MAKALAH
Disusun dan Dipresentasikan guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Ilmu Alamiah Dasar
Dosen Pengampu: Suwahono, S.Pd.
Disusun oleh :
(3105429)
2. Ahmad Watsiq
(3104324)
3. Aris Wanto
(3105268)
4. Eka Prasetyawati
(3105363)
5. Rusmiyatun
(3105422)
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2007
I.
PENDAHULUAN
Penggunaan teknologi modern telah dapat mempercepat laju
pembangunan, namun penggunaannya tanpa hati-hati dan tanpa kendali
telah dirasakan mulai menimbulkan masalah. Krisis energi, makin
langkanya beberapa sumber daya dan bahan, polusi lingkungan dan
pengendalian senjata nuklir merupakan akibat dari tiadanya pembatasan
dalam penggunaan teknologi. Masalah pokok dunia di masa mendatang
adalah keterbatasan sumber-sumber daya alam dan energi, dan masalah
peledakan penduduk dengan segala konsekuensinya. Masalah-masalah itu
harus kita tanggulangi dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kelangkaan sumber-sumber daya mengharuskan kita mencari
bahan-bahan dan sumber-sumber alternatif yang hingga kini belum
dimanfaatkan. Pemanfaatan sumber-sumber daya baru ini dalam kenyataan
hal memerlukan pengembangan sains dan teknologinya sendiri dan kalau
hal
demikian
berhasil,
itu
berarti
II.
memperluas
lingkungan
serta
PEMBAHASAN
Minyak bumi pada saat ini masih merupakan sumber daya alam
yang paling utama untuk memenuhi kebutuhan energi dunia. Kita juga
mengetahui bahwa minyak bumi merupakan bahan galian yang tidak dapat
diperbarui (unrenewable), artinya sekali pakai habis. Minyak bumi itu
berasal dari fosil yang terbentuk secara alami dalam proses jutaan tahun
lamanya yang jumlahnya juga terbatas. Pada suatu saat minyak bumi akan
Drs. Abdullah Aly dan Ir. Eny Rahma, Ilmu Alamiah Dasar, Ed. 1, Cet. 6, (Jakarta:
Bumi Aksara, 1996), hlm. 156.
habis. Maka demi melestarikan kehidupan di muka bumi orang harus segera
mencari gantinya.2
Banyak kemungkinan menggunakan sumber daya selain minyak
bumi yang konvensional itu, di antaranya:
1.
Energi Matahari
Sehubungan dengan sumber daya energi minyak bumi yang
tidak dapat diperbaharui ini, maka timbullah pemikiran, bagaimana
memanfaatkan sumber daya energi matahari itu, sedemikian rupa
hingga dapat menggerakkan mesin di pabrik-pabrik, menggerakkan
kereta api, mobil dan sebagainya. Adapun pilihan perubahan antara
energi ini adalah mengubah energi cahaya menjadi energi listrik atau
energi panas.
Perubahan energi cahaya menjadi energi listrik dilakukan
dengan memasang fotosel yang dikenai cahaya. Fotosel adalah sel
pembangkit listrik. Sedang listrik itu sendiri adalah aliran elektron,
sehingga sel ini harus mempunyai sifat menghasilkan elektron bila
dikenai
cahaya.
Teknik
penggunaan
sinar
matahari
untuk
Drs. Maskoeri Jasin, Ilmu Alamiah Dasar, Ed. 4, Cet. 9, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 1995), hlm. 204.
3
Drs. H. Abu Ahmadi dan Ir. A. Supatmo, Ilmu Alamiah Dasar, Cet. 2, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2004), hlm. 162-163.
Energi Angin
Udara yang bergerak disebut angin, dapat terjadi karena
perbedaan tekanan di suatu tempat dengan tempat yang lain.
Perbedaan tekanan disebabkan adanya perbedaan suhu. Perbedaan
suhu terjadi karena perbedaan daya serap panas dari permukaan bumi,
yaitu daratan dan laut. Selama terjadi perbedaan suhu di permukaan
bumi, maka akan terjadi angin.
Energi angin dapat dimanfaatkan untuk diubah menjadi energi
listrik yang prinsipnya sangat sederhana, yaitu angin ditangkap oleh
baling-baling atau katakanlah rotor bersayap. Energi putaran (energi
mekanis) diteruskan untuk memutar generator pembangkit listrik.5
4.
Ir. Hari Purnama, Ilmu Alamiah Dasar, Cet. 3, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm. 288-
289.
pasang maupun pada saat surut arus air itu dimanfaatkan untuk
menggerakkan generator listrik.6
5.
Energi Biogas
Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh bakteri pengurai
melalui proses pembusukan/penguraian dari sisa-sisa jasad hidup
misalnya sampah pertanian seperti: batang pohon jagung, jerami, sisa
ampas kelapa atau dapat juga tumbuhan yang cepat tumbuhnya seperti
enceng gondok, akasia dan sebagainya.
Sebagai bahan yang mengandung bakteri pengurai digunakan
kotoran hewan, kerbau atau sapi. Kemudian kedua bahan itu dicampur
dan diaduk bersama air, supaya proses penguraian berjalan dengan
cepat, maka sampah-sampah pertanian itu harus dipotong kecil-kecil
terlebih dahulu. Proses penguraian berjalan optimal pada suhu 35370C dan bersifat netral. Prosesnya harus dilakukan dalam keadaan
tertutup dan tak boleh kemasukan udara maupun sinar matahari.7
6.
Energi Biomassa
Biomassa adalah segala jasad hidup yang dapat digunakan
untuk menghasilkan energi bila dibakar, yaitu berupa sampah-sampah
organik sebagai sisa-sisa produksi pertanian. Biomassa yang berupa
sampah atau sisa-sisa yang tak berharga dapat digunakan sebagai
sumber energi karena ia masih menyimpang energi matahari.
Biomassa yang dapat dipakai sebagai bahan bakar itu tidak selalu
berupa sampah, kadang-kadang berupa tanaman yang cepat tumbuh
seperti angsana, akasia, dan sebagainya dapat digunakan sebagai
bahan bakar secara ekonomis, atau sebagai sumber energi yang
murah.
Pengambilan
energi
dari
biomassa
prinsipnya
adalah
6
7
Drs. Abdullah Aly dan Ir. Eny Rahma, Op. Cit., hlm. 167.
Drs. H. Abu Ahmadi dan Ir. A. Supatmo, Op. Cit., hlm. 165-166.
III. KESIMPULAN
Usaha manusia untuk mencari energi pengganti minyak bumi seperti
yang baru saja kita pelajari itu hanyalah merupakan salah satu cara saja dari
manusia untuk dapat mempertahankan eksistensinya yang sangat penting
bagi perikehidupan kita sehari-hari. Kita mengetahui pula bahwa sumber
daya minyak bumi tak dapat diperbarui dan jumlahnya pun terbatas
sehingga mau tak mau manusia harus berusaha mencari sumber energi yang
lain bila ingin tetap dapat mempertahankan kehidupannya di masa
mendatang. Sumber daya energi non-konvensional selain minyak bumi di
antaranya: Energi Matahari, Energi Panas Bumi, Angin, energi Pasang
Surut, Biogas, Biomassa, dan Zat Radioaktif.
IV. PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat penulis susun dan sampaikan
dengan kemampuan dan rasa penuh tanggung jawab terhadap apa yang
menjadi kewajiban penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Alamiah Dasar. Tentunya dalam penulisan dan penyampaian makalah ini,
masih terdapat banyak kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
konstruktif sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan bermanfaat bagi kita. Wallahu alam bi shawab.
8
9
Drs. Abdullah Aly dan Ir. Eny Rahma, Op. Cit., hlm. 169.
Drs. H. Abu Ahmadi dan Ir. A. Supatmo, Op. Cit., hlm. 166.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, dan A. Supatmo. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Cet. 2 Jakarta: Rineka
Cipta.
Aly, Abdullah, dan Eny Rahma. 1996. Ilmu Alamiah Dasar. Ed. 1. Cet. 6. Jakarta:
Bumi Aksara.
Jasin, Maskoeri. 1995. Ilmu Alamiah Dasar. Ed. 4. Cet. 9. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Purnama, Hari. 2003. Ilmu Alamiah Dasar. Cet. 3. Jakarta: Rineka Cipta.
***
Semarang, 15 Maret 2007