Anda di halaman 1dari 10

KOMISI PENEGAKAN KODE ETIK(KPKE)

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

Andi Darussalam Tajang


Outline

Apa itu KPKE?

1 Latar Belakang Pembentukan KPKE,


Landasan Hukum, Penamaan Pertama Kali

Apa Tugas dan Fungsi KPKE?


2 Tugas dan Fungsi
Mekanisme Penanganan Kasus dan Sanksi

Penanganan Kasus
3 Kasus Mahasiswa
Kasus Dosen

2
Apa itu KPKE?
Latar belakang Landasan Hukum

• Maraknya pelanggaran • Peraturan Menteri Agama No. 93


kedisiplinan, peraturan tata tentang Statuta UINAM tahun 2007
tertib dan kode etik di memberi kewenangan pimpinan PTAI
lingkungan kampus peradaban membentuk unit kerja sesuai dengan
UIN Alauddin Makassar kebutuhan.
(UINAM) yang dilakukan oleh • Dibentuk Komisi Disiplin/Komdis
civitas akademika Tahun 2009-2017
• Tahun 2018-sekarang berubah nama
menjadi Komisi Penegakan Kode Etik
UINAM (KPKE)

3
Tugas dan Fungsi KPKE Mekanisme Penanganan Kasus

1. Memberikan masukan kepada Rektor untuk 1. Pelapor : pihak yg merasa dirugikan/dizalimi


peningkatan kinerja dan kedisiplinan pimpinan, membuat aduan ke KPKE secara tertulis, disertai
dosen, pegawai, dan mahasiswa bukti-bukti.
2. Menerima pengaduan dari pihak-pihak yang 2. Penerima laporan : pihak KPKE laporan aduan
merasa dizalimi/dirugikan untuk dikaji berdasarkan yg diterima dibahas dalam rapat KPKE untuk
norma-norma, etika, dan hukum secara adil dan menentukan layak-tidaknya ditindaklanjuti Jika
bijaksana sesuai peraturan dan perundangan yg layak, dibentuk tim penanganan kasus.
berlaku 3. Terlapor : pihak yang diduga melakukan tindakan
3. Merekomendasikan kepada Rektor dan atau merugikan pihak pelapor (perseorangan atau
pejabat yg berwenang hasil temuan yang diperoleh kelompok)
dalam penyelesaian kasus yang timbul di kalangan 4. Saksi : pihak yang dapat memberi petunjuk
pimpinan, dosen, pegawai, dan mahasiswa kejelasan kasus yg ditangani. Saksi diposisikan
4. Memberikan pertimbangan kepada Rektor atas saksi fakta (saksi pelapor, saksi terlapor) dan
tentang ketertiban dan penataan kampus. dan saksi ahli.

4
Pengambilan Keputusan &
Rekomendasi
• Pengambilan keputusan dilakukan setelah beberapa kali
persidangan (min 5 x) dengan memeriksa pelapor, terlapor,
saksi pelapor, dan saksi terlapor. serta saksi ahli bila
diperlukan.
• Keputusanan diambil dalam sidang khusus secara mufakat,
bila tidak dapat dengan mufakat, maka dapat ditempuh cara
lain.
• Keputusan sidang KPKE UINAM khusus disampaikan
kepada Rektor dalam bentuk Rekomendasi.
• Keputusan & Rekomendasi KPKE tidak dapat ditembuskan
kepada siapapun.
Bagaimana Bentuk Sanksi?

Sanksi Ringan Sanksi Sedang Sanksi Berat

• Teguran lisan, • Skorsing selama satu • Pemecatan dengan hormat


• Teguran tertulis yang semester atau lebih, ( diberi SK Pindah dan
tembusannya disampaikan • Mengganti/memperb transkrip nilai),
kepada orang tua atau wali aiki barang yang • Pemecatan tidak hormat
ybs, atasan langsung bagi dirusak, dll (tidak diberi SK Pindah
pegawai atau dosen dan transkrip nilai)

6
Penanganan Kasus Mahasiswa

Tahun 2019:
Tahun 2010:
• Pemecatan 3 orang mahasiswa dan
• Pemecatan 13 orang mah.
UINAM • Skorsing 4-6 semester: 6 orang
• Kasus: penyerangan gedung mahasiswa.
Auditorium tempat • Kasus tawuran sekelompok
berlangsungnya pembukaan mahasiswa FSH dan FDK
OPAK (orientasi pengenalan
akademik & kemahasiswaan)
maba oleh MAPALASTA
UINAM, berlanjut dengan
tawuran massal, pembakaran pos Tahun 2020
keamanan di kampus I.
• Akhirnya MAPALASTA juga
• Skorsing 2 semester terhadap
dibubarkan mahasiswa yg melakukan pelecehan
di lokasi KKN

7
Penanganan Kasus Dosen

Pelecehan berkedok Pelecehan saat ujian Dilapor melakukan


pengobatan konprehensif Pelaku pungutan terhadap
alternatif Pelaku ditarik seluruh mahasiswa
diberhentikan kegiatannya di fakultas bimbingannya
menjadi dosen (TKP)

Memalsukan Dilapor
identitas istri melakukan
untuk kawin perzinahan/
lagi. menghamili

8
“Orang yang tak beretika adalah
yang tidak mengetahui bahwa
diatas ilmu itu adab”

Juproni.com

9
Bersama kita bisa!
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai