Anda di halaman 1dari 25

Teknik Keaktoran dan Penyutradaraan

Nama Sri Widati,M.Pd. Jenjang/Kelas SMP / IX [TEA . D . SRW . 9.1]

Asal sekolah SMP N 1 Wiradesa Mapel Seni Budaya


Kab.Pekalongan

Alokasi waktu 480 menit Jumlah siswa Maksimal 32 peserta didik

Profil pelajar ● Gotong-royong Model Paduan antara tatap muka dan PJJ
Pancasila yang pembelajaran
● Kreatif (blended learning)
berkaitan

Fase D Domain Mapel Teater

Tujuan Peserta didik mampu mengaplikasikan teknik keaktoran dan penyutradaraan yang baik
Pembelajaran
dalam bermain teater realis.

Kata kunci Teknik keaktoran,penyutradaraan,teater realis

Deskripsi umum 1. Kegiatan Pendahuluan meliputi apersepsi,motivasi, tujuan dan langkah pembelajaran
kegiatan
2. Kegiatan Inti merupakan kegiatan observasi, berdiskusi dan berlatih keaktoran serta
penyutradaraan teater realis bertema remaja
3. Kegiatan Penutup berupa umpan balik dan simpulan kegiatan pembelajaran keaktoran
serta penyutradaraan teater realis bertema remaja

Materi ajar, alat, Materi Ajar: teknik keaktoran dan penyutradaraan


dan bahan
Alat dan Bahan: Naskah, kartu soal, dan LK Peserta Didik

Sarana
Prasarana
1. Laptop/PC, jaringan internet.
2. Aula atau ruangan luas
MODUL AJAR SENI TEATER FASE D
UNIT 1
TEKNIK KEAKTORAN DAN
PENYUTRADARAAN

Komponen Deskripsi/Keterangan
1. Gotong-royong
Profil Pelajar
Pancasila Kerjasama dan kolaborasi dalam proses berlatih

yang 2. Kreatif

berkaitan Berkreasi dalam mencipta karya teater

A. Tujuan Umum Pembelajaran:


Tujuan
Peserta didik mampu mengaplikasikan teknik keaktoran dan penyutradaraan yang baik dalam
Pembelajaran
bermain teater realis

B. Tujuan Khusus Pembelajaran: Peserta didik dapat


1. Melalui pengamatan peserta didik dapat m pergaulan remaja
2. Melalui eksplorasi suara peserta didik dapat melakukan dialog sesuai peran dalam teater realis
bertema pergaulan remaja
3. Melalui berlatih eksplorasi gerak tubuh peserta didik dapat memeragakan peran sesuai tokoh dalam
teater realis bertema pergaulan remaja
4. Melalui eksplorasi emosi peserta didik dapat mengekpresikan karakter tokoh yang diperankannya.

1. Ruang aula apabila tidak ada bisa diganti ruang kelas yang disetting sedemikian rupa atau lapangan
Sarana
Prasarana terbuka seperti halaman sekolah.
2. Jika sarana prasarana di sekolah terbatas maka guru dapat berinisiatif melibatkan siswa untuk membawa
sendiri.
3. Jaringan internet,laptop atau komputer
4. Jika terkendala sarana elektronik maka guru dapat menjadi model pembelajaran
5. Pakaian yang nyaman misal kaos atau training untuk praktik
6. Alat dan bahan: naskah sederhana teater realis,busana,alat rias,property (stageprop dan handprop)
Materi ajar meliputi sumber belajar bacaan guru dan peserta didik beupa ,video youtube, lembar kerja
Materi ajar
tentang:
a. Penyutradaraan dan keaktoran
b. Eksplorasi suara dalam dialog
c. Eksplorasi tubuh dalam pemeranan
d. Proses Berakting
Langkah-langkah
kegiatan Pertanyaan pemantik : “Bagaimana menjadi aktor dan sutradara dalam bermain teater realis?”
pembelajaran
A. Pembukaan (15 menit)
Guru melakukan apersepsi dan motivasi, menyampaikan tujuan, menjelaskan materi pembelajaran serta
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam pertemuan.

Catatan : Kegiatan pembukaan dengan alokasi waktu 15 menit setiap kali pertemuan x 4 kegiatan.

B. Inti
Kegiatan 1 (90 menit)

a. Mengalami (Experiencing)
Guru menstimulus peserta didik untuk memahami tentang apa saja yang harus dikuasai oleh aktor
teater dengan latihan pikiran,rasa dan olah tubuh untuk meningkatkan wawasan keaktoran.
Peserta pengamatan dengan melihat tayangan video teater karya Arifin C.Noor dengan judul
Pada Suatu Hari. (https://www.youtube.com/watch?v=NLmuQ20ZHKI ). Sebelum melihat
tayangan guru memberikan lembar kerja dan menjelaskan apa saja yang harus diamati peserta
didik dan mengerjakan LK.

Langkah-langkah kegiatan:
1. Amati tayangan video teater realis dengan seksama.
2. Diskusikan hasil pengamatan kalian!
3. Tuliskan peran apa saja yang kalian temukan pada tayangan video tersebut!
4. Tuliskan pada bagan karakter masing-masing tokoh yang diperankan dalam tayangan teater
realis tersebut!
5.
6.
7.
8.
...........

........... .........

Judul
...................

.......... ..........

..............

9.

Materi Bacaan Siswa dan guru : https://sway.office.com/HEnPSWkP5BI15EAz?ref=Link

b. Menciptakan (Making/Creating)
Peserta didik secara individu berdasarkan imajinasi berlatih peran masing-masing
(mengaplikasikan teknik keaktoran) sesuai naskah dengan arahan sutradara yang telah dipilih
untuk memimpin latihan pada masing-masing kelompok dan guru membimbing.

Langkah Kegiatan:

Dilakukan oleh peserta didik dengan bimbingan guru

berlatih dialog
membaca naskah analisa peran
pemanasan
sesuai peran masing-masing sesuai
interpretasi

c. Merefleksikan (Reflecting)
Setelah berlatih secara acak peserta didik menampilkan hasil berlatihnya. Peserta didik lainnya
mengamati dan memberi penilaian.

d. Berpikir dan bekerja artistik


Aktor (peserta didik) berlatih dialog sesuai peran masing-masing dan sutradara berperan untuk
memberikan arahan pada aktor sesuai plot cerita pada adegan-adegan teater realis bertema
remaja
Kegiatan 2 (90 menit)

a. Mengalami (Experiencing)
Guru menstimulus peserta didik untuk memahami bagaiman mengeksplorasi suara agar
peserta didik dapat melakukan dialog sesuai peran dalam teater realis bertema remaja. dengan
mengamati guru sebagai model atau video pementasan teater realis.
Kegiatan yang dapat dilakukan:
1. Caranya dengan berlatih mengucapkan kata vokal seperti a, i, u, e, o sesuai dengan bentuk
mulut.7Peserta didik berlatih bentuk mulut dalam pengucapan huruf vokal a, i, u, e, o.
Bentuk mulut waktu mengucapkan o, misalnya pada kata toko, bobo, mono, moto.Bentuk
mulut waktu mengucapkanu, misalnya pada kata kuku, duku, lugu.
2. Bentuk mulut waktu mengucapkan a seperti mama, papa, nama, dada Bentuk mulut waktu
mengucapkan e seperti dede, tere, tele, lele. Bentuk mulut waktu mengucapkan i, seperti
kata kiki, lili, siri, pipi.
Dalam latihan olah suara, terutama yang berhubungan dengan membaca naskah atau
puisi, perlu di perhatikan juga tekanan kata, jiwa kalimat, tempo, dan irama

b. Menciptakan (Making/Creating)
Peserta didik berlatih suara yang lainnya tentang tekanan kata: tekanan pada kata tertentu yang
perlu ditonjolkan dalam suatu kalimat untuk suatu kepentingan.
Contoh berikut ini yang digarisbawahi adalah kata yang perlu mendapatkan penekanan.
Penekanan kata dari kalimat untuk menenonjolkan isi perasaan dan pikiran dari kalimat itu.
• Aku tidak bersalah,dia yang menjerumuskan aku!
• Aku tidak bersalah,dia yang menjerumuskan aku!.
• Aku tidak bersalah,dia yang menjerumuskan aku!
Peserta didik berlatih menjiwai kalimat atau teknik menghidupkan kalimat dengan bantuan emosi
suara.

Kegiatan yang dapat dilakukan misalnya:


1. Kelompok masing-masing 5 orang. Bagikan kartu yang berisi instruksi kata yang harus
diucapkan
2. Latihkan kata “apa” dengan perasaan yang berbeda-beda.
(marah) Apa? (sedih) Apa? (gembira) Apa?

(benci) Apa? (malas) Apa?

Catatan:
Peserta didik berlatih tempo dan irama yaitu pengolahan suara dengan
memperhatikan dinamika, artinya suara yang dihasilkan tidak monoton tetapi bervariasi. Latihan
mengucapkan kata dan kalimat dengan berbagai irama yang berbeda, cepat, lambat, tegas,
mendayu-dayu dan sebagainya.

c. Merefleksikan (Reflecting)
Peserta didik yang menjadi sutradara memberi arahan pada proses latihan pengolahan
suara sesuai peran. Guru membimbing proses latihan pengolahan suara memberikan
masukan terkait Latihan olah suara tersebut.

d. Berpikir dan bekerja artistic


Peserta didik berlatih dialog dengan mengaplikasikan teknik olah suara yang sudah dilakukan
dengan rasa percaya diri

Kegiatan 3 (90 menit)


a. Mengalami (Experiencing)
Guru menstimulus peserta didik untuk mengenal tubuh dan mengeksplorasi tubuh dalam bermain
peran. Tayangkan video untuk diamati peserta didik! Link video yang diamati sebagai berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=NLmuQ20ZHKI

b. Menciptakan (Making/Creating)
Peserta didik mengekplorasi tubuh untuk berlatih memerankan karakter sesuai perannya. Pada
latihan olah tubuh, hal utama yang harus dilakukan adalah melakukan dalam kondisi bugar,
segar, dan menyenangkan. Buat semua latihan seperti permainan yang dilakukan dengan
gembira. Mulai dengan meregangkan seluruh persendian dan otot tubuh. Mulai dari bagian kepala
sampai bagian kaki. Atau bisa dibalik dari kaki sampai kepala.
c. Merefleksikan (Reflecting)

Peserta didik saling menilai hasil dari proses eksplorasi gerakan tubuh sesuai karakter tokoh
yang diperankannya

d. Berpikir dan bekerja artistic

Peserta didik dapat menampilkan dialog dengan Gerakan laku tubuh sesuai karakter tokoh dalam
teater realis bertema remaja.

Kegiatan 4 (90 menit)

a. Mengalami (Experiencing)

Langkah – Langkah pembelajaran yang dapat dilakukan:


1. Guru menstimulus peserta didik agar dapat memiliki kemampuan untuk menjadi seseorang yangg
bukan dirinya sendiri dalam bermain peran.
2. Peserta didik dapat mengeksplorasi olah rasa berkonsentrasi mengolah rasa, dan emosi. Untuk itu
seorang pemain teater perlu melatihkan konsentrasi, perasaan, emosi. Misalnya pikiran fokus pada
hapalan naskah, lawan main, dan pada permainan di atas panggung. Pikirannya tidak terbagi
dengan berbagai hal yang lain.
3. Lakukan latihan permainan kosentrasi, dua orang peserta didik berhadapan, satu orang ditugaskan
untuk diam tanpa emosi, sementara satu orang lagi berusaha menggoda sekuat tenaga bahkan
sampai lawannya tertawa. Lakukan sebaliknya, atau permainan konsentrasi memandang benda
tertentu tanpa boleh bicara, sementara teman lain tiba-tiba mengganggu dengan bunyi-bunyian, atau
mengajak bicara dan mengajak pergi tergodakah?

b. Menciptakan (Making/Creating)

Peserta didik dapat mengekspresikan karakter tokoh sesuai peran yang dimainkannya dalam
teater realis.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:
1. Buat tim atau kelompok sesuai jumlah peran dalam naskah sederhana
2. Peserta didik membaca dan memahami naskah sederhana seperti contoh berikut ini:
“Seseorang pergi ke pasar hendak membeli buah dan sayur, di tengah jalan ia di
hadang seorang pemuda. Pemuda tersebut berusaha merampas tasnya tapi ia
membela tas tersebut mati-matian. Akhirnya, karena kalah tenaga pemuda tersebut
berhasil merampas tas. Begitu sadar tasnya hilang ia segera berteriak, “maling,
maling maling!!”. Seketika datanglah orang-orang yang mengejar pemuda tersebut.
Akhirnya pemuda tersebut berhasil di tangkap dan tas berhasil diselamatkan.” Nah,
cerita ini sudah memenuhi syarat jika diangkat ke dalam pementasan teater karena telah
memiliki pemaparan (seseorang pergi ke pasar.....), konflik (pemuda tersebut berusaha
merampas tasnya......), dan penyelesaian (Akhirnya pemuda tersebut berhasil
ditangkap dan tas berhasil diselamatkan).

3. Peserta didik berlatih menginterpretasikan masing-masing peran dalam cerita pendek


tersebut.

c. Berpikir dan bekerja artistic

Peserta didik dapat menampilkan dialog dengan gerakan laku tubuh serta ekspresi yang sesuai
dengan karakter tokoh dalam teater realis.

C. Penutup (15 menit)


a. Guru memberikan umpan balik pada peserta didik bahwa proses latihan teknik memerankan
tokoh dan penyutradaraan merupakan salah satu cara menjadi tokoh dan actor yang baik
dalam bermain teater
b. Guru menutup proses pembelajaran dan menyampaikan pembelajaran berikutnya
c. Doa,salam penutup

Catatan : Kegiatan pembukaan dengan alokasi waktu 15 menit setiap kali pertemuan x 4 kegiatan
Kegiatan penutup dengan alokasi waktu 15 menit setiap kali pertemuan x 4 kegiatan
Jenis asesmen : Tes tulis dan praktik unjuk kerja
Asesmen
a. Penilaian sikap: Berdasarkan atas Profil Pelajar Pancasila (PPP), penilaian dilakukan
(Penilaian)
menggunakan jurnal harian.
b. Penilaian Pengetahuan: menjelaskan teknik penyutradaraan dan keaktoran secara tertulis dengan
soal uraian.
c. Penilaian keterampilan: memerankan pemeranan sesuai tokoh tertentu

Rubrik Penilaian Keterampilan:

Aspek Bagus ( 3 ) Cukup ( 2 ) Kurang ( 1 )

Kewajaran Peran yang dibawakan Peran yang dibawakan Peran yang dibawakan
tampak wajar sesuai tokoh mulai tampak wajar tidak wajar dan tidak sesuai
sesuai tokoh tokoh

Gaya Gaya yang dimainkan Gaya yang dimainkan Gaya yang dimainkan tidak
sudah sesuai tokoh mulai sesuai tokoh sesuai tokoh

Jiwa tokoh Sangat menjiwai karakter Menjiwai tokoh yang Tidak menjiwai tokoh yang
tokoh yang diperankan diperankan diperankan

Alternatif asesmen :

1. Penilaian pengetahuan dapat dilakukan secara lisan


2. Penilaian keterampilan dapat dibuat video durasi 1 menit untuk pembelajaran daring

Refleksi guru 1. Apakah pembelajaran berhasil? Apakah anda menemui kesulitan saat proses pembelajaran?

2. Apa yang ingin anda ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan/hasil pembelajaran di unit
ini?

Refleksi untuk 1. Apakah kalian menemui kesulitan dalam pembelajaran ?


peserta didik 2. Apakah kalian dapat memahami konsep keaktoran dan penyutradaraan?

Daftar pustaka - Fauzi, Harry. 2011. Penuntun Pembelajaran Teater Sekolah. Bandung: Arfino Raya.
- Kosasih,E. 2017. Apreasiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Nobel Edumedia.
- Noor Said,M. 2010. Mengenal Teater di Indonesia. Semarang: Aneka Ilmu.
- Prasetya.IH. 2010. Ensiklopedia Drama dan Teater Tradisional. Semarang: Aneka Ilmu.
- Sumarsono. 2010. Teater untuk Pelajar. Jakarta: Nobel Edu Media
- Wariatunnisa, A dan Hendrilianti,Y. 2010. Seni Teater untuk Kelas VII,VIII dan IX.Jakarta: Kementerian
Pendidikan Nasional
- https://www.youtube.com/watch?v=NLmuQ20ZHKI
- https://www.youtube.com/watch?v=NLmuQ20ZHKI

Lembar Kerja
Peserta Didik LK. (Lihat di kegiatan 1)

Referensi Lain Materi dari guru https://sway.office.com/HEnPSWkP5BI15EAz?ref=Link

Pengayaan dilakukan jika peserta didik


Perbaikan dilakukan bagi siswa yang belum
Pengayaan melampau kriteria ketuntasan yang sudah
memahami konsep karena malu dan belum
dan remedial ditentukan atau memiliki kemampun tinggi.
percaya. Guru membangun kepercayaan diri
Memberikan kata berantai untuk
mereka dengan perhatian dan pendekatan.
mengembangkan kemampuan imajinasi peserta
Misalnya mereka diberi kebebasan memilih
didik dengan memberi kartu dengan kalimat yang
peran. Atau menanyakan kesulitan yang
berbeda, kemudian mereka merangkai
dialami serta memberikan solusi.
menjadikan cerita yang bermakna.

Glosarium Artistik :suatu unsur nilai keindahan yang melekat pada sebuah karya seni hasil cipta
kemahiran seseorang atau sebuah tim.
Faktual :berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran:
Keaktoran : proses dimana tubuh kita dituntut untuk mengenali lebih dalam siapa kita
sebenarnya. Mulai dari cara berjalan,duduk,tersenyum,bersedih,marah,dan lain-
lain.Jika kita sudah bisa mengendalikan tubuh kita pribadi maka tidak akan sulit
untuk memerankan peran diluar diri kita.
Penyutradaraan: cara atau proses dari seorang sutradara mengarahkan pertunjukan teater itu
sendiri
Teater Realis : aktivitas estetis dan dramatis yang berbasis pada realitas berupa ruang, waktu
peristiwa, pelaku (aktor), benda-benda dan suasana/atmosfer yang semuanya
saling mengikat dan menyatu
Pementasan Teater dan Tata Artistik Panggung

Nama Sri Widati,M.Pd. Jenjang/Kelas SMP / IX [TEA . D . SRW . 9.2]

Asal sekolah SMP N 1 Wiradesa Mapel Seni Budaya


Kab.Pekalongan

Alokasi waktu 480 menit Jumlah siswa Maksimal 32 peserta didik

Profil pelajar ● Gotong-royong Model Paduan antara tatap muka dan PJJ
Pancasila ● Kreatif pembelajaran
(blended learning)
yang
berkaitan

Fase D Domain Teater


Mapel

Tujuan Peserta didik mampu mementaskan teater realis dengan pendukung tata artistik
Pembelajaran
panggung seperti kostum, tata rias, properti,musik, dan tata panggung

Kata kunci Kostum, tata rias, properti, musik, dan tata panggung

Deskripsi 1. Kegiatan Pendahuluan meliputi apersepsi,motivasi, tujuan dan langkah pembelajaran


umum
2. Kegiatan Inti merupakan kegiatan merancang tata artistik panggung pada
kegiatan
pementasan teater seperti kostum, properti, tata rias dan tata panggung serta gladi
bersih dilanjutkan pementasan teater realis
3. Kegiatan Penutup berupa umpan balik dan simpulan kegiatan pembelajaran keaktoran
serta penyutradaraan teater realis bertema remaja

Materi ajar,
alat, dan Materi Ajar: Kostum ,tata rias,properti, musik dan tata panggung)
bahan
Alat dan Bahan: alat makeup,properti,kostum.

Sarana 1. Laptop/PC, jaringan internet.


Prasarana 2. Aula atau ruangan luas
MODUL AJAR SENI TEATER FASE D
UNIT 2
PEMENTASAN TEATER DAN TATA ARTISTIK
PANGGUNG

Komponen Deskripsi/Keterangan
1. Gotong-royong
Profil Pelajar
Kerjasama dalam mementaskan karya teater realis bertema remaja.
Pancasila yang
2. Kreatif
berkaitan
Kegiatan mengeksplorasi,merancang dan mementaskan karya teater

A. Tujuan Umum Pembelajaran:


Tujuan
Peserta didik mampu mementaskan teater realis dengan pendukung tata artistik panggung seperti
Pembelajaran
kostum,tata rias,properti,tata panggung

B. Tujuan Khusus Pembelajaran:


1. Melalui imajinasi peserta didik dapat merancang tata artistik panggung seperti kostum,
properti, tata rias,musik dan tata panggung.
2. Melalui kreatifitas yang tinggi peserta didik dapat membuat dan mengkreasikan tata artistik
panggung seperti kostum, properti, tata rias, musik dan tata panggung pada pementasan
teater realis bertema remaja.
3. Melalui proses berlatih peserta didik dapat mementaskan teater realis bertema pergaulan
remaja dengan menggunakan tata artistik panggung seperti kostum, properti, tata rias, musik
dan tata panggung

1. Ruang aula apabila tidak ada bisa diganti ruang kelas yang disetting sedemikian rupa atau
Sarana Prasarana
lapangan terbuka seperti halaman sekolah.
2. Jika sarana prasarana di sekolah terbatas maka guru dapat berinisiatif melibatkan siswa untuk
membawa sendiri.
3. Jaringan internet,laptop atau komputer
4. Alat dan bahan: naskah sederhana teater realis,busana,alat rias,properti (stageprop dan
handprop)
Materi ajar meliputi sumber belajar bacaan guru dan peserta didik,video youtube, lembar kerja .
1. Kostum / tata busana
Tata busana atau kostum dalam pementasan teater untuk membantu aktor membawakan
perannya sesuai sesuai dengan tuntutan sebagai pembawa lakon.
A. Tujuan Tata Busana
a. Membantu mengidentifikasi periode saat lakon dilaksanakan.
b. Membantu mengindividualisasikan pemain
c. Menunjukkan asal - usul dan status sosial orang tersebut dengan jenis
pakaiannya
Materi ajar
d. Menunjukkan waktu peristiwa (misal;pakaian pagi,siang atau malam)
e. Mengekspresikan usia peran yang dibawakan
f. Mengekspresikan gaya permainan misalnya drama serius atau komedi

B. Tipe Busana diantaranya;


a. Kostum historis: kostum yang disesuaikan dengan periode-periode spesifik dalam
sejarah.

Kostum histori
(sumber:https://images.app.goo.gl/EvyjTPhWtjEB3pZd7)
b. Kostum Tradisional: kostum yang disesuikan dengan karakter spesifik simbolis

Kostum teater tradisional Dul Muluk


(sumber:https://images.app.goo.gl/E52eUajxx4YKU44U6)

c. Kostum Modern: kostum yang dipakai untuk masyarakat kini

Kostum teater rakyat biasa


(sumber: https://images.app.goo.gl/thsLR93tLeyt3Uv58 )

C. Sifat dan Fungsi Busana


a. Pakaian Dasar
b. Pakaian Tubuh
c. Pakaian Kaki
d. Pakaian Kepala
e. Kostum Pelengkap (asesoris)

D. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menentukan atau merancang kostum diantaranya:
a. Pelajari naskah untuk dapat menentukan usia,pekerjaan dan informasi lain yang
penting tentang tokoh/peran. Ini akan membantu dalam memilih serta membuat
pakaian masing-masing pemain.
b. Membaca buku-buku serta artikel mengenai busana,sehingga memiliki keahlian dan
pengetahuan tentang fase produksi ini
c. Kumpulkan gambar-gambar apa saja dari majalah atau koran untuk membantu dalam
perencanaan kostum sesuai jaman dan suku bangsa.

2. Tata Rias

A. Tata rias dalam pementasan teater bertujuan untuk:


a. Memperjelas apa yang akan dinyatakan oleh pemeran
b. Menjelaskan kepribadian pemain,jenis,bangsa,watak,usia dan mengungkapkan
hubungan logis sang peran dengan nilai hakiki keseluruhan lakon.

B. Jenis Tata Rias yang dapat digunakan dalam teater realis yaitu rias watak. Rias watak yaitu
rias yang sesuai dengan watak peran,misalnya: peran penjahat,pemuda yang sombong, gadis
pemalu.
Contoh tata rias dan busana dalam pementasan teater

Rias dan busana teater realis (sumber: dok. pribadi)

Kostum kepala (sumber: dok.pribadi)

3. Musik Iringan
Musik dalam pertunjukkan teater mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Pembuka lakon pada teater
b. Pembukaan setiap adegan yang dimainkan
c. Mendukung suasana
d. Merangsang imajinasi penonton
e. Memberi tekanan pada puncak konflik
f. Penutup lakon

4. Properti dan Tata Panggung


Properti merupakan alat yang digunakan untuk memperjelas tema dalam sebuah cerita.
Misalnya: pemain lakon memegang cangkul untuk mencangkul akan menunjukkan perannya
sebagai petani. Properti atau perabot dapat berupa stage prop sebagai dekorasi dan hands
prop yaitu properti yang dipegang pemain. Seperti contoh berikut ini, kain yang di pegang
pemain sebagai hands prop dan tempat untuk mencelup warna batik sebagai stage prop.

Contoh hand prop dan stage prop


(sumber: dok.pribadi)

Tata Panggung berkaitan dengan penataan tempat pementasan atau panggung pertunjukkan.
Beberapa jenis bentuk panggung yaitu arena, proscenium dan panggung terbuka. Penataan
panggung juga memerlukan dekorasi atau pemandangan latar belakang pementasan,
Tujuannya untuk melingkungi daerah permainan dengan pemandangan yang sesuai naskah.
Bahan bacaan siswa dan guru: https://sway.office.com/VkkCl36FeExl9jFS?ref=Link

Tata panggung teater realis (sumber: dok.pribadi)


Langkah-langkah Pertanyaan pemantik : “Bagaimana merancang tata artistik panggung dalam pementasan
kegiatan teater?”
pembelajaran
A. Pembukaan (15 menit)
Guru melakukan apersepsi dan motivasi, menyampaikan tujuan dan menjelaskan materi pembelajaran
serta langkah-langkah pembelajaran

B. Inti
Kegiatan 1 (90 menit)

a. Mengalami (Experiencing)
Guru memberikan pengarahan dan langkah-langkah merancang tata artistik panggung untuk
menunjang pementasan teater realis bertema remaja.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:

merancang merancang
Merancang merancang
properti tata
kostum tata rias
sesuai cerita panggung
sesuai peran sesuai peran
lakon dan dekorasi

:
Peserta didik secara kelompok merancang tata artistik panggung untuk pementasan dengan
membuat laporan tertulis disertai gambar sederhana jika diperlukan.
LK. Peserta Didik:
Tata Artistik Uraian
Tata Busana Peran….
Kostum….
(sesuaikan jumlah peran)
Tata Rias Peran….
Kostum….
(sesuaikan jumlah peran)
Properti Peran….
Properti….
(sesuaikan jumlah peran)
Panggung dan dekorasi Jelaskan rancangan panggung dan dekorasi!
Bahan bacaan guru dan siswa: https://sway.office.com/2a55yDeLTcPlwkW7?ref=Link

b. Merefleksikan (Reflecting)
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil rancangan tata artistik panggung yang akan
digunakan dalam pementasan teater realis bertema remaja secara bergantian. Kelompok yang
lain memberi tanggapan. Guru menanggapi serta memberi arahan untuk perbaikan.

Kegiatan 2 (90 menit)

Menciptakan (Making/Creating)
Adapun Langkah-langkah kegitan sebagai berikut:
1. Guru memberikan pengarahan proses kegiatan pembelajaran dalam membuat, properti
serta dekorasi panggung untuk menunjang pementasan teater.
2. Peserta didik mulai membuat secara kelompok dengan pembagian tugas masing-masing
individu. Misalnya membuat tiruan pohon dari kardus, tiruan borgol dari kertas atau membuat
kostum sederhana.
Contoh dekorasi panggung dari kardus bekas:

Contoh dekorasi ( sumber:Dok.pribadi )

LK Peserta Didik:

1. Tuliskan bahan dan alat yang digunakan untuk membuat properti yang
dipegang pemain (hands prop) atau dekorasi panggung (stage prop)
2. Tuliskan langkah-langkah proses pembuatan!
3. Laporkan hasil karya berupa foto atau hasil karya!
Kegiatan 3 (90 menit)

Berpikir dan bekerja artistik


Peserta didik secara berkelompok melakukan latihan pementasan (gladhi bersih) teater realis
bertema pergaulan remaja. Pementasan dilakukan secara bergantian dan guru memberi
umpan balik pada hasil pementasan tersebut demi perbaikan untuk pementasan pada
pertemuan berikutnya.
Langkah kegiatan latihan pementasan/gladi bersih:

berlatih dengan
Persiapan tempat Berlatih blocking dialog lengkap
pementasan penggunaan properti

Proses latihan sebelum pementasan/gladi bersih


dengan kostum dan properti (sumber:Dok.pribadi)

Kegiatan 4 (90 menit)

Berpikir dan bekerja artistic


Peserta didik mempersiapkan tata artistik panggung yang akan digunakan pada pementasan.
Masing-masing berias sendiri atau saling merias dengan temannya sesuai dengan rancangan
pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu memakai kostum dan mempersiapkan properti,
dan dekorasi panggung.
Pementasan memerlukan waktu persiapan yang agak lumayan lama oleh karena itu perlu
mempertimbangkan pembagian jumlah karya yang akan ditampilkan. Misalnya untuk jumlah
32 orang dapat dibagi 4 kelompok.
Langkah kegiatan sebagai berikut:

persiapan proses merias pementasan


pemanasan
bahan dan alat wajah dan karya dengan
sebelum
makeup serta pemakaian tata artistik
busana pementasan panggung
kostum

Pementasan teater di sekolah


(sumber: dok.pribadi)

c. Penutup (15 menit)

1. Guru memberikan refleksi dan kesimpulan bahwa merancang tata artistik panggung diperlukan
sebagai penunjang pementasan teater
2. Guru menutup proses pembelajaran dan menyampaikan pembelajaran berikutnya.
3. Doa dan salam penutup.

Catatan :
Kegiatan pembukaan dengan alokasi waktu 15 menit setiap kali pertemuan x 4 kegiatan
Kegiatan penutup dengan alokasi waktu 15 menit setiap kali pertemuan x 4 kegiatan
Asesmen
Jenis asesmen : proyek secara kelompok
(Penilaian)
a. Penilaian sikap: Berdasarkan atas Profil Pelajar Pancasila (PPP). Penilaian dilakukan
menggunakan jurnal harian.
b. Penilaian Pengetahuan berupa hasil rancangan tata artistik panggung dalam pementasan teater

No Uraian Bagus ( 3 ) Cukup (2) Kurang (1)

1 Kostum Rancangan kostum Rancangan kostum Rancangan kostum


sangat sesuai dengan sedikit sesuai tidak sesuai dengan
tema dengan tema tema

2 Tata Rancangan tata rias Rancangan tata rias Rancangan tata rias
Rias sangat sesuai dengan sedikit sesuai dengan tidak sesuai dengan
tema tema tema

3 Properti Rancangan properti Rancangan properti Rancangan properti


sangat sesuai dengan sedikit sesuai dengan tidaksesuai dengan
tema tema tema

4 Musik Rancangan Rancangan musik Rancangan


musicksangat sesuai sedikit sesuai dengan musicktidak sesuai
dengan tema tema dengan tema

5 Tata Rancangan tata Rancangan tata Rancangan tata


Panggun panggung dan dekorasi panggung dan panggung dan
g dan sangat sesuai dengan dekorasi sedikit dekorasi tidak sesuai
dekorasi tema sesuai dengan tema dengan tema

Penilaian keterampilan: berupa pementasan karya teater

No Aspek Penilaian Diskripsi / skor


Bagus ( 3 ) Cukup ( 2 ) Kurang ( 1 )
1 Akting (unsur gerak, unsur suara)
2 Tata Artistik Panggung
Kriteria Penilaian:

Aspek Penilaian Bagus Cukup Kurang

a. Dialog - Volume baik dan - Volume baik tetapi - Volume tidak baik
jelas kurang jelas dan kurang jelas
- artikulasi baik, - artikulasi kurang - artikulasi kurang
dimengerti dimengerti dimengerti
- lafal jelas, - lafal kurang jelas - lafal kurang jelas
- menghayati (sesuai - belum menghayati - belum menghayati
peran) (sesuai peran) (sesuai peran)

b. Gerak Bloking baik, gerakan Bloking kurang baik, Bloking kurang baik,
jelas tidak ragu-ragu, gerakan jelas tidak ragu- gerakan ragu-ragu,
menghayati peran ragu, belum menghayati belum menghayati
dengan baik (sesuai peran dengan baik (belum peran dengan baik
dengan jiwa peran) sesuai dengan jiwa peran) (belum sesuai dengan
jiwa peran)

c. Tata Artistik Tata artistik panggung Tata artistik panggung Tata artistik
Panggung kostum,tata rias, meliputi kostum, tata rias, panggung berupa
properti,musik dan tata property, dan musik sudah kostum, tata rias,
panggung baik sesuai sesuai tema tetapi tata properti, musik dan
tema cerita panggung belum sesuai tata panggung tidak
tema cerita sesuai dengan tema
cerita

Alternatif asesmen
1. Asesmen pengetahuan dapat berupa soal tertulis dengan gogle form untuk pembelajaran
daring.
2. Asesmen keterampilan berupa foto atau video pembuatan properti teater lengkap dengan
langkah-langkah pembuatan serta hasil.
3. Asesmen keterampilan praktik atau unjuk kerja berupa video pemeranan tokoh tertentu
dari naskah teater realis sederhana berdurasi waktu 3 menit.
Refleksi guru
Refleksi 1

1. Apakah guru menemui kesulitan Refleksi 2

ketika proses pembelajaran Apakah guru menemukan peserta


berkaitan dengan sarana prasarana? didik yang pasif dalam bekerja
2. Apakah saat merancang tata artistik sama dengan temannya?
panggung semua siswa aktif
berperan?

Refleksi untuk Refleksi Kegiatan 2


Refleksi Kegiatan 1
peserta didik
1. Apakah kalian jelas dalam 1. Apakah ada teman kalian yang sulit
memahami materi? diajak komunikasi?
2. Kegiatan apa yang paling kalian 2. Apakah ada kesulitan ketika
suka? merancang tata artistik panggung?

Refleksi Kegiatan 3
Refleksi Kegiatan 4
Apakah kalian kesulitan
Apakah kalian puas dengan
melakukan blocking pada latihan
karya yang sudah dipentaskan?
sebelum pementasan?

Daftar pustaka - Fauzi, Harry. 2011. Penuntun Pembelajaran Teater Sekolah. Bandung: Arfino Raya.
- Kosasih,E. 2017. Apreasiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Nobel Edumedia.
- Noor Said,M. 2010. Mengenal Teater di Indonesia. Semarang: Aneka Ilmu.
- Prasetya.IH. 2010. Ensiklopedia Drama dan Teater Tradisional. Semarang: Aneka Ilmu.
- Sumarsono. 2010. Teater untuk Pelajar. Jakarta: Nobel Edu Media
- Wariatunnisa, A dan Hendrilianti,Y. 2010. Seni Teater untuk Kelas VII,VIII dan IX.Jakarta:
Kementerian Pendidikan Nasional
- https://images.app.goo.gl/EvyjTPhWtjEB3pZd7
- https://images.app.goo.gl/E52eUajxx4YKU44U6
- https://images.app.goo.gl/thsLR93tLeyt3Uv58
Lembar kerja
peserta didik Lembar kerja dipersiapkan guru menyesuikan dengan kondisi sekolah masing-masing.
Alternatif LK (lihat contoh LK pada kegiatan 1 dan 2)

Referensi Lain - Materi yang dibuat oleh guru sesuai pembahasan


- Alternatif yang menggunakan moda daring dapat memanfaatkan youtube atau materi yang
disusun oleh guru misalnya:
https://sway.office.com/2a55yDeLTcPlwkW7?ref=Link
https://sway.office.com/VkkCl36FeExl9jFS?ref=Link

Pengayaan dan - Peserta didik yang mempunyai kekurangan dalam proses pembelajaran, misalnya kurang
remedial percaya diri, malu atau lambat memahami konsep materi mala guru melakukan pendekatan
dengan cara: 1) tutor sebaya melibatkan peserta didik yang lain untuk memberi contoh;2)
memberi kebebasan untuk memilih peran sesuai keinginannya.

- Pengayaan dilakukan jika peserta didik melampau kriteria ketuntasan yang sudah
ditentukan, misalnya dengan memberikannya peran ganda untuk menjadi 2 karakter tokoh.
Tujuannya dapat membantu temannya yang kesulitan memeraankan tokoh tersebut.

Glosarim Blocking : penempatan pemain di atas pentas


Hands prop : peralatan tangan yang berguna untuk acting, seperti tongkat, saputangan, buku
atau senjata
Properti : semua peralatan dari benda kecil sampai benda besar
Stage Prop : segala peralatan yang ditata di atas panggung untuk membantu penampilan

Anda mungkin juga menyukai