Anda di halaman 1dari 3

ENAM PROSES PENCIPTAAN ALAM

SEMESTA DAN BUMI DALAM AL-


QURAN
Diposting Oleh: Ibrahim May 7, 2015 Di Kategori Tadabbur Al Quran

Earth and Space (telegraph)

Oleh: Royhanul Iman, Mahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam STAI Al-
Fatah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat

Banyak terdapat penjelasan tentang proses terbentuknya langit dan bumi di dalam Al Qur’an,
salah satunya: “Dan sumgguh, kami telah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada
antara keduanya dalam enam masa, dan kami tidak merasa letih sedikitpun.” (Qs. Qaf: 38).

Dari ayat di atas sudah dapat dipahami bahwa pencipta langit dan bumi beserta seluruh isinya
ialah Allah proses penciptaan tersebut terjadi selama enam masa, namun sebenarnya banyak
yang berbeda pendapat dalam menafsirkannya mulai dari enam hari, enam masa, enam
periode, dan enam tahapan. Satu hari bukan berarti 24 jam, dalam Al Qur’an pun
diumpamakan secara berbeda-beda, ada yang 1.000 tahun (Qs. Al Hajj: 47) dan 50.000 tahun
(Qs. Al-Ma’arij: 4), belum ada penafsiran pasti tentang itu.

Dalam Qs. An-Nazi’at:27-33, para ahli mengambil kesimpulan bahwa proses penciptaan
langit dan bumi terjadi dalam enam masa atau enam periode, urutan masa tersebut sesuai
dengan urutan ayatnya, yang artinya sebagai berikut:

“Apakah penciptaanmu yang lebih hebat ataukah langit yang telah dibangun-Nya? [27], Dia
telah meninggikan bangunannya lalu menyemperunakannya [28], dan Dia menjadikan
malamnya (gelap gulita) dan menjadikan siangnya (terang benderang) [29], dan setelah itu
bumi Dia hamparkan [30], darinya Dia pancarkan mata air dan (ditumbuhkan) tumbuhan-
tumbuhannya [31], dan gunung-gunung Dia pancangkan dengan teguh [32], (semua itu)
untuk kesenanganmu dan hewan-hewan ternakmu. [33]”. (Qs. An-Nazi’at: 27-33).
The Big Bang Theory

Masa Pertama (Qs. An-Nazi’at: 27)

Pada masa atau periode ini, alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar yang
disebut Big Bang, ledakan besar tersebut sebagai awal lahirnya ruang dan waktu, termasuk
materi.

Dari ledakan besar tersebut terbentuklah awan debu atau dukhan, ketika dunkhan
berkondensasi sambil berputar dan memadat disitu terbentuk unsur hidrogen, saat
temperature dunkhan mencapai 20 juta derajat selsius, terbentuklah helium dari reaksi inti
sebagian atom hidrogen, lalu sebagian hidrogen yang lain berubah menjadi energi berupa
pancaran sinar infra-red.

Masa Kedua (Qs. An-Nazi’at:28)

Ayat ini menerangkan tentang proses pengembangan dan penyempurnaan, dalam ayat ini
terdapat kata “meninggikan bangunan” yang memberi pengertian bahwa alam semester
mengembang, galaksi-galaksi saling menjauh dan langit makin tinggi, sedangkan kata
“menyempurnakan” memiliki arti bahwa alam ini tidak semata mata terbentuk, melainkan
sebuah proses evolutif atau bertahap.

Masa ketiga (Qs. An-Nazi’at: 29)

Di ayat tersebut terdapat kalimat “Dia menjadikan malamnya (gelap gulita) dan menjadikan
siangnya (terang benderang)” Masa ini adalah dimana terbentuknya matahari sebagai sumber
cahaya dan bumi berotasi sehingga terjadi siang dan malam.

Masa keempat (Qs. An-Nazi’at: 30)

Pada masa ini daratan bumi muncul, dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan
sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang
terpental ini menjadi planet diantaranya adalah Bumu. Penghamparan yang dimaksudkan
adalah pembentukan superkontinen pangaea di permukaan Bumi. Ketika bumi baru terbentuk
belum ada daratan yang ada hanyalah batuan-batuan yang berpijar dengan suhu ratusan
derajat selsius.

hidrogen yang terdapat pada komet bereaksi dengan unsur-unsur yang ada dibumi kemudian
menjadi uap dan turun sebagai hujan (space)

Masa kelima (QS.An-Nazi’at:31)

Dalam ayat 31 ini menunjukan bahwa dimana terjadi evolusi bumi dari tidak ada air menjadi
ada air, air tersebut berasal dari komet yang menghantam bumi, hydrogen yang terdapat pada
komet berekasi dengan unsur-unsur yang terdapat di bumi dan terbentuk uap air, uang air ini
kemudian turun sebagai hujan. Bukti air berasal dari komet ialah rasio deuterium dan
hidrogen pada air laut sama dengan rasio pada komet, semua kehidupan berasal dari air,
setelah air muncul kehidupan seperti tumbuhan-tumbuhan pun bermunculan.

Masa keenam (Qs. An-Nazi’at: 32-33)

Gunung-gunung dipancangkan artinya, gunung terbentuk setelah penciptaan daratan,


pembentukan air dan munculnya tumbuhan. Gunung memiliki akar di dalam tanah atau bisa
disebut juga pasak, fungsi gunung ialah menyetabilkan kerak bumi mencegah goyangnya
tanah. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat 33, setelah terbentuknya gunung, terciptalah
hewan dan manusia.(T/roy/R02)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Sumber:

Buku: Penciptaan Bumi dalam perspektif al-quran dan sains

http://www.al-habib.info/review/al-quran-gunung-sebagai-pasak.htm

https://misykatulanwar.wordpress.com/2008/06/10/proses-penciptaan-alam-semesta-dalam-
enam-masa/

http://basukiahmaddanuri.blogspot.com/2010/12/tafsir-surat-naziat-disarikan-dari-fii.html

Anda mungkin juga menyukai