Anda di halaman 1dari 24

ETIKA DAN MORAL DALAM

PEMBELAJARAN

RONNY A. MARAMIS

AA/PEKERTI UNIVERSITAS SAM RATULANGI


AA/PEKERTI UNIVERSITAS SARI PUTRA
TOMOHON
Dosen

 Pendidik profesional dan ilmuwan


dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan
dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni melalui
pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat. (Pasal 1 ayat 2 UU
Tentang Guru dan Dosen No. 14 tahun
2005).
Dosen Profesional

 Pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan


seseorang yang menjadi sumber penghasilan
kehidupan.
 Memerlukan keahlian, kemahiran atau
kecakapan yang memenuhi STANDAR MUTU atau
NORMA TERTENTU.
 Memerlukan pendidikan profesi.
 (pasal 1 ayat 4 UU No. 14 tahun 2015).
Tugas Profesional Dosen
 Tugas profesional dosen, berkewajiban :
 Melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada
masyarakat.
 Merencanakan, melaksanakan proses, menilai, mengevaluasi
pembelajaran.
 Meningkatkan, mengembangkan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan
perkembangan iptek dan seni.
 Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar
pertimbangan jenis kelamin, agama,, suku, ras,
kondisi fisik ttu, latar belakang sosio ekonomi
peserta didik dalam pembelajaran.

 Menjunjung tinggi peraturan per uu, hukum dan


KODE ETIK, serta nilai2 agama dan ETIKA.

 Memelihara dan memupuk persatuan dan


kesatuan bangsa.
 (Pasal 60 UU No. 14 tahun 2005).
Dosen, Etika dan Kode Etik

 Dosen berkewajiban menjunjung tinggi


etika dan kode etik.
 Dosen profesional diikat oleh kewajiban
melaksanakan etika pembelajaran dan
mentaati kode etik profesi dosen-kode
etik dosen
 Standar mutu etika dosen merupakan
salah satu unsur penentu keberhasilan
proses pembelajaran
Dosen-etika-keberhasilan
pembelajaran
 Sangat berperan dalam penentuan
mutu pembelajaran secara
signifikan (agent of transfer
knowledge)
 Perencana,pelaksana dan penilai
keberhasilan belajar mahasiswa
 Dosenadalah pengajar dan
pendidik
Hasil Evaluasi PT
dan Tim PEKERTI-AA
Masalah Etika dan Moral pembelajaran masih
kurang mendapat perhatian dari para dosen :
Keinginan sendiri dalam tugas
Penilaian tidak adil
Kurang menguasai bidang ilmu
Ucapan merendahkan/menyinggung
Mempermalukan mahasiswa
Menilai rendah disiplin ilmu yang lain
Kurang toleran terhadap tanggapan
mahasiswa
Dosen killer
 Skandal akademik, jual beli nilai, joki skripsi
atau tesis
 Eksploitasi ekonomi dan sosial mahasiswa
 Proses belajar – ujian di cafe, pub dan
tempat2 yang tidak wajar.
 Kasus-kasus lain dalam proses
pembelajaran.
Masukan dan umpan balik dari peserta –
identifikasi kasus2 etik-moral Pembelajaran.
Masalah etika moral
peserta didik
 Prosentase Standar pendidikan Keluarga dan
Pendidikan dasar, menengah dengan kualitas
rendah
 Disiplin yang rendah
 Etika moral yang rendah
 Mentalitas instan
 Mentalitas menhalalkan cara dalam proses
pendidikan
 Mentalitas permisif dalam proses pendidikan
Dengan Contoh Kasus Diatas

Materi Etika dan Moral


pembelajaran dipandang
perlu untuk dimasukkan
dalam program PEKERTI dan
AA
NILAI NORMA
APA ?
Etika, Moral, Norma, dan Nilai
mempunyai pengertian yang hampir
bersamaan/berkaitan, yaitu tentang
nilai dan norma untuk mengatur
tingkah laku orang/keluarga dan
mengacu pada hukum yang berlaku
pada masyarakat
MENGAPA ?

Karena dosen merupakan panutan


bagi mahasiswa/orang lain dalam
segala pemikiran dan tingkah
lakunya
BAGAIMANA CARANYA ?
1. Dengan memiliki dan menerapkan nila-nilai
dasar dalam pembelajaran
2. Dapat menerima perbedaan nilai yang
dianut oleh mahasiswa/orang lain
3. Dengan menyadari bahwa masalah
pembelajaran merupakan kegiatan yang
berkaitan dengan masalah moral
4. Dapat menjawab dengan jujur pertanyaan-
pertanyaan yang berkaitan dengan etika
dan moral secara umum
5. Dengan memiliki kompetensi profesional,
personal, sosial, intelektual, dan spiritual
PENGERTIAN ETIKA
BERTEN (1993) :
1. Nilai , Norma, dan Moral yang dijadikan
pegangan orang/kelompok
2. Kumpulan azas/nilai moral dan kode etik
3. Ilmu tentang perbedaan tingkah laku yang
baik dan buruk dalam kehidupan manusia

ALGERMON D. BLACK (1993)


Cara manusia memperlakukan sesama dan
menjalani hidup dan kehidupan dengan baik,
sesuai aturan yang berlaku di masyarakat
PENGERTIAN MORAL
 Hal yang mendorong manusia untuk melakukan
tindakan yang baik sebagai kewajiban atau norma
 Saran untuk mengukur benar tidaknya tindakan
manusia
 Kepekaan dalam pikiran, perasaan dan tindakan
dibandingkan dengan tindakan-tindakan lain yang
tidak hanya berupa kepekaan terhadap prinsip-
prinsip dan aturan-aturan (Helden, 1997 dan
Richard, 1971)
 Pandangan tentang baik dan buruk, benar dan
salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan
manusia (Atkinson, 1969)
PENGERTIAN NORMA

Ukuran, pedoman, aturan atau kaidah


yang menjadi dasar pertimbangan
dan penilaian yang mengandung
sanksi dan penguatan
PENGERTIAN NILAI

 Sesuatu yang memberi makna hidup/yang dijunjung


tinggi, yang mewarnai dan menjiwai tindakan
seseorang (Steeman dalam Eka Darma Putra, 1999)

 Bersifat relatif, berbeda-beda (tidak ada nilai-nilai


yang universal), yang dapat diterapkan pada semua
orang di segala waktu
MANFAAT MEMPELAJARI MASALAH
ETIKA, MORAL, NORMA DAN NILAI

 Bertanggungjawab terhadap bidang ilmu yang


diampunya
 Toleran, etis, dan adil dalam bersikap dan
bertindak
 Menghargai kemampuan orang lain
 Dan lain-lain
CARA MENERAPKAN ETIKA DAN MORAL
DALAM PEMBELAJARAN
1. Penguasaan diri
2. Status profesi / standard mutu layanan
3. Sifat-sifat serta tanggung jawab
4. Terbuka
5. Mahasiswa sebagai mitra
6. Tidak membedakan mahasiswa
7. Dosen pengajar dan pendidik
8. Penampilan, simpatik, bahasa baik dan benar
9. Ciptakan suasana akademik yang kondusif
10. Fasilitas penunjang
 Dosen sebagai pendidik profesional dan
ilmuwan harus mempunyai standar mutu etika
 Sebagai pendidik profesional harus
memberikan prioritas penerapan etika moral
pembelajaran kepada peserta didik.
 Pendidik profesional akan menjadi teladan
dari sikap, prilaku bagi para peserta didik.
Kesimpulan

 Kode etik dan etika menjadi salah satu panduan


utama bagi dosen, prodi, fakultas dan Universitas
dalam pencapaian proses belajar yang baik.
 Implementasi nilai etika yang baik berkorelasi
dengan standar dan kemajuan Universitas.
 Universitas dengan penerapan standar etika yang
baik akan menghasilkan grade universitas yang
baik (top university) dan sebaliknya tanpa
standar etika yang biasa dan kurang akan
menghasilkan universitas biasa2 saja (mediocre).

Anda mungkin juga menyukai