Anda di halaman 1dari 10

SMP NEGERI 4 MALANG

 Jalan Veteran 37, Sumber Sari, Kec. Lowokwaru,


Kota Malang Prov. Jawa Timur

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN KELOMPOK
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2020/2021

A Komponen Layanan Dasar


Layanan
B Bidang Pribadi-Sosial
Bimbingan
C Topik Layanan Kelasku Menyenangkan
D Fungsi Layanan Pemeliharaan
E Tujuan Umum Peserta didik mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik mampu memahami sikap menghargai pendapat (Kognitif)
2. Peserta didik mampu menghargai perbedaan pendapat orang lain (Afektif)
3. Peserta didik mampu menerapkan perilaku menghargai perbedaan
pendapat terhadap orang lain (Psikomotorik)
G Sasaran Kelas VIII
Layanan
H Materi layanan 1. Pengertian Sikap Menghargai Pendapat
2. Pengertian Sikap Menghargai Orang Lain
3. Pentingnya Menghargai Orang Lain
I Waktu 1 x 45 Menit
J Sumber 1. Sari, Enggar Kartika. 2017. Peningkatan Sikap Menghargai Pendapat dan
Prestasi Belajar Siswa Materi Menghargai Keputusan Bersama Melalui
VCT Gejala Kontinum. Purwokerto : Universitas Muhammadyah
Purwokerto. http://repository.ump.ac.id/4150/3/Enggar%20Kartika
%20Sari_BAB%20II.pdf
2. Hanim, Faujiah. 2018. Upaya Peningkatan Sikap Menghargai Orang Lain
Melalui Penerapan Metode Diskusi Pada Anak di RA Babul Ilmi
Rantauprapat.. Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Fakultas Agama Islam.
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Medan.
K Metode/ Teknik Permainan Simulasi

L Media/Alat Kartu Permainan “MESI TEMAN SUNYI”


M Pelaksanaan
1. Tahap Awal/ Pendahuluan
a. Pembentukan 1) Konselor menyapa peserta didik dengan salam dan kalimat yang
Kelompok/ membuat siswa bersemangat, cek kehadiran.
Orienatasi 2) Konselor mengajak anggota untuk mengadakan orientasi dengan
menggunakan latihan-latihan orientasi, seperti latihan mengenalkan diri
b. Penyataan Konselor menyampaikan apersepsi/ materi pengait, topik dan tujuan layanan.
Tujuan
c. Penjelasan
tentang
Konselor menjelaskan langkah-langkah pokok kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-
jawab peserta didik.
langkah
kegiatan
d. Tahap
Konselor menanyakan kesiapan peserta didik dalam mengikuti kegiatan
Peralihan/
bimbingan kelompok dan memulai ke tahap inti
transisi
2. Tahap inti/ tahap kerja
Rincian Kegiatan Konselor Kegiatan Peserta Didik/ konseli
kegiatan
layanan, sesuai a. Konselor membuka sesi a. Peserta didik/konseli
dengan konseling dengan menjelaskan mendengarkan serta mengikuti
prosedur mengenai panduan permainan instruksi dari konselor mengenai
teknik/ metode b. Konselor memberikan panduan permainan
yang digunakan kesempatan kepada peserta b. Peserta didik/konseli
didik untuk bertanya perihal mempraktikkan kartu permainan
panduan permainan “MESI SI TEMAN SUNYI”
c. Konselor mendampingi peserta setelah mempraktikkannya peserta
didik dalam bermain kartu didik/konseli menyimak penjelasan
permainan “MESI SI TEMAN materi
SUNYI” selama waktu yang c. Peserta didik/konseli bertugas
telah ditentukan mencatat poin-poi penting dari
d. Konselor memberikan materi materi yang disampaikan.
dan setelah pemberian materi d. Peserta didik/konseli mendapat
konselor akan membuka sesi kesempatan mengajukan
tanya jawab. pertanyaan mengenai materi yang
belum/kurang dipahami.
3. Tahap Penutup
a. Penyimpulan Konselor menyimpulkan dan memberi penguatan atas pengalaman belajar
yang telah diperoleh peserta didik/ konseli dari proses layanan.
b. Merencanaka Konselor menyampaikan rencana tindak lanjut layanan dan memberikan
n tindak motivasi implementasi pengalaman belajar dalam kehidupan sehari-hari
lanjut.
c. Mengevaluas Konselor mengevaluasi proses dan hasil layanan
i
N Evaluasi
1. Evaluasi Konselor mengevaluasi atas proses layanan . Hal yang perlu dijelaskan di
Proses sini yaitu aspek yang dievaluasi pada evaluasi proses dan teknik atau
instrumen yang digunakan.
2. Evaluasi Konselor mengevaluasi atas hasil layanan. Hal yang perlu dijelaskan di sini
Hasil yaitu aspek yang dievaluasi pada evaluasi hasil dan teknik atau instrumen
yang digunakan.
Lampiran :
1. Panduan Permainan dan Materi yang diberikan disajikan secara lengkap
2. Format evaluasi proses dan hasil

Mengetahui:
Kepala Sekolah, Guru BK/Konselor

---------------------------- ----------------------

Lampiran 1. Panduan Permainan

 Peserta Permainan:
1. Jumlah Peserta dalam satu kelompok 15 orang, terdiri dari 10 pemain inti dan 5 observer
2. Pembagian menjadi 2 kelompok
3. Job desc tiap peserta:
a. Moderator (Guru BK)
Karakter ini adalah yang memimpin permainan. Dialah yang memiliki kewajiban
mengatur jalannya permainan dari awal hingga akhir. Moderator memiliki kendali
penuh atas permainan, jadi dia bebas menggiring permainan kearah mana agar
permainan menjadi lebih seru. Dalam permainan ini yang menjadi moderator adalah
guru BK.
b. Notulen
Dalam permainan ini siswa yang berperan sebagai notulen bertugas untuk
mencatat jalannya permainan, seperti hasil voting untuk setiap sesi.
c. Siswa (Villager)
Dalam permainan ini siswa tidak memiliki kemampuan lebih apapun. Siswa
dalam permainan ini merupakan peran yang baik. Peran dari siswa hanyalah sebatas
mengajukan pendapat dan voting.
d. Juara Kelas (Seer)
Juara kelas merupakan siswa yang memiliki kemampuan menerawang hanya satu
orang pada setiap sesi malam hari untuk menemukan algojo. Juara kelas juga
merupakan peran yang baik.
e. Ketua Kelas (Guardian)
Ketua kelas merupakan siswa yang memiliki tugas tambahan untuk melindungi
seluruh siswa. Sama seperti juara kelas, ketua kelas hanya bisa melindungi satu orang
setiap sesi malam hari.
f. Algojo (Werewolf)
Algojo merupakan tokoh jahat dalam permainan ini. Diceritakan bahwa algojo
akan berbaur serta menyamar sebagai siswa pada siang hari, dan akan berubah
menjadi algojo pada malam hari. Ketika berubah menjadi algojo pada malam hari,
peran ini harus memilih satu orang yang akan dibunuh (dikeluarkan dalam permainan
ini).
g. Observer
Oberver bertugas mengamati proses permainan yang sedang berlangsung terutama
pada bidang konsentrasi setiap peserta dan melaporkan hasil obervasi kepada
moderator.

 Skenario Permainan:
 Moderator: “Malam telah tiba. Semua siswa tertidur.”
 Setelah semua pemain menutup mata, moderator bisa melanjutkan. “Tetapi ada yang
tetap awas dan mengintai di malam hari. Algojo, silahkan bukamata. Pilih satu orang
yang ingin kaubunuh.”
 Kedua algojo akan berembuk dengan isyarat (tanpa suara) dan menunjuk satu orang.
Satu orang ini akan mati dan keluar dari permainan.
 Moderator : “Algojo, silahkan tutup mata kembali.” Algojo menutup mata.
 Moderator : “Juara kelas, silahkan buka mata. Silahkan tunjuk satu orang yang ingin
kamu ketahui identitasnya.”
 Juara kelas menunjuk satu. Moderator akan memberi tanda jempol keatas jika yang
ditunjuk adalah algojo, dan jempol kebawah jika yang ditunjuk adalah siswa.
 Moderator : “Juarakelas, silahkan tutup mata kembali.” Juara kelas menutup mata
 Moderator : “Ketua kelas silahkan buka mata. Silahkan tunjuk satu orang yang ingin
kamu lindungi.”
 Ketua kelas berembuk dan menunjuk satu orang.
 Moderator : “Ketua kelas silahkan tutup mata kembali.” Ketua kelas menutup mata
 Moderator : “Matahari telah terbit. Waktunya semua bangun dari tidur.” Semua
pemain membuka mata.
 Moderator : “Tadi malam, telah terbunuh satu orang oleh algojo. Dia adalah
(moderator menyebut nama pemain). Silahkan buka identitasmu.”
 Pemain akan menunjukkan kartunya, yang mengungkapkan apakah ia juara kelas, ketua
kelas, atau siswa.
 Pada siang hari ini, seluruh pemain boleh berembuk, siapa yang mereka curigai sebagai
algojo. Tentunya, kedua algojo dapat pura-pura berperan sebagai siswa. Ketika seluruh
pemain telah sepakat, siapa yang mereka curigai sebagai algojo, dia akan dibakar,
disinilah adu argument bisa terjadi. Semua pemain dapat menyampaikan pendapatnya
tentang siapa yang dicurigai sebagai algojo. Diakhir sesi argumen, moderator akan
mengadakan voting, siapa yang dicurigai sebagai algojo dan dia akan dibakar. Usai
proses pembakaran, moderator akan mempersilahkan orang yang dibakar untuk
membuka identitasnya.
 Moderator : “Malam menjelang. Semua tidur kembali.”
 Permainan pun mengulang dari awal.
 Permainan ini akan berakhir jika jumlah algojo lebih banyak dari jumlah siswa
(termasuk juara kelas dan ketua kelas), berarti algojo menang. Dan sebaliknya, jika
jumlah siswa (termasuk juara kelas dan ketua kelas) lebih banyak dari jumlah algojo,
maka siswa menang.

Lampiran 1. Materi

1. Pengertian Sikap Menghargai Pendapat


Berdasarkan Undang-Undang 1945 Pasal 28 yang berbunyi “Kemerdekaan berserikat dan
berkumpul mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
Undang-Undang” artinya setiap warga negara tidak terkecuali berhak untuk mengutarakan
pendapatnya. Poerwadaminta (2007: 264) menjelaskan bahwa pendapat adalah sebuah hasil
pemikiran atau anggapan seseorang terhadap suatu hal. Setiap orang memiliki pendapat yang
berbeda-beda. Perbedaan pendapat dari setiap individu harus dihargai dan dihormati.
Poerwadaminta (2007 : 406) menjelaskan bahwa menghargai yaitu setiap orang harus
menghormati, mengindahkan, memuliakan dan menjunjung tinggi pendapat dan keyakinan
orang lain. Elfindri (2012 : 101) menjelaskan bahwa karakter seseorang yang suka
menghargai orang lain terbangun dari sifatnya yang mau memikirkan kepentingan orang
lain, memiliki rasa pengakuan atas karya, ide serta kontribusi orang lain. Orang yang
memiliki karakter ini jauh dari sifat egois yang mementingkan diri sendiri serta dengan tulus
suka mengucapkan terima kasih atas jasa dan budi baik orang lain.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap menghargai
pendapat merupakan suatu tindakan seseorang yang mau menghormati sebuah pemikiran
atau keinginan orang lain tanpa mengedepankan kepentingan sendiri dan mampu menerima
pendapat tanpa melihat siapa dan apa yang dimiliki oleh individu lain. Apabila setiap
individu mau menerapkan sikap saling menghargai pendapat maka akan terjalin suasana
kerukunan dan kenyamanan.

2. Pengertian Sikap Menghargai Orang Lain


Setiap orang hendaknya sadar bahwa seorang harus bisa dan mau menerima orang lain
apa adanya, dalam arti tidak ada diskriminasi. Setiap orang harus mampu menerima
seseorang dengan tidak membedakan suku, agama, bahasa, jenis kelamin, dan bangsanya.
Setiap orang patut dan layak untuk dihargai dan dihormati. Penerimaan ini harus dilakukan
dengan tulus dan penuh kesadaran. Jika seseorang mampu menerima orang lain apa adanya,
orang itu pun akan diterima apa adanya. Layaknya hukum tabur tuai, apa yang ditabur
seseorang, itu juga yang dituai orang tersebut.
Menurut Nanang, menghargai berarti “memberikan harga atau memberikan penilaian
yang baik”. Zainal Aqib dan Sujak, mengemukakan bahwa “menghargai orang lain berarti
sikapdan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain”.
Hal yang tidak kalah pentingnya dalam menghargai orang lain adalah harus mampu
memperlakukan orang lain secara baik dan benar, dalam arti sesuai norma dan aturan yang
berlaku. Kata “baik” diartikan tidak melecehkan (merendahkan), tidak melakukan tindakan
kasar, tidak membunuh, dan segala hal yang bernuansa negatif. Sedangkan kata “benar”
artinya sesuai dengan aturan yang berlaku, kedudukannya (statusnya) dan tanggung
jawabnya.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa sikap saling menghargai merupakan
cerminan dari perkembangan sosial emosional pada anak usia dini yang berdasarkan hati
nurani, pikiran yang sesuai dengan nilainilai sosial.

3. Pentingnya Menghargai Orang Lain


Demi terwujudnya dan memantapkan penghargaan terhadap orang lain, seseorang harus
memahami juga alasan pentingnya menghargai orang lain. Semakin seseorang memahami
alasan harus menghargai orang lain, makin baik dan besar pula penghargaan terhadap orang
lain. Dengan demikian, setiap orang harus benar-benar mengerti dan memahami apa
pentingnya menghargai orang lain, baik bagi orang lain yang dihargai maupun bagi dirinya
sendiri. Hondi Panjaitan, mengemukakan beberapa alasan mengapa penting menghargai
orang lain, yaitu:
a. Semua manusia yang lahir di bumi ini layak dan pantas untuk dihargai.
b. Semua sama kedudukannya dan sama posisinya dihadapan Tuhan dan hukum.
c. Manusia makhluk sosial, yang artinya setiap orang tidak bisa hidup sendiri.
Lampiran 2. Lembar Evaluasi Proses

PEDOMAN OBSERVASI
Identitas
Nama :
Kelas :

Petunjuk :
Beri tanda centang (V) pada kolom skor sesuai dengan hasil penilaian anda
NO PERNYATAAN SKOR
1 2 3 4
1. Peserta didik terlibat aktif
2. Peserta didik antusias dalam mengikuti kegiatan
3. Peserta didik kreatif
4. Peserta didik saling menghargai
5. Layanan terselanggara dengan menyenangkan
6. Layanan sesuai alokasi waktu

Skor 4 : Sangat baik


Skor 3 : Baik
Skor 2 : Cukup baik
Skor 1 : Kurang baik

Keterangan
a. Skor minimal yang dicapai adalah 1x6 = 6 dan skor tertinggi adalah 4x6 = 24
b. Kategori hasil :
Sangat baik : 20-24
Baik :16-19
Cukup : <15
Kurang : <12

Koordinator BK Guru BK/Konselor

--------------------------- Umi Yulianti Ningrum


Lampiran 2 : Lembar Evaluasi Hasil
Identitas
Nama :
Kelas :

EVALUASI HASIL

A. Pengetahuan
1. Bagaimana cara menjaga kelas yang kondusif?
2. Bagaimana manfaat bersikap positif antar teman?
3. Bagaimana perilaku yang menghargai perbedaan antar teman?
B. Sikap Positif
1. Bagaimana perasaan dan sikapmu setelah menerima layanan dengan topik kelasku
menyenangkan?
C. Keterampilan
1. Mengembangkan perilaku yang menggambarkan perilaku menerapkan perilaku
menghargai perbedaan dan bersikap positif antar teman dalam kehidupan sehari-hari
dan dikirim melalui platform jejaring sosial kepada konselor.

Peserta didik/konseli

..................................

Anda mungkin juga menyukai