1. INFORMASI UMUM
B. KOMPETENSI AWAL
1. Pengertian seni
2. Jenis seni
3. Fungsi seni
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia
2. Bernalar Kritis : mampu mengidentifikasi dan menganalisa bentuk permasalah
perkembangan seni teater
3. Mandiri : melakukan eksplorasi literatur terhadap materi selisik teater
4. Bergotong Royong : diksusi dan observasi kelompok dalam menginditifika konsep
teater sebagai cermin kehidupan masyarakat.
5. Kreatif : menciptakan produk yang tepat untuk mempresentasikan hasil diskusi
dalam kelompok
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar.
2. KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Peserta didik memiliki kemampuan bernalar kritis dalam mengidentifikasi
perkembangan teater
b. Peserta didik memiliki kemampuan bernalar kritis dalam menyampilkan dan
membuktikan adanya perubahan dan perkembangan teater
c. Peserta didik mampu mengidentifikasi persoalan teater pada kehidupan masyarakat
melalui kegiatan observasi dan eksplorasi mandiri
d. Peserta didik kreatif dapat bekerjasama dalam merancang sinopsis lakon
berdasarkan observasi dan wawancara untuk depresentasikan di kelas
B. PEMAHAMAN BERMAKNA :
Peserta didik akan memahami bahwa perkembangan teater terus berubah dan dapat
memberikan dampak bagi kelangsungan mahluk hidup
C. PERTANYAAN PEMANTIK
Anak-anak Adakah yang bisa menjelaskan apa yang ananda ketahui tentang teater?
Bandingkan dengan kondisi saat ini. Adakah yang berubah ? Apakah perubahan itu
menguntungkan bagi manusia?
D. PERSIAPAN PEMBELAJARAN :
a. Guru menyiapkan komputer, speaker, dan sambungkan ke link Youtube
b. Guru menyiapkan LKPD
c. Guru menyiapkan lembar asesmen
d. Gambar pertunjukkan drama dan teater
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 ( 4 x 45 menit)
Tujuan pembelajaran :
Memahami konsep teater mengenai sejarah perkembangan teater dan Dramaturgi
Menyimpulkan dan menyampaikan sejarah perkembangan teater dan Dramaturgi
==============Ice breaking=================
Fase 5 : Evaluasi
1. Guru merefleksi proses pemecahan masalah serta memastikan seluruh peserta
didik telah mengetahui jawaban yang benar
2. Peserta didik diharapkan bertanya kepada guru atau temannya jika ada hal-hal
yang belum dipahami
Tujuan pembelajaran :
Memahami konsep teater sebagai cermin kehidupan masyarakat.
Menyimpulkan dan membuktikan teater sebagai cermin kehidupan masyarakat.
3. Peserta didik melaporkan hasil diskusinya secara tertulis. Isinya harus mencakup
dokumentasi lokasi observasi, dokumentasi saat melakukan observasi.
Fase 5 : Evaluasi
1. Guru merefleksi proses pemecahan masalah serta memastikan seluruh peserta didik
telah mengetahui jawaban yang benar
2. Peserta didik diharapkan bertanya kepada guru atau temannya jika ada hal-hal
yang belum dipahami
III. Penutup (Durasi 15 Menit)
1. Guru memberikan penguatan konsep
2. Peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
3. Peserta didik dan guru melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
4. Guru meminta peserta didik menyampaikan perasaanya selama mengikuti
pembelajaran.
5. Guru menutup pembelajaran dengan membaca Hamdallah.
F. ASESMEN
Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik) : tes tertulis
PROGRAM REMIDIAL
2) Pengayaan
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi melewati
KKTP,diminta untuk Menganalisis materi pada link :
REFLEKSI GURU
Guru melakukan refleksi pembelajaran sebagai berikut:
1) Guru dapat menilai secara keseluruhan keterlibatan peserta didik melakukan
pembelajaran
2) Guru dapat menemukan hal-hal baik dari pembelajaran ini
3) Guru dapat menemukan hal-hal yang menjadi kendala dalam pembelajaran untuk
diperbaiki pada pertemuan selanjutnya
4) Guru dapat mendata konsep-konsep yang sulit dipahami peserta didik dan
cenderung menjadi miskonsepsi untuk ditekankan pada pembelajaran selanjutnya.
3. LAMPIRAN
PERTANYAAN JAWABAN
Kelas :
Kelompok :
Nama Siswa : 1. ……………………………………………
2. ……………………………………………
3. ……………………………………………
4. ……………………………………………
5. ……………………………………………
Informasi pendukung
Sejarah merupakan peristiwa yang terjadi di masa lalu. Perkembangan adalah proses
berkembangnya sesuatu. Jika dikaitkan dengan judul pembelajaran di atas, Sejarah dan
Perkembangan Teater, maka pengertiannya menjadi “peristiwa teater yang terjadi di masa
lalu dan proses berkembangnya hingga saat ini.” Mengetahui apa dan bagaimana teater di
masa lalu dimaksudkan untuk mengenal dan memahami teater sejak mula tercipta, proses
berkembangnya yang melahirkan banyak jenis dan bentuk, sampai ke perubahan-perubahan
konvensi dari zaman ke zaman.
Kata „teater‟ berasal dari kata theatron, bahasa Yunani, yang berarti tempat tontonan
(seeing place) atau gedung pertunjukan. Bentuk Theatron pada saat itu terdiri dari
panggung (stage) juga ada tempat duduk penonton yang terbuat dari batu berposisi
setengah lingkaran. Melalui ritual menari dan menyanyi, masyarakat Yunani purba (sekitar
tahun 600 SM) melakukan persembahan terhadap Dewa Anggur dan Dewa Kesuburan, yang
bernama Dewa Dionysus.
Instruksi kerja
Berdasarkan penjelasan singkat di atas, seni teater pada perkembangannya terdiri dari 5
fase. Diskusikanlah dengan teman kelompok penjelasan masing-masing fase pada
perkembangan teater dunia:
1. Teater Primitif/Klasik (1000 SM – Abad ke-6 M)
2. Teater Abad Pertengahan (Abad ke-14 – Abad ke-16)
3. Teater Realis (Mulai dari Abad 18 dan 19 )
4. Teater Baru / Avant Garde (Mulai Abad 19)
5. Teater Post-Modern (Mulai tahun 1970)
(Media presentasi di berikan kebebasan pada kelompok boleh ppt, infografis, gambar
bercerita dll)
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR KERJA
0 25 50 75 100
Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
tidak menjawab menjawab menjawab menjawab menjawab
sama sekali dengan benar 1 dengan benar 2 dengan benar 3 dengan benar 4
pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan
pada lembar pada lembar pada lembar pada lembar pada lembar
kerja kerja kerja kerja kerja
Keterangan :
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
(TEATER SEBAGAI CERMIN MASYARAKAT)
Kelas :
Kelompok :
Nama Siswa : 1. ……………………………………………
2. ……………………………………………
3. ……………………………………………
4. ……………………………………………
5. ……………………………………………
Tujuan Pembelajaran
a. Peserta didik mampu menganalisis dampak positif dan negative dalam konsep
teater sebagai cermin kehidupan di masyarakat melalui materi perkembangan
teater.
b. Peserta didik mampu mendeskripsikan upaya yang dapat diterapkan dalam
mengatasi dampak negative teater sebagai cerminan kehidupan di masyarakat
Informasi pendukung
Pada masyarakat tradisional kuno, teater memang erat kaitannya dengan ritual
kepercayaan masyarakat dalam melakukan pemujaan. Namun dalam perkembangannya
teater menjadi cermin kehidupan masyarakat pada semua dimensi kehidupan manusia, baik
yang terkait dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun pendidikan dan
agama. Pada akhirnya, teater dapat menampilkan lakon yang merefleksikan
kehidupanmasyarakat pada semua dimensinya. Teater, melalui kemapuan akting pemain,
menghadirkan pengalaman manusia, baik pengalaman luar (lahiriah) maupun pengalaman
dalam (batiniah) manusia.
Dalam proses penciptaan pertunjukan teater, seorang sutradara selalu berupaya
untuk menghidupkan suasana pemanggungan sehingga berbentuk tontonan teater yang
mengasyikkan bagi yang menontonnya. Pemanggungan teater tidak melulu menampilkan
kepiawaian aktor dalam berakting sebagai hal yang utama untuk menyampaikan pesan,
tetapi ada unsur pendukung lainnya sebagai pelengkap wujud pertunjukan tersebut. Unsur
seni
rupa seperti set dekor panggung, tata rias, tata busana, tata musik, dan tata cahaya yang
akan membuat teater memiliki daya takjub sehingga mampu menghipnotis para
penontonnya. Hal ini dapat menjadi alasan bahwateater lebih kompleks untuk menciptakan
keindahannya dari seni lainnya.
Intruksi kerja
1. Diskusikanlah dalam kelompok apa saja dampak positif dan negative dalam teater
sebagai cermin kehidupan di masyarakat melalui materi perkembangan teater.
2. Deskrpsikanlah upaya yang dapat diterapkan dalam mengatasi dampak negative teater
sebagai cerminan kehidupan di masyarakat
(Media presentasi di berikan kebebasan pada kelompok boleh ppt, infografis, gambar
bercerita dll)
Selamat Bekerja
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR KERJA
0 25 50 75 100
Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
tidak menjawab menjawab menjawab menjawab menjawab
sama sekali dengan benar 1 dengan benar 2 dengan benar 3 dengan benar 4
pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan pertanyaan
pada lembar pada lembar pada lembar pada lembar pada lembar
kerja kerja kerja kerja kerja
Keterangan :
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
3
4
10
KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN
Jawablah soal berikut dengan benar pada kertas yang telah disediakan
1. Teater merupakan kisah hidup dan kehidupan manusia yang diceritakan di atas pentas
melalui gerak laku dan percakapan berdasarkan naskah tertulis serta diperkuat oleh tata
panggung/dekorasi, iringamusik, pencahayaan, dan unsur penunjang lainnya. musik,
pencahayaan, dan unsur penunjang lainnya. Deskripsi ini merupakan pengertian dari
Teater secara................................
2. Berikutnya, siswa mulai dipandu untuk mengosongkan pikiran, dengan cara merasakan
suasana yang ada di sekeliling dengan segenap perasaan.Suasana yang hening, tenang,
sunyi, seperti diam tak bergerak, akan terasakan siswa jika meditasinya benar. Setelah
itu bersiap untuk berkonsentrasi.Berdasarkan wacana di atas rangkaian ini berguna
untuk latihan.......................
3. Dari gambar di atas dengan posisi duduk bersila, punggung lurus di belakang, posisi ke
tangan di kebelakangkan. Kira-kira latihan apa yang bisa kamu lakukan dan apa
fungsinya?
Fase/Kelas : E/ X
Mata Pelajaran : SENI
Tanggal Kegiatan : ……………………………………………..
Materi UH : Selisik Teater
1) Program Pengayaan
2 2.
dst
2) Program Remedial
Batas Hasil
Indikator Bentuk Tanda
No Nama KD Nilai Awal Akhir Tangan
Soal Remedial
Terendah
1 Peserta 1.
didik Pembelajaran
mampu Ulang dan
memahami dilanjutkan
Materi
konsep ujian
Perkembangan
Teater berdasarkan
Teater
sebagai Indikator
cermin yang tidak
kehidupan tuntas
masyarakat
2 2.
dst 3.
PENGAYAAN
KISI – KISI SOAL PENGAYAAN
Tujuan Bentuk
Indikator Soal No. Soal
Pembelajaran Soal
10.1 Memahami Peserta didik mampu memahami 1 Essay
konsep konsep Teater sebagai cermin
teater kehidupan masyarakat
sebagai Peserta didik mampu membuat 2 Essay
cermin konsep Teater sebagai cermin
kehidupan kehidupan masyarakat
masyaraka
t
NAMA/KELAS: ................/......
REMEDIAL
KISI – KISI SOAL REMEDIAL
Tujuan Bentuk
Indikator Soal No. Soal
Pembelajaran Soal
10.1 Memahami Peserta didik mampu memahami Mengerjakan Essay
konsep konsep Teater sebagai cermin Sesuai
teater kehidupan masyarakat dengan no
sebagai soal yang
cermin salah
kehidupan
masyaraka
t
NAMA/KELAS: ................/......
Soal Remedial
Ulangan Harian
No Aspek Skor
1 Perencanaan. 3 jawaban tepat 4
Menjawab 3 pertanyaan dari LKPD sesuai dengan 2-3 jawaban tepat 3
arahan dari guru tentang naskah teater
1-2 jawaban tepat 2
1 jawaban tepat 1
2 Proses pelaksanaan proyek. 4 poin terpenuhi 4
a. Kelengkapan alat dan bahan dalam naskah teater 3 poin terpenuhi 3
b. Kerapian dalam pelaksanaan naskah teater
2 poin terpenuhi 2
c. Penggunaan naskah teater 1 poin terpenuhi 1
d. Kerjasama kelompok dalam membuat naskah teater
3 Laporan 8–9 bagian 4
Kelengkapan laporan, Terdapat sembilan bagian 6–7 bagian 3
yang dilaporkan.
3–5 bagian 2
1–2 bagian 1
4 Presentasi 4 poin terpenuhi 4
a. Penggunaan bahasa yang baik dan benar. 3 poin terpenuhi 3
b. Penyampaiannya mudah dipahami.
c. Penggunaan media yang menarik. 2 poin terpenuhi 2
d. Kekompakan tim. 1 poin terpenuhi 1
SkorYang Diraih
NilaiAkhir x 25
4
1) Tujuan:
Bekerja sama dalam merancang sinopsis lakon berdasarkan data hasil riset (obeservasi
dan wawancara) untuk dipresentasikan dalam diskusi kelas
GLOSARIUM
Drama Berasal dari Bahasa Yunani, Draomai, Dran. Berbuat, berlaku, bertindak.
Sumber utama drama adalah konlik dari sifat, sikap manusia dengan dirinya sendiri
dan dengan yang berada di luat dirin4. Hidup yang dilukiskan dengan gerak dan
percakapan.
Materi Ajar
PERKEMBANGAN TEATER
Sejarah merupakan peristiwa yang terjadi di masa lalu. Perkembangan adalah proses
berkembangnya sesuatu. Jika dikaitkan dengan judul pembelajaran di atas, Sejarah dan
Perkembangan Teater, maka pengertiannya menjadi “peristiwa teater yang terjadi di masa
lalu dan proses berkembangnya hingga saat ini.” Mengetahui apa dan bagaimana teater di
masa lalu dimaksudkan untuk mengenal dan memahami teater sejak mula tercipta, proses
berkembangnya yang melahirkan banyak jenis dan bentuk, sampai ke perubahan-perubahan
konvensi dari zaman ke zaman.
Kata „teater‟ berasal dari kata theatron, bahasa Yunani, yang berarti tempat tontonan
(seeing place) atau gedung pertunjukan. Bentuk Theatron pada saat itu terdiri dari
panggung (stage) juga ada tempat duduk penonton yang terbuat dari batu berposisi
setengah lingkaran. Melalui ritual menari dan menyanyi, masyarakat Yunani purba (sekitar
tahun 600 SM) melakukan persembahan terhadap Dewa Anggur dan Dewa Kesuburan, yang
bernama Dewa Dionysus. Menurut keyakinan masyarakat Yunani purba, upacara ini
dilakukan sebagai permohonan kepada Dewa Dionysus agar berkenan menurunkan
kesuburan dan kemakmuran kehidupan mereka. Upacara sesembahan dilakukan dalam
setengah hari yaitu sejak pagi sampai berakhir menjelang sore hari. Di atas panggung yang
ada di theatron itu, para tetua adat melakukan ritual tarian dengan menggunakan topeng
yang diiringi nyanyian-nyanyian pemujaan. Aksi tarian ritual yang diiringi nyanyian tersebut
dinamai Dram atau Draomai. Dari asal kata Dram atau Draomai itulah istilah „Drama‟
dikenal.
Ada lima fase penting dalam perkembangan teater di dunia, yaitu:
Pada masyarakat tradisional kuno, teater memang erat kaitannya dengan ritual
kepercayaan masyarakat dalam melakukan pemujaan. Namun dalam perkembangannya
teater menjadi cermin kehidupan masyarakat pada semua dimensi kehidupan manusia, baik
yang terkait dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun pendidikan dan
agama. Pada akhirnya, teater dapat menampilkan lakon yang merefleksikan kehidupan
masyarakat pada semua dimensinya. Teater, melalui kemapuan akting pemain,
menghadirkan pengalaman manusia, baik pengalaman luar (lahiriah) maupun pengalaman
dalam (batiniah) manusia. Dalam proses penciptaan pertunjukan teater, seorang sutradara
selalu berupaya untuk menghidupkan suasana pemanggungan sehingga berbentuk tontonan
teater yang mengasyikkan bagi yang menontonnya. Pemanggungan teater tidak melulu
menampilkan kepiawaian aktor dalam berakting sebagai hal yang utama untuk
menyampaikan pesan, tetapi ada unsur pendukung lainnya sebagai pelengkap wujud
pertunjukan tersebut. Unsur seni rupa seperti set dekor panggung, tata rias, tata busana,
tata musik, dan tata cahaya yang akan membuat teater memiliki daya takjub sehingga
mampu menghipnotis para penontonnya. Hal ini dapat menjadi alasan bahwa teater lebih
kompleks untuk menciptakan keindahannya dari seni lainnya. Walau berakting adalah
permainan pura-pura, sebagai cermin masyarakat, teater tidak berpura-pura dalam
memberikan pesannya melalui permainan aktor. Teater adalah salah satu bentuk seni yang
sarat dengan unsur pendidikan. Sebagaimana yang dinyatakan Gus Dur: “Teater tidak
mengajarkan orang berpura-pura, tapi melatih orang sungguh-sungguh untuk menghadirkan
atau pribadi orang lain” (Gusdur dalam Wijaya., 42). Dari petikan di atas sangat cocok jika
siswa mempelajari teater sebagai bagian dari pembelajaran di sekolah sehingga siswa akan
mendapatkan pembelajaran tentang kehidupan di masyarakat lingkungannya. Tingkah laku,
sikap sosialisasi, cara bertutur, kepekaan sekitar, toleran, jujur, ikhlas, dan kerja sama.
Siswa juga harus mampu membuat pertunjukan teater yang baik dii sekolah dengan menulis
naskah lakon yang temanya bisa dijadikan contoh, misalnya persahabatan lain suku,
sehingga masyarakat bisa bercermin dari pertunjukan teater tersebut.