Anda di halaman 1dari 22

ETIKA NONAKADEMIK & MEKANISME

PENANGANAN PELANGGARAN KODE


ETIK DOSEN

Khairul Fahmi
Dosen Hukum Tata Negara
Fakultas Hukum Universitas Andalas

Disampaikan dalam Sosialisasi Panduan Substansi Penyusunan Peraturan Kode Etik Dosen
PTS di Lingkungan LLDIKTI Wilayah X, Padang 14-15 Desember 2020
Ketentuan Terkait Kode Etik Dosen
UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen  Pasal 60 : dalam
melaksanakan tugas keprofesionalannya, dosen wajib menjunjung tinggi
peraturan perundang-undangan, hukum dan kode etik, serta nilai-nilai agama
dan etika.

Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan


Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang


Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.

Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia


Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pedoman Tata Cara Penyusunan Statuta
Perguruan Tinggi Swasta.
Wewenang Penanganan Dugaan
Pelanggaran Kode Etik Dosen

Sesuai Permenristekdikti Nomor 16 Tahun 2018, Pengaturan Etika


Akademik dan Kode Etik diatur oleh Peraturan Pengelola Pendidikan
Tinggi.

Penegakan kode etik juga menjadi wewenang perguruan tinggi.


ETIKA NONAKADEMIK DOSEN

Terhadap Diri Sendiri


Terhadap Civitas Akademika
(Dosen & Mahasiswa)
Terhadap Tenaga
Kependidikan

Terhadap Institusi

Terhadap Masyarakat
Etika Terhadap Diri Sendiri
1. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan menjalankan
ibadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing;
2. mematuhi dan menjunjung tinggi UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar
negara;
3. menaati sumpah Pegawai Negeri Sipil dan/atau sumpah jabatan;
4. bersikap santun dan rendah hati dalam perilaku sehari-hari;
5. proaktif dalam memperluas wawasan dan mengembangkan kemampuan
diri sendiri;
6. menjunjung tinggi kejujuran dan kebenaran dalam setiap perbuatan; dan
7. berpenampilan rapi dan sopan.
Etika Sesama Dosen
1. Bekerja sama secara harmonis dalam melaksanakan tri darma PT;
2. Meningkatkan mutu profesi, membina hubungan kekeluargaan, persatuan dan
kesatuan dan kesetiakawanan sosial;
3. Bersikap santun terhadap teman sejawat, tidak mencaci, merendahkan atau
mengungkap kejelekan sejawat di muka umum untuk tujuan merendahkan;
4. Membangun kreativitas dan memberikan dorongan positif kepada rekan sejawat dan
dosen junior untuk meningkatkan prestasi kerjanya;
5. Menghormati hak dan kebebasan akademik serta hak dan kebebasan mimbar
akademik antar dosen.
6. memperhatikan batas kewenangan dan tanggung jawab ilmiah dalam menggunakan
kebebasan mimbar akademik serta tidak melangkahi wewenang keahlian atau
keahlian rekan sejawat;
7. memberikan contoh serta teladan yang baik terhadap rekan dosen dan juniornya;
8. memberikan kesempatan kepada dosen junior untuk mengembangkan kariernya; dan
9. menghargai perbedaan pendapat di antara rekan-rekan dosen.
Etika Terhadap Mahasiswa
1. tidak bersikap dan bertindak diskriminatif atas dasar perbedaan ras, warna kulit,
keyakinan, jenis kelamin, suku bangsa, status perkawinan, agama, politik, keluarga,
keturunan dan latar belakang sosial dan budaya mahasiswa;
2. bersikap dan bertindak adil terhadap mahasiswa;
3. membimbing dan mendidik mahasiswa ke arah pembentukan kepribadian insan terpelajar
yang mandiri dan bertanggung jawab;
4. berorientasi pada upaya peningkatan kualitas mahasiswa;
5. selalu berusaha untuk menjadi panutan (role model) bagi mahasiswa;
6. menghindarkan diri dari penyalahgunaan mahasiswa untuk kepentingan pribadi,
kelompok, atau golongan;
7. tidak melakukan tindakan perbuatan asusila, pelecehan seksual terhadap mahasiswa
dan/atau melakukan hubungan suami istri di luar pernikahan;
8. tidak membuka informasi rahasia yang dapat mempermalukan atau merugikan
mahasiswa, kecuali hal itu merupakan keharusan dalam memenuhi tuntutan profesional
atau diharuskan menurut hukum dan peraturan perundang-undangan.
Etika Terhadap Tendik

1. memposisikan tenaga kependidikan sebagai mitra kerja dan bersikap


saling menghargai;

2. menjaga hubungan baik dalam bidang pekerjaan secara profesional dan


kemanusiaan dalam suasana kekeluargaan.
Etika Terhadap Institusi

1. menjunjung tinggi misi, misi, dan tujuan perguruan tinggi;


2. menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan tridarma;
3. berperan aktif memelihara dan mengembangkan keberadaan
perguruan tinggi;
4. menjaga dan meningkatkan nama baik perguruan tinggi; dan
5. mentaati peraturan yang berlaku di perguruan tinggi.
Etika Terhadap Masyarakat

1. menghormati agama, kepercayaan, budaya dan adat istiadat masyarakat;


2. berperilaku hidup wajar dan toleran terhadap orang lain dan lingkungan;
3. mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan masalah;
4. tidak melakukan tindakan anarkis dan provokatif yang dapat meresahkan
dan mengganggu keharmonisan masyarakat;
5. menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan;
6. berperan serta dalam kegiatan kemasyarakatan; dan
7. membudayakan sikap tolong menolong dan bergotong royong di
lingkungan masyarakat.
SANKSI ETIK & PERTIMBANGAN SANKSI

Ringan
• Teguran tertulis;
• Peringatan tertulis;
• Menyatakan permohonan maaf.

Sedang
• Menyatakan penyesalan secara terbuka;
• Penundaan pemberian hak tertentu dosen; atau
• Penurunan pangkat dan jabatan akademik/fungsional.

Berat
• Pencabutan dan/atau penarikan karya ilmiah;
• Pencabutan hak untuk diusulkan kenaikan pangkat dan jabatan akademik/fungsional;
• Pencabutan ijazah dan gelar akademik; atau
• Pemberhentian sebagai dosen secara tidak hormat.
Pertimbangan Penjatuhan Saksi

Latar belakang pelanggaran.

Tingkat keseriusan pelanggaran.

Akibat/dampak pelanggaran bagi universitas atau


pihak lain.
KOMISI ETIK PERGURUAN TINGGI

Kelembagaan Komisi Etik.

Wewenang Komisi Etik.

Kewajiban Komisi Etik.


Kelembagaan Komisi Etik
Komisi Etik PT bisa dibentuk secara permanen atau secara ad hoc  bersifat opsional dan
tergantung kondisi perguruan tinggi.

Komposisi keanggotaan Komisi Etik berjumlah ganjil, sekurang-kurangnya 3 orang dan


sebanyak-banyaknya 7 orang, di mana salah satu diantaranya merupakan anggota Komisi
Etik yang berasal dari atau direkomendasikan LLDIKTI.

Komisi Etik dipimpin oleh 1 orang ketua merangkap anggota, 1 orang sekretaris merangkap
anggota dan anggota.

Keanggotaan anggota Komisi Etik juga perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :

Kepangkatan anggota Komisi Etik dalam kaitannya dengan dosen yang diperiksa;

Sekurang-kurangnya 1 orang anggota Komisi Etik berlatar belakang pendidikan hukum.

Komisi Etik dibantu oleh sekretariat yang difasilitasi oleh perguruan tinggi.
Wewenang Komisi Etik
1) memanggil dan memeriksa dosen yang diduga melakukan
pelanggaran Kode Etik;

2) memanggil dan memeriksa saksi-saksi;

3) memeriksa bukti-bukti;

4) menjatuhkan putusan berupa rekomendasi sanksi etik terhadap


dosen yang dinilai terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik; dan

5) wewenang lainnya dalam rangka kelancaran pemeriksaan dugaan


pelanggaran kode etik dosen.
Kewajiban Komisi Etik

1) bersikap arif, bijaksana dan mandiri;

2) melaksanakan proses pemeriksaan penjatuhan saksi secara adil dan


berimbang;

3) membuat berita acara untuk setiap proses pemeriksaan yang


dilakukan; dan

4) menjaga kerahasiaan data dan informasi terkait hasil pemeriksaan.


ALUR PENANGANAN
PELANGGARAN KODE ETIK DOSEN

Penerima Pengamb
an/ ilan
Laporan/ Pemeriks Pemeriks Keputusa
Temuan aan aan n
Kelengka Rekomen
pan dasi
Laporan atau Temuan

• Disampaikan : dosen, mahasiswa, tendik atau masyarakat.


Laporan • Memuat identitas Pelapor, Terlapor, perbuatan yang yang
dilaporkan dan kronologis kejadian.

• Disampaikan anggota Komisi Etik PT.


Temuan • Memuat identitas anggota Komisi Etik, Terlapor,
uraian dugaan pelanggaran kode etik dosen.
Penerimaan/Pemeriksaan Kelengkapan
Laporan
Laporan/Temuan yang diterima oleh Komisi Etik (jika bersifat ad hoc, laporan
bisa diterima pimpinan PT) dan kepada Pelapor diserahkan bukti tanda terima
laporan.

Laporan yang diterima diperiksa kelengkapannya, terkait : identitas pelapor,


identitas terlapor, dan bukti-bukti pendukung.

Laporan yang dinyatakan lengkap diregistrasi dalam Buku Registrasi


Penanganan Pelanggaran Kode Etik Dosen oleh Komisi Etik., dan diberi nomor
registrasi.
Pemeriksaan

Paling lama dilaksanakan dalam waktu 45 hari kerja sejak laporan/temuan diregistrasi oleh Komisi
Etik.

Pemeriksaan (juga dapat dilakukan secara virtual) dilakukan terhadap :
1. Pelapor;
2. Terlapor;
3. Saksi;
4. Pihak terkait lainnya;
5. Dokumen-dokumen pendukung.

Alat bukti yang dapat digunakan:
1. Keterangan Pelapor;
2. Keterangan Terlapor;
3. Keterangan Saksi;
4. Keterangan Ahli;
5. Surat; dan/atau
6. Dokumen elektronik.

Setiap proses pemeriksaan dilengkapi dengan Berita Acara (BAP) Hasil Pemeriksaan.
Keputusan Rekomendasi

Penyampaian Rekomendasi
Tindak lanjut
kepada
oleh pimpinan
pimpinan PT.
PT dan kepada
yang bersangkutan.
(mak. 1 bulan (30 hari) setelah rekomendasi diterima.
Rapat Pembahasan Pengambilan
Komisi EtikKeputusan
Hasil Pemeriksaan.
: menolak/menerima
(mak. 5 hari setelah
pengaduan/temuan.
pemeriksaan selesai)
Sekian…

Terima kasih….

Anda mungkin juga menyukai