang. Kalau alam semesta itu memiliki
permulaan, maka tentu saja ada yang menciptakannya yakni Tuhan, Sang Pencipta
semesta alam.
Beberapa puluh tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1948 seorang peneliti bernama

George Gamov berpendapat, seharusnya ada sisa-sisa radiasi dari hasil big bang. Tak
lama setelah itu, dua orang peneliti bernama Arno Penzias dan Robert Wilson
menemukan sisa radiasi dari Ledakan Besar berupa radiasi latar belakang kosmik.
Radiasi ini tidak seperti apapun yang berasal dari seluruh alam semesta, karena luar biasa
seragam. Radiasi ini tidak dibatasi dan tersebar merata di seluruh jagad raya. Ternyata
radiasi ini merupakan gema dentuman besar. Berkat penemuan itu baik Arno Penzias dan
Robert Wilson dihadiahi Nobel untuk penemuan besar mereka.
Pada tahun 1989, National Aeronautics and Space Administration (NASA) meluncurkan
sebuah satelit yang dilengkapi dengan instrumen sensitif Cosmic Background Emission
Explorer (COBE) ke luar angkasa guna mendeteksi radiasi latar belakang kosmik yang
ditemukan oleh Arno Penzias dan Robert Wilson. Hanya dalam hitungan menit, (COBE)
mampu menemukan radiasi latar belakang kosmik.
Sejumlah bukti lainnya yang menunjukkan alam semesta berasal dari sebuah ledakan
besar adalah terdapatnya kandungan Hidrogen dan Helium yang tersebar di seluruh jagat
raya. Jika alam semesta tidak memiliki awal, seharusnya Hidrogen telah menghilang dari
alam semesta ini diakibatkan perubahan atom Hidrogen menjadi atom Helium.
Ini bukti yang ditemukan dari penelitian yang panjang. Akhirnya para ilmuwan di dunia
mengakui kebenaran bahwa alam semesta lahir dari sebuah ladakan besar yang tentu saja
diciptakan keberadaannya.
Belasan abad sebelum para ahli menemukan sejumlah teori penciptaan alam semesta,
Alquran, sebagai firman Allah SWT, yang diajarkan Nabi Muhammad SAW telah
mengungkap dan menyibak rahasia penciptaan alam semesta. Alquran telah menjelaskan
bagaimana alam semesta bumi dan langit diciptakan bagi umat manusia.
Dalam Alquran surat Shaad ayat 27, Allah SWT berfirman, Dan Kami tidak
menciptakan langit dan bumi, dan apa yang ada antara keduanya tanpa hikmah. Yang
demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang itu karena
mereka akan masuk neraka.
Aliran materialisme sangat bertentangan dengan ajaran Alquran. Sebab, aliran tersebut
menyatakan bahawa alam semesta ada tanpa direncanakan dengan visi tertentu. Dalam
surat Ali Imran ayat 191, Sang Khalik berfirman, (Yaitu) orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka.
Alquran menggambarkan penciptaan alam semesta digambarkan dalam enam masa.
Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam

enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arasy. Dia menutupkan malam kepada siang
yang mengikutinya dengan cepat, dan diciptakanNya pula matahari, bulan, dan bintangbintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan
memerintah hanyalah hak Allah. Mahsuci Allah Tuhan semesta alam.
Lalu siapa lagi jika bukan Allah yang mampu menciptakan Ledakan Besar yang indah.
Pasalnya hasil Ledakan Besar itu kini tersusun rapi menjadi materi seperti planet,
bintang, galaxi, kluster, dan superkluster di jagad raya. Ledakan tersebut tidak seperti
ledakan bom yang hasilnya hancur berantakan. Maka Allah menciptakan alam semesta ini
tentunya agar diambil hikmahnya bagi manusia.
Ayat-ayat Penciptaan Alam Semesta
Ratusan ayat dalam Alquran menjelaskan penciptaan bumi dan langit. Berikut beberapa
ayat tentang penciptaan alam semesta itu:
* (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci
Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. (QS: Ali Imran: 191)
* Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (QS: Ali Imran: 190).
* Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap
dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan
mereka. (QS: Al Anaa,:11)
* Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar. Dan benarlah perkataanNya di waktu Dia mengatakan: Jadilah, lalu terjadilah, dan di tangan-Nyalah segala
kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak.
Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.(SURAT AL ANAAM
(Binatang ternak) ayat 73)
* Dia Pencipta langit dan bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak
mempunyai isteri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.
(SURAT AL ANAAM (Binatang ternak) ayat 101)
* Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam
enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy {548}. Dia menutupkan malam kepada
siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan
bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan
dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam. (QS: Al
Araaf: 54)

* Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan
Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi (QS At Taubah: 36)
* Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.
Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada
juga beriman?. (QS: AL Anbiyaa: 30) dya/taq

Alam semesta adalah suatu hamparan atau ruangan yang sangat luas yang tak di ketahui
atau tak dapat di bayangkan luasnya. alam semesta diduga bentuknya melengkung dan
dalam keadaan memuai serta terdiri atas galaksi-galaksi atau siste bintang yang
jumlahnya ribuan.
Bumi adalah salah
satu bagian dari
alam semesta ini.
maka tak heran
terciptanya bumi
ini berhubungan
erat dengan
terbentuknya alam
semesta.
berikut adalah teori" yang menjelaskan tentang terbentuknya alam semesta menurut ilmu
sains ( para ahli sains) dan menurut Al- Qur'an.
beberapa teori para ahli :
Teori Ledakan Besar
Enstein adalah orang yang mempopulerkan teori ini.teori ini didasarkan pada penelitian
yang ditemukan bahwa alam semesta ini mengembang,seluruh planet dan bintang terus
bergerak saling menjauhi seolah-olah berasal dari satu tempat yang sama.
pada tahun 1915 Enstein menyempurnakan teorinya tentang relativitas,yang kemudian ia
terapkan dalam pendistribusian zat di ruang angkasa.kemudian tahun 1917 ada massa
bahan yang hampir seragam dimana keseimbanganya tak menentu antara kekuatan
gravitasi dan kekuatan dorong kosmis lain yang tak dikenal.semua ini kemudian dapat
dipecahkan pada tahun 1922 oleh ahli fisika dari rusia.ia mengatakan bahwa kekuatan
tolak tak berpengaruh,bahkan seluruh alam semesta terus mengembang dan bergerak
saling menjauhi dengan keceptan tinggi.
Teori kant - Laplace
sejak jaman sebelum masehi,para ahli telah banyak berfikir dan menganalisis tentang
gejala" yang terjdi di alam.mulai abad 18 para ahli telah memikirkan tentang proses
terjadinya bumi. salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang dikemukakan Immanuel
Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796) yang keudian terkenal dengan teori Kant -

Laplace. dalam teori ini dekemukakan bahwa alam semesta terdapat gas yang kemudian
berkumpul menjadi kabut ( nebula ). gaya tarik menarik antar gas ini kemudian
membentuk kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. dalam proses
perputaran yang sangat cepat ini, kabut bagian katulistiwa terlempar memisah dan
memadat ( karena pendinginan ). bagian inilah yang membentuk planet" di alam semseta.
Dari beberapa teori para ahli di atas kemudian para ahli astronomi terus berusaha
memecahkan teori terbentuknya alam semesta. hingga pada era modern ini para ahli
astronomi baik dari segi pengamatan maupun teori dengan jelas mengungkapkan bahwa
pada suatu saat seluruh alam semesta masih berupa 'gumpalan asap' (yaitu komposisi gas
yang sangat rapat dan tak tembus pandang, The First Three Minutes, a Modern View of
the Origin of the Universe, Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah prinsip
yang tak diragukan lagi menurut standar astronomi moderen. Para ilmuwan sekarang
dapat melihat pembentukan bintang-bintang baru dari peninggalan 'gumpalan asap'
semacam itu.

Sebuah bintang
terbentuk dari
gumpalan gas dan
asap (nebula), yang
merupakan
peninggalan dari
'asap' yang menjadi
asal kejadian alam
semesta. (The
Space Atlas,
Heather dan
Henbest, hal. 50)
Nebula Laguna
adalah sebuah
gumpalan gas dan
asap yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipendarkan oleh radiasi ultraviolet
dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut. (Horizons,
Exploring the Universe, Seeds, gambar 9, dari Association of Universities for Research in
Astronomy, Inc.)
Jauh sebelum para ahli dapat menemukan teori tersebut, Allah telah memberi tau manusia
tentang kejadian terbentuknaya alam semesta melalui ayat-ayatnya yang di muat dalam
Al Qur'an.
Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam
semesta, dulunya berupa materi 'asap' semacam itu. Allah telah berfirman di dalam Al
Qur'an:

Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap,...

(Al Fushshiilat, 41: 11)


Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain)
terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
matahari dan bumi dahulu merupakan satu kesatuan. Kemudian mereka berpisah dan
terbentuk dari 'asap' yang homogen ini. Allah telah berfirman:


Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu
keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. (Al
Anbiya, 21:30)
Dr. Alfred Kroner adalah salah satu ahli ilmu bumi terkemuka. Ia adalah Profesor geologi
dan Kepala Departemen Geologi pada Institute of Geosciences, Johannes Gutenberg
University, Mainz, Jerman. Ia berkata: "Jika menilik tempat asal Muhammad... Saya pikir
sangat tidak mungkin jika ia bisa mengetahui sesuatu semisal asal mula alam semesta dari
materi yang satu, karena para ilmuwan saja baru mengetahui hal ini dalam beberapa
tahun yang lalu melalui berbagai cara yang rumit dan dengan teknologi mutakhir. Inilah
kenyataannya." Ia juga berkata: "Seseorang yang tidak mengetahui apapun tentang fisika
inti 14 abad yang lalu, menurut saya, tidak akan pernah bisa mengetahui, melalui
pemikirannya sendiri, bahwa dulunya bumi dan langit berasal dari hal yang satu."

Anda mungkin juga menyukai