KIMIA FISKA II
PERUBAHAN ENTALPI
OLEH:
PKA 2018
KELOMPOK 6
1. Nirmala Delawanti (18030194007)
2. Nadifa Nur Permata (18030194039)
3. Muhammad Arizal (18030194076)
4. Prosedur Pecobaan :
A. Membuat Tabel
1. Sebelum memulai praktikum, dibuat tabel yang berisi kolom x baris
dengan 3 x 18 seperti yang tertera pada video.
2. Isi kolom tersebut dengan tulisan sebagai berikut:
a. Kolom 2 baris 1 berisi tulisan ∆H1.
b. Kolom 3 baris 1 berisi tulisan ∆H2.
c. Kolom 1 baris 2 berisi tulisan Time/minute.
d. Kolom 2 baris 2 berisi tulisan Temperature/ ͦ C
e. Kolom 2 baris 2 berisi tulisan Temperature/ ͦ C
f. Kolom 1 baris 3 berisi tulisan 0.0
g. Kolom 1 baris 4 berisi tulisan 1.0
h. Kolom 1 baris 5 berisi tulisan 2.0
i. Kolom 1 baris 6 berisi tulisan 3.0
j. Isi Kolom 1 baris 7 dengan tulisan 4.0 - Kolom 1 baris 18 yang berisi
15.0
B. Menghitung ∆H1
1. Ditimbang sebanyak 3,9 – 4,1 gram anhidrat CuSO4
2. Kemudian dimasukkan aquades sebanyak 25 mL ke dalam gelas ukur
3. Ditambahkan air ke dalam kalorimeter
4. Diukur suhunya menggunakan termometer
5. Dicatat waktu yang diperlukan dalam setiap menitnya.
6. Dimasukkan padatan anhidrat CuSO4 yang telah ditimbang setelah 4
menit, jangan ukur suhunya karena akan ada banyak perubahan energi
yang terjadi
7. Dicatat suhunya saat menit ke 5 sampai menit ke 15
8. Kemudian hitung ∆H1 yang telah didapatkan
C. Menghitung ∆H2
1. Ditimbang sebanyak 6,2 – 6,3 gram hidrat CuSO4
2. Kemudian dimasukkan aquades sebanyak 25 mL ke dalam gelas ukur
3. Ditambahkan air ke dalam kalorimeter
4. Diukur suhunya menggunakan termometer
5. Dicatat waktu yang diperlukan dalam setiap menitnya
6. Dimasukkan padatan hidrat CuSO4 yang telah ditimbang setelah 4 menit,
jangan ukur suhunya karena akan ada banyak perubahan energi yang
terjadi
7. Dicatat suhunya saat menit ke 5 sampai menit ke 15
8. Dihitung ∆H2 yang berdasarkan data yang telah didapatkan
5. Pembahasan :
Tujuan dari diadakannya Praktikum Perubahan Entalpi tersebut adalah
Untuk mengetahui perubahan entalpi dari anhidrat CuSO4 menjadi hidrat
CuSO4. Dengan melakukan Praktikum dengan menguji perubahan entalpi
tersebut, Kita dapat menghitung perubahan entalpi menggunakan Hukum Hess.
Dengan bunyi Hukum Hess yaitu “Jika suatu reaksi berlangsung dalam dua
tahap reaksi atau lebih, maka perubahan entalpi untuk reaksi tersebut sama
dengan jumlah perubahan entalpi dari semua tahapan. Entalpi reaksi tidak
tergantung pada jalan reaksi melainkan tergantung pada hasil akhir reaksi”.
Dapat diketahui juga bahwa bentuk Hukum Hess dapat digambarkan secara
skematis atau diagram tingkat energi sebagai berikut.
Diketahui diagram Hess secara skematis yaitu reaksi A → C
∆H2
Anhydrous copper (II) sulfate + aq Hydrated copper (II) sulfate
A B
∆H1 ∆H3
C
Copper (II) sulfate solution
B. Menghitung ∆H1
Dalam menghitung ∆H1 tersebut dilakukan praktikum dengan
menggunakan bahan utama berupa anhidrat CuSO 4. Dengan langkah
pertama yang harus dilakukan yaitu menimbang sebanyak 3.9 – 4.1 gram
anhidrat CuSO4 berupa padatan berwarna putih, sehingga berat yang didapat
yaitu sebesar 4.06 gram anhidrat CuSO4. Kemudian ditambahkan aquades
yaitu larutan tiak berwarna sebanyak 25 mL ke dalam kalorimeter dengan
mengukur terlebih dahulu dengan menggunakan gelas ukur. Lihat batas
meniskus pada gelas ukur tepat pada 25 mL dengan cara membaca yang
tepat adalah posisi mata sejajar dengan gelas ukur, dan melihat cekungan
aquades berada tepat pada garis. Hal tersebut dilakukan agar banyak volume
aquades yang digunakan sesuai dengan bahan yang dibutuhkan. Kemudian
dimasukkan aquades tersebut kedalam kalorimeter. Kalorimeter berfungi
sebagai alat untuk menghitung perubahan kalor dengan adanya bantuan
termometer untuk mengetahui perubahan suhu. Kemudian, memasang
termometer yang telah dipasang pada statif dan klem tersebut dan kemudian
dimasukkan dalam kalorimeter yang telah diisi aquades tersebut. Saat
setelah penambahan tersebut, disiapkan stopwatch dan dicatat suhunya
dengan melihat termometer yang telah dimasukkan tadi. Dalam penulisan
data dari suhu yang dihasilkan ini, tuliskan pada tabel yang telah dibuat tadi.
Sambil memperhatikan perubahan suhu yang terjadi, diamati juga stopwatch
pada setiap menitnya. Pada penulisan suhu ini ditulis perubahan suhu pada
setiap menit. Pada menit ke 0.0 hingga menit ke 3.0 didapatkan suhu sebesar
18 ͦ C.
Kemudian pada saat menit ke 4.0 dimasukkan padatan anhidrat CuSO4
padatan berwarna putih yang telah ditimbang tadi ke dalam kalorimeter.
Pada saat penambahan ini, tidak perlu mengukur suhunya, Alasannya,
karena akan ada banyak perubahan energi yang terjadi dalam reaksi
tersebut. Kemudian, pada saat menit ke 5, barulah dimulai lagi dalam
pencatatan suhu tersebut. Sehingga hasil yang diperoleh yaitu didapatkan
suhu sebesar 27 ͦ C. Pada menit ke 6.0 hasil yang diperoleh yaitu suhu
sebesar 27 ͦ C. Pada menit ke 7.0 hingga menit ke 9.0 didapatkan suhu
sebesar 26 ͦ C. Pada menit ke 10.0 hingga menit ke 14.0 didapatkan suhu
sebesar 25 ͦ C. Pada menit ke 15.0 didapatkan suhu sebesar 24 ͦ C. Kemudian
hitung ∆H1 dari data yang telah didapatkan. Dapat dilakukan perhitungan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut.
∆H1 (J) = m (g) x C (JK-1g-1). ∆t (K)
= 940.5 (J)
∆H1 (kJ mol-1) = 0.9405 (kJ) / 0.025 (mol) = 36.95 (kJ mol-1)
= -100.32 (J)
∆H2 (kJ mol-1) = -0.10032 (kJ) / 0.025 (mol) = -4.02 (kJ mol-1)
25
20
∆H1
15
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
GRAFIK ∆H2
20
18
16
14
12 ∆H2
10
8
6
4
2
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Dari tabel dan juga hasl dari perhitungan kita dapat mmenghitung ∆H 3
sehingga dapat diketahui ∆H atau perubahan entalpi pada percobaan yang
telah dilakukan.
Dengan perhitungan yang dihasilkan sebagai berikut :
∆H3 = ∆H1 - ∆H2
= 36.95 (kJ mol-1) – [-4.02 (kJ mol-1)]
= 41.0 (kJ mol-1)
Jadi, ∆H3 yang didapatkan adalah sebesar 41.0 (kJ mol-1)