Anda di halaman 1dari 14

MODUL AJAR

INFORMASI UMUM

A. Identitas Modul
Identitas Sekolah :……………………….
Materi Pembelajaran : Seni Teater
Materi Pokok : Selisik Teater. Mencipta Lakon. Persiapan Seorang Aktor.
Mempersiapkan Pementasan.
Fase :E
Kelas/Semester : X/ 1&2
Alokasi Waktu : 54 JP

B. Kompetensi Awal
Pada materi ini peserta didik akan mempelajari mengenai perkembangan teater yaitu memahami
konsep teater sebagai cermin kehidupan masyarakat, mempelajari dramaturgi yaitu
menyimpulkan dan membuktikan teater sebagai cermin kehidupan masyarakat, serta
mempelajari tentang teater sebagai cerminan masyarakat yaitu melaksanakan riset untuk
menggali data terkait persoalan kehidupan masyarakat. Dapat mempelajari mengenai struktur
lakon dengan memahami struktur dan tekstur lakon, mempelajari jenis-jenis lakon dengan
menyusun dan mengembangkan synopsis, serta mempelajari membuat lakon dengan membaca
dan mempresentasikan naskah lakon. Dapat mempelajari mengenai unsur-unsur keaktoran
dengan menelaah alat ekspresi aktor untuk menjadi dasar pelatihan seni peran, mempelajari
kecerdasan aktor dengan memahami intelegensi seorang aktor, dan mempelajari tentang
persiapan seorang aktor dengan mendalami penokohan (karakter tokoh). Dapat mempelajari
mengenai konsep tata artstik, mempelajari tim artistik dengan merencanakan dan melaksanakan
kegiatan observasi, serta mempelajari tentang tim manajemen produksi.

C. Profil Pelajar Pancasila


1. Bernalar Kritis
2. Kreatif
3. Bekerja Sama
4. Mandiri
5. Gotong Royong

D. Sarana dan Prasarana


1. Buku Pembelajaran Seni Teater Kelas X
2. Buku Catatan Siswa
3. Buku Catatan Guru
4. Lembar Kerja Peserta Didik
5. Lembar Penilaian
6. Komputer/Laptop

E. Target Peserta Didik


1. Perangkat ini digunakan untuk mengajar peserta didik reguler.
2. Jumlah peserta didik perkelas maksimum 32 orang.

F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran menggunakan resiprokal (salah satu gaya mengajar yang menekankan
siswa lebih banyak aktif untuk belajar dan guru hanya berperan sebagai fasilitator yang
memantau setiap kegiatan yang dilakukan oleh siswa di dalam pembelajaran).
SEMESTER 1
KOMPONEN INTI

ALUR PEMBELAJARAN 1

A. Capaian Pembelajaran
Latihan olah tubuh dan vokal merupakan dasar keaktoran yang dilakukan untuk penguasaan
gerak tubuh agar mampu memainkan beragam karakter, kemudian penguasaan membaca
dialog atau naskah dengan penekanan kuat pada ekspresi wajah, artikulasi dan intonasi.
Eksplorasi bahasa tubuh, wajah, dan suara untuk menunjukkan kepekaan terhadap persoalan
sosial, dan eksplorasi komunikasi nonverbal. Proses mengalami dilakukan ketika observasi dan
mulai fokus pada konsentrasi dengan mencatat dan merekam: tokoh dan perwatakannya
berdasar analisis fisik, fisiologis dan sosiologis, hasil investigasi dan riset teknik/genre teater,
serta mencatat dan merekam proses gladi resik. Imajinasi adalah proses menciptakan biografi
tokoh hasil analisis peran, sekaligus menyusun kembali cerita dan alur pertunjukan, dan
menciptakan naskah orisinil (alur permulaan, klimaks dan akhir, tensi, emosi). Proses
merancang pertunjukan dimulai dengan membuat konsep dan menampilkan sebuah pertunjukan
sederhana sesuai dengan panduan. Secara empirik peserta didik terlibat atau tampil secara
mandiri dalam pertunjukan. Refleksi dalam tahap berikutnya adalah bagaimana peserta didik
mampu menggali ingatan emosi dan latar belakang tokoh yang diembannya sekaligus
memberikan pembelajaran agar persoalanpersoalan yang ada dalam lakon menginspirasi dalam
kehidupan. Bentuk apresiasi karya seni dilakukan untuk menggali kelebihan dan kekurangan
karya sendiri dan karya orang lain, proses ini pun dapat memberi saran perbaikan menggunakan
terminologi teater sederhana serta memberikan argumentasi dengan pembuktian, serta mulai
mengkritisi produksi seniman profesional sesuai dengan terminologi teater. Proses dilakukan
oleh peserta didik berpikir dan bermain dengan tata artistik panggung, mulai dari
mengeksplorasi, merancang, dan memproduksi, dan memainkan tata artistik panggung. Konsep
ini dilakukan dengan kerja ansambel untuk melatih peserta didik bertanggung jawab atas peran
masing masing dalam pertunjukan, baik secara artistik maupun non-artistik, untuk mengusung
dan mensukseskan pertunjukan bersama. Proses belajar dan produk akhir mencerminkan Profil
Pelajar Pancasila dengan observasi, pengumpulan data serta peristiwa sebagai dasar untuk
membuat lakon (kritis, kreatif), menghadirkan solusi, serta berempati terhadap sesama dan
lingkungan (mandiri dan berkebhinekaan global).
B. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami perkembangan teater di dunia.
2. Memahami konsep teater sebagai cermin kehidupan masyarakat.
3. Menyimpulkan dan membuktikan teater sebagai cermin kehidupan masyarakat.
4. Melaksanakan riset untuk menggali data terkait persoalan kehidupan masyarakat.
C. Pemahaman Bermakna
1. Pada bab ini peserta didik akan mempelajari mengenai perkembangan teater yaitu
memahami konsep teater sebagai cermin kehidupan masyarakat, mempelajari dramaturgi
yaitu menyimpulkan dan membuktikan teater sebagai cermin kehidupan masyarakat, serta
mempelajari tentang teater sebagai cerminan masyarakat yaitu melaksanakan riset untuk
menggali data terkait persoalan kehidupan masyarakat.
2. Setelah memahami pembahasan di atas peserta didik mampu memahami perkembangan
teater, membuktikan teater sebagai cermin kehidupan masyarakat, serta mampu
melaksanakan riset untuk menggali data terkait persoalan kehidupan masyarakat.
D. Pertanyaan Pemantik
1. Buatlah infografis mengenai sejarah perkembangan teater! Kalian boleh membuatnya
secara manual maupun digital! Susun info berdasarkan timeline atau garis waktu
perkembangan teater!

2.
Tonton video penjelasan dramaturgi dengan memindai QR Code di atas! Tulislah
pengamatan kalian mengenai dramaturgi yang telah dijelaskan melalui video tersebut pada
buku tugas! Lalu kumpulkan pada guru kelas!
3. Diskusikanlah pertanyaan di bawah ini!
a. Apa maksud dari teater merupakan cermin kehidupan masyarakat?
b. Nilai-nilai kehidupan seperti apa yang bisa didapat dari pementasan teater?
c. Apa yang dimaksud dengan menghadirkan pribadi orang lain dalam teater?
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
 Mengondisikan suasana kelas dan menyapa peserta didik.
 Mendahulukan kegiatan dengan berdoa dan mengajak peserta didik untuk berdoa
bersama (minta salah satu peserta didik untuk memimpin doa)
 Menyampaikan informasi tentang materi yang akan dipelajari.
 Menjelaskan teknik pembelajaran yang akan dilakukan.
 Mengawali pembelajaran dengan tanya jawab.
2. Kegiatan Inti
 Sebelum peserta didik berdiskusi, guru mulai bertanya dengan menggunakan
pertanyaan pemantik.
 Guru memberi kesempatan kepada semua peserta didik untuk menjawab pertanyaan
dari guru.
 Guru memberikan apresiasi kepada semua peserta didik yang berani menjawab dan
melanjutkan memberikan pertanyaan pemantik.
 Guru memberikan bahan diskusi tentang perkembangan teater, dramaturgi, dan teater
sebagai cerminan masyarakat. Kemudian peserta didik dapat menjelaskan konsep teater
sebagai cerminan kehidupan masyarakat, dan menyimpulkan teater sebagai cermin
kehidupan masyarakat.
 Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya dan menuliskan jawaban dari
diskusi perkembangan teater, dramaturgi, dan teater sebagai cerminan masyarakat.
Kemudian peserta didik mampu membuktikan teater sebagai cermin kehidupan
masyarakat dan melaksanakan riset untuk menggali data terkait persoalan kehidupan
masyarakat.
 Guru kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan
temuan jawaban mereka.
 Guru mengapresiasi jawaban peserta didik dan memberikan kesempatan lagi jika ada
jawaban yang berbeda.
 Guru menutup diskusi peserta didik dengan memberikan penguatan kepada jawaban-
jawaban peserta didik yang telah dipresentasikan.
3. Penutup
 Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan.
 Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk selalu semangat belajar.
 Menutup pembelajaran dengan doa.
F. Penilaian Pembelajaran
 Asesmen Diagnostik: dilakukan di awal dengan pretes yang dapat mengetahui kemampuan
awal peserta didik, asesmen diagnostik dilakukan oleh bapak/ibu guru.
 Asesmen Formatif: guru melakukan penilaian saat peserta didik berdiskusi dan memberikan
penilaian tugas peserta didik mengisi LKPD yang dikerjakan.
 Rubrik Penilaian
Perlu Perlu Berusaha
Kriteria Pemantapan Istimewa
Bimbingan Pengingatan dengan Baik
Penilaian (4) (5)
(1) (2) (3)
Menggali dan Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Menjelaskan dalam menyajikan dalam menyajikan berani dalam
Informasi menyajikan informasi atau menyajikan informasi atau menyajikan
atau informasi atau menyampaikan informasi atau menyampaikan informasi atau
Menceritakan menyampaikan kembali cerita menyampaikan kembali cerita menyampaikan
Ulang Cerita kembali cerita dengan kembali cerita dengan kembali cerita
dengan bantuan guru. dengan bantuan guru dengan bantuan
bantuan guru. bantuan guru guru
Bekerja Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Sama dalam mengatur diri, mengatur diri, dalam mengatur diri, berani dalam
Diskusi bekerja sama bekerja sama mengatur diri, bekerja sama mengatur diri,
Kelompok dalam dalam bekerja sama dalam bekerja sama
kelompok, kelompok, dalam kelompok, dalam kelompok,
pengambilan pengambilan kelompok, pengambilan pengambilan dan
dan dan pengambilan dan pelaksanaan
pelaksanaan pelaksanaan dan pelaksanaan keputusan, serta
keputusan, keputusan, pelaksanaan keputusan, menyelesaikan
serta serta keputusan, serta masalah dengan
menyelesaikan menyelesaikan serta menyelesaikan bantuan guru.
masalah masalah menyelesaikan masalah
dengan dengan masalah dengan
bantuan guru. bantuan guru. dengan bantuan guru.
bantuan guru.
 Pedoman penskoran LKPD mandiri
G. Pengayaan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Sebut dan jelaskan secara garis besar mengenai fase-fase perkembangan teater di dunia!
2. Sebutkan lima ciri-ciri dari masing-masing fase teater!
3. Jelaskan yang dimaksud dengan dramaturgi!
4. Sebutkan dan jelaskan mengenai unsur 5W1H!
5. Buatlah pertanyaan kepada seorang aktor teater berdasarkan unsur 5W1H!
H. Remedial
Pahami teks di bawah ini dan jawab pertanyaannya!
Kesampingkan Dramaturgi, Lakon Sindhen Usung Kritik Sosial
Sebelum berlabuh di Kabupaten Kudus, lakon Sindhen yang berupaya menyibak potret
kehidupan para pemangku kepentingan terhadap fenomena di suatu daerah ini, turut menghibur
penggemar seni pertunjukan di Semarang, Magelang, dan Solo.
Kami ingin mengkritik, oknum penguasa yang biasanya hanya ingin bersihnya saja. Biasanya
di suatu daerah ada orang yang memiliki kemampuan dan berprestasi langsung diambil tanpa
memikirkan kompleksitas, kata Sutradara lakon Sindhen, Sutrimo Astrada. Menurutnya, pentas
kali ini salah satu eksperimen untuk keluar dari pakem pertunjukan teater kebanyakan. Dengan
membalut pertunjukan bergaya Sampakan, ia meyakini para aktor lebih bisa menikmati dan
mendalami peran yang dimainkannya. Kita bebaskan pemain, tetapi benang merah harus
dipegang. Kita agak mengesampingkan dramaturgi, ujar Sutrimo.
1. Dramaturgi apa yang dikesampingkan oleh pementasan lakon Shinden pada teks?
2. Apa yang membuat para aktor terlihat lebih menikmati dan mendalami peran?
I. Lampiran
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kegiatan 1
Nama :
Kelas :
No. Absen:
Berilah tanda centang (✓) pada salah satu kolom, sesuai dengan pemahaman kalian
terhadap materi yang telah disajikan!

Mengetahui, …………………………, 20..


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NIP. NIP.
KOMPONEN INTI

ALUR PEMBELAJARAN 2

A. Capaian Pembelajaran
Latihan olah tubuh dan vokal merupakan dasar keaktoran yang dilakukan untuk penguasaan
gerak tubuh agar mampu memainkan beragam karakter, kemudian penguasaan membaca
dialog atau naskah dengan penekanan kuat pada ekspresi wajah, artikulasi dan intonasi.
Eksplorasi bahasa tubuh, wajah, dan suara untuk menunjukkan kepekaan terhadap persoalan
sosial, dan eksplorasi komunikasi nonverbal. Proses mengalami dilakukan ketika observasi dan
mulai fokus pada konsentrasi dengan mencatat dan merekam: tokoh dan perwatakannya
berdasar analisis fisik, fisiologis dan sosiologis, hasil investigasi dan riset teknik/genre teater,
serta mencatat dan merekam proses gladi resik. Imajinasi adalah proses menciptakan biografi
tokoh hasil analisis peran, sekaligus menyusun kembali cerita dan alur pertunjukan, dan
menciptakan naskah orisinil (alur permulaan, klimaks dan akhir, tensi, emosi). Proses
merancang pertunjukan dimulai dengan membuat konsep dan menampilkan sebuah pertunjukan
sederhana sesuai dengan panduan. Secara empirik peserta didik terlibat atau tampil secara
mandiri dalam pertunjukan. Refleksi dalam tahap berikutnya adalah bagaimana peserta didik
mampu menggali ingatan emosi dan latar belakang tokoh yang diembannya sekaligus
memberikan pembelajaran agar persoalanpersoalan yang ada dalam lakon menginspirasi dalam
kehidupan. Bentuk apresiasi karya seni dilakukan untuk menggali kelebihan dan kekurangan
karya sendiri dan karya orang lain, proses ini pun dapat memberi saran perbaikan menggunakan
terminologi teater sederhana serta memberikan argumentasi dengan pembuktian, serta mulai
mengkritisi produksi seniman profesional sesuai dengan terminologi teater. Proses dilakukan
oleh peserta didik berpikir dan bermain dengan tata artistik panggung, mulai dari
mengeksplorasi, merancang, dan memproduksi, dan memainkan tata artistik panggung. Konsep
ini dilakukan dengan kerja ansambel untuk melatih peserta didik bertanggung jawab atas peran
masing masing dalam pertunjukan, baik secara artistik maupun non-artistik, untuk mengusung
dan mensukseskan pertunjukan bersama. Proses belajar dan produk akhir mencerminkan Profil
Pelajar Pancasila dengan observasi, pengumpulan data serta peristiwa sebagai dasar untuk
membuat lakon (kritis, kreatif), menghadirkan solusi, serta berempati terhadap sesama dan
lingkungan (mandiri dan berkebhinekaan global).
B. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami struktur dan tekstur lakon yang menarik.
2. Menyusun dan mengembangkan sinopsis.
3. Mampu membaca naskah.
4. Mempresentasikan lakon (naskah) teater.
C. Pemahaman Bermakna
1. Pada bab ini peserta didik akan mempelajari mengenai struktur lakon dengan memahami
struktur dan tekstur lakon, mempelajari jenis-jenis lakon dengan menyusun dan
mengembangkan synopsis, serta mempelajari membuat lakon dengan membaca dan
mempresentasikan naskah lakon.
2. Setelah memahami pembahasan di atas peserta didik mampu menyusun sinopsis dan
mempresentasikan naskah lakon.
D. Pertanyaan Pemantik
1. Carilah sebuah lakon teater, kemudian analisis struktur konflik yang digunakan. Tuliskan
pendapat kalian mengenai lakon tersebut, apakah cerita dan konfliknya menarik? Tuliskan
juga kesimpulan kalian mengenai tips atau langkah membuat lakon yang menarik!
2. Temukan masing-masing satu jenis lakon teater yang pernah dipentaskan oleh kelompok
teater di Indonesia! Tuliskan profil teater yang mementaskan lakon tersebut, inti cerita, dan
lengkapi dengan foto pementasan!
3. Diskusikanlah hal-hal di bawah ini!
a. Tentukan tema sebuah naskah lakon!
b. Tentukan alur cerita atau plot sebuah naskah lakon!
c. Tentukan tokoh dan latar sebuah naskah lakon!
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
 Mengondisikan suasana kelas dan menyapa peserta didik.
 Mendahulukan kegiatan dengan berdoa dan mengajak peserta didik untuk berdoa
bersama (minta salah satu peserta didik untuk memimpin doa)
 Menyampaikan informasi tentang materi yang akan dipelajari.
 Menjelaskan teknik pembelajaran yang akan dilakukan.
 Mengawali pembelajaran dengan tanya jawab.
2. Kegiatan Inti
 Sebelum peserta didik berdiskusi, guru mulai bertanya dengan menggunakan
pertanyaan pemantik.
 Guru memberi kesempatan kepada semua peserta didik untuk menjawab pertanyaan
dari guru.
 Guru memberikan apresiasi kepada semua peserta didik yang berani menjawab dan
melanjutkan memberikan pertanyaan pemantik.
 Guru memberikan bahan diskusi tentang struktur lakon, jenis-jenis lakon, dan membuat
lakon. Kemudian peserta didik dapat menjelaskan struktur dan tekstur lakon,
menjelaskan jenis-jenis lakon, serta menjelaskan langkah-langkah membuat naskah
lakon.
 Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya dan menuliskan jawaban dari
diskusi struktur lakon, jenis-jenis lakon, dan membuat lakon. Kemudian peserta didik
mampu menyusun dan mengembangkan sinopsis, serta mepresentasikan lakon.
 Guru kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan
temuan jawaban mereka.
 Guru mengapresiasi jawaban peserta didik dan memberikan kesempatan lagi jika ada
jawaban yang berbeda.
 Guru menutup diskusi peserta didik dengan memberikan penguatan kepada jawaban-
jawaban peserta didik yang telah dipresentasikan.
3. Penutup
 Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan.
 Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk selalu semangat belajar.
 Menutup pembelajaran dengan doa.
F. Penilaian Pembelajaran
 Asesmen Diagnostik: dilakukan di awal dengan pretes yang dapat mengetahui kemampuan
awal peserta didik, asesmen diagnostik dilakukan oleh bapak/ibu guru.
 Asesmen Formatif: guru melakukan penilaian saat peserta didik berdiskusi dan memberikan
penilaian tugas peserta didik mengisi LKPD yang dikerjakan.
 Rubrik Penilaian
Perlu Perlu Berusaha
Kriteria Pemantapan Istimewa
Bimbingan Pengingatan dengan Baik
Penilaian (4) (5)
(1) (2) (3)
Menggali dan Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Menjelaskan dalam menyajikan dalam menyajikan berani dalam
Informasi menyajikan informasi atau menyajikan informasi atau menyajikan
atau informasi atau menyampaikan informasi atau menyampaikan informasi atau
Menceritakan menyampaikan kembali cerita menyampaikan kembali cerita menyampaikan
Ulang Cerita kembali cerita dengan kembali cerita dengan kembali cerita
dengan bantuan guru. dengan bantuan guru dengan bantuan
bantuan guru. bantuan guru guru
Bekerja Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Sama dalam mengatur diri, mengatur diri, dalam mengatur diri, berani dalam
Diskusi bekerja sama bekerja sama mengatur diri, bekerja sama mengatur diri,
Kelompok dalam dalam bekerja sama dalam bekerja sama
kelompok, kelompok, dalam kelompok, dalam kelompok,
pengambilan pengambilan kelompok, pengambilan pengambilan dan
dan dan pengambilan dan pelaksanaan
pelaksanaan pelaksanaan dan pelaksanaan keputusan, serta
keputusan, keputusan, pelaksanaan keputusan, menyelesaikan
serta serta keputusan, serta masalah dengan
menyelesaikan menyelesaikan serta menyelesaikan bantuan guru.
masalah masalah menyelesaikan masalah
dengan dengan masalah dengan
bantuan guru. bantuan guru. dengan bantuan guru.
bantuan guru.
 Pedoman penskoran LKPD mandiri
G. Pengayaan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan yang dimaksud dengan naskah lakon!
2. Sebutkan dan jelaskan konflik yang terdapat dalam naskah lakon!
3. Jelaskan perbedaan struktur naskah menurut Aristoteles dan Gustav Fraytag!
4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis dari naskah lakon!
5. Jelaskan langkah-langkah dalam membuat naskah lakon!
H. Remedial
Sebuah naskah lakon memiliki dialog dan juga konflik di dalamnya. Konflik membuat cerita lebih
menarik dan memiliki struktur. Hal yang sama terjadi juga dalam kehidupan sehingga naskah
lakon disebut juga sebagai “napas kehidupan”. Menurut kalian, apakah memungkinkan dibuat
sebuah cerita tanpa konflik? Mengapa tragedi menarik untuk diceritakan atau dipertontonkan?
I. Lampiran
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kegiatan 2
Nama :
Kelas :
No. Absen:
Berilah tanda centang (✓) pada salah satu kolom sesuai dengan pemahamanmu terhadap
materi yang telah disajikan!

1. Jelaskan perbedaan naskah lakon dengan naskah lainnya.


2. Apakah aktivitas menciptakan lakon cukup menyenangkan untukmu? Mengapa?

Mengetahui, …………………………, 20..


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NIP. NIP.
SEMESTER 2
KOMPONEN INTI

ALUR PEMBELAJARAN 3

A. Capaian Pembelajaran
Latihan olah tubuh dan vokal merupakan dasar keaktoran yang dilakukan untuk penguasaan
gerak tubuh agar mampu memainkan beragam karakter, kemudian penguasaan membaca
dialog atau naskah dengan penekanan kuat pada ekspresi wajah, artikulasi dan intonasi.
Eksplorasi bahasa tubuh, wajah, dan suara untuk menunjukkan kepekaan terhadap persoalan
sosial, dan eksplorasi komunikasi nonverbal. Proses mengalami dilakukan ketika observasi dan
mulai fokus pada konsentrasi dengan mencatat dan merekam: tokoh dan perwatakannya
berdasar analisis fisik, fisiologis dan sosiologis, hasil investigasi dan riset teknik/genre teater,
serta mencatat dan merekam proses gladi resik. Imajinasi adalah proses menciptakan biografi
tokoh hasil analisis peran, sekaligus menyusun kembali cerita dan alur pertunjukan, dan
menciptakan naskah orisinil (alur permulaan, klimaks dan akhir, tensi, emosi). Proses
merancang pertunjukan dimulai dengan membuat konsep dan menampilkan sebuah pertunjukan
sederhana sesuai dengan panduan. Secara empirik peserta didik terlibat atau tampil secara
mandiri dalam pertunjukan. Refleksi dalam tahap berikutnya adalah bagaimana peserta didik
mampu menggali ingatan emosi dan latar belakang tokoh yang diembannya sekaligus
memberikan pembelajaran agar persoalanpersoalan yang ada dalam lakon menginspirasi dalam
kehidupan. Bentuk apresiasi karya seni dilakukan untuk menggali kelebihan dan kekurangan
karya sendiri dan karya orang lain, proses ini pun dapat memberi saran perbaikan menggunakan
terminologi teater sederhana serta memberikan argumentasi dengan pembuktian, serta mulai
mengkritisi produksi seniman profesional sesuai dengan terminologi teater. Proses dilakukan
oleh peserta didik berpikir dan bermain dengan tata artistik panggung, mulai dari
mengeksplorasi, merancang, dan memproduksi, dan memainkan tata artistik panggung. Konsep
ini dilakukan dengan kerja ansambel untuk melatih peserta didik bertanggung jawab atas peran
masing masing dalam pertunjukan, baik secara artistik maupun non-artistik, untuk mengusung
dan mensukseskan pertunjukan bersama. Proses belajar dan produk akhir mencerminkan Profil
Pelajar Pancasila dengan observasi, pengumpulan data serta peristiwa sebagai dasar untuk
membuat lakon (kritis, kreatif), menghadirkan solusi, serta berempati terhadap sesama dan
lingkungan (mandiri dan berkebhinekaan global).
B. Tujuan Pembelajaran
1. Menelaah alat ekspresi aktor untuk menjadi dasar pelatihan seni peran.
2. Memahami konsep inteligensi seorang aktor.
3. Mendalami penokohan (karakter tokoh).
4. Memainkan adegan dari naskah lakon yang sudah dibuat.
C. Pemahaman Bermakna
1. Pada bab ini peserta didik akan mempelajari mengenai unsur-unsur keaktoran dengan
menelaah alat ekspresi aktor untuk menjadi dasar pelatihan seni peran, mempelajari
kecerdasan aktor dengan memahami intelegensi seorang aktor, dan mempelajari tentang
persiapan seorang aktor dengan mendalami penokohan (karakter tokoh).
2. Setelah memahami pembahasan di atas peserta didik mampu menelaah alat ekspresi aktor
untuk menjadi dasar pelatihan seni peran, dan mendalami penokohan (karakter tokoh).
D. Pertanyaan Pemantik
1. Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
a. Langkah atau upaya apa yang dapat dilakukan seseorang untuk menjadi aktor?
b. Latihan apa saja yang harus dilakukan seorang aktor?
2. Diskusikanlah pertanyaan di bawah ini!
a. Dari sembilan kecerdasan majemuk, kecerdasan apa yang perlu dimiliki seorang aktor?
b. Apa manfaat kecerdasan bagi kemampuan improvisasi seorang aktor?
c. Apa kaitan kecerdasan dengan interaksi aktor dengan pemain lain di sekitarnya?
3. Susunlah sebuah program latihan persiapan bagi aktor untuk pementasan selama 45 menit!
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
 Mengondisikan suasana kelas dan menyapa peserta didik.
 Mendahulukan kegiatan dengan berdoa dan mengajak peserta didik untuk berdoa
bersama (minta salah satu peserta didik untuk memimpin doa)
 Menyampaikan informasi tentang materi yang akan dipelajari.
 Menjelaskan teknik pembelajaran yang akan dilakukan.
 Mengawali pembelajaran dengan tanya jawab.
2. Kegiatan Inti
 Sebelum peserta didik berdiskusi, guru mulai bertanya dengan menggunakan
pertanyaan pemantik.
 Guru memberi kesempatan kepada semua peserta didik untuk menjawab pertanyaan
dari guru.
 Guru memberikan apresiasi kepada semua peserta didik yang berani menjawab dan
melanjutkan memberikan pertanyaan pemantik.
 Guru memberikan bahan diskusi tentang unsur-unsur keaktoran dan persiapan seorang
aktor. Kemudian peserta didik dapat menjelaskan unsur-unsur keaktoran serta
menjelaskan persiapan seorang aktor.
 Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya dan menuliskan jawaban dari
diskusi unsur-unsur keaktoran dan persiapan seorang aktor. Kemudian peserta didik
mampu menelaah alat ekspresi aktor untuk menjadi dasar pelatihan seni peran, dan
mendalami penokohan (karakter tokoh).
 Guru kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan
temuan jawaban mereka.
 Guru mengapresiasi jawaban peserta didik dan memberikan kesempatan lagi jika ada
jawaban yang berbeda.
 Guru menutup diskusi peserta didik dengan memberikan penguatan kepada jawaban-
jawaban peserta didik yang telah dipresentasikan.
3. Penutup
 Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan.
 Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk selalu semangat belajar.
 Menutup pembelajaran dengan doa.
F. Penilaian Pembelajaran
 Asesmen Diagnostik: dilakukan di awal dengan pretes yang dapat mengetahui kemampuan
awal peserta didik, asesmen diagnostik dilakukan oleh bapak/ibu guru.
 Asesmen Formatif: guru melakukan penilaian saat peserta didik berdiskusi dan memberikan
penilaian tugas peserta didik mengisi LKPD yang dikerjakan.
 Rubrik Penilaian
Perlu Perlu Berusaha
Kriteria Pemantapan Istimewa
Bimbingan Pengingatan dengan Baik
Penilaian (4) (5)
(1) (2) (3)
Menggali dan Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Menjelaskan dalam menyajikan dalam menyajikan berani dalam
Informasi menyajikan informasi atau menyajikan informasi atau menyajikan
atau informasi atau menyampaikan informasi atau menyampaikan informasi atau
Menceritakan menyampaikan kembali cerita menyampaikan kembali cerita menyampaikan
Ulang Cerita kembali cerita dengan kembali cerita dengan kembali cerita
dengan bantuan guru. dengan bantuan guru dengan bantuan
bantuan guru. bantuan guru guru
Bekerja Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Sama dalam mengatur diri, mengatur diri, dalam mengatur diri, berani dalam
Diskusi bekerja sama bekerja sama mengatur diri, bekerja sama mengatur diri,
Kelompok dalam dalam bekerja sama dalam bekerja sama
kelompok, kelompok, dalam kelompok, dalam kelompok,
pengambilan pengambilan kelompok, pengambilan pengambilan dan
dan dan pengambilan dan pelaksanaan
pelaksanaan pelaksanaan dan pelaksanaan keputusan, serta
keputusan, keputusan, pelaksanaan keputusan, menyelesaikan
serta serta keputusan, serta masalah dengan
menyelesaikan menyelesaikan serta menyelesaikan bantuan guru.
masalah masalah menyelesaikan masalah
dengan dengan masalah dengan
bantuan guru. bantuan guru. dengan bantuan guru.
bantuan guru.
 Pedoman penskoran LKPD mandiri
G. Pengayaan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan perbedaan antara unsur dalam dan unsur luar yang dimiliki oleh seorang aktor!
2. Sebutkan dan jelaskan mengenai unsur luar seorang aktor!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kecerdasan atau inteligensi seorang aktor!
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan artikulasi, diksi, dan intonasi!
5. Jelaskan tiga jenis pernapasan!
H. Remedial
Seorang aktor harus memiliki kecerdasan atau inteligensi. Menurut pendapat Anda, seperti apa
aktor yang cerdas? Jelaskan contoh pemanfaatan kecerdasan yang dimiliki seorang aktor dalam
sebuah pementasan teater!
I. Lampiran
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kegiatan 3
Nama :
Kelas :
No. Absen:
Berilah tanda centang (✓) pada salah satu kolom sesuai dengan pemahaman kalian
terhadap materi yang telah disajikan!

1. Jelaskan yang termasuk dalam unsur luar dan unsur dalam keaktoran!
2. Menurutmu, seperti apa aktor yang berkualitas?

Mengetahui, …………………………, 20..


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NIP. NIP.
KOMPONEN INTI

ALUR PEMBELAJARAN 4

A. Capaian Pembelajaran
Latihan olah tubuh dan vokal merupakan dasar keaktoran yang dilakukan untuk penguasaan
gerak tubuh agar mampu memainkan beragam karakter, kemudian penguasaan membaca
dialog atau naskah dengan penekanan kuat pada ekspresi wajah, artikulasi dan intonasi.
Eksplorasi bahasa tubuh, wajah, dan suara untuk menunjukkan kepekaan terhadap persoalan
sosial, dan eksplorasi komunikasi nonverbal. Proses mengalami dilakukan ketika observasi dan
mulai fokus pada konsentrasi dengan mencatat dan merekam: tokoh dan perwatakannya
berdasar analisis fisik, fisiologis dan sosiologis, hasil investigasi dan riset teknik/genre teater,
serta mencatat dan merekam proses gladi resik. Imajinasi adalah proses menciptakan biografi
tokoh hasil analisis peran, sekaligus menyusun kembali cerita dan alur pertunjukan, dan
menciptakan naskah orisinil (alur permulaan, klimaks dan akhir, tensi, emosi). Proses
merancang pertunjukan dimulai dengan membuat konsep dan menampilkan sebuah pertunjukan
sederhana sesuai dengan panduan. Secara empirik peserta didik terlibat atau tampil secara
mandiri dalam pertunjukan. Refleksi dalam tahap berikutnya adalah bagaimana peserta didik
mampu menggali ingatan emosi dan latar belakang tokoh yang diembannya sekaligus
memberikan pembelajaran agar persoalanpersoalan yang ada dalam lakon menginspirasi dalam
kehidupan. Bentuk apresiasi karya seni dilakukan untuk menggali kelebihan dan kekurangan
karya sendiri dan karya orang lain, proses ini pun dapat memberi saran perbaikan menggunakan
terminologi teater sederhana serta memberikan argumentasi dengan pembuktian, serta mulai
mengkritisi produksi seniman profesional sesuai dengan terminologi teater. Proses dilakukan
oleh peserta didik berpikir dan bermain dengan tata artistik panggung, mulai dari
mengeksplorasi, merancang, dan memproduksi, dan memainkan tata artistik panggung. Konsep
ini dilakukan dengan kerja ansambel untuk melatih peserta didik bertanggung jawab atas peran
masing masing dalam pertunjukan, baik secara artistik maupun non-artistik, untuk mengusung
dan mensukseskan pertunjukan bersama. Proses belajar dan produk akhir mencerminkan Profil
Pelajar Pancasila dengan observasi, pengumpulan data serta peristiwa sebagai dasar untuk
membuat lakon (kritis, kreatif), menghadirkan solusi, serta berempati terhadap sesama dan
lingkungan (mandiri dan berkebhinekaan global).
B. Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui fungsi tata artistik dalam pementasan.
2. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan observasi.
3. Merancang dan membuat tata artistik.
4. Melaksanakan pementasan teater.
C. Pemahaman Bermakna
1. Pada bab ini peserta didik akan mempelajari mengenai konsep tata artstik, mempelajari tim
artistik dengan merencanakan dan melaksanakan kegiatan observasi, serta mempelajari
tentang tim manajemen produksi.
2. Setelah memahami pembahasan di atas peserta didik mampu melaksanakan kegiatan
observasi, merancang dan membuat tata artistik, serta melaksanakan pementasan teater.
D. Pertanyaan Pemantik
1. Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
a. Hal penting apa saja yang harus disiapkan sebelum pementasan teater?
b. Seberapa penting tata rias untuk pementasan teater?
2. Apa pendapat Anda mengenai tim artistik dalam sebuah proses pentas teater?
3. Buatlah alur sistem kerja sama antara tim artistik dan tim produksi! Jelaskan alur yang
digunakan, baik alur perintah, koordinasi, dan juga komunikasi!
E. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan
 Mengondisikan suasana kelas dan menyapa peserta didik.
 Mendahulukan kegiatan dengan berdoa dan mengajak peserta didik untuk berdoa
bersama (minta salah satu peserta didik untuk memimpin doa)
 Menyampaikan informasi tentang materi yang akan dipelajari.
 Menjelaskan teknik pembelajaran yang akan dilakukan.
 Mengawali pembelajaran dengan tanya jawab.
2. Kegiatan Inti
 Sebelum peserta didik berdiskusi, guru mulai bertanya dengan menggunakan
pertanyaan pemantik.
 Guru memberi kesempatan kepada semua peserta didik untuk menjawab pertanyaan
dari guru.
 Guru memberikan apresiasi kepada semua peserta didik yang berani menjawab dan
melanjutkan memberikan pertanyaan pemantik.
 Guru memberikan bahan diskusi tentang tata artistik, tim artistik, dan tim manajemen
produksi. Kemudian peserta didik dapat menjelaskan konsep tata artistik, merencanakan
kegiatan observasi, serta merancang tata artistik sebagai persiapan pementasan
berdasarkan naskah.
 Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangkunya dan menuliskan jawaban dari
diskusi tata artistik, tim artistik, dan tim manajemen produksi. Kemudian peserta didik
mampu melaksanakan kegiatan observasi, merancang dan membuat tata artistik, serta
melaksanakan pementasan teater.
 Guru kemudian memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempresentasikan
temuan jawaban mereka.
 Guru mengapresiasi jawaban peserta didik dan memberikan kesempatan lagi jika ada
jawaban yang berbeda.
 Guru menutup diskusi peserta didik dengan memberikan penguatan kepada jawaban-
jawaban peserta didik yang telah dipresentasikan.
3. Penutup
 Menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan.
 Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk selalu semangat belajar.
 Menutup pembelajaran dengan doa.
F. Penilaian Pembelajaran
 Asesmen Diagnostik: dilakukan di awal dengan pretes yang dapat mengetahui kemampuan
awal peserta didik, asesmen diagnostik dilakukan oleh bapak/ibu guru.
 Asesmen Formatif: guru melakukan penilaian saat peserta didik berdiskusi dan memberikan
penilaian tugas peserta didik mengisi LKPD yang dikerjakan.
 Rubrik Penilaian
Perlu Perlu Berusaha
Kriteria Pemantapan Istimewa
Bimbingan Pengingatan dengan Baik
Penilaian (4) (5)
(1) (2) (3)
Menggali dan Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Menjelaskan dalam menyajikan dalam menyajikan berani dalam
Informasi menyajikan informasi atau menyajikan informasi atau menyajikan
atau informasi atau menyampaikan informasi atau menyampaikan informasi atau
Menceritakan menyampaikan kembali cerita menyampaikan kembali cerita menyampaikan
Ulang Cerita kembali cerita dengan kembali cerita dengan kembali cerita
dengan bantuan guru. dengan bantuan guru dengan bantuan
bantuan guru. bantuan guru guru
Bekerja Belum mampu Sadar dalam Berusaha Mampu dalam Mandiri dan
Sama dalam mengatur diri, mengatur diri, dalam mengatur diri, berani dalam
Diskusi bekerja sama bekerja sama mengatur diri, bekerja sama mengatur diri,
Kelompok dalam dalam bekerja sama dalam bekerja sama
kelompok, kelompok, dalam kelompok, dalam kelompok,
pengambilan pengambilan kelompok, pengambilan pengambilan dan
dan dan pengambilan dan pelaksanaan
pelaksanaan pelaksanaan dan pelaksanaan keputusan, serta
keputusan, keputusan, pelaksanaan keputusan, menyelesaikan
serta serta keputusan, serta masalah dengan
menyelesaikan menyelesaikan serta menyelesaikan bantuan guru.
masalah masalah menyelesaikan masalah
dengan dengan masalah dengan
bantuan guru. bantuan guru. dengan bantuan guru.
bantuan guru.
 Pedoman penskoran LKPD mandiri
G. Pengayaan
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan apa saja tugas dari seorang sutradara!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan blocking!
3. Sebutkan dan jelaskan mengenai tugas dari tim artistik!
4. Jelaskan apa saja tugas dari stage manager!
5. Sebutkan dan jelaskan mengenai tugas dari tim manajemen produksi!
H. Remedial
Proses menuju pementasan dalam dunia teater cukup panjang, di mana masa berlatih dan
persiapan lebih lama dari durasi pementasannya. Pementasan teater adalah kerja sama tim
yang melibatkan banyak orang. Keterlibatan banyak orang dalam sebuah acara sering kali
memunculkan perdebatan atau kelasahpahaman. Kemukakan pendapat kalian fungsi evaluasi
pasca pementasan dalam mengatasi masalah tersebut!
I. Lampiran
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kegiatan 1
Nama :
Kelas :
No. Absen:
Berilah tanda centang (✓) pada salah satu kolom sesuai dengan pemahaman kalian
terhadap materi yang telah disajikan!

1. Jelaskan secara umum materi apa saja yang telah kalian pelajari!
2. Bagaimana pendapat kalian terkait materi pembelajaran Mempersiapkan Pementasan?

Mengetahui, …………………………, 20..


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

NIP. NIP.

Anda mungkin juga menyukai