1 . A B D U L A Z I Z R O Z A Q A M AT I N
2 . D I D I R I S YA D I
3. IMAS WINWIN YUNIA
4. DINDIN SIHABUDIN
P E M E R I NT A H K A B U P A T E N G A R U T
D I N A S P E N DI D I K A N D A N K E B U D A Y A A N
S M P N E G E RI 2 K A R A N G P A W I T A N
J l . R a y a K a r a n g p a w i t a n No . T l p . ( 0 2 6 2 ) 4 4 2 6 4 G a r u - 4 4 1 8 2
RENCANA BIMBINGAN KELOMPOK
SEMESTER 1 (GANJIL ) TAHUN PELAJARAN 2019-2020
SMP NEGERI 2 KARANGPAWITAN
Pra Bimbingan :
A. PENGERTIAN
Kata emosi berasal dari bahasa Prancis, emotion yang berasal dari kata emouvoir
yang berarti “kegembiraan”. Emosi juga berasal dari bahasa Latin emovere dari e-
( varian eks) yang berarti “luar” dan movere yang berarti “bergerak”. Dengan kata
lain, emosi adalah hasil dari reaksi tubuh dalam menghadapi situasi tertentu.
Pada dasarnya emosi adalah dorongan untuk bertindak, reaksi terhadap rangsangan
dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong
perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi
sedih mendorong seseorang berperilaku menangis
Orang-orang sering menganggap bahwa emosi hanya berkaitan dengan perasaan
marah saja. Padahal anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Sekali lagi, emosi
adalah reaksi tubuh untuk menghadapi situasi tertentu. Situasi yang dihadapi disini
mencakup emosi marah, malu, bahagia, takut, dan sedih.
MACAM-MACAM EMOSI
1. Emosi marah
seseorang yang marah terhadap
orang lain disebabkan ia
menganggap bahwa orang itu
bersalah terhadap dirinya. orang
yang marah bisa menunjukkan
tingkah laku agresif, menganggu
orang yang dikenai marah,
membanting barang, memukul,
bahkan membunuh.
2. Emosi sedih, duka, susah dan pilu
semua orang yang mengalami
musibah pasti merasa sedih. karena
sedih, seseorang bisa menangis,
bisa mengurung diri di kamar dan
tidak mau bergaul dengan orang
lain.
3. Emosi Iri
Orang sering membandingkan
keadaan dirinya dengan orang
lain. jika dirinya lebih rendah
atau kurang dari orang yang
dibandingkan maka timbul rasa
iri. emosi iri harus dapat di
kendalikan dan di ekspresikan
secara positif. ekspresi iri yang
positif akan menimbulkan gairah
usaha dan meningkatkan kerja
secara positif untuk menyamai
orang yang dibandingkan itu.
4. Emosi Takut
ekspresi dari rasa takut dapat berupa
lari menjauh dari obyek penyebab takut.
rasa takut menyebabkan seseorang
menghindari objek penyebab takut
5. Emosi Cinta
contoh dari ekspresi cinta adalah
kisah remaja yang menjalin asmara.
Semua orang harus dapat
mengendalikan emosi. emosi yang
tidak dapat di kendalikan dapat
merugikan diri sendiri dan orang
lain
TIPE MARAH
Marah kedalam atau Implisit (anger in)
yaitu rasa marah yang diarahkan kedalam diri sendiri yang mengakibatkan
depresi dan kebencian yang ditahan.
PEDOMAN OBSERVASI
Keterangan :
Skor : 4 : Sangat baik
Skor 3 : Baik
Skor 2 : Cukup
Skor 1 : Kurang Baik
Penjelasan :
Skor Minimal yang dicapai dan skor 1 x 4 = 4 dan skorv tertinggi 4 x 7 = 28
Kategori hasil :
a. Sangat Baik : 22- 28
b. Baik ; 10 -21
c. Cukup : 5 -9
d. Kurang : 1 -4
Penilaian Hasil
SKOR
NN No PERNYATAAN
1 2 3 4
1 Saya memahami dengan baik
tujuan dari materi yang di bahas
pada sosiodrama
2 Saya memperoleh banyak
pengetahuan dan informasi tentang
cara mengendalikan emosi marah
3 Saya menyadari perlu
mengembangkan sikap positif
dalam menyikapi perlakuan cara
mengendalikan emosi marah
4 Saya meyakini Diri saya akan
mampu bersikap positif dalam cara
mengendalikan emosi marah .
5 Saya dapat mengembangkan
perilaku yang lebih positif dalam
menyikapi cara mengendalikan
emosi marah.
6 Saya akan menjadi pribadi yang
mampu membangun harmonisasi
dengan siapapun
jumlah
Keterangan :
1. Skor Minimal yang Dicapai adalah 1 X 6 = 6 , dan skor tertinggi adalah 4 x 6 = 24
2. Kategori Hasil :
a. Sangat baik = 21 – 24
b. Baik = 17 - 20
c. Cukup = 13 - 16
d. Kurang = 1 - 12
SKENARIO SELF INSTRUCTION
CARA MENGENDALIKAN EMOSI MARAH
Disini Konselor membangun mengaplikasikan kepada konseli, bagaimana
caranya mengendalikan emosi marah kepada temannya dengan metode/teknik
self intruction. Supaya setiap ada teman atau orang lain yang mengalami hal
demikian. Siswa dapat mencoba apa yang telah di praktikan oleh konselor.