B. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Discovery Learning yang dipadukan
dengan metode Tanya jawab, penugasan, dan pembelajaran berkelompok melalui
pendekatan saintifik yang menuntut peserta didik untuk mengamati (membaca)
permasalahan, menuliskan penyelesaian, dan mempresentasikan hasilnya didepan kelas
secara aktif, bertanggung jawab, toleran, serta mampu bekerjasama dengan baik. Peserta
didik dapat :
1. Mengidentifikasi konsep dan teknik seni peran bersumber seni teater tradisional
2. Mengidentifikasi prosedur seni peran bersumber seni teater tradisional
3. Mendemonstrasikan latihan teknik dan prosedur pemeranan seni teater tradisional.
4. Menampilkan peragaan adegan sesuai konsep, teknik dan prosedur pemeranan seni
teater tradisional.
C. Materi Pembelajaran
1. Konsep, teknik dan prosedur seni peran bersumber seni teater tradisional
2. Peragaan adegan sesuai konsep, teknik dan prosedur seni peran bersumber seni teater
tradisional
Apersepsi
Menginformasikan tentang proses pembelajaran yang
akan dilakukan terkait seni teater tradisional
KEGIATAN INTI ( 55 MENIT )
ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
WAKTU
1. Peserta didik diberikan masalah yang berkaitan dengan Literasi 15 menit
seni teater tradisional sebagai motivasi atau
rangsangan untuk memusatkan perhatian
2. Peserta didik membaca materi bacaan berupa
handout/bahan ajar yang dibagikan guru, kemudian
masing -masing kelompok mencatat hal-hal penting
yang ada pada materi tersebut
3. Peserta didik mengamati permasalahan berkaitan
dengan seni teater tradisional di layar (powerpoint)
1. Peserta didik mengajukan pertanyaan berkaitan Rasa ingin tahu
dengan seni teater tradisional yang diamati peserta
didik.
2. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
mengidentifikasi penyelesaian dari permasalahan yang
ditampilkan. Pertanyaan yang diinginkan:
a. Apa penyelesaian dari permasalahan tersebut?
b. Bagaimana menentukan penyelesaian
permasalahan tersebut?
1. Peserta didik di arahkan untuk mengajukan pertanyaan Berfikir kritis
berkaitan dengan seni teater tradisional yang diamati
peserta didik.
COLABORATION Kerjasama
1. Peserta didik saling bertukar informasi dan berdiskusi
aktif, bertanggung jawab, toleran, serta mampu
bekerjasama dengan baik dengan anggota kelompok
untuk menyelesaikan kegiatan dalam LKPD.
2. Siswa secara berkelompok melakukan kegiatan 1 yaitu
konsep dan teknik seni peran bersumber seni teater
tradisional pada pemasalahan secara kontekstual di 30 menit
LKPD dan menuliskan hasil diskusi kegiatan 1
dilembar LKPD.
3. Siswa secara berkelompok melakukan kegiatan 2 yaitu
mengidentifikasi prosedur seni peran bersumber seni
teater tradisonal dilembar LKPD:
4. Siswa secara berkelompok menyelesaikan kegiatan 3
yaitu mengidentifikasi prosedur seni peran bersumber
seni teater tradisonal di lembar LKPD.
(secara aktif, bertanggung jawab, toleran, serta
mampu bekerjasama dengan baik)
COMMUNICATION Komunikatif 15 menit
1. Peserta didik secara aktif mempresentasikan dan
memverifikasi hasil diskusi kelompok bersama
kelompok lainnya di depan kelas.
2. Peserta didik secara aktif dan toleran mengemukakan
pendapat atas presentasi yang dilakukan tentang
materi dan ditanggapi oleh kelompok yang
mempresentasikan
3. Kelompok lainnya diberikan kesempatan untuk
bertanya atas presentasi tentang materi dan peserta
didik lain diberi kesempatan untuk menjawabnya.
4. Masing-masing kelompok dibantu oleh guru
berdiskusi untuk mencari solusi dan membahas
pertanyaan-pertanyaan di LKPD.
Menalar : Kreativitas 20 menit
1. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi tentang
materi berupa :
a. Kesimpulan mengenai konsep dan teknik seni peran
bersumber seni teater tradisional
b. Kesimpulan prosedur seni peran bersumber seni
teater tradisonal
c. Kesimpulan mengidentifikasi prosedur seni peran
bersumber seni teater tradisonal
2. Peserta didik diberikan tes formatif untuk mengukur
pemahaman siswa dalam proses pembelajaran yang
telah dilakukan.
KEGIATAN PENUTUP
Kegiatan guru bersama peserta didik : Kreativitas 5 menit
1. Membuat rangkuman/ simpulan pelajaran.
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
Kegiatan guru :
1. Melakukan penilaian. HOTS
2. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk banyak
membaca teks prosedur lainnya.
3. Menyampaikan rencana pembelajaran yang akan
dilakukan selanjutnya.
4. Menutup kegiatan belajar mengajar.
3. Penilaian
1. Teknik Penilaian :
a) Penilaian Pengetahuan : Tes tertulis
b) Penilaian keterampilan : Observasi/pengamatan
2. Bentuk Penilaian :
a) Observasi : Unjuk Kerja
b) Tes Tertulis : Uraian
3. Instrumen Penilaian (Terlampir)
LAMPIRAN 2
Tabel Penskoran
N
URAIAN JAWABAN SKOR
O
1
Teater adalah salah satu bentuk kegiatan manusia yang secara
sadar menggunakan tubuhnya sebagai unsur utama untuk 1
menyatakan dirinya yang diwujudkan dalam suatu karya (seni
pertunjukan) yang ditunjang dengan unsur gerak, suara, bunyi, dan
rupa yang dijalin dalam cerita pergualatan tentang kehidupan
manusia.
JumlahSkor
Nilai = × 100
SkorMax
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
Kelas/Semester : X/Ganjil
Hari, tanggal : ...., ....................
Waktu Pengamatan : Selama kegiatan pembelajaran
Keterampilan
Menerapkan konsep/prinsip dan strategi
No Nama Siswa
pemecahan masalah
KT CT T ST
1
2
3
4
...
Keterangan:
KT : Kurang terampil (bobot nilai 1)
CT : Cukup terampil (bobot nilai 2)
T : Terampil (bobot nilai 3)
ST : Sangat terampil (bobot nilai 4)
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = x 100
Skor Maksimal
Seni teater adalah salah satu jenis kesenian berupa pertunjukan drama yang
dipentaskan di atas panggung. Secara spesifik, seni teater adalah sebuah seni drama
yang menampilkan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan
lengkap dengan dialog dan akting para pemainnya. Kata teater diambil dari bahasa
Yunani, theatron, yang artinya tempat atau gedung pertunjukan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, teater adalah:gedung atau ruangan tempat
pertunjukan film, sandiwara, dan sebagainya ruangan besar dengan deretan kursi-kursi
ke samping dan ke belakang untuk mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah
Teater tradisional diartikan sebagai jenis seni teater yang tertua dan lahir di tengah
masyarakat, biasanya juga masih memiliki kaitan dengan upacara adat atau
keagamaan. Ada banyak sekali jenis teater tradisional di Indonesia.
Jenis-jenis teater tradisonal yaitu: ketoprak, lenong, ludruk, mamanda, maknyong,
randai, wayang orang.
Seni teater adalah salah satu jenis kesenian berupa pertunjukan drama yang dipentaskan di
atas panggung. Secara spesifik, seni teater adalah sebuah seni drama yang menampilkan
perilaku manusia dengan gerak, tari, dan nyanyian yang disajikan lengkap dengan dialog dan
akting para pemainnya. Kata teater diambil dari bahasa Yunani, theatron, yang artinya tempat
atau gedung pertunjukan.
Istilah ‘teater’ dapat diartikan secara luas dan sempit. Secara luas, pengertian seni teater
adalah seluruh adegan akting dan peran yang dipertunjukan di atas panggung di depan banyak
penonton. Contohnya ketopak, wayang, sintren, dagelan, akrobat.
Sedangkan secara sempit, pengertian seni teater adalah adegan tentang perjalanan hidup
seseorang yang dibuat sedemikian rupa sehingga patut untuk dipertontonkan kepada khalayak
umum di atas panggung pertunjukan dan didramakan sesuai dengan naskah yang telah dibuat.
ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke samping dan ke belakang untuk mengikuti kuliah
atau untuk peragaan ilmiah
pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi; seni drama; sandiwara; drama
Sedangkan teater sering disebut juga dengan drama dan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, drama adalah:
komposisi syair atau prosa yang diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak
melalui tingkah laku (peran) atau dialog yang dipentaskan
cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater
Berikut merupakan pengertian seni teater atau drama menurut para ahli:
Balthazar Vallhagen : kesenian yang melukiskan sifat dan watak manusia dengan gerakan.
Ferdinand Brunetierre : sebuah kehendak yang dilakukan dengan aksi atau gerak.
Seni Handayani dan Wildan : bentuk karangan yang berpijak pada dua cabang kesenian, yakni
seni sastra dan seni pentas sehingga drama dibagi dia, yaitu drama dalam bentuk naskah
tertulis dan drama yang dipentaskan.
Begitu banyak pengertian seni teater. Namun, kata kunci yang dapat diambil dari banyaknya
definsi di atas: seni teater adalah sebuah kesenian yang berasal dari naskah yang didramakan
di atas panggung dan dilihat oleh khalayak umum.
Sejarah seni teater diperkirakan mulai berkembang semenjak 2500 tahun yang lalu. Di setiap
negara di dunia memiliki sejarahnya masing-masing. Namun, beberapa seni teater yang
terkenal antara lain seni teater Roma, seni teater Yunani, seni teater Eropa Barat, seni teater
zaman Renaissance, seni teater English-Elizabethan, seni teater periode emas Spanyol, seni
teater Prancis gaya Baroque, seni teater Afrika, seni teater Asia, dan seni teater Islam Timur
Tengah.
Di Indonesia sendiri, seni teater sudah ada sejak lama dan dipercaya sudah ada sejak manusia
mulai melakukan interaksi. Dulunya, seni teater sering dikaitkan dengan upacara adat diyakini
sebagai bentuk syukur dan penghormatan kepada Allah karena sudah diberi berkat makanan
dari hasil perburuan. Tiap daerah di seluruh Indonesia memiliki seni teater tradisionalnya
masing-masing.
Selain untuk upacara adat, seni teater juga digunakan untuk memanggil kekuatan gaib
(mengingat masyarakat pada zaman dahulu masih menganut kepercayaan animisme dan
dinamisme), memperingati leluhur atau nenek moyang, dan masih banyak lagi yang lain.
Teater tradisional diartikan sebagai jenis seni teater yang tertua dan lahir di tengah
masyarakat, biasanya juga masih memiliki kaitan dengan upacara adat atau keagamaan. Ada
banyak sekali jenis teater tradisional di Indonesia. Berikut beberapa teater tradisional yang
masih berkembang hingga saat ini:
1. Ketoprak
Ketoprak merupakan salah seni teater asli Jawa, tepatnya Surakarta, dan berkembang pesat di
Jogjakarta. Seni teater ini pada awalnya menggunakan iringan lesung (semacam alat untuk
menumbuk padi) tetapi sekarang sudah diringi dengan gamelan.
Biasanya cerita yang dipakai untuk pementasan berupa cerita legenda/masyarakat setempat
yang mengandung nilai moral dan dapat ditonton untuk segala usia. Sayangnya, dewasa ini,
ketoprak makin jarang diminati karena majunya teknologi. Namun demikian, ada salah satu
acara di televisi yang mengambil inti dari seni teater ketoprak dan mengubahnya menjadi seni
teater kontemporer dan cukup mendapat rank di tingkat nasional.
2. Lenong
Seni teater ini berasal dari Jakarta, tepatnya suku Betawi. Pertunjukan lenong biasanya
diiringi dengan gambang kromong dan bercerita tentang hubungan sesama manusia
(mengandung pesan moral). Bahasa yang digunakan pun juga bahasa Betawi. Biasanya
pertunjukan ini bersifat komedi diiringi dengan sindiran halus.
Pada awal kemunculannya, seni teater hanya hadir di setiap acara tertentu dan
bersifat ‘ngamen’ lalu para pemain meminta bayaran sukarela kepada para penonton dengan
cara mengitari penonton. Namun, seiring perkembangan, lenong mulai tampil di atas
panggung dan mulai merambah ke dunia pertelevisian.
3. Ludruk
Seni drama asli Jawa Timur ini berisi tentang kehidupan sehari-hari diiringi dengan musik
gamelan dan ditampilkan dengan bahasa khas Jawa Timur, tepatnya Surabaya. Percakapan
yang digunakan bersifat hiburan dan lawak sehingga membuat penonton tertawa. Biasanya,
ludruk diawali dengan Tari Remo. Di Jawa Tengah, ada juga seni teater yang mirip dengan
ludruk, yaitu ketoprak. Hal yang membedakan keduanya adalah cerita yang dibawakan.
Ketoprak berisi cerita rakyat atau legenda, sedangkan ludruk berisi tentang cerita kehidupan
sehari-hari, khususnya kalangan orang biasa (kampung).
4. Mamanda
Mamanda merupakan seni teater yang berasal dari Kalimantan Selatandan mirip dengan
lenong, di mana terdapat hubungan komunikasi langsung antara pemain dan penonton
sehingga memberikan kesan ‘hidup’ tetapi mamanda cenderung kaku dengan mengikuti alur
cerita kerajaan. Mamanda memiliki nilai budaya yang bersifat sebagai hiburan dan
pendidikan. Seni teater ini biasa diiringi dengan lagu-lagu khas Melayu. Sayangnya,
mamanda semakin tersingkir keberadaannya sekarang, mengingat perkembangan teknologi
yang pesat. Bahkan, tidak banyak anak-anak Banjar sekarang yang tahu jenis seni teater yang
satu ini.
5. Makyong
Makyong merupakan perpaduan antara seni tari dan seni teater Melayu tradisional, tepatnya di
Kepulauan Riau dan sangat berkembang pesat pada zaman Kerajaan Johor. Seni ini
menggabungkan instrumen, vokal, dialog, tari, dan unsur ritual di dalamnya. Selain sebagai
upacara persembahan, makyong juga digunakan sebagai adat istiadat di daerah Riau.
6. Randai
Seperti makyong, randai merupakan perpaduan berbagai macam seni yaitu drama, tari, lagu,
dan silat. Kesenian ini berasal dari Minangkabau. Fungsi randai sebagai hiburan yang
mengandung pelajaran moral berisi nasihat. Cerita yang ditampilkan berupa cerita tentang
kehidupan sehari-hari atau cerita rakyat daerah Minangkabau. Pada awal kemunculannya,
randai digunakan untuk mengiringi pembacaan gurindam (semacam puisi yang terikat dengan
peraturan tertentu).
7. Wayang orang
Seni teater yang satu ini kental dengan budaya Jawa Tengah. Dalam bahasa Jawa disebut juga
wayang wong. Kesenian ini sama dengan wayang yang dimainkan oleh dalang pada
umumnya. Hanya saja dilakoni oleh pemain yang mengenakan kostum seperti wayang
sehingga bukan alat peraga. Wayang orang diciptakan oleh Sultan Hamangkurat I pada tahun
1731. Kesenian ini memadukan beberapa unsur seni yang lain seperti seni vokal, musik, dan
tari. Selain itu, kostum juga penting untuk diperhatikan, terutama sewaktu ada pementasan.