Tentang
MENYUSUN BENTUK RANCANGAN KARYA TARI
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Strategi Pembelajaran SBDP MI/SD
Dosen Pengampu: Asmidaryani, M, Pd. Kons
Oleh :
Rifaldo Saputra ; 1238.20.0970
Cantika Nurdiastuti ; 1238.20.0799
Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena
atas berkah, rahmat, karunia dan hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Adapun tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agenda kegiatan
akademis yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi untuk memenuhi tugas Ibuk
Asmidaryani, M, Pd.Kons pada Mata kuliah Strategi Pembelajran SBDP MI/SD . Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibuk sebagai dosen pada Matakuliah
Strategi Pembelajaran SBDP MI/SD, yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan.
Sangatlah disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan didalam
penyusunannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan masukan baik
saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kita semua.
A. Latar Belakang
Dalam proses penciptaan suatu karya tari, ada beberapa tahapan yang
perlu kita ketahui yaitu tahap eksplorasi, tahap improvisasi, tahap evaluasi
dan tahap forming (pembentukan gerak). Berikut ini akan dijelaskan satu
persatu tahapan tersebut.
1. Eksplorasi
Garapan karya tari diberi judul yang sesuai dengan tema atau ceritera
yang dipilih (bentuk dramatari maupu tari tunggal, pasangan atau
kelompok).
Judul tari hendaknya harus sesuai atau identik dengan tari atapun
gerak tari yang kita buat, karena dengan membaca judul tari maka orang
lain atau penonton akan dapat memperoleh gambaran umum tentang gerak-
gerak tarinya. Judul yang dipilih hendaknya komunikati dan mudah
dimengerti oleh banyak orang. Apalagi tari yang akan dibuat adalah tari
anak, maka judul tari tersebut harus akrab, menarik, mudah dipamahi oleh
anak serta tepat untuk jiwa perkembangan anak.
2. Sumber Garapan
c. Idea
Sumber garapan dapat pula dari ide-ide yang berasal dari semua
aspek kehidupan sekitar kita, lingkungan alam, satwa atau fauna. Ide
juga dapat berangkat dari mimpi, angan-angan, ataupun gagasan hati
dan fikiran.
d. Tertulis
Tipe tari yang dapat dipaka untuk menyusun konsep garapan tari ada
beberapa yaitu:
a. Dramatari: suatu karya tari yang mengunkapkan suat ceritera yang di
dalamnya terdapat beberapa tokoh yang kehadirannya memiliki arti,
punya peranan yang bersifat kausal atau sebab akibat, seperti
dramatari dengan ceritera Malin Kundang, Ramayana, Kartini atau
Pangeran Hasanuddin.
b. Dramatik: karya tari yang mengandung unsur ceritera meskipun di
dalamnya tidak menggambarkan tokoh-tokoh tertentu. Misalnya Tari
Tenun atau Tari Batik, menggambarkan gadis yang sedang menenun
atau membatik.
c. Komik: suatu garapan tari yang bersifat komikal. Misalnya tari karya
Didi Nini Thowok berjudul “Dwi Muka”, Tari Golek Kayu, dll.
d. Abstrak: suatu garapan tari yang pengungkapannya tidak
diekspresikan secara jelas.
4. Mode Penyajian
Hindari memadukan dua macam gaya tari yang berbeda dalam satu
garapan, jika perpaduannya tidak mempertimbangkan segi estetis, maka
akan terkesan tari tersebut berupa tempelan-tempelan gerak yang terlihat
kurang halus.
Dalam penggarapan gerak pasti akan ada transisi yaitu perpindahan
dari pola lantai (posisi) satu ke pola lantai berikutnya. Transisi harus
dilakukan secara halus, artinya jangan menggunakan gerak transisi
semata-mata untuk bergerak ke posisi berikutnya. Tetapi gunakan
gerakan-gerakan yang memungkinkan dilakukan sambil berpindah atau
bergeser, sehingga tanpa terasa ketika gerak tersebut selesai dilakukan,
seolah tanpa disengaja penari sudah berubah atau berganti posisi.
6. Konsep Iringan/ Musik
C. Tema
1. Tema Ceritera
a. Gerak kaki;
b. Gerak tangan;
d. Gerak kepala