INFORMASI UMUM
I. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Fase / Kelas : E - X (Sepuluh)
Mata Pelajaran : Seni Teater
Prediksi Alokasi Waktu : Total alokasi waktu = 18 Jam Pelajaran (JP), 1 JP = 45
menit, 1 Pertemuan = 2xJP (2x45 menit)
Tahun Penyusunan : 2022
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menelaah alat ekspresi aktor untuk manjadi dasar pelatihan seni peran;
Memahami konsep intelegensi sebagai kemampuan aktor untuk belajar dari pengalaman,
menyelesaikan masalah (problem solving), dan beradaptasi dengan lingkungan,
Mengembangkan pelatihan ke arah pendalaman penokohan (karakter tokoh berdasarkan
pendekatan fisiologis, psikologis, dan sosiologis yang acuannya didapat dari hasil observasi,
dan
Memainkan penggalan adegan dari naskah lakon yang sudah dibuat.
PERTEMUAN KE-2
KECERDASAN AKTOR
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
PERTEMUAN KE-3
PERSIAPAN SEORANG AKTOR
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan
pendidikan.
V. ASESMEN/PENILAIAN
Kematangan siswa dalam mendalami keterampilan berteater mungkin sudah terlihat.
Bagaimana di unit 3 siswa mendalami bidang keaktoran mulai dari langkah 1: unsur luar dan
dalam aktor, langkah 2: Kecerdasan aktor, dan langkah 3: Persiapan Seorang Aktor. Maka
untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaan keterampilan siswa, berilah tanda centang
(√) pada kolom pertanyaan ini!.
No. Pertanyaan Ya Tidak Bukti
1 Apakah siswa memahami unsur luar dan
unsur dalam aktor ?
Penilaian Sikap
Siswa bersedia melakukan tugas dan peran yang diberikan kelompok di sekolah untuk
melakukan kegiatan bersama-sama sebagai bentuk gotong royong. Pada unit ini siswa
bergotong royong melakukan riset dan menulis sinopsis cerita dalam aktivitas kelompok.
Siswa mendengarkan pendapat temannya. Siswa juga menyampaikan pendapat dengan
santun. Hal tersebut sebagai bentuk menghargai perbedaan. Pada unit ini, siswa menghargai
perbedaan pendapat dengan menyimak pendapat teman. Siswa juga mengapresiasi setiap
presentasi atau penampilan temannya.
No. Nama Siswa Catatan
1 Siswa 1 Siswa antusias mengucapkan kalimat syukur, tetapi
tidak bersedia bergotong royong atau bekerja sama
dalam kelompok.
Siswa antusias menyimak pendapat orang lain, tetapi
belum mampu menyampaikan pendapat sendiri.
2 Siswa 2
3 Siswa 3
4 Siswa 4
5 Dst
Remedial
Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari naskah (lakon) khususnya pendalaman
karakter tokoh yang mereka mainkan. Pendalaman itu akan dilakukan lebih intens pada
langkah selanjutnya yakni observasi tokoh. Untuk itu tugaskanlah setiap kelompok untuk
mengidentifikasi tokoh-toko yang ada dalam lakonnya masing-masing melalui tiga
pendekatan: (1) pendekatan fisiologis (fisik tokoh); (2) pendekatan psikologis (jiwa/
mental/sifat tokoh), dan; (3) pendekatan sosiologis (hubungan sosial atau kekerabatan antar-
tokoh, derajat kehidupan ekonomi, status, dan jabatan/pekerjaan tokoh).
Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LEMBAR KERJA
Mengidentifikasi Pertunjukan Teater Tradisional Indonesia
Jenis (Genre) Pertunjukan yang dilihat dalam gambar dibawah ini
Lembar Kerja
Tugas Proyek: mencari cerita tradisional khas daerah setempat lalu tuliskan menjadi drama dengan
prinsip dan unsur drama yang sudah kita pelajari.
LEMBAR KERJA
Tugas : Mengadaptasi cerita dongeng, fabel, legenda atau mitos yang ada dilingkungan sekitarmu
menjadi monolog.
1. Ambillah salah satu cerita yang kalian dapat dari penutur. Cerita tersebut boleh berupa
dongeng, fabel, legenda atau mitos yang ada dilingkungan sekitarmu.
2. Berilah penambahan pada cerita tersebut pada bagian-bagian yang belum terlihat dramatis.
3. Gunakan pengetahuan unsur dan prinsip drama untuk cerita yang anda pilih tadi.
4. Perhatikan bagaimana kamu membangun konflik dan klimaks pada drama tersebut.
cerita-cerita / dongeng / fabel
Pilih satu (1) cerita-cerita / Jelaskan keterkaitannya
/ legenda tersebut termasuk
dongeng / fabel / legenda dengan tragedi / komedi /
tragedi / komedi /
khas daerahmu tragikomedi
tragikomedi
Petunjuk Kerja
1. Carilah inspirasi dengan mendatangi orang yang pandai bercerita tentang dongeng, fabel,
legenda dan mitos di lingkungan sekitar atau seni yang ada di daerahmu.
2. Tentukan tema dan objek yang akan dituliskan.
3. Catatlah atau rekamlah cerita yang dituturkan oleh pendongen, pencerita yang kamu datangi.
4. Buat naskah sederhana dengan menentukan jenis atau ragam drama yang akan dibuat.
5. Buat cerita yang memiliki unsur-unsur drama di dalamnya.
6. Buatlah pertunjukan sederhana (dramatic reading) yang disaksikan oleh tutor dan teman-
temanmu yang lain.
Lampiran 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Bahan Bacaan Guru
Guru dapat menggunakan tayangan teater tradisional dan teater modern dari kelompok teater
profesional sebagai pengayaan unit ini. Guru bisa membuat jadwal bersama siswa untuk menonton
pertunjukan teater tradisional dan pentas teater modern di daerahnya masing-masing.
Sebagai alternatif, guru bisa menayangkan drama tradisional di LCD atau
pentas teater modern. Guru juga bisa mencari video teater tradisional dan teater modern di Youtube.
Misalnya untuk drama tradisional, Wayang Topeng, Longser, Ludruk, Topeng Betawi, Makyong,
Randai, Wayang Gambuh, Teater Mamanda, Kemidi Rudat, dan lain-lain. Dan untuk teater modern
bisa ditonton pentas Teater Koma, Teater Garasi, Teater Kubur, Teater Stasiun, Teater Payung
Hitam, dan lain-lain.
Dra. Yudiaryani, M.A., 2002. Panggung Teater Dunia (Perkembangan dan Perubahan Konvensi).
Yogyakarta: Pustaka Gondho Suli.
Nur Iswantara. 2016. DRAMA: Teori dan Praktik Seni Peran. DI Yogyakarta: Media Kreatifa
Lampiran 3
GLOSARIUM
Aktor, Lelaki atau perempuan yang melakukan permainan seni peran.
Akting, Laku gerak dan ucap pemain untuk mewujudkan penghayatan atas tokoh yang diperankan.
Bahasa tubuh, Bahasa yang diekspresikan oleh tubuh.
Emosi, Proses fisik dan psikis manusia yang muncul spontan atau diluar kesadaran karena
rangsangan dari dalam maupun dari luar.
Gestur, Gerakan tubuh yang memberi isyarat makna.
Karakter Teatrikal, Karakter tokoh yang tidak wajar, unik, dan lebih bersifat mengandung simbolis.
Monolog, Cakapan panjang seorang aktor yang diucapkan di hadapan aktor lain.
Pantomim, Bagian dari seni teater yang diungkapkan melalui gerak ekspresi, tingkah polah dan
mimik para pemain.
Realisme, Gaya pementasan yang menampilkan penggal nyata kehidupan sehingga seolah-olah
yang terjadi di panggung adalah kehidupan nyata.
Rias Karakter, Tata rias yang diterapkan untuk menegaskan gambaran karakter tokoh peran.
Skenario, Susunan lakon yang diperagakan oleh pemeran.
Sutradara, Pengarah dan pengatur sebuah permainan baik teater maupun film.
Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA
Asul Wiyanto. 2002. Terampil Bermain Drama. Jakarta: Grasindo.
Hasanuddin W.S. 1996. Drama, Karya dalam Dua Dimensi: Kajian Teori, Sejarah, dan Analisis.
Bandung: Angkasa.
Martin Esslin. 1979. An Anatomy Of Drama. New York: Hil and Wang.
Pramana Padmodarmoyo. 1998. Tata Teknis Pentas. Jakarta: Balai Pustaka.
Tommy F. Awuy. 1999. Teater Indonesia: Konsep, Sejarah, Problema. Jakarta: DKI.
RMA Harymawan. 1993. Dramaturgi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Saliman, Akhmad. 1996. Teori dan Aplikasi Kajian Naskah Drama. Surakarta: Khasanah Ilmu.