Anda di halaman 1dari 7

PROSES PENCIPTAAN MANUSIA MENURUT AlQURAN

Posted: Mei 21, 2012 in Qur'anic Studies

1
PENDAHULUAN
Al Quran sebagai kitab utama umat Islam tidak diragukan lagi kebenarannya. Al Quran juga
banyak memberikan informasi-informasi tentang kajian ilmiah. Banyak penelitian-penelitian
yang sejalan dengan informasi yang tertulis di Al Quran. Namun demikian, Al Quran bukanlah
.kitab ilmiah sebagaimana kitab-kitab yang selama ini dikenal
Disamping itu, perlu dicatat bahwa hakikat-hakikat ilmiah yang disinggung Al Quran,
dikemukakannya dengan redaksi yang singkat dan sarat makna, sekaligus tidak terlepas dari ciri
umum redaksinya yakni memuaskan orang kebanyakan dan para pemikir. Orang kebanyakan
memahami redaksi tersebut ala kadarnya, sedangkan para pemikir melalui renungan dan analisis
mendapatkan makna-makna yang tidak terjangkau oleh kebanyakan orang.
Salah satunya adalah proses penciptaan manusia. Al Quran berbicara panjang lebar tentang
manusia dan salah satu yang diuraikannya adalah reproduksi manusia serta tahapan-tahapan yang
dilaluinya hingga terciptalah manusia yang sungguh sempurna. Terdapat beberapa ayat yang
menjelaskan bagaimana proses terciptanya manusia dari awal (sari pati) hingga berbentuk
manusia sempurna. Yang disampaikan Al Quran tidak berbeda dengan apa sudah diteliti oleh ahli
dalam bidang tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kebenaran Al Quran yang turun 14 abad
yang lalu sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu biologi.
Nah, bagaimana penjelasan-penjelasan para ahli tafsir terkait dengan ayat-ayat tentang
penciptaan manusia. Apakah informasi yang diberikan oleh Al Quran adalah akurat dan sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Di dalam makalah sederhana ini, kami akan sedikit
memaparkan keterangan-keterang terkait dengan persoalan di atas dan kemudian kami simpulkan
dalam bentuk analisis.
Kami ucapkan terimakasih kepada bapak dosen pengampu yang sudah memberikan kesempatan
kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini. Dan semoga makalah ini dapat menambah wawasan
kita semua atau paling tidak sebagai sebuah pancingan untuk lebih mendalami Al Quran
terutama tentang proses penciptaan manusia.
PEMBAHASAN
A. Penafsiran Para Mufassir Tentang Ayat-Ayat Pencitaan Manusia
QS At Thariq ayat 5-7:
Yu=s `|RM}$# NB t,=z t,=z `B &!$B 9,#y l
s .`B
t/ ==9$# =!#uI9$#ur

Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air
yang dipancarkan,Yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada.
. { }
: } { :
.

Tafsir Mufradat:[1]
Main dafiq

: air yang memancar yaitu air mani

Al Shulb

: tulang belakan atau barisan tulang punggung

Al taraib

: tulang dada

Makna Ijmaliy QS At thariq ayat 5-7


Ayat ini berisikan tentang perintah untuk merenungkan kembali awal atau asal dari penciptaan
kita sebagai manusia. Manusia berasal dari saripati yang kemudian menjadi mani yang
memancar dari kemaluan laki-laki. Dan air mani proses awalnya berada di lambung yang berada
di antara tulang dada dan tulang belakang.
Tafsi Al Qusyairi:
Falyandhuril.. dari apa tuhannya menciptakannya, perhatikanlah dengan melalui proses
perfikir yang mendalam.
Khuliqayang dituangkan, yang dicurahkan dan itu adalah mani, adapun yang di maksud
adalah air dari laki-laki dan air dari perempuan, karena anak adalah makhluk dari keduanya.
QS Shad ayat 71-72
) tA$s% y7/u ps3n=yJ=9 oT) 7,=yz #Z|o0 `iB & #s*s
mGqy MxtRur m `B rr (#qs)s ms9 tfy
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku akan menciptakan
manusia dari tanah. Maka apabila Telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan
kepadanya roh (ciptaan)Ku; Maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.
Tafsir Mufaradat:[2]
At thin

: tanah sebagai bahan penciptaan Adam

Sawwatuhu : berasal dari kata sawwa yakni menjadikan sesuatu sehingga setiap bagiannya
dapat berfungsi sebagai mana direncanakan
Nafakhtu
: bersal dari kata nafakha yang artinya mengeluarkan angin dari mulut.
Maksudnya memberi potensi ruhaniyah kepada makhluk manusia yang menjadikannya dapat
mengenal Allah.
Makna Ijmaliy QS Shad 71-72
Dua ayat ini memaparkan tentang keinginan Allah untuk menciptakan manusia pertama, yaitu
Adam. Dan kemudian Allah memerintahkan kepada malaikat untuk tunduk kepada manusia
bilamana penciptaan sudah selesai dan sempurna. Adalah sebuah perintah untuk taat, tidak
hasad dan sombong sebagaimana iblis yang tidak mau patuh kepada Allah.
Tafsir Ar Razi:



: :
:

:
: } : { :
:
.
:
} : { ] [ 26 : } : { ] [ 37 :
: . . :
} {
.
Ar Razi menjelaskan bahwa ayat ini secara umum mengandung kisah keinginan Allah untuk
menciptakan manusia. Dan larangan untuk berbuat hasad dan sombong sebagaimana dilakukan
oleh Iblis ketika diperintahkan untuk sujud kepada Adam. Dan agar selalu berhati-hati terhadap
kedua sifat ini. Dari ayat diatas, ada dua hal yang menjadi perhatian Ar Razi, yaitu:
}dari potongan ayat ini, ada tida hal yang menjadi persoalan, yaitu: { Petama,
Ungkapan ayat ini menunjukkan kemungkinan Allah untuk menciptakan manusia selain
dari thin.

Allah menyebutkan penciptaan manusia dalam beberapa ayat dengan redaksi yang
berbeda-beda.
Dalam ayat ini Allah menjelaskan penciptaan manusia kepada malaikat dari thin, bukan
dari yang lain.
Kedua, { } , ayat ini menerangkan bahwa manusia tidak akan mencapai
titik kesempurnaan bilamana tersusun dari jasad dan ruh.
QS Az-Zumar ayat 6
3s)n=s{ `iB <R ;oynur NO @yy_ $pk]B $ygy_ry tAtRr&ur /3s9 z`iB /
OyRF{$# spuZyJrO 8lurr& 4 N3)=s bq/ N6GygB&
$Z)=yz .`iB t/ 9,=yz ;MyJ= ;]n=rO 4 N39s !$# N3/u ms9
7=J9$# ( Iw tms9) w) uqd ( 4Trs tbqu?
Dia menciptakan kamu dari seorang diri Kemudian dia jadikan daripadanya isterinya dan dia
menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. dia menjadikan
kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan[3]. yang (berbuat)
demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan
selain Dia; Maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?
Makna Ijmaly QS Az-Zumar 6
Ayat ini memberikan penjelasan kepada manusia bahwa manusia itu awalnya berasal dari satu
jiwa, yaitu Adam, dari Adam ini diciptakanlah Hawa dan dari keduanyalah lahir manusiamanusia baru. Proses penciptaan manusia baru ini berlangsung di dalam perut wanita, dengan
melalui beberapa fase yang membutuhkan waktu kurang kebih 9 bulan.
Ayat ini juga berisi tentang anugerah Allah kepada manusia dengan menciptakan delapan hewan
ternak.
Tafsir Ibnu Katsir
: {
} :

} : { }

. [1: { ]
: } { :
} :
: } { ] [143: { ]
. [144
:( } { 3) : } { :

}
. [14: { ]

. - - (4) : } { :
. (6) [( ]5)
Ibnu Katsir menjelaskan maksud lafadz khalaqakum min an-nafsi al wahidah dalam tafsirnya
bahwa manusia yang berbeda postur tubuhnya, sidik jari, warna kulit, bahasa yang diucapkan
sebenarnya adalah satu keturunan karena berasal dari satu bapak yaitu adam, dan dari adam ini
Allah menciptakan wanita sebagai istri yaitu hawa.
Maksud lafadz wa anzala lakum minal anami tsamaniya azwaj Allah telah menciptakan bagi
kita manusia empat pasang hewan ternak sebagaimana telah Allah jelaskan di dalam surat AlAnam ayat 143. Hewan-hewan itu antara lain sepasang kambing, sepasang domba, sepasang
sapi atau lembu dan sepasang unta.
Maksud lafadz Fi dhulumatin tsalats yakni kegelapan rahim, kegelapan mashimah- pelindung
dan penguat pada anak- atau air ketuban, kegelapan perut ibu.
At-Tabari
: ( ) (
) ( ) :
.
B. Analisa.
Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam telah memberikan informasi penting bagi seluruh umat
manusia mengenai proses penciptaan manusia. Dari banyak ayat yang menerangkan hal tersebut
dapat diambil kesimpulan bahwa ayat-ayat tersebut menerangkan tentang tiga proses penciptaan
manusia, yaitu:
1. Penciptaan manusia pertama, yaitu Adam.
2. Penciptaan manusia kedua, yaitu Hawa.
3. Penciptaan manusia sebagai keturunan dari Adam.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing proses penciptaan manusia di atas:
Penciptaan manusia pertama
Ada beberapa ayat di dalam Al-Quran yang menerangkan tentang proses penciptaan Adam.
Redaksi ayat-ayat itu seakan-akan bertentangan satu sama sama lain, namun apabila kita
mencermatinya maka kita bisa mengetahui bagaimana sebenarnya proses penciptaan Adam
tersebut. Proses penciptaan Adam pada tahap pertama adalah berupa thin (). Setelah
mengalami proses, thin ( )berubah menjadi hama masnun ( ) Dan ini dibiarkan
hingga menjadi shalshal al fakhkhar () . Sebagaimana hadis berikut ini:


[4]
Penciptaan manusia kedua
Dalam penciptaan manusia kedua atau Hawa, Al-Quran tidak menjelaskan secara jelas
bagaimana proses penciptaannya. Al-Quran hanya memberikan isyarat bahwa Hawa diciptakan
dari Adam. Artinya ada bagian tubuh (tulang rusuk) dari Adam yang oleh Allah dijadikan sebagai
bahan dasar penciptaan Hawa. Menurut sebagian ulama ahli tafsir, Hawa diciptakan dari tulang
rusuk Adam. Hal ini mungkin didasarkan atas hadits nabi:
[5]. :
Sebenarnya dari apapun Hawa diciptakan hal tersebut bukanlah suatu alasan yang bisa membuat
laki-laki untuk berbuat sewenang-wenang terhadap wanita, justru hal tersebut seharusnya
menambah kasih sayang dari laki-laki karena wanita adalah bagian dirinya sendiri. Apabila lakilaki merasa kasihan kalau anggota tubuhnya disakiti, seharusnya laki-laki juga harus mempunyai
perasaan yang sama apabila ada wanita yang sedang mengalami penderitaan.
Hawa diciptakan oleh Allah untuk menghilangkan rasa kesepian yang di alami oleh Adam, oleh
karena itu sudah sepatutnya kita berterima kasih kepada kaum perempuan karena keberadaan
kaum perempuanlah yang menjadi sebab laki-laki tidak merasa kesepian lagi. Dan hadis di atas
sebaiknya tidak dijadikan sebuah alasan bagi wanita untuk selalu memposisikan dirinya berada
di bawah laki-laki. Karena tolak ukur seorang hamba disisi Allah bukan berdasarkan jenis
kelamin, akan tetapi berdasarkan kadar ketakwaannya.
Penciptaan keturunan Adam dan Hawa
Berbeda dengan proses penciptaan Adam yang dari tanah, maka penciptaan manusia selanjutnya
melalui proses lain yang berbeda dengan penciptaan Adam. Ada banyak ayat yang menjelaskan
tentang proses penciptaan manusia, antara lain:
1. QS Al Mukminun ayat 12-14
2. QS Al Thariq ayat 6
3. Al Alaq ayat 2
4. Al Insan ayat 2
5. Al Qiyamah 36-39
Proses itu di mulai dengan penciptaan air mani, air mani merupakan saripati dari makanan yang
kita konsumsi, dan makanan itu mengambil kehidupannya dari tanah, maka sangat benar sekali
ungkapan Al-Quran ketika mengatakan bahwa manusia diciptakan dari saripati tanah (sulalatin
min tiini), kemudian air mani ini bertemu dengan ovum, Al-Quran menamai proses pertemuan
antara air mani dan ovum ini dengan istilah nutfah. Setelah proses ini terjadi pembuahan dalam
rahim, maka terbentuklah zat baru, yang kemudian membelah dan bergerak menuju dinding

rahim dan menempel di dinding rahim, Al-Quran dalam hal ini menggunakan istilah alaqah.
Setelah mengalami proses, alaqah berubah menjadi mudhghah .
Setelah proses selanjutnya, di dalam mudhghah terdapat sel tulang yang nantinya akan
berkembang membentuk kerangka tubuh manusia. Kemudian sel-sel tulang tersebut dibungkus
oleh sel daging. Sehingga sel daging berkembang mengikuti perkembangan sel tulang. Dan
setelah mengalami beberapa fase perkembangan kurang lebih selam 9 bulan, maka calon bayi
siap untuk menghirup udara segar di dunia. Wallahu alam bi al shawab.
KESIMPULAN
Dari keterangan diatas membuktikan bahwa keterangan-keterangan yang termaktub di dalam Al
Quran yang berkenaan dengan proses penciptaan manusia sesuai dengan hasil penelitian para
ahli embriologi. Sebagaimana diketahui bahwa informasi tentang proses penciptaan manusia
telah ada sejak 14 abad yang lalu dan bisa dibuktikan secara ilmiah sekitar abad 19an. Hal ini
merupakan salah satu bukti kebenaran Al Quran.
DAFTAR PUSTAKA
Hamka. Tafsir Al Azhar. Juz XXX. Jakarta: PT Pustaka Panjimas, 2000.
Indiarti, M.T. Panduan Lengkap Kehamilan, Persalinan dan Perawatan Bayi. Yogyakarta:
Diglossia Media, 2008.
Purwanto, Agus. Ayat-Ayat Semesta: Sisi-Sisi Al Quran yang Terlupakan. Bandung: Mizan,
2008.
Shihab, Quraisy. Mukjizat Al Quran: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Islmiah dan
Pemberitaan Ghaib. Bandung: Mizan, 2006.
_____________. Tafsir Al Misbah: Pesan, Kesan dan Keseresaian Al Quran. Vol 9. Jakarta:
Lentera Hati, 2005.
_____________. Tafsir Al Misbah: Pesan, Kesan dan Keseresaian Al Quran. Vol 12. Jakarta:
Lentera Hati, 2005.
_____________. Tafsir Al Misbah: Pesan, Kesan dan Keseresaian Al Quran. Vol 7. Jakarta:
Lentera Hati, 2005.
Syamsuri, Istamar. IPA Biologi IX jilid 3. Jakarta: Erlangga, 2006.

Anda mungkin juga menyukai