Profil pelajar ● Gotong-royong Model Paduan antara tatap muka dan PJJ
Pancasila yang pembelajaran
● Kreatif (blended learning)
berkaitan
Tujuan Peserta didik mampu mengaplikasikan teknik keaktoran dan penyutradaraan yang baik
Pembelajaran
dalam bermain teater realis.
Deskripsi umum 1. Kegiatan Pendahuluan meliputi apersepsi,motivasi, tujuan dan langkah pembelajaran
kegiatan
2. Kegiatan Inti merupakan kegiatan observasi, berdiskusi dan berlatih keaktoran serta
penyutradaraan teater realis bertema remaja
3. Kegiatan Penutup berupa umpan balik dan simpulan kegiatan pembelajaran keaktoran
serta penyutradaraan teater realis bertema remaja
Sarana
Prasarana
1. Laptop/PC, jaringan internet.
2. Aula atau ruangan luas
MODUL AJAR SENI TEATER FASE D
UNIT 1
TEKNIK KEAKTORAN DAN
PENYUTRADARAAN
Komponen Deskripsi/Keterangan
1. Gotong-royong
Profil Pelajar
Pancasila Kerjasama dan kolaborasi dalam proses berlatih
yang 2. Kreatif
1. Ruang aula apabila tidak ada bisa diganti ruang kelas yang disetting sedemikian rupa atau lapangan
Sarana
Prasarana terbuka seperti halaman sekolah.
2. Jika sarana prasarana di sekolah terbatas maka guru dapat berinisiatif melibatkan siswa untuk membawa
sendiri.
3. Jaringan internet,laptop atau komputer
4. Jika terkendala sarana elektronik maka guru dapat menjadi model pembelajaran
5. Pakaian yang nyaman misal kaos atau training untuk praktik
6. Alat dan bahan: naskah sederhana teater realis,busana,alat rias,property (stageprop dan handprop)
Materi ajar meliputi sumber belajar bacaan guru dan peserta didik beupa ,video youtube, lembar kerja
Materi ajar
tentang:
a. Penyutradaraan dan keaktoran
b. Eksplorasi suara dalam dialog
c. Eksplorasi tubuh dalam pemeranan
d. Proses Berakting
Langkah-langkah
kegiatan Pertanyaan pemantik : “Bagaimana menjadi aktor dan sutradara dalam bermain teater realis?”
pembelajaran
A. Pembukaan (15 menit)
Guru melakukan apersepsi dan motivasi, menyampaikan tujuan, menjelaskan materi pembelajaran serta
langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam pertemuan.
Catatan : Kegiatan pembukaan dengan alokasi waktu 15 menit setiap kali pertemuan x 4 kegiatan.
B. Inti
Kegiatan 1 (90 menit)
a. Mengalami (Experiencing)
Guru menstimulus peserta didik untuk memahami tentang apa saja yang harus dikuasai oleh aktor
teater dengan latihan pikiran,rasa dan olah tubuh untuk meningkatkan wawasan keaktoran.
Peserta pengamatan dengan melihat tayangan video teater karya Arifin C.Noor dengan judul
Pada Suatu Hari. (https://www.youtube.com/watch?v=NLmuQ20ZHKI ). Sebelum melihat
tayangan guru memberikan lembar kerja dan menjelaskan apa saja yang harus diamati peserta
didik dan mengerjakan LK.
Langkah-langkah kegiatan:
1. Amati tayangan video teater realis dengan seksama.
2. Diskusikan hasil pengamatan kalian!
3. Tuliskan peran apa saja yang kalian temukan pada tayangan video tersebut!
4. Tuliskan pada bagan karakter masing-masing tokoh yang diperankan dalam tayangan teater
realis tersebut!
5.
6.
7.
8.
...........
........... .........
Judul
...................
.......... ..........
..............
9.
b. Menciptakan (Making/Creating)
Peserta didik secara individu berdasarkan imajinasi berlatih peran masing-masing
(mengaplikasikan teknik keaktoran) sesuai naskah dengan arahan sutradara yang telah dipilih
untuk memimpin latihan pada masing-masing kelompok dan guru membimbing.
Langkah Kegiatan:
berlatih dialog
membaca naskah analisa peran
pemanasan
sesuai peran masing-masing sesuai
interpretasi
c. Merefleksikan (Reflecting)
Setelah berlatih secara acak peserta didik menampilkan hasil berlatihnya. Peserta didik lainnya
mengamati dan memberi penilaian.
a. Mengalami (Experiencing)
Guru menstimulus peserta didik untuk memahami bagaiman mengeksplorasi suara agar
peserta didik dapat melakukan dialog sesuai peran dalam teater realis bertema remaja. dengan
mengamati guru sebagai model atau video pementasan teater realis.
Kegiatan yang dapat dilakukan:
1. Caranya dengan berlatih mengucapkan kata vokal seperti a, i, u, e, o sesuai dengan bentuk
mulut.7Peserta didik berlatih bentuk mulut dalam pengucapan huruf vokal a, i, u, e, o.
Bentuk mulut waktu mengucapkan o, misalnya pada kata toko, bobo, mono, moto.Bentuk
mulut waktu mengucapkanu, misalnya pada kata kuku, duku, lugu.
2. Bentuk mulut waktu mengucapkan a seperti mama, papa, nama, dada Bentuk mulut waktu
mengucapkan e seperti dede, tere, tele, lele. Bentuk mulut waktu mengucapkan i, seperti
kata kiki, lili, siri, pipi.
Dalam latihan olah suara, terutama yang berhubungan dengan membaca naskah atau
puisi, perlu di perhatikan juga tekanan kata, jiwa kalimat, tempo, dan irama
b. Menciptakan (Making/Creating)
Peserta didik berlatih suara yang lainnya tentang tekanan kata: tekanan pada kata tertentu yang
perlu ditonjolkan dalam suatu kalimat untuk suatu kepentingan.
Contoh berikut ini yang digarisbawahi adalah kata yang perlu mendapatkan penekanan.
Penekanan kata dari kalimat untuk menenonjolkan isi perasaan dan pikiran dari kalimat itu.
• Aku tidak bersalah,dia yang menjerumuskan aku!
• Aku tidak bersalah,dia yang menjerumuskan aku!.
• Aku tidak bersalah,dia yang menjerumuskan aku!
Peserta didik berlatih menjiwai kalimat atau teknik menghidupkan kalimat dengan bantuan emosi
suara.
Catatan:
Peserta didik berlatih tempo dan irama yaitu pengolahan suara dengan
memperhatikan dinamika, artinya suara yang dihasilkan tidak monoton tetapi bervariasi. Latihan
mengucapkan kata dan kalimat dengan berbagai irama yang berbeda, cepat, lambat, tegas,
mendayu-dayu dan sebagainya.
c. Merefleksikan (Reflecting)
Peserta didik yang menjadi sutradara memberi arahan pada proses latihan pengolahan
suara sesuai peran. Guru membimbing proses latihan pengolahan suara memberikan
masukan terkait Latihan olah suara tersebut.
b. Menciptakan (Making/Creating)
Peserta didik mengekplorasi tubuh untuk berlatih memerankan karakter sesuai perannya. Pada
latihan olah tubuh, hal utama yang harus dilakukan adalah melakukan dalam kondisi bugar,
segar, dan menyenangkan. Buat semua latihan seperti permainan yang dilakukan dengan
gembira. Mulai dengan meregangkan seluruh persendian dan otot tubuh. Mulai dari bagian kepala
sampai bagian kaki. Atau bisa dibalik dari kaki sampai kepala.
c. Merefleksikan (Reflecting)
Peserta didik saling menilai hasil dari proses eksplorasi gerakan tubuh sesuai karakter tokoh
yang diperankannya
Peserta didik dapat menampilkan dialog dengan Gerakan laku tubuh sesuai karakter tokoh dalam
teater realis bertema remaja.
a. Mengalami (Experiencing)
b. Menciptakan (Making/Creating)
Peserta didik dapat mengekspresikan karakter tokoh sesuai peran yang dimainkannya dalam
teater realis.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:
1. Buat tim atau kelompok sesuai jumlah peran dalam naskah sederhana
2. Peserta didik membaca dan memahami naskah sederhana seperti contoh berikut ini:
“Seseorang pergi ke pasar hendak membeli buah dan sayur, di tengah jalan ia di
hadang seorang pemuda. Pemuda tersebut berusaha merampas tasnya tapi ia
membela tas tersebut mati-matian. Akhirnya, karena kalah tenaga pemuda tersebut
berhasil merampas tas. Begitu sadar tasnya hilang ia segera berteriak, “maling,
maling maling!!”. Seketika datanglah orang-orang yang mengejar pemuda tersebut.
Akhirnya pemuda tersebut berhasil di tangkap dan tas berhasil diselamatkan.” Nah,
cerita ini sudah memenuhi syarat jika diangkat ke dalam pementasan teater karena telah
memiliki pemaparan (seseorang pergi ke pasar.....), konflik (pemuda tersebut berusaha
merampas tasnya......), dan penyelesaian (Akhirnya pemuda tersebut berhasil
ditangkap dan tas berhasil diselamatkan).
Peserta didik dapat menampilkan dialog dengan gerakan laku tubuh serta ekspresi yang sesuai
dengan karakter tokoh dalam teater realis.
Catatan : Kegiatan pembukaan dengan alokasi waktu 15 menit setiap kali pertemuan x 4 kegiatan
Kegiatan penutup dengan alokasi waktu 15 menit setiap kali pertemuan x 4 kegiatan
Jenis asesmen : Tes tulis dan praktik unjuk kerja
Asesmen
a. Penilaian sikap: Berdasarkan atas Profil Pelajar Pancasila (PPP), penilaian dilakukan
(Penilaian)
menggunakan jurnal harian.
b. Penilaian Pengetahuan: menjelaskan teknik penyutradaraan dan keaktoran secara tertulis dengan
soal uraian.
c. Penilaian keterampilan: memerankan pemeranan sesuai tokoh tertentu
Kewajaran Peran yang dibawakan Peran yang dibawakan Peran yang dibawakan
tampak wajar sesuai tokoh mulai tampak wajar tidak wajar dan tidak sesuai
sesuai tokoh tokoh
Gaya Gaya yang dimainkan Gaya yang dimainkan Gaya yang dimainkan tidak
sudah sesuai tokoh mulai sesuai tokoh sesuai tokoh
Jiwa tokoh Sangat menjiwai karakter Menjiwai tokoh yang Tidak menjiwai tokoh yang
tokoh yang diperankan diperankan diperankan
Alternatif asesmen :
Refleksi guru 1. Apakah pembelajaran berhasil? Apakah anda menemui kesulitan saat proses pembelajaran?
2. Apa yang ingin anda ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan/hasil pembelajaran di unit
ini?
Daftar pustaka - Fauzi, Harry. 2011. Penuntun Pembelajaran Teater Sekolah. Bandung: Arfino Raya.
- Kosasih,E. 2017. Apreasiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Nobel Edumedia.
- Noor Said,M. 2010. Mengenal Teater di Indonesia. Semarang: Aneka Ilmu.
- Prasetya.IH. 2010. Ensiklopedia Drama dan Teater Tradisional. Semarang: Aneka Ilmu.
- Sumarsono. 2010. Teater untuk Pelajar. Jakarta: Nobel Edu Media
- Wariatunnisa, A dan Hendrilianti,Y. 2010. Seni Teater untuk Kelas VII,VIII dan IX.Jakarta: Kementerian
Pendidikan Nasional
- https://www.youtube.com/watch?v=NLmuQ20ZHKI
- https://www.youtube.com/watch?v=NLmuQ20ZHKI
Lembar Kerja
Peserta Didik LK. (Lihat di kegiatan 1)
Glosarium Artistik :suatu unsur nilai keindahan yang melekat pada sebuah karya seni hasil cipta
kemahiran seseorang atau sebuah tim.
Faktual :berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran:
Keaktoran : proses dimana tubuh kita dituntut untuk mengenali lebih dalam siapa kita
sebenarnya. Mulai dari cara berjalan,duduk,tersenyum,bersedih,marah,dan lain-
lain.Jika kita sudah bisa mengendalikan tubuh kita pribadi maka tidak akan sulit
untuk memerankan peran diluar diri kita.
Penyutradaraan: cara atau proses dari seorang sutradara mengarahkan pertunjukan teater itu
sendiri
Teater Realis : aktivitas estetis dan dramatis yang berbasis pada realitas berupa ruang, waktu
peristiwa, pelaku (aktor), benda-benda dan suasana/atmosfer yang semuanya
saling mengikat dan menyatu
Pementasan Teater dan Tata Artistik Panggung
Profil pelajar ● Gotong-royong Model Paduan antara tatap muka dan PJJ
Pancasila ● Kreatif pembelajaran
(blended learning)
yang
berkaitan
Tujuan Peserta didik mampu mementaskan teater realis dengan pendukung tata artistik
Pembelajaran
panggung seperti kostum, tata rias, properti,musik, dan tata panggung
Kata kunci Kostum, tata rias, properti, musik, dan tata panggung
Materi ajar,
alat, dan Materi Ajar: Kostum ,tata rias,properti, musik dan tata panggung)
bahan
Alat dan Bahan: alat makeup,properti,kostum.
Komponen Deskripsi/Keterangan
1. Gotong-royong
Profil Pelajar
Kerjasama dalam mementaskan karya teater realis bertema remaja.
Pancasila yang
2. Kreatif
berkaitan
Kegiatan mengeksplorasi,merancang dan mementaskan karya teater
1. Ruang aula apabila tidak ada bisa diganti ruang kelas yang disetting sedemikian rupa atau
Sarana Prasarana
lapangan terbuka seperti halaman sekolah.
2. Jika sarana prasarana di sekolah terbatas maka guru dapat berinisiatif melibatkan siswa untuk
membawa sendiri.
3. Jaringan internet,laptop atau komputer
4. Alat dan bahan: naskah sederhana teater realis,busana,alat rias,properti (stageprop dan
handprop)
Materi ajar meliputi sumber belajar bacaan guru dan peserta didik,video youtube, lembar kerja .
1. Kostum / tata busana
Tata busana atau kostum dalam pementasan teater untuk membantu aktor membawakan
perannya sesuai sesuai dengan tuntutan sebagai pembawa lakon.
A. Tujuan Tata Busana
a. Membantu mengidentifikasi periode saat lakon dilaksanakan.
b. Membantu mengindividualisasikan pemain
c. Menunjukkan asal - usul dan status sosial orang tersebut dengan jenis
pakaiannya
Materi ajar
d. Menunjukkan waktu peristiwa (misal;pakaian pagi,siang atau malam)
e. Mengekspresikan usia peran yang dibawakan
f. Mengekspresikan gaya permainan misalnya drama serius atau komedi
Kostum histori
(sumber:https://images.app.goo.gl/EvyjTPhWtjEB3pZd7)
b. Kostum Tradisional: kostum yang disesuikan dengan karakter spesifik simbolis
D. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menentukan atau merancang kostum diantaranya:
a. Pelajari naskah untuk dapat menentukan usia,pekerjaan dan informasi lain yang
penting tentang tokoh/peran. Ini akan membantu dalam memilih serta membuat
pakaian masing-masing pemain.
b. Membaca buku-buku serta artikel mengenai busana,sehingga memiliki keahlian dan
pengetahuan tentang fase produksi ini
c. Kumpulkan gambar-gambar apa saja dari majalah atau koran untuk membantu dalam
perencanaan kostum sesuai jaman dan suku bangsa.
2. Tata Rias
B. Jenis Tata Rias yang dapat digunakan dalam teater realis yaitu rias watak. Rias watak yaitu
rias yang sesuai dengan watak peran,misalnya: peran penjahat,pemuda yang sombong, gadis
pemalu.
Contoh tata rias dan busana dalam pementasan teater
3. Musik Iringan
Musik dalam pertunjukkan teater mempunyai fungsi sebagai berikut:
a. Pembuka lakon pada teater
b. Pembukaan setiap adegan yang dimainkan
c. Mendukung suasana
d. Merangsang imajinasi penonton
e. Memberi tekanan pada puncak konflik
f. Penutup lakon
Tata Panggung berkaitan dengan penataan tempat pementasan atau panggung pertunjukkan.
Beberapa jenis bentuk panggung yaitu arena, proscenium dan panggung terbuka. Penataan
panggung juga memerlukan dekorasi atau pemandangan latar belakang pementasan,
Tujuannya untuk melingkungi daerah permainan dengan pemandangan yang sesuai naskah.
Bahan bacaan siswa dan guru: https://sway.office.com/VkkCl36FeExl9jFS?ref=Link
B. Inti
Kegiatan 1 (90 menit)
a. Mengalami (Experiencing)
Guru memberikan pengarahan dan langkah-langkah merancang tata artistik panggung untuk
menunjang pementasan teater realis bertema remaja.
Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut:
merancang merancang
Merancang merancang
properti tata
kostum tata rias
sesuai cerita panggung
sesuai peran sesuai peran
lakon dan dekorasi
:
Peserta didik secara kelompok merancang tata artistik panggung untuk pementasan dengan
membuat laporan tertulis disertai gambar sederhana jika diperlukan.
LK. Peserta Didik:
Tata Artistik Uraian
Tata Busana Peran….
Kostum….
(sesuaikan jumlah peran)
Tata Rias Peran….
Kostum….
(sesuaikan jumlah peran)
Properti Peran….
Properti….
(sesuaikan jumlah peran)
Panggung dan dekorasi Jelaskan rancangan panggung dan dekorasi!
Bahan bacaan guru dan siswa: https://sway.office.com/2a55yDeLTcPlwkW7?ref=Link
b. Merefleksikan (Reflecting)
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil rancangan tata artistik panggung yang akan
digunakan dalam pementasan teater realis bertema remaja secara bergantian. Kelompok yang
lain memberi tanggapan. Guru menanggapi serta memberi arahan untuk perbaikan.
Menciptakan (Making/Creating)
Adapun Langkah-langkah kegitan sebagai berikut:
1. Guru memberikan pengarahan proses kegiatan pembelajaran dalam membuat, properti
serta dekorasi panggung untuk menunjang pementasan teater.
2. Peserta didik mulai membuat secara kelompok dengan pembagian tugas masing-masing
individu. Misalnya membuat tiruan pohon dari kardus, tiruan borgol dari kertas atau membuat
kostum sederhana.
Contoh dekorasi panggung dari kardus bekas:
LK Peserta Didik:
1. Tuliskan bahan dan alat yang digunakan untuk membuat properti yang
dipegang pemain (hands prop) atau dekorasi panggung (stage prop)
2. Tuliskan langkah-langkah proses pembuatan!
3. Laporkan hasil karya berupa foto atau hasil karya!
Kegiatan 3 (90 menit)
berlatih dengan
Persiapan tempat Berlatih blocking dialog lengkap
pementasan penggunaan properti
1. Guru memberikan refleksi dan kesimpulan bahwa merancang tata artistik panggung diperlukan
sebagai penunjang pementasan teater
2. Guru menutup proses pembelajaran dan menyampaikan pembelajaran berikutnya.
3. Doa dan salam penutup.
Catatan :
Kegiatan pembukaan dengan alokasi waktu 15 menit setiap kali pertemuan x 4 kegiatan
Kegiatan penutup dengan alokasi waktu 15 menit setiap kali pertemuan x 4 kegiatan
Asesmen
Jenis asesmen : proyek secara kelompok
(Penilaian)
a. Penilaian sikap: Berdasarkan atas Profil Pelajar Pancasila (PPP). Penilaian dilakukan
menggunakan jurnal harian.
b. Penilaian Pengetahuan berupa hasil rancangan tata artistik panggung dalam pementasan teater
2 Tata Rancangan tata rias Rancangan tata rias Rancangan tata rias
Rias sangat sesuai dengan sedikit sesuai dengan tidak sesuai dengan
tema tema tema
a. Dialog - Volume baik dan - Volume baik tetapi - Volume tidak baik
jelas kurang jelas dan kurang jelas
- artikulasi baik, - artikulasi kurang - artikulasi kurang
dimengerti dimengerti dimengerti
- lafal jelas, - lafal kurang jelas - lafal kurang jelas
- menghayati (sesuai - belum menghayati - belum menghayati
peran) (sesuai peran) (sesuai peran)
b. Gerak Bloking baik, gerakan Bloking kurang baik, Bloking kurang baik,
jelas tidak ragu-ragu, gerakan jelas tidak ragu- gerakan ragu-ragu,
menghayati peran ragu, belum menghayati belum menghayati
dengan baik (sesuai peran dengan baik (belum peran dengan baik
dengan jiwa peran) sesuai dengan jiwa peran) (belum sesuai dengan
jiwa peran)
c. Tata Artistik Tata artistik panggung Tata artistik panggung Tata artistik
Panggung kostum,tata rias, meliputi kostum, tata rias, panggung berupa
properti,musik dan tata property, dan musik sudah kostum, tata rias,
panggung baik sesuai sesuai tema tetapi tata properti, musik dan
tema cerita panggung belum sesuai tata panggung tidak
tema cerita sesuai dengan tema
cerita
Alternatif asesmen
1. Asesmen pengetahuan dapat berupa soal tertulis dengan gogle form untuk pembelajaran
daring.
2. Asesmen keterampilan berupa foto atau video pembuatan properti teater lengkap dengan
langkah-langkah pembuatan serta hasil.
3. Asesmen keterampilan praktik atau unjuk kerja berupa video pemeranan tokoh tertentu
dari naskah teater realis sederhana berdurasi waktu 3 menit.
Refleksi guru
Refleksi 1
Refleksi Kegiatan 3
Refleksi Kegiatan 4
Apakah kalian kesulitan
Apakah kalian puas dengan
melakukan blocking pada latihan
karya yang sudah dipentaskan?
sebelum pementasan?
Daftar pustaka - Fauzi, Harry. 2011. Penuntun Pembelajaran Teater Sekolah. Bandung: Arfino Raya.
- Kosasih,E. 2017. Apreasiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Nobel Edumedia.
- Noor Said,M. 2010. Mengenal Teater di Indonesia. Semarang: Aneka Ilmu.
- Prasetya.IH. 2010. Ensiklopedia Drama dan Teater Tradisional. Semarang: Aneka Ilmu.
- Sumarsono. 2010. Teater untuk Pelajar. Jakarta: Nobel Edu Media
- Wariatunnisa, A dan Hendrilianti,Y. 2010. Seni Teater untuk Kelas VII,VIII dan IX.Jakarta:
Kementerian Pendidikan Nasional
- https://images.app.goo.gl/EvyjTPhWtjEB3pZd7
- https://images.app.goo.gl/E52eUajxx4YKU44U6
- https://images.app.goo.gl/thsLR93tLeyt3Uv58
Lembar kerja
peserta didik Lembar kerja dipersiapkan guru menyesuikan dengan kondisi sekolah masing-masing.
Alternatif LK (lihat contoh LK pada kegiatan 1 dan 2)
Pengayaan dan - Peserta didik yang mempunyai kekurangan dalam proses pembelajaran, misalnya kurang
remedial percaya diri, malu atau lambat memahami konsep materi mala guru melakukan pendekatan
dengan cara: 1) tutor sebaya melibatkan peserta didik yang lain untuk memberi contoh;2)
memberi kebebasan untuk memilih peran sesuai keinginannya.
- Pengayaan dilakukan jika peserta didik melampau kriteria ketuntasan yang sudah
ditentukan, misalnya dengan memberikannya peran ganda untuk menjadi 2 karakter tokoh.
Tujuannya dapat membantu temannya yang kesulitan memeraankan tokoh tersebut.